Anda di halaman 1dari 3

Analisis Desain Struktur Organisasi PT.

Garuda
Indonesia (Persero)

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen, mengkoordinasiakan


hubungan berbagai sistem kewenangan dan pertanggungjawaban tugas-tugas yang ada di
dalam sebuah organisasi.  Kewenangan, tugas dan tanggungjawab diatur dalam suatu struktur
organisasi, yang merupakan sistem formal dari tugas-tugas dan hubungan pelaporan
pertanggungjawaban.  Sistem tersebut menentukan bagaimana para anggota organisasi
menggunakan sumber-sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.  Pencapaian organisasi selalu berkaitan dengan desian organisasional.  Hal ini
dikarenakan desain organisasional merupakan suatu proses melalui mana para manajer
membuat pilihan-pilihan khusus tentang hubungan, tugas dan pekerjaan yang dibangun dalam
struktur organisasi.
Struktur organisasi dimiliki oleh setiap organisasi maupun perusahaan.  Salah satunya
adalah PT. Garuda Indonesia (persero) yang merupakan maskapai penerbangan pertama dan
terbesar di Indonesia dengan visinya menjadi perusahaan penerbangan pilihan utama
di Indonesia berdaya saing internasional serta memiliki lima anak perusahaan yaitu  PT
Aerowisata yang bergerak di bidang Travel, Hotel, Transportasi & Katering Pesawat; PT
GMF Aero Asia yang menyediakan jasa pemeliharaan pesawat terbang; PT
ABACUS Distribution System, penyedia jasa reservasi via komputer; PT Gapura Angkasa
(Ground Handling) serta PT Lufthansa System Indonesia yang bergerak di bidang IT
Provider & Solution. 
Sebagai suatu organisasi mekanik, struktur organisasi PT Garuda Indonesia
menunjukan kompleksitas vertikal karena jumlah tingkatan-tingkatan dalam struktur
organisasi.  Lebih jauh, struktur organisasi yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia dapat di
analisis melalui dua model desain organisasi yaitu desain model tradisional atau desain model
kontemporer. 
Berdasarkan desain organisasi tradisional, tipe struktur organisasi PT Garuda
Indonesia (persero) tergolong kedalam tipe struktur devisional karena organisai yang dibuat
melalui pembagian atau unit bisnis antara unit semi otonom dan divisi-divisi.  Setiap unit dari
divisi-divisi memiliki otonomi terbatas dari perusahaan induk.  Struktur devisional ini
memiliki tiga tipe struktur, yaitu struktur devisional berdasarkan produk, truktur devisional
berdasarkan market dan struktur devisional berdasarkan geografi. 
Begitupun dalam struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero).  Pada struktur
organisasi PT Garuda Indonesia (perhatikan no.1), menunjukan bahwa pembagian divisi
berdasarkan area atau wilayah seperti area Eastern Indonesia, area Asia, area Europe dan
sebagainya merupakan bentuk struktur devisional berdasrkan geografi.  Selanjutnya pada
sub-divisi Customer Relation MGT (perhatikan no.2), apabila struktur organisasi tersebut
digambarkan lebih rinci akan tampak adanya struktur divisional berdasarkan market karena
behubungan dengan para costumer atau pelanggan yang dihadapai, baik dalam skala instansi,
skala kecil maupun besar.  Sedangkan untuk sub-divisi operasi seperti  cabin service, flight
operation, ground operation dan sejenisnya (perhatikan no.3), menunjukan struktur
divisional berdasarkan produk, ini berkaitan dengan produk jasa yang dihasilkan oleh
departemen  tersebut.
Kelebihan struktur organisasi devisional yaitu berfokus pada hasil.  Manajer divisi
bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada produksi dan layanan mereka.  Namun,
menggandakan biaya kegiatan dan sumber organisasi berdampak pada efisiensi sehingga
merupakan salah satu kekurangan dari desain strukur organisasi devisional. 
Di sisi lain, berdasarkan teori desain organisasi kontemporer.  Pemberian spesialisasi
dari departemen fungsional untuk bekerja pada satu proyek atau lebih mengindikasikan
bahwa struktur organisaisi PT Garuda Indonesia merupakan struktur proyek matriks.  Di
mana karyawan yang berada di bawah tanggungjawab departemen tertentu memiliki dua
manager yang saling berbagi wewenang.  Sebagai contoh dalam departemen niaga atau
perniagaan terdapat dua manager yaitu manajer secara fungsional maupun proyek.  Secara
fungsional, General Manajer Area Western Indonesia yang bertanggungjawab pada
keputusan promosi, rekomendasi gaji, review tahunan.  Serta, manajer yang berperan
menjalankan suatu proyek perusahaan.  Sehingga perlu adanya komunikasi teratur dan
koordinasi kerja dalam menyelesaikan konflik berasaman. Strukrur organisasi bertipe matriks
yang dijalankan memberikan keuntungan karena desainnya lentur dan fleksibel, sehingga PT
Garuda Indonesia dapat merespon dengan baik setiap perubahan lingkungan eksternal
organisasi yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
lingkungan internal PT Garuda Indonesia dan membuat serta mengambil keputusan secara
cepat terhadap perubahan lingkungan yang dihadapi
Di samping itu, struktur yang telah jelas dan sesuai bergantung kepada beberapa hal,
di antaranya: strategi organisasi, tekonologi, ukuran dan derajat ketidayakinan
lingkungan.     Strategi yang dilakukan PT. Garuda Indonesia berkaitan dengan tujuan yang
hendak dicapai..  Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti kerjasama “Corporate
Sales” dengan Pertamina, kerjasama “Rewards & Mileage Program”  dengan ABN AMRO
Bank N.V cabang Indonesia dan menandatangani perjanjian MoU “Pemajuan
Pemasyarakatan ASEAN” dengan Departemen Luar negeri merupakan salah strategi yang
dilakukan PT Garuda Indonesia untuk mewujudkan visinya sebagai perusahaan penerbangan
pilihan utama di Indonesia berdaya saing internasional.  Tidak hanya itu, pembaharuan
berupa penerapan berbagai tekonologi terhadap pesawat yang dimiliki PT Garuda Inodensia
serta manajerial merupakan salah satu hal penting dalam upaya mewujudkan tujan organisasi
secara efektif dan efisien.
Pencapaian yang telah diperoleh oleh PT Garuda Indonesia melalui berbagai macam
penghargaan, seperti Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC) 2007, International
Public Relations Association Award 2007, Prima Utama, Prima Madya and Prima Pratama
for Public Service 2007 dan lain sebagianya, merupakan salah satu ukuran dari kredibilitas
perusahaan dalam upaya memuskan pelanggan serta dapat menjadi tolak ukur dalam melihat
ketercapaian suatu organisasi sebagai upaya mencapai tujuannya.
Di sisi lain, permasalahan yang dihadapi PT Garuda Indonesia yang klimaksnya
terjadi sekitar akhir bulan juli 2011 yaitu pemogokan sejumlah pilot Garuda sebagai bentuk
protes atas buntunya perundingan dengan pihak manajemen Garuda yang memandang telah
terjadi kekeliruan pengelolaan perusahaan di PT Garuda Indonesia.  Karena bersikap
diskriminatif terkait sistem remunerasi antara pilot asing dengan pilot domestik Garuda
sehingga dinilai menyebabkan ketimpangan antara pilot asing dan domestik.   Kondisi
lingkungan yang tidak pasti dan ketidakyankinan seperti permasalahan di atas sangat
berpengaruh terhadap organisasi.  Problematika lingkungan yang tidak pasti dapat menjadi
kendala bagi organisasi terutama dalam pencapaian tujuan organisasi secara
efektif.  Sehingga untuk mengurangi ketidakyakinan tersebut adalah dengan membentuk
struktur organisasi yang lebih fleksibel kebijakan perusahaan yang dibuat harus
menguntungkan semua pihak.
Namun, konsistensi dan tanggung jawab serta kerajsama masing-masing individu
dengan kewajiban yang telah dimiliki serta keterlibatan baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap organisasi merupakan suatu hal yang jauh lebih penting guna mencapai
tujuan organisasi scara efektif dan efisien dibandingan dengan tipe atau model organissi
semata

Anda mungkin juga menyukai