Anda di halaman 1dari 9

LAT UTS UTILITAS

1. nilai pembakaran tinggi dan nilai pembakaran rendah

2. kerugian yang timbul bisa terjadi pembakaran tidak sempurna terhadap bahan bakar

 Menghasilkan gas karbon monoksida yang beracun dan menyebabkan kematian


 Kerusakan lingkungan akibat polusi udara
 Kerusakan pada mesin berupa menghasilkan jelaga. jelaga ini kan mengendap di
mesin, dan menghasilkan kerak karbon di dalam mesin. Kerak ini menghalangi fungsi
kerja mesin dan membuatnya tidak efektif.

3. mengapa air umpan boiler biasanya memiliki persyaratan yang sangan ketat

Karena agar boiler dapat beroperasi tanpa masalah dan untuk meningkatkan efisiensi
yang dapat mengoptimalkan biaya operasional boiler.

4. Jenis jenis ketel

a. Ketel berdasarkan tekanan uap yang dihasilkan


a) Low-pressure boiler: Boiler ini menghasilkan uap air bertekanan 15-20 bar saja.
b) Medium-pressure boiler: Boiler ini menghasilkan uap air dari 20 hingga 80 bar.
c) High-pressure boiler: Boiler ini menghasilkan tekanan uap air di atas 80 bar.
d) Sub-critical boiler: Titik kritis boiler adalah sebuah kondisi dimana uap air boiler
mencapai suhu 560°C pada tekanan 221 bar. Jika sebuah boiler bekerja di bawah
kondisi tersebut, maka boiler tersebut dinamakan boiler subcritical. Lazimnya
boiler subcritical didesain bekerja di tekanan 160 bar dan temperatur uap 540°C.
e) Supercritical boiler: Jika sebuah boiler bekerja di atas titik kritisnya, maka boiler
tersebut disebut dengan boiler supercritical. Boiler supercritical memiliki tingkat
efisiensi bahan bakar yang lebih baik daripada boiler subcritical. Boiler
supercritical memiliki nilai efisensi desain sekitar 45%. Sedangkan boiler
subcritical hanya mampu mencapai angka 38%. Hal ini diakibatkan oleh tidak
dimungkinkan terbentuk gelembung-gelembung uap air pada siklus boiler
supercritical. Akibat dari tekanan kerja dan temperatur yang berada di atas titik
kritisnya, maka air tidak akan mengalami fase nucleate boiling (fase peralihan
dari cair ke uap) dan langsung berubah fase seketika menjadi uap. Satu ciri dari
boiler supercritical adalah tidak digunakannya komponen steam drum yang
berfungsi untuk memisahkan air dengan uap air basah.
f) Ultra Supercritical boiler: Titik kerja boiler yang semakin jauh tinggi di atas titik
kritis, maka boiler tersebut akan semakin efisien. Untuk mencapainya dibutuhkan
teknologi material pipa-pipa boiler yang lebih canggih dan mahal. Beberapa
dekade terakhir telah dimungkinkan pembuatan material yang dimaksud,
sehingga saat ini desain boiler sudah mampu mencapai titik kerja sangat jauh di
atas titik kritisnya. Boiler yang kita kenal dengan istilah Ultra Supercritical ini
(disingkat USC) memiliki titik operasional sekitar 260 bar dan temperatur 700°C.
Boiler modern ini memiliki nilai efisiensi teoritis mencapai 50%.
b. Ketel berdasarkan posisi relative air terhadap api bahan bakarnya
a) Boiler pipa api

boiler pipa-api mengalirkan gas panas hasil pembakaran ke saluran


pipa-pipa yang diselubungi oleh air. Gas panas hasil pembakaran bahan bakar
di ruang bakar (furnace) dialirkan ke pipa-pipa khusus tersebut sebelum
dibuang ke atmosfer, boiler pipa-api memiliki keterbatasan produksi uap air
yang hanya maksimal 9000 kg/jam dengan tekanan maksimal 17 bar saja.
b) Boiler haystack
Boiler ini merupakan boiler dengan desain paling sederhana. Hanya
tersusun atas sebuah tungku raksasa yang ditumpangi sebuah panci besar.
Boiler yang dikembangkan di abad 18 ini hanya mampu bekerja di tekanan
maksimum 5 psi.
c) Centre- flue boiler
Boiler centre-flue menjadi awal kelahiran boiler pipa-api, karena gas
hasil pembakaran dialirkan ke dalam tanki air melalui sebuah pipa besar
sebelum dibuang ke udara luar. Pipa gas buang (flue gas) tersebut hanya
memiliki satu arah menjauh dari tungku api. Boiler ini cukup baik disisi aliran
gas buang karena penggunaan cerobong mininya. Akan tetapi tidak terlalu
efisien jika digunakan untuk membakar terlalu banyak bahan bakar seperti
kayu atau batubara.
d) Boiler Huber
Boiler ini sudah tidak menggunakan satu pipa besar sebagai saluran
balik gas buang, namun sudah menggunakan beberapa pipa kecil atau tube
dengan tujuan untuk memaksimalkan perpindahan panas dari gas buang ke air
di dalam tanki. Bentuk dari saluran gas buang setelah keluar dari ruang
pembakaran juga memiliki desain lebih baik. Desain tersebut membuat
distribusi gas menjadi lebih maksimal ke semua saluran pipa.
e) Boiler Cornish

Boiler ini merupakan boiler horisontal dengan sistem natural draught


(suppy udara) sehingga membutuhkan bentuk cerobong asap yang tinggi untuk
menjamin pasokan oksigen cukup. Boiler ini dibuat dari sebuah tanki air besar
dengan ruang bakar yang tepat berada di tengah-tengahnya. Dengan diapit
sebuah bangunan batu-bata, sedemikian rupa sehingga aliran gas buang
pembakaran yang keluar dari ruang bakar di tengah-tengah tanki, akan
mengalir balik menyusuri pinggiran sisi luar tanki. Selanjutnya bangunan
batu-bata akan mengarahkan gas buang untuk menyusuri sebuah lorong di
bawah tanki, sebelum akhirnya melewati cerobong asap dan keluar ke
atmosfer. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan gambar tampak samping,
atas, dan depan boiler Cornish ini.
f) Boiler butterley
Boiler Butterley merupakan pengembangan dari boiler Cornish, yang
pada awalnya bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan boiler di Amerika
Serikat bagian utara yang kaya akan batubara dengan nilai kalori lebih rendah
dari daratan selatan. Boiler ini mirip dengan desain boiler Cornish namun
dengan menghilangkan saluran gas buang di bawah tanki air.

https://artikel-teknologi.com/macam-macam-boiler/

5.Diagram ketel sirkulasi paksa dan sirkulasi alami

 Ketel dengan peredaran alam (natural circulation steam boiler). Pada natural
circulation boiler, peredaran air dalam ketel terjadi secara alami yaitu air yang ringan
naik, sedangkan terjadilah aliran aliran conveksi alami. Umumnya ketel beroperasi
secara aliran alami, seperti ketel lancashire, babcock & wilcox
 Ketel dengan peredaran paksa (forced circulation steam boiler). Pada ketel dengan
aliran paksa, aliran peksa diperoleh dari sebuah pompa centrifugal yang digerakkan
dengan elektric motor misalnya la-mont boiler, benson boiler, loeffer boiler dan
velcan boiler.

6. Pengertian dari istilah :

a) Deaerator : alat yang berfungsi untuk menghilangkan kandungan oksigen dan


gas gas terlarut dalam air.
b) Oxygen scavenger : agent/chemical yang digunakan untuk meningkatkan
oksigen terlarut di fluida. Pada PLTU oxygen scavenger digunakan pada tahap
persiapan boiler water.
c) Economizer : pemanas air pengisi boiler dengan memanfaatkan panas dari gas
sisa pembakaran di dalam boiler.
d) Gross calorific value : jumlah unit panas yang dikeluarkan oer unit bahan
bahan yang dibakar dengan oksigen di bawah kondisi standar.
e) Heating Value : jumlah energi panas yang terlepas untuk tiap satu satuan
massa bahan bakar.
f) Superheater : bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap dari saturated
steam (250 C) menjadi super heated steam (360 C)

7. Skema cooling water udh dijawab di nomer 9

8. kelebihan dan kekurangan, system pendinginan serta contoh penerapannya

a) System pendinginan sekali lewat

Keuntungan system pendingin sekali lewat ( once through system ) yaitu :Biaya
investasi murah rendah, karena perangkat pengolahan yang diperlukan lebih sederhana.
Kerugian system pendingin sekali lewat  yaitu: Jumlah air yang dibutuhkan banyak(habis
pakai langsung buang), terjadi pencemaran lingkungan (yang pasti temperatur buangan air
cukup panas dan jumlahnya besar).

b) System pendingin terbuka


Keungtungan menggunakan Open evaporative recirculating systems :
a.Jumlah kebutuhan air medikit (make up);
b.Memungkinkan untuk mengontrol korosi
Kerugian menggunakan Open evaporative recirculating systems :
a.Investasi (capital cost) lebih tinggi daripada once through;
b.Memerlukan cooling tower yang cukup besar;
c.System purge dan blowdown kemungkinan dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan
c) System pendingin tertutup
Keungtungan menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
a.Air pendinginyang kembali relatif bersih
b.Temperatur air pendingin memungkinkan lebih tinggi dari 100oC
Kerugian menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
a.Investasi / capital cost sangat tinggi
b.Dibatasi oleh equipment secondary heat exchanger

9. skema dan penjelasan cara kerja cooling tower :

a) Natural draft

Menara pendingin jenis natural draft atau hiperbola menggunakan perbedaan suhu
antara udara ambien dan udara yang lebih panas dibagian dalam menara. Begitu udara
panas mengalir ke atas melalui menara (sebab udara panas akan naik), udara segar
yang dingin disalurkan ke menara melalui saluran udara masuk di bagian bawah.
Tidak diperlukan fan dan disana hampir tidak ada sirkulasi udara panas yang dapat
mempengaruhi kinerja. Kontruksi beton banyak digunakan untuk dinding menara
dengan ketinggian hingga mencapai 200 m
b) Forced draft
Prinsip kerjanya adalah udara dihembuskan ke menara oleh sebuah fan yang terletak
pada saluran udara masuk sehingga terjadi kontak langsung dengan air yang jatuh
c) Induced draft counter flow

 Air masuk pada puncak dan melewati bahan pengisi (filler)


 Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal) atau  pada sisi yang
berlawanan (menara aliran ganda)
 Fan mengalirkan udara melintasi bahan pengisi menuju saluran keluar pada
puncak menara 
d) Induced draft cross flow
 Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan pengisi (filler)
 Udara masuk dari samping menara melewati filler, sehingga terjadi kontak langsung dengan
air (pendinginan) dan keluar menuju puncak

10. sama kayak nomer 8

11. permasalahan yang ditimbulkan oleh slime dan kerak pada system air pendingin dan
cara mengatasinya

Pembentukan kerak dipengaruhi oleh jumlah padatan terlarut yang ada pada air.
Kerak yang sering ditemui pada system air yaitu kerak yang ditimbulkan oleh CaCO3.
Kerak itu terbentuk jika kadar Ca dan alkalinitas air terlalu tinggi. Maka dari itu hal yang
dapat dilakukan untuk mengurangi kadar Ca dan alkalinitas air yaitu dengan menurunkan
siklus konsentrasi air yang bersirkulasi atau menambah asam, misalnya dengan
menambah H2SO4 agar pH tetap dibawah 7. Selain itu juga dapat dengan menggunakan
inhibitor kerak berupa bahan kimia seperti polifosfat,fosfonat,ester fosfonat dan
poliacrylat.

12.Jelaskan cara memperkirakan sifat air pendingin terhadap kecenderungan membentuk


kerak dan menyebabkan korosi

13. sama kek nomer 4

14. sama kek nomer 6

15. Pengertian dari :


a) Heating value : jumlah energi panas yang terlepas untuk tiap satu stauan massa
bahan bakar
b) Net heating value :
c) High heating value : heating value yang memperhitungkan terlepasnya Kembali
panas laten uap air tersebut
d) Ultimate analysis : Analisa laboratorium untuk menentukan kandungan abu,
karbon, hirdrogen, oksigen da belerang dalam batubara dengan metoda tertentu
e) Proxymate analysis : penentuan jumlah fixed carbon,volatile matters,moisture,
dan ash di sampel batubara dalam satuan persen berat dan dikalkulasi dalam
beberapa basis berbeda
f) Lower heating value : heating value yang tidak memasukan anergi panas laten
yang dilepaskan oleh terkondensasinya uap air tersebut ke dalam nilai heating
value.

Anda mungkin juga menyukai