Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DASAR SEJARAH

Disusun Oleh :

1. ANDRIANSYAH (857069597)
2. ANISYAH (857069762)
3. APRILIA PUSPITASARI (857066624)

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN S1 PGSD
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan- peninggalan itu disebut
sumber sejarah. Dalam bahasa inggris, kata sejarah disebut history, artinya masa lampau;
masa lampau umat manusia. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh),
artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsilah raja-raja akan tampak seperti
gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka sejarah dapat
diartikan silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja
pada masa lampau.
Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar. Jadi, sejarah
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada
masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam bahasa Jerman, kata sejarah disebut
geschichte yang artinya sesuatu yang telah terjadi. Adapun menurut Sartono Kartodirdjo,
sejarah adalah rekontruksi masa lampau atau kejadian yang terjadi pada masa lampau.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini masalah-masalah yang akan dibahas anatarlain:
1. Penjajahan Indonesia dan akibatnya
2. Karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan.
3. Karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang penjajahan Indonesia dan akibatnya
2. Untuk mengetahui karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia,
3. Untuk mengetahui karakteristik dan dinamika dalam mempertahankan kemerdekaan,
dan
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar ips

D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis dan pembaca, antara lain:
1. Bagi penulis makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan
2. Bagi pembaca makalah ini bermanfaat sebagai bahan acuan dan refrensi belajar
3. Dan memberi kemudahan untuk memahami materi pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjajahan Indonesia dan Akibatnya


1. Latar Belakang Timbulnya Penjajahan Di Indonesia
Timbulnya penjajahan di Indonesia secara garis besar disebabkan oleh dua faktor,
yakni faktor internal, yaitu kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya yang
memungkinkan bangsa lain memasuki Indonesia untuk berdagang yang kemudian
berusaha menguasai perdagangan dengan memonopoli perdagangan, sedangkan
faktor eksternal, yaitu kondisi yang terjadi di Negara-negara Barat sehingga mereka
mengadakan ekspansi ke seluruh dunia.
a. Faktor ekstern
Faktor-faktor yang menyebabkan bangsa Eropa datang ke Indonesia:
 Berkembangnya keyakinan akan ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa
dunia ini tidak datar melainkan bulat seperti bola.
 Berlangsungnya zaman Renaissance di Eropa
 Berkembangnya kekuasaan islam di daerah Afrika Utara dan pantai timur laut
Tengah
 Semangat Reconquesta atau semangat perang salib
 Ambisi untuk mencari daerah-daerah baru dalam rangka mengemban tugas
mencari kekayaan, kejayaan dan penyebaran agama Nasrani (Gold, Glory dan
Gospel)
 Adanya perjanjian Tordessilas (7 juni 1494)
b. Faktor intern atau kondisi yang memungkinkan bangsa asing menjajah Indonesia
 Kontak hubungan perdagangan
 Penghasil rempah-rempah terbesar
 Belum adanya rasa persatuan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain
2. Karakteristik Penjajahan Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang
Pada dasarnya setiap penjajah mempunyai karakteristik yang sama, yakni
memperdaya orang-orang pribumi untuk diadu domba dengan maksud agar
masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya di kuasai.
a. Karakteristik penjajahan Portugis
Faktor penyebab Portugis mengadakan ekspansi kea rah Timur disebabkan oleh
perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Mula-mula ditemukan
Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz kemudian Vasco da Gama sampai
Kalikut, India dan Alfonso de Albuquerque sampai di Malaka.
b. Karakteristik penjajahan spanyol
Spanyol menjajah Indonesia hanya sementara karena mereka lebih memfokuskan
kekuasaannya di Filipina, walaupun hanya sementara, namun termasuk bangsa
yang pernah menduduki Indonesia. Sesuai dengan perjanjian Tordesilas bahwa
Spanyol mendapat bagian wilayah Barat, rombongan Spanyol bertolak dari
negrinya menuju kea rah Barat, di bawah pimpinan Magelhaen. Rombongan kapal
Spanyol ini setelah melintasi samudera Pasifik, tiba di Filipina. Magelhen sendiri
tewas dalam perang dengan penduduk pulau Cebu (sebu) di Filipina. Akan tetapi,
rombongannya meneruskan perjalanan ke Maluku dan tiba di Tidore tahun 1521
c. Karakteristik penjajahan Inggris
Pada tahun 1980 F. Drake dalam perjalanan keliling dunia seinggah di Ternate,
setelah berlayar mengarungi Lautan Pasifik. Ia melaporkan kepada
pemerintahannya tentang permintaan sultan Ternate agar diberi bantuan peralatan
untuk melawan Portugis. Pada waktu itu ada dua pendapat tentang sikap yang
harus diputuskan oleh Inggris dalam menghadapi Portugis. Pendapat pertama
meminta membantu Portugis dengan imbalan mandapat hak monopoli dari
Portugis, sedangkan pendapat kedua agar Inggris segera merebut hak monopoli
perdagangan dari Portugis dan segera menggunakan jalur perdagangan laut
melalui Tanjung Harapan. Pendapat kedua nampaknya yang lebih kuat untuk
dilaksanakan.
d. Karakteristik penjajahan Belanda
Motivasi kehadiran Belanda ke Indonesia semata-mata didorong oleh upaya
mencari sendiri rempah-rempah ke Indonesia sehingga awal kedatangannya tidak
dianggap membahayakan kedudukan penguasa-penguasa pribumi. Ekspedisi
pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil mendarat di
Banten, keberhasilan ini disambut baik oleh masyarakat pedagang Belanda
sehingga pada waktu yang tidak lama telah banyak para pedagang Belanda
sampai di Maluku. Karena kehadiran mereka tidak di koordinasi oleh pemerintah
Belanda maka diantara mereka terjadi persaingan tidak sehat, akhirnya
dibentuklah kongsi dagang Belanda pada tanggal 20 Maret 1602 dan diberi nama
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), tujuannya adalah mencari
keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik dari dalam
maupun dari luar negri (Portugis, Spanyol, dan Inggris).
e. Karakteristik penjajahan Jepang
Latar belakang kehadiran Jepang ke Indonesia tidak lepas dari sejarah
perkembangan Jepang sendiri, semula jepang menutup diri dari pengaruh luar
(politik isolasi) kemudian oleh Negara Barat dipaksa untuk membuka diri dengan
jalan membuka kota-kota pelabuhan untuk kontak perdagangan dengan bangsa
Barat yang dampaknya sangtat baik untuk kemajuan jepang sendiri. Jepang
memperoleh kedudukan terkemuka dalam lapangan ilmu pengetahuan, ekonomi,
politik, dan kekuasaan. Untuk kepentingan hasil industrinya Jepang harus merebut
pasaran untuk hasil industrinya di wilayah Asia dan Pasifik. Dengan program
yang dilancarkan oleh Jepang untuk membentuk persemakmuran bersama Asia
Timur Raya mendapat sambutan positif dari rakyat Asia dan Pasifik pada
umumnya, khususnya Indonesia sehingga kedatangan Jepang di Indonesia tidak
mendapat perlawanan bahkan disambut dengan senang hati sebagai saudara tua
yang akan membebaskan rakyat Indonesia dari penindasan dan penjajahan bangsa
Barat.
3. Akibat-Akibat Dari Penjajahan Dalam Berbagai Kehidupan
 Bidang Ekonomi
Penjajahan berakibat memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa Indonesia
yang semula tersusun rapi berdasarkan kesepakatan antara penguasa dengan
rakyatnya. Akibat yang paling nyata adalah setelah diberlakukannya pelaksanaan
tanam paksa, bagi bangsa Indonesia menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan dan
kelaparan yang menimpa rakyat petani. Hal ini disebabkan oleh beban pajak,
panen yang gagal, kerja rodi yang jalan terus. Kesengsaraan ini menyebabkan
banyak penduduk mengungsi ke tempat lain, mati kelaparan atau terkena wabah
penyakit.
 Bidang Politik dan Ideologi
Seperti halnya dalan bidang ekonomi, dalam bidang politik dan ideologi pun oleh
kaum penjajah diupayakan dibekukan atau dikondisikan supaya tidak dapat
berkembang. Jepang pada saat menduduki Indonesia lebih waspada dengan
melarang semua partai politik yang pernah berdiri dan berkembang di Indonesia
pada saat pemerintah kolonial Belanda. Sebagai penggantinya didirikan suatu
organisasi yang munculnya berasal dari pemerintah pendudukan sendiri.
 Bidang Sosial Budaya
Kaum feodal telah kehilangan fungsinya sebagai pemimpin dan penggerak rakyat
untuk berjuang. Oleh karena itu, di beberapa daerah timbul huru-hara perlawanan
rakyat yang bersifat local menentang pungutan-pungutan pajak yang
memberatkan dan bentuk-bentuk pemerasan dan penindasan. Pergerakan petani
ini memiliki kecenderungan bersifat keagaman karena pada umumnya rakyat tani
lebih tertarik dan mudah menerima ajaran-ajaran yang bersifat religious.

B. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai Kemerdekaan


1. Faktor Pendorong Timbulnya Kebangkitan Nasional
Segala bentuk penindasan, pemerasan dan ketidakadilan tersebut menimbulkan rasa
persamaan nasib (senasib dan sependetitaan) dan membangkitkan hasrat serta
semangat untuk bersatu, yang melahirkan gerakan kebangsaan (nasionalisme) untuk
mencapai kemerdekaan dan kebebasan. Serta timbulnya kesadaran di kalangan
golongan muda/ terpelajar terhadap nasib bangsa dan tanah arinya sehingga bangkit
sebagai pelopor dan perintis pergerakan nasional. Dengan kata lain, faktor-faktor
tersebut merupakan motivasi yang timbul dari diri bangsa Indonesia sendiri (faktor
dari dalam).
Di samping faktor dari diri bangsa sendiri, peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar
negri turut pula mempengaruhi perkembangan pergerakan nasional. Peristiwa-
peristiwa tersebut adalah:
a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia
b. Perjuangan Nasional Rakyat Filipina 1898
c. Kebangkitan Nasional India
d. Revolusi Nasional Tiongkok atau Cina
e. Kebangkitan Nasional di Mesir
2. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Pergerakan Nasional
Perjuangan bangsa Indonesia pada dekade ini ditandai dengan lahirnya organisasi
Budi Utomo hingga tercetusnya ikrar sumpah pemuda. Organisasi yang berkembang
pada dekade ini mempunyai karakteristik tersendiri yakni dalam memperjuangkan
partainya ada yang menempuh jalan non-kooperatif ada pula yang menempuh jalan
kooperatif dengan pemerintah kolonial, namun pada hakikatnya organisasi yang
berkembang pada masa ini memiliki persamaan tujuan, yaitu mencapai Indonesia
merdeka. Organisasi-organisasi tersebut antar lain:
a. Organisasi Budi Utomo
b. Organisasi Serikat Islam
c. Indische Party
d. Perhimpunan Indonesia
e. Partai Nasional Indonesia
f. Partai Indonesia Raya
g. Gabungan Politik Indonesia
h. Sumpah pemuda
3. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Menjelang Kemerdekaan
Pada masa pendudukan Jepang kehidupan partai politik benar-benar dipetieskan,
tidak ada satupun partai politik yang berkembang pesat pada masa pendudukan
Belanda yang mampu bertahan hidup pada masa pendudukan Jepang. Penderitaan
rakyat semasa pendudukan Jepang terasa sangat pahit karena Jepang dalam upaya
memenangkan perang Asia Timur Raya tidak segan-segan mengorbankan bangsa
Indonesia sebagai tumbalnya.
Selama berkuasa di Indonesia pemerintah Jepang menguras habis dan
mengeksploitasi kekayaan Indonesia baik hasil sawah, perkebunan maupun hasil
pertanian, di samping itu rakyat harus memenuhi perintah Jepang untuk bekerja paksa
melalui kerja Romusha. Akibat penindasan Jepang yang semena-mena timbul-lah
pemberontakan di beberapa daerah, seperti di Singaparna, Tasikmalaya dipimpin oleh
K.H Zaenal Mustafa, di Aceh dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, dan di Blitar
dipimpin oleh Supriyadi.
C. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan
1. Perjuangan Bangsa Indonesia Pasca Proklamasi
Setelah dibacakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
oleh Soekarno – Hatta atas nama bangsa Indonesia, gaung proklamasi ini terdengar di
mana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah Republik Indonesia terhadap
rakyatnya terjadi pada peristiwa rapat raksasa di lapangan Ikada pada tanggal 19
September 1945. Semangat perlawanan kaum pemuda ternyata semakin memuncak.
Di beberapa daerah terjadi perebutan kekuasaan baik dengan kekerasan senjata
maupun dengan perundingan.
Ketika republik dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus dihadapinya adalah
pihak sekutu yang datang ke Indonesia menimbulkan masalah baru, mereka di bawah
komando South East Asia Command (SEAC) di bawah Lord Louis Mountbattenn,
sekutu mempunyai tugas yaitu :
 Menerima penyerahan dari tentara Jepang
 Membebaskan para tawanan perang pihak sekutu
 Melucuti senjata Jepang
 Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak
pemerintah sipil.

Akan tetapi, ternyata pasukan sekutu diboncengi orang-orang NICA yang dengan
jelas ingin mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di Indonesia. NICA kemudian
mempersenjatai KNIL yang baru dilepas sebagai tawanan perang Jepang. Dengan
dukungan pihak sekutu mereka memancing permusuhan dan tentu saja hal ini tidak
bisa dibiarkan. Itulah sebabnya kemudian terjadi perlawanan hebat dari rakyat
Indonesia. Pecahlah perang melawan pasukan sekutu.

2. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa RIS dengan Awal Pelaksanaan
Demokrasi Terpimpin
Pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai dalam Konferensi Meja Bundar
di Den Haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan
diratifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember 1949. Sementara itu pergolakan-
pergolakan politik belum pula sepenuhnya dapat ditanggulangi. Kelompok separatis
dan yang ingin memisahkan diri dari negeri RI bukan semakin berkurang, perasaan
tidak puas akat kebijakan pemerintah puri muncul dimana-mana, hingga terjadi
beberapa peristiwa pemberontakan, antara lain:
 Peristiwa APRA di Bandung
 Peristiwa Andi Aziz di Makasar
 Peristiwa RMS di Maluku
 Peristiwa DI/TII
 Pemberontakan PPRI dan PERMESTA di Sumatera dan Sulawesi
 Pemilu I tahun 1955
3. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
dan Mengisi Kemerdekaan
Setelah konstituante gagal menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 menjadi UUD
Republik Indonesia, Presiden Soekarno menetapkan berlakunya kembali UUD 1945
dengan suatu dekrit pada tanggal 5 juli 1959. Dekrit presiden tersebut mendapat
dukungan dari masyarakat. KSAD mengeluarkan perintah harian yang ditunjukan
kepada seluruh anggota TNI untuk melaksanakan dan mengamankan dektrit tersebut.
Dalam surat presiden tertanggal 20 Agustus 1959 yang ditujukan kepada DPR
dinyatakan bahwa semenjak berlakunya kembali UUD 1945 maka bentuk peraturan
Negara disesuaikan dengan isi UUD 1945.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi
pada masa lampau dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa
sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting. Peristiwa yang abadi
adalah peristiwa sejarah yang tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
Peristiwa yang unik adalah peristiwa sejarah yang hanya terjadi satu kali dan tidak pernah
terulang untuk kedua kalinya. Sementara peristiwa yang penting adalah peristiwa sejarah
yang mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahab, dkk, Konsep Dasar Ips, penerbit: Universitas Terbuka
https://aprileopgsd.wordpress.com/2013/03/16/makalah-konsep-dasar-sejarah
http://id.wikipedia.org/wiki/sejarah

Anda mungkin juga menyukai