Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS PROFITABILITAS DAN

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN


DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDEKS KOMPAS 100
PERIODE 2014 – 2018

Munalisaa Amsal Irmalis, SE., M.Scb Muzakir, SE., M.Scc

Universitas Teuku Umar

munalisamanajemen@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of liquidity profitability and company size on dividend policy on
companies listed in the compass index 100 for the period 2014-2018. This study uses a proxy dividend policy
with a dividend payout ratio as the dependent variable and liquidity which is proxied by cash ratio, profitability
with return on assets (ROA) and company size with size as an independent variable. The population of this
research is companies that are included in the compass index of the 2014-2018 observation period. Data
analysis technique used is multiple regression analysis. Based on the results of data analysis, simultaneously
and partially, liquidity (cash ratio), profitability (ROA) and company size (size) have no effect on dividend
policy (DPR) on companies listed in the compass index 100. And the influence of (cash ratio), profitability
(ROA) and company size (size) on dividend policy variables (DPR) is 2.2% and the rest is explained by other
variables outside this model.

Keywords: Liquidity, Profitability, Company Size, Dividend Policy

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh likuiditas profitabilitas dan ukuran perusahaan
terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di indeks kompas 100 periode 2014- 2018. Penelitian
ini menggunakan kebijakan dividen diproksi dengan dividend payout ratio sebagai variabel dependen dan
likuiditas yang diproksi dengan cash ratio, profitabilitas dengan return on assets (ROA) dan ukuran perusahaan
dengan size sebagai variabel independen. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk ke dalam
indeks kompas 100 periode pengamatan 2014- 2018. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda. Berdasarkan hasil analisis data, secara simultan dan parsial, likuiditas (cash ratio), profitabilitas
(ROA) dan ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen (DPR) pada perusahaan
yang terdaftar di indeks kompas 100. Serta pengaruh variabel likuiditas (cash ratio), profitabilitas (ROA) dan
ukuran perusahaan (size) terhadap variabel kebijakan dividen (DPR) adalah sebesar 2,2% dan sisanya dijelaskan
oleh variabel lain diluar model ini.

Kata kunci: Kebijakan Dividen, Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan.

1. Pendahuluan

Permasalahan yang sering dialami oleh perusahaan adalah dalam hal alokasi
keuntungan pada umumnya pemegang saham ingin distribusi dividen yang relatif stabil
karena akan mengurangi ketidakpastian hasil investasi yang diharapkan dan perusahaan
mengalami kesulitan menentukan apakah akan membagikan dividen atau menahan untuk
diinvestasikan pada proyek yang menguntungkan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Indeks kompas 100 adalah suatu indeks yang ikut berperan pada pasar modal. Indeks
kompas 100 merupakan indeks saham dari 100 emiten perusahaan yang go public secara

1
resmi dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) serta bekerjasama dengan koran Kompas
pada tanggal 10 Agustus 2007 di hari jum’at. (Octafilia dan Oktavianus, 2019).

Selama tahun 2019 indeks kompas 100 merupakan salah satu indeks yang mengalami
pertumbuhan positif, akan tetapi di tahun 2020 kinerja indeks kompas 100 melemah sebesar
2,18 % secara year to date. Melemahnya kinerja indeks kompas 100 dipengaruhi oleh
sentimen global yang memberikan kekhawatiran pada pelaku pasar, salah satunya adalah
terkait dengan virus corona di China yang telah menyebar ke negara- negara lain. Di dalam
kekhawatiran virus corona, pelaku pasar lebih cenderung beralih instrumen investasi ke emas,
investasi pada emas dianggap lebih aman bagi pelaku pasar (Kartika, 2020).

Menurut Ahmed dan Murtaza (2015), rasio pembayaran dividen di pengaruhi oleh
beberapa variabel yaitu struktur kepemilikan, profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan,
pertumbuhan, likuiditas, risiko bisnis, tren prospek masa lalu dan masa depan. Disisi lain
Teori MM (Miller dan Modigliani) mengemukakan hal yang berbeda yaitu kebijakan dividen
tidak mempengaruhi sruktur modal, dengan asumsi pasar sempurna, perilaku rasional dan
kepastian yang sempurna, menemukan hubungan bahwa nilai perusahaan dan kebijakan
dividen saat ini adalah tidak relevan. (Embara et al, 2012).
2. Kajian Teoritis Dan Pengembangan Hipotesis
2.1. Kebijakan Dividen

Dividen adalah bagian dari keuntungan yang diterima oleh pemegang saham suatu
perusahaan (Musthafa, 2017.141). Kebijakan dividen merupakan suatu pertimbangan apakah
keuntungan yang diperoleh perusahaan akan didistribusikan dalam bentuk dividen atau akan
dipertahankan sebagai laba ditahan.
2.2. Teori Kebijakan Dividen

Berbagai temuan dan teori empiris berhubungan dengan kebijakan dividen telah
banyak ditemukan dalam literatur keuangan, berikut beberapa teori yang membahas tentang
kebijakan dividen menurut Ridwan et al (2003) yaitu:
a. Teori irrelevansi dividen
Teori irrelevansi dividen dikemukakan oleh Modigilani- Miller yang sering disebut
teori MM. Teori ini menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan maupun sruktur modal , dividen hanya menunjukkan sisa
pendapatan dan nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya DPR, tapi
ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Pernyataan
MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting adalah sebagai berikut:
a. Tidak ada pajak baik pajak perseorangan maupun pajak penghasilan perusahaan.
b. Tidak adanya biaya transaksi.
c. Tidak ada pasar lain yang sempurna
d. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang kesempatan
investasi dimasa yang akan datang.
e. Tidak ada biaya emisi saham jika perusahaan menertbitkan saham baru
f. Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.

2
Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk
dipersoalkan.Teori MM masih relevan didiskusikan karena akademisi, praktisi dan peneliti
masih tetap mengacu pada teori ini.
b. Teori relevansi dividen
Myron J. Gordon, John Lintner menyebutkan bahwa terdapat hubungan langsung
antara nilai pasarnya dengan kebijakan dividen. Pemikiran dasarnya para investor
umumnya menghindar dari resiko dan dividen yang di terima memiliki resiko yang lebih
kecil dari pada dividen yang akan di terima di masa yang akan datang.
c. Teori residu dividen
Teori residu adalah teori yang bertolak belakang dari teori relevansi dan irrelevansi
dividen. Investor akan senang jika perusahaan menahan keuntungannya untuk
diinvestasikan kembali untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Teori residu
menyatakan bahwa dividen yang dibagikan oleh perusahaan merupakan sisa setelah
dilakukan pembayaran atas kesempatan peluang investasi yang dilakukan (Sari et al,
2016).
d. Teori keagenan
Teori keagenan menjelaskan adanya perbedaan kepentingan manajemen dengan
pemilik saham sehingga konflik diantaranya akan sering terjadi (Reinaldo dan Ardiansyah,
2020). Keadaan tersebut disebabkan oleh manager lebih cenderung mengutamakan
kepentingan pribadinya. Sedangkan pemilik saham tidak menyukai kepentingan pribadi
dari manager.
e. Signaling theory
Signaling theory adalah teori yang dikemukakan oleh Birgham dan Houston,
perubahan pada dividen akan memberikan informasi bagi manajemen dalam
memperkirakan laba dimasa yang akan datang. Reinaldo dan Ardiansyah, 2020
menjelaskan bahwa dividen mengurangi informasi asimetri antara manajemen dan
pemegang saham dengan tersampainya informasi tentang prospek masa depan perusahaan.
2.3. Likuiditas

Likuiditas adalah kesanggupan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek tepat
pada waktunya (Putra dan Lestari, 2016). Dari pengertian di atas dapat diartikan jika
perusahaan di tagih, maka perusahaan akan mampu untuk melunasi utang tersebut yang akan
jatuh tempo. Variabel likuiditas dalam penelitian ini menggunakan proksi cash ratio.
2.4. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan modal, aset


perusahaan serta tingkat (Bawamenewi dan Afriyeni, 2019).. Return on assest (ROA)
merupakan proksi dari variabel profitabilitas pada penelitian ini.

2.5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan (firm size) pada dasarnya adalah pengelompokkan perusahaan


menjadi beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang dan kecil. Aset yang
dimiliki oleh perusahaan menentukan kecil besarnya ukuran perusahaan tersebut (Lombogia
dan Vista, 2020). Life cycle theory memperlihat tahapan siklus hidup dari sebuah perusahaan

3
mempengaruhi kebijakan dividen. Dalam penelitian ini variabel ukuran perusahaan
menggunakan proksi size.
2.6. Kerangka Konseptual

Gambar 1 Kerangka Konseptual

Cash Ratio
(X1)
Dividen Payout Ratio
Return On Assets (Y)
(X2)

Size
(X3)

Keterangan :
Pengaruh masing- masing variabel X terhadap variabel Y
Pengaruh secara simultan variabel X terhadap variabel Y
2.7. Hipotesis Penelitian

Ho1 : Diduga variabel cash ratio (X1), return on assets (X2), dan size (X3) tidak berpengaruh
secara simultan terhadap variabel dividend payout ratio (Y) pada perusahaan yang terdaftar
di Indeks Kompas 100.
Ha1 : Diduga variabel cash ratio (X1), return on assets (X2), dan size (X3) berpengaruh
secara simultan terhadap variabel dividend payout ratio (Y) pada perusahaan yang terdaftar
di Indeks Kompas 100.
Ho2 : Diduga variabel cash ratio (X1), return on assets (X2), dan size (X3) tidak berpengaruh
secara parsial terhadap variabel dividend payout ratio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di
Indeks Kompas 100.
Ha2 : Diduga variabel cash ratio (X1), return on assets (X2), dan size (X3) berpengaruh
secara parsial terhadap variabel dividend payout ratio (Y) pada perusahaan yang terdaftar di
Indeks Kompas 100.

3. Metode Penelitian

Populasi pada penelitian ini ada 62 perusahan yang terdaftar di Indeks Kompas 100
selama periode pengamatan dari tahun 2014 – 2018.
Dalam penelitian ini terdapat 16 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel, adapun
proses pengambilan sampel dari bagian populasi dilakukan dengan menggunakan metode
sampel purposive. Dalam penarikan purposive sampling memiliki beberapa kriteria yang
harus terpenuhi adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan go public yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 selama 5 tahun
berturut- turut periode 2014- 2018 serta mempublikasikan laporan keuangan selama
periode penelitian.
2. Perusahaan yang masuk ke dalam daftar Indeks Kompas 100 yang membagikan dividen
tunai selama periode pengamatan tahun 2014- 2018.

4
3.
Perusahaan yang masuk ke dalam daftar Indeks Kompas 100 mempunyai kelengkapan
data yang dibutuhkan oleh peneliti.
Dari kriteria diatas menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki kriteria sebagai
sampel penelitian adalah 16 perusahaan, 64 perusahaan lainnya tidak memenuhi kriteria
sampel .
3.1. Variabel Penelitian

Variabel kebijakan dividen adalah variabel terikat pada penelitian ini yang
diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yang dihitung dengan cara membagi
dividen perlembar saham dengan laba bersih perlembar saham.Llikuiditas diproksikan
dengan Cash Ratio. Cash Ratio dapat dirumuskan dengan cash + Equivalent dibagi
dengan current liabilities(Bawamenewi dan Afriyeni, 2019). Analisis profitabilitas Pada
penelitian ini menggunakan Return On Assets (ROA). Return On Assets dihitung dengan
membagi laba bersih setelah pajak dengan total aset (Harmono, 2018.110). Ukuran
perusahaan diformulasikan dengan logaritma natural total aset (Dewi dan Ekadjaja (2020).

3.2. Analisis Ragresi berganda

Regresi linear berganda dalam penelitian ini memiliki persamaan sebagai berikut:
Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Dimana:
Y : Dividend Payout Ratio

α : Konstanta

β : Koefisien regresi

X1 : Cash ratio

X2 : Retrun on assets

X3 : Size

e :Error

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 1 Statistik Deskriptif Masing- Masing Variabel Penelitian


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Cash Ratio 80 3,16 392,42 83,8106 78,59769
ROA 80 1,06 46,66 11,4047 9,47774
Size 80 4,565,964 333,325,000 45,271,689.10 64,895,778.751
DPR 80 6,84 477,39 57,8185 68,99588
Valid N
80
(listwise)
Sumber: Output SPSS, 2020

5
Dari tabel analisis statistik dskriptif dapat disimpulkan sebaran nilai cash ratio dan
return on assets baik, Data tersebut bersifat homogen tidak ada kesenjangan yang terlalu
besar antara nilai terendah dan tertinggi variabel likuiditas dan profitabilitas selama periode
penelitian. Sedangkan sebaran.sebaran nilai size dan DPR tidak cukup baik data tersebut
bersifat heterogen, ada kesenjangan yang terlalu besar antara nilai terendah dan tertinggi
variabel ukuran perusahaan selama periode penelitian.
4.2. Pengujian Asumsi Klasik
4.2.1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk membuktikan suatu data terdistribusi secara
normal atau tidak (Nasrullah et al ,2019).

Tabel 2 Uji Normalitas Awal Kolmogrov Smirnov (K-S) Residual


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 80
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b Std.
68,61950761
Deviation
Absolute ,252
Most Extreme Differences Positive ,252
Negative -,206
Kolmogorov-Smirnov Z 2,255
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS, 2020

Hasil uji normalitas diatas dapat dilihat nilai Assymp Sig (2 tailed) adalah sebesar
0,000 hal ini menunjukkan nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa data
tidak berdistribusi dengan normal.
Model penelitian yang melanggar uji asumsi klasik dapat dinormalkan dengan
mengubah model regresi ke dalam bentuk double log (Ln) (Yunita dan Syaichu, 2017).
sehingga model regresi dalam penelitian ini akan berubah menjadi seperti berikut ini:
Ln Y = α + β1LnX1 + β2LnX2 + β3LnX3 + e
Sehingga hasil tranformasi data diatas dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3 Uji Normalitas Akhir Kolmogrov– Smirnov (K-S) Residual
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 80
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,74671854
Most Extreme Absolute ,109
Positive ,109
Differences Negative -,080
Kolmogorov-Smirnov Z ,971

6
Asymp. Sig. (2-tailed) ,303
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Ouput SPSS, 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil nilai Asymp Sig (2- Tailed) adalah
sebesar 0,303, menunjukkan nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga dari hasil
pengujian tabel di atas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi dengan normal.

4.2.2. Uji Heterokedatisitas

Uji heterokedatisitas menunjukkan varians dari variabel untuk seluruh


pengamatan atau observasi tidak sama.. Dalam mendeteksi terjadinya heterokedatisitas
yaitu dengan melihat scatterplot (Sarjono dan Julianita, 2017.66).
Gambar 2 Hasil Uji Heterokedatisitas

Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas dan titik-titik
menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa pada
model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.

4.2.3. Uji Multikorelasi

Uji multikorelasi menunjukkan hubungan antar variabel bebas mengalami


masalah gejala multikolinearitas atau tidak (Sarjono dan Julianita, 2017.70).

Tabel 4 Hasil Uji Multikorelasi


Coefficientsa
Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Cash Ratio ,952 1,050


1
ROA ,937 1,067

Size ,896 1,116


a. Dependent Variable: DPR
Sumber: Output SPSS, 2020

7
Dari tabel Coefficientsa di atas menunjukkan bahwa tiga variabel bebas yaitu cash
ratio, ROA, size memiliki nilai VIF di bawah nilai 10, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada model regresi penelitian ini tidak ada gejala multikolinearitas
antar variabel bebas.
4.3. Analisis Rgresi Linear Berganda

Tabel 5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 4,953 1,662 Sumber:


Output SPSS,
2020 Cash Ratio -,096 ,079 -,142
1
Y= ROA ,018 ,107 ,020 4,953-
0,096 X1 +
Size -,051 ,088 -,070
0,018 X2 –
0,051 a. Dependent Variable: DPR X3 + e

4.4. Uji Simultan

Uji global atau uji signifikansi serantak adalah pengujian kemampuan variabel
independen terhadap variabel dependen (Suharyadi dan Purwanto, 2008.225).
Tabel 6 Hasil Uji Simultan (F)
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression ,995 3 ,332 ,572 ,635b
1 Residual 44,049 76 ,580
Total 45,044 79
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), Size, Cash Ratio, ROA
Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan hasil pengujian di atas, signifikasi simultan bernilai 0,635. Tingkat


signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, yaitu 0,635 > 0,05. Artinya H01 diterima Ha1 di
tolak. sehingga, hal ini menunjukkan bahwa cash ratio, return on assets dan size tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
indeks kompas 100.

4.5. Uji Parsial

Uji signifikansi secara parsial bertujuan untuk menghitung seberapa besar kontribusi
yang ditimbulkan dari tiap- tiap variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah.
Adapun dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau

8
sama dengan nilai probabilitas Sig (0,05 ≤ Sig) maka H o di terima (Ha di tolak). (Sarjono
dan Julianita, 2017.112).

Tabel 7 Hasil Uji Parsial t


Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 4,953 1,662 2,980 ,004
Cash Ratio -,096 ,079 -,142 -1,222 ,226
1
ROA ,018 ,107 ,020 ,173 ,863
Size -,051 ,088 -,070 -,588 ,558
a. Dependent Variable: DPR

Sumber: Output SPSS, 2020


a. Likuiditas
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa likuiditas
dengan menggunakan indikator cash ratio. memilki tingkat signifikansi lebih besar
daripada tingkat signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,226 > 0,05. Tidak
berpengaruhnya cash ratio terhadap DPR mengartikan bahwa ketersediaan kas
perusahaan tidak digunakan untuk pembaayran dividen, akan tetapi digunakan untuk
pembayaran kewajiban & pemenuhan kesempatan investasi jangka pendek perusahaan.
Disisi lain pemegang saham tidak hanya mendapatkan dividen dalam bentuk kas akan
tetapi juga berbentuk saham. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan kas menjadi
pertimbangan yang tidak begitu besar dalam menetapkan dividen yang akan
dibayarkan. Sehingga besar kecilnya likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap
pembayaran dividen melainkan disebabkan oleh instrumen lain seperti persediaan dan
piutang. Hasil penelitian ini didukung oleh teori irrelevansi dividen, Modigliani dan
Miller menyatakan bahwa sruktur modal bersifat independen terhadap kebijakan
dividen. Artinya perusahaan dalam keadaan berhutang maupun tidak berhutang tidak
memilki hubungan dengan kebijakan dividen. Artinya perusahaan dalam keadaan
berhutang maupun tidak berhutang tidak memiliki hubungan dengan kebijakan dividen
(Zahrah dan Amanah, 2017).
b. Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian dapat dilihat bahwa variabel profitabilitas dengan
indikator return on assets memiliki tingkat signifikansi lebih besar daripada tingkat
signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,863 > 0,05). ROA tidak memberikan
pengaruh terhadap pembagian dividen karena perusahaan yang sudah lama dan berada
pada tahap maturity (kedewasaan) perusahaan tersebut telah memiliki banyak cadangan
laba dipergunakan untuk diinvestasikan kembali & dibagikan dalam bentuk dividen
tanpa mengubah proporsi dividen. Sehingga jumlah pembayaran dividen tidak
bergantung pada besarnya ROA yang diperoleh perusahaan. penelitian ini sesuai
dengan teori irrelevansi dividen yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller
Perkembangan perusahaan hanya dilihat dari laba yang dihasilkan dari asset

9
perusahaan, bukan pada pembagian laba dalam bentuk laba ditahan ataupun dividen.
(Cahyono dan Sulistyawati, 2016).

c. Ukuran Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel
ukuran perusahaan menggunakan indikator Ln (total aset) memiliki tingkat signifikansi
> dari tingkat sig yang telah ditetapkan yaitu 0,588 > 0,05 perusahaan lebih memilih
menahan laba (retained earning) merupakan sumber dana yang paling penting untuk
membiayai pertumbuhan perusahaan. Sebagian besar perusahaan Indeks kompas 100
termasuk kategori perusahaan besar. Perusahaan besar memiliki alternatif pendanaan
yang lebih banyak, sehingga perusahaan menjadi kurang bergantung pada pendanaan
internal. Ketika perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk membiayai
pertumbuhannya, maka perusahaan tidak mengurangi porsi dividen yang dibagikan
melainkan akan mencari pendanaan eksternal di pasar modal. (Helmina dan Hidayah,
2017).

Sehingga dari hasil pengujian pengaruh secara parsial dapat disimpulkan bahwa
variabel cash ratio (X1), return on assets (X2), dan size (X3) tidak berpengaruh secara
parsial dan signifikan terhadap variabel dividend payout ratio (Y) pada perusahaan yang
terdaftar di Indeks Kompas 100. Dengan demikian H02 diterima Ha2 ditolak. Hal ini
menunjukkan ada faktor lain yang diindikasikan memengaruhi kebijakan dividen yaitu
pertumbuhan perusahaan, stabilitas laba, sruktur kepemilikan, risiko bisnis, pasar modal
dan lain- lain.
4.6. R Square

Nilai koefisien diterminasi menunjukkan sberapa besar persentase pengaruh


variabel terhadap variabel terikat.

Tabel 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
a
1 ,149 ,022 -,017 ,76131 1,543
a. Predictors: (Constant), Size, Cash Ratio, ROA
b. Dependent Variable: DPR
Sumber: Output SPSS, 2020
Dalam penelitian ini besarnya R square adalah 0,022 = 2,2%. Artinya, besar
pengaruh variabel cash ratio, return on assets dan size terhadap variabel dividend
payout ratio sangat rendah yaitu sebesar 2,2% .

5. Kesimpulan dan Saran

10
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dibahas diatas adalah
sebagai berikut:

5.1. Hasil analisis secara serentak maupun parsial menunjukkan bahwa variabel likuiditas
yang diproksikan dengan cash ratio, profitabilitas yang diproksikan dengan return on
assets dan ukuran perusahaan yang diproksikan dengan size tidak berpengaruh terhadap
kebijakan dividen (dividend payout ratio).
5.2. Besar pengaruh variabel likuiditas (cash ratio), profitabilitas (ROA) dan ukuran
perusahaan (size) terhadap kebijakan dividen (DPR) adalah sebesar 2,2.

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk investor

Bagi pihak investor tidak hanya memerhatikan variabel- variabel penelitian ini saja, akan
tetapi masih banyak variabel lain yang diindikasikan memiliki pengaruh terhadap
kebijakan diividen.

2. Untuk perusahaan
Perusahaan sebaiknya memperhatikan kestabilan pembayaran dividend payout ratio
setiap tahunnya karena investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan
yang stabil dalam pembayaran dividen dan yang cenderung naik dari waktu ke waktu,
dikarenakan dengan stabilitas tersebut dapat meningkatkan kepercayan terhadap
perusahaan.
3. Untuk peneliti
Peneliti selanjutnya dapat menambah faktor lain faktor lain yang dapat menjadi
pertimbangan mempengaruhi dividend payout ratio seperti menambahkan variabel
insider ownership, shareholder, resiko perusahaan dan lain- lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, S., & Murtaza, H. (2015). Analisis Kritis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Pembayaran Dividen: Bukti Dari Pakistan. Jurnal Internasional Ilmu Ekonomi,
Keuangan dan Manajemen , Vol.3.

Cahyono, H. S., & Sulistyawati, A. I. (2016). Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan


Dan Kebijakan Dividen Sebagai Determinan Nilai Perusahaan. Akuisisi , Vol.12.

Dewi, V. S., & Ekadjaja, A. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal
Multiparadigma Akuntansi Tarumanagara , vol. 2.

Embara, C. T., Wiagustini, N. L., & Badjra, I. B. (2012). Variabel-Variabel Yang


Berpengaruh Terhadapkebijakan Dividen Serta Harga Saham Pada
Perusahaanmanufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis,
Dan Kewirausahaan , Vol. 6.

11
Harmono. (2018). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced
ScorecardPendekatan Teori, Kasus, Dan Riset Bisnis. Bumi Aksara.

Helmina, M. R., & Hidayah, R. (2017). Ruh Institutional Ownership ,Collateralizable


Assets, Debt To Total Assets, Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratio . Jurnal Ilmiah
Ekonomi Bisnis , 24-32.

Kartika, Herlina.2020. “ Indeks Kompas 100 Turun 2,18% Year To Date” [Online]
https://investasi.kontan.co.id/news/indeks-kompas100-turun-218- year-to-date-simak-
rekomendasi-analis-berikut (diakses pada tanggal 07 februari 2020)

Lombogia, A. J., & Vista, C. (2020). Pengaruh Current Rasio Debt Equity Ratio, Net Profit
Margin, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif
dan Komponen yang Terdaftar di BEi Tahun 2013- 2017 . Jurnal Ekonomi &
EKonomi Syariah , Vol. 3.

Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI.

Nasrullah, F., Susyanti, J., & Salim, A. M. (2019). Pengaruh Saham Syariah, Obligasi
Syariah, Dan Reksadana Syariah Terhadap Reaksi Pasar Modal Indonesia (Studi
Kasus Pada Indeks Syariah Di Indonesia Tahun 205-207). e- jurnal riset manejemen .

Octafilia, Y., & Oktavianus, T. (2019). Pengaruh Risiko Keuangan Terhadap Harga Saham
Indeks Kompas 100 Bagi Tahun 2015- 2017. Selangor Business Review , Vol. 4.

Putra, A. D., & Lestari, P. V. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen, Likuiditas,


Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaaan. E- Jurnal
Manajemen , Vol. 5.

Ridwan, Sundjaja, & Barlian, I. (2003). Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Jakarta:
Literata Lintas Media.

Sari, M. R., Abrar, O., & Rita,A. (2016). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, Earning Per Share, Current Ratio, Retrun On Equity Dan Debt Equity
Ratio Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun
2011- 2014). Journal of accounting, Vol.2.

Sarjono, H., & Julianita, W. (2017). SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi Untuk
Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Silaban, D. P., & Purnawati, N. K. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Sruktur Kepemilikan,


Pertumbuhan Perusahaan dan Efektivitas Usaha Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Manufaktur. E- jurnal Manajemen unud , vol.5.

Suharyadi, & Purwanto. (2008). Statistika Untuk Ekonomi Keuangan Modern Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.

12
www.idx.co.id

Zahrah, I., & Amanah, L. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Free Cash Flow Dan
Investment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi , Vol. 6.

13

Anda mungkin juga menyukai