Anda di halaman 1dari 5

IMUNOLOGISEROLOGI

Putri Selly Amalia_411119026_2A

Definisi Immunoassay

Immunoassay adalah tes atau uji yang digunakan untuk mengukur adanya antigen atau antibody
pada sampel

Immunoassay label

a. Berlabel fluorescent
 Uji immunofluore scent ( IFA )→ ikatan/kompleks Ag-Ab divisualisasikan dengan
adanya perpendaran floresen dibawah mikroskop
 Immunoflourscent :
 Ab dilabel dengan marker fluorescent → Ab secara langsung diberikan
padajaringan yang di inginkan
 In-direct immunofluorescent
 Menggunakan Ab yang tidak berlabel terhadap Ag yang di uji dengan Ab
sekunder yang berlabel
 Semakin banyak ikatan Ab sekunder → sinyal fluorescent semakin
meningkat

Immunocytochemistry/ Immunofluorescence -Anti-alpha smooth muscle Actin antibody [1A4]


(ab7817) staining alpha smooth muscle Actin(green)inMouse primary colon myofibroblasts
b. Berlabel Radioisotop
 Uji laboratoris yang sensitive → untuk penentuan kadar beberapa bahan
 Di perlukan sampel dengan bahan sedikit → sudah dapat terdeteksi
 Contoh : uji RIA (Radioimmunoassay)
c. Luminescent Assay ( LIA )
 Uji immunoluminescent ( LIA ) prinsip sama dengan RIA dan IFA, hanya pada LIA
label pada reaksi Ag-Ab menggunakan luminescent
d. Berlabel Enzim
 Pemberian label enzim pada Ag ( ELISA )
 Menggunakan enzim yang membuat produk reaksi berwarna , intensitas warna
menunjukan jumlah Ag yang ada dalam sampel
e. Elisa
 Enzyme Linked Immunosorbent Assay
 Prinsip menggunakan reaksi perubahan warna (Colorimetric assay)
 Enzim yg ditambahkan akan bereaksi dengan substrat memproduksi produk yg
berubah warna
 Direct-cth. Pada test kehamilan / test pack(hormon hCG)
 Indirect–Test HIV (rapid test)

Immunoassay non label

a. Uji Presipitasi
Presipitasi dapat terjadi bila antibody (biasanya IgG atau IgM) bereaksi dengan antigen
yang larut. Bila reaksi terjadi dengan bantuan medium/agar, akan terbentuk lengkung/garis
presipitasi. Presipitin ditemukan pada penderita dengan alveolitis ekstristik, infeksi saluran
napas oleh candida albikans dan famer’s lung. Pada bird fancier’s lung disease juga dibentuk
antibody presipitin IgG dan antigennya ditemukan dalam urin, bulu dan tinja burung. Tes
presipitasi dilakukan dengan cara Ouchterlony, intensitif tetapi murah disbanding dengan
imunoesai. Ekstrak antigen relevan di tempatkan disumur luar dan serum penderita disumur
sentral. Setelah beberapa hari, hasil diperiksa untuk presipitasi yang dibentuk oleh antibody
dengan antigen. Penderita mengandung antibodi presipitin terhadap albumin avian, hal itu
menunjukan kemungkinan adanya bird fanciers’ lung
 Bila suatu Ag terlarut bereaksi dengan Ab nya
 Beberapa macam cara/uji presipitas yang sering di pakai
1. Uji presipitasi lempeng contoh : Uji VDRL mikro
2. Uji presipitasi tabung
3. Uji presipitasi tabung kapiler contoh : Uji CRP
4. Uji presipitasi cincin → terbentuk cincin presipitasi (uji +)
5. Imunoelektroforesis → prinsip sama dengan elektroforesis
b. Uji Aglutinasi
 Reaksi antara Ab-Ag seluler atau Ag permukaan sel
 Macam-macam uji aglutinasi
1. Uji aglutinasi lempeng contoh : uji widal lempeng → deteksi Ab terhadap
s.paratyphi
2. Uji aglutinasi tabung, dipakai jika aglutinasi berlangsung lambat
3. Uji Hambatan Aglutinasi contoh uji konfirmasi RPHA ( Reverse passive
Hemagglutination Test ) untuk penentuan HBsAg
c. Uji Hemaglutinasi

Hemaglutinasi (HA) merupakan cara untuk menemukan antibody atas dasar aglutinasi
sel darah merah. Sebagai antigen dapat digunakan sel darah merah atau antigen yang
digunakan sel darah merah atau antigen yang mensensitasi sel darah merah. Uji coombs
direk merupakan cara untuk menemukan antibody yang dapat mengaglutinasikan sel darah
merah dengan efektif. Bila antibody di campur dengan sel darah merah, aglutinasi terjadi
segera.
Uji coombs indirek merupakan cara untuk menemukan antibody yang tidak begitu
efektif mengaglutinasikan sel darah merah. Mungkin pada permukaan sel tersebut tidak
tersedia cukup antigen yang dapat mengikat antibody. Cara ini dapat pula dipergunakan
untuk mencari antigen yang bukan berasal dari sel darah merah. Pada hemaglutinasi direk,
antigen merupakan komponen intrinsic sel darah.
 Merupakan Uji Aglutinasi sel dari sel darah merah
 Sel darah di aglutinasikan karena Ag yang ada pada darah
 Mendeteksi Ab terhadap antigen sel darah merah
 Sel darah merah yang di uji merupakan Ag pada tes aglutinasi
Contoh : uji penentuan golongan darah
 Jika darah memiliki Ag bergolongan A → aglutinasi jika dengan keberadaan Ab
terhadap Ag gol A
d. Lisis imun dan fiksasi komponen
 Kompleks imun tidak selalu terjadi antara Abx terhadap Ag pada permukaan sel
 Kompleks imun baru terbentuk jika ditambahkan anti immunoglobulin / Ab terhadap
Abx
 Sebagai ganti immunoglobulin yaitu komplemen →lisis sel
 Macam uji lisis imun
Uji fiksasi komplemen
Contoh : deteksi Ab terhadap virus,bakteri,fungi,parasite
Interpretasi : (+) jika tidak hemolisis (-) hemolisis

REFERENSI → Baratawidjaja , K. G.,&Rengganis, I.(2018). IMUNOLOGI DASAR. Jakarta:Badan


Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai