Biokimia Gastro
Biokimia Gastro
a. Mulut
Langkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau
mengunyah, motilitas mulut yang melibatkan pengirisan, perobekan,
penggilingan, dan pencampuran. Makanan oleh gigi.
Liur (saliva), sekresi yang berkaitan dengan mulut, terutama dihasiikan
dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar liur utama yang terletak di luar rongga
mulut.
Liur mnegandung 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan protein. Protein liur
yang terpenting adalah amylase, mucus, dan lisozim. Protein ini berperan
penting dalam fungsi saliva sbb:
1. Liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amylase liur,
suatu enzim yang menguraikan polisakarida menjadi maltose, suatu
disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.
2. Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan
sehingga partikel-partikel tersebut menyatu, serta menghasilkan
pelumasan dengan adanya mucus yang kental dan licin.
3. Liur memiliki sifat antibakteri melalui efek rangkap pertama, dengan
lisozim, isal suatu enzim yang melisiskan suatu bakteri tertentu dengan
merusak dinding sel dan membilas bahan yang mungkin berfungsi sebagai
sumer makanan untuk bakteri.
4. Liur berfungsi sebagai bahan pelarut yang merangsang kuncup kecap.
Hanya molekul larutan yang dapat bereaksi dengan respon kuncup kecap.
5. Liur dapat membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan
lidah.
6. Liur berperan penting dalam higene mulut dengan membantu mulut dan
gigi menjadi bersih.
7. Liur kaya akan dapat bikarbonat, yang menertralkan asam dalam
makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga karies
dentis dapat dicegah.
Meskipun memiliki banyak fungsi di atas, liur tidak esensial untuk pencernaan
dan penyerapan makanan karena enzim-enzim yang yang diproduksi oleh
oankreas dan usus halus dapat menuntaskan pencernaan makanan
meskipun tidak terdapat liur dan sekresi lambung.
b. Gaster
Konstituen pencernaan utama sekresi lambung adalah pepsinogen, suatu
molekul enzim inaktif yang diproduksi oleh chief cell. Pepsinogen
disimpan di sitoplasma chief cell di dalam vesikel sekretori yang di kenal
sebagai granula zimogen. Kemudian enzim tersebut dibebaskan secara
eksitosis dengan stimulasi yang sesuai. Ketika pepsinogen di sekresikan
kedalam lumen lambung, HCl memutuskan sepotong kecil molekul,
mengubahnya menjadi bentuk aktif enzim,pepsin. Setelah terbentuk,
pepsin bekerja pada molekul pepsinogen lain untuk menghasilkan lebih
banyak pepsin. Mekanisme semacam ini, di mana bentuk aktif suatu
enzim mengaktifkan molekul enzim yang sama, disebut proses
otokatalisis ( pengaktifan diri ).
Pepsin memulai pencernaan protein dengan memutuskan ikatan-ikatan
asam amino tertentu untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida
(rantai pendek asam amino); enzim ini bekerja paling efektif dalam
lingkungan asam yang dihasilkan oleh HCl. Karena dapat mencerna
protein maka pepsin harus di simpan dan disekresikan dalam bentuk
inaktif sehingga zat ini tidak mencerna protein-protein sel ditempatnya
terbentuk. Karena itu,pepsin dipertahankan, dalam bentuk inaktif
pepsinogen sampai zat ini mencapai lumen lambung, tempat ia di aktifkan
oleh HCl yang disekresikan kedalam lumen oleh jenis sel lain.
c. Usus
d. Hati
Peranannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam
empedu,yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam
empedu membantu pencernaan lemak melalui efek detergennya
(emulsifikasi) dan mempermudah penyerapan lemak dengan ikut serta
dalam pembentukan misel (micelle). Kedua fungsi berkaitan dengan
struktur fungsi garam empedu.
Setiap sel hati, atau hepatosit melakukan beragam tugas metabolic dan
sekretorik yang sama. Spesialisasi yang ditimbulkan oleh organel-organel
yang berkembang maju didalam setiap hepatosit. Satu-satunya fungsi hati
yang tidak dilakukan oleh hepatosit adalah aktivitas fagositosit yang
dilaksanakan oleh makrofag residen yang dikenal sebagai sel kuffer.
e. Pankreas
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari 2
komponen : (1) enzim pankreas yang secara aktif di sekresikan oleh sel
asinus yang membentuk asinus dan (2) Larutan cair basah yang secara
aktif disekresikan oleh ductus yang melapisi ductus pancreaticus.
Komponen encer alkalis banyak mengandung natrium bikarbonat
(NaHCO3).
Sel asinus mengeluarkan 3 jenis enzim pankreas yang mampu mencerna
ketiga kategori makanan :
1. Proteolitik pankreas
Tiga enzim proteolitik utama pankreas adalah tripsinogen,
kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang masing-masing di
sekresi dalam bentuk inaktif. Setelah tripsinogen disekresikan
kedalam lumen duodenum bahan ini diaktifkan menjadi bentuk
aktifnya yaitu tripsin oleh enterokinase, suatu enzim yang terbenam di
membran luminal sel-sel yang melapisi duodenum. Tripsin kemudian
secara otokatalisis mengaktifkan lebih banyak tripsinogen.
Kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase, di ubah oleh tripsin
menjadi bentuk aktif, masing-masing adalah kimotripsin dan
karboksipeptidase, didalam lumen duodenum.
2. Amylase pankreas
Berperan dalam pencernaan karbohidrat dengan mengubah
polisakarida menjadi disakarida maltosa. Amylase disekresikan dalam
getah pankreas dalam bentuk aktif, karena amylase aktif tidak
membahayakan sel sekretorik. Sel-sel ini tidak mengandung
polisakarida.
3. Lipase pankreas
Merupakan satu-satunya enzim diseluruh saluran cerna yang dapat
mencerna lemak. Lipase pankreas menghidrolisis trigliserida
makanan menjadi monosakrida dan asam lemak bebas. Lipase di
sekresikan dalam bentuk aktif karena tidak ada resiko pencernaan diri
oleh lipase. Trigliserida bukan komponen structural sel pankreas.
f. Kandung Empedu
c. Protein
Baik protein yang dicerna (dari makanan) maupun protein endogen
(didalam tubuh) yang masuk ke lumen saluran cerna dari tiga sumber
berikut di cerna dan diserap :
1. Enzim pencernaan, yang semuanya adalah protein, yang
disekresikan ke dalam lumen.
2. Protein di dalam sel yang terdorong hingga lepas dari vilus ke dalam
lumen selama proses pertukaran mukosa.
3. Sejumlah kecil protein plasma yang normalnya bocor dari kapiler ke
dalam lumen saluran cerna.
Asam amino bebas dan dipeptida akan diambil oleh sel epitel usus halus.
Di sini, dipeptida akan dihidrolisis di sitosol menjadi asam amino sebelum
dilepaskan kedalam sistem portal. Jadi, hanya asam amino bebas yang
ditemukan di vena porta setelah memakan makanan yang mengandung
protein. Asam amino ini dapat dimetabolisme oleh hati atau dilepaskan
kedalam sirkulasi umum.