Anda di halaman 1dari 3

PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DAN EKOSISTEM

1. Pencemaran Udara
terdapat beberapa polutan utama yang mencemari dan menurunkan kualitas udara kawasan
perkotaan di negeri ini yakni nitrogen dioksida (NO2), nitrat oksida (NO), partikel debu, karbon
monoksida (CO) serta timbal (Pb). Zat-zat polutan tersebut sebagian besar dihasilkan oleh proses
pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. 

Nitrogen dioksida, nitrat oksida, partikel debu serta karbon monoksida dapat mengiritasi paru-
paru dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan infeksi pernafasan, dapat
mengakibatkan pembengkakan paru-paru dan gangguan jantung serta meningkatkan risiko kanker
paru.
Cara utk mengurangi polutan tersebut bisa dengan memperbanyak hutan kota, hutan kota adalah
langkah lain untuk mengurangi kadar polusi udara. Hutan kota dengan berbagai pohonnya bisa
menjadi penabir bagi polutan jenis partikel seperti debu serta asap yang sangat membahayakan
paru-paru. Selain itu, pohon juga menyerap karbon dioksida dan zat-zat beracun lainnya. Di sisi
lain, pohon memasok oksigen yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia.
endapan partikel dalam paru-paru

Saat paru-paru terpapar polusi, partikel-partikel yang berukuran sangat kecil dapat mengendap di
jaringan paru dan saluran napas dan menimbulkan reaksi radang terus menerus. Peradangan
terus menerus ini pada akhirnya dapat menimbulkan kerusakan.
kanker bukan satu”nya penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara.dari
gambar diatas anak tersebut sedang terkena penyakit pernafasan, dugaan : ISPA,Asma, Paru-Paru
basah, dan Bronchopneumonia dikarenakan terpapar oleh polusi yg disebabkan oleh asap
kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran hutan dan pencemaran udara lainnya.
2. Hujan Asam
Hujan asam adalah istilah untuk segala bentuk presipitasi (pengendapan) dengan
komponen berupa asam, seperti asam sulfat atau nitrat, yang jatuh ke tanah dari
atmosfer dalam bentuk basah atau kering. Proses ini bisa berupa hujan, salju, kabut,
hujan es atau bahkan debu yang bersifat asam.

Dampak hujan asam bisa mempengaruhi tanaman, tanah, bangunan dan benda lain di permukaan
bumi. Hujan ini bisa mengubah komposisi tanah dan air sehingga menjadi tidak layak untuk
tanaman maupun hewan.
Hujan Asam ini bias dicegah dengan cara:
a) membatasi penggunaan bahan bakar fosil serta beralih pada sumber energi baru dan
terbarukan, seperti tenaga surya, angin, mikrohidro dan lainnya.
b) mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan bahan bakar fosil, serta mengutamakan
pemakaian sarana transportasi umum, jalan kaki atau bersepeda.
c) menghemat atau mengurangi penggunaan listrik dari bahan bakar fosil dan menggantinya
dengan sumber tenaga surya. Beberapa negara saat ini sudah merintis penggunaan tenaga
surya untuk memproduksi listrik.

Anda mungkin juga menyukai