Diet Nutrisi Pada Penderita HIV/AIDS, TBC dan STROKE Tugas diselesaikan guna mendapatkan nilai Keperawatan Medikal Bedah 2
Disusun oleh : Yahya Yoga Permana (106118021)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP 2020 1. INFEKSI OPORTUNISTIK
Epidemi HIV/AIDS menjadi fenomena gunung es di Cilacap, kecenderungan mengalami peningkatan
penemuan kasus baru sampai tahun 2013 namun pada tahun 2014 dan 2015 terjadi penurunan kasus AIDS menjadi sebesar 7.875 kasus pada tahun 2014 dan 6 . 081 kasus pada tahun 2015 (Susanti,2016). Infeksi oportunistik (IO) adalah penyakit penyerta yang merupakan penyebab kematian utama pada penyandang AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) (Aghnia Jolanda Putri, Eryati Darwin, Efrida, 2012). Adapun infeksi oportunistik : a. Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri E Coli pada umumnya diare pada kasus ODHIV berangsur lama b. Kandidiasis (thrush) adalah infeksijamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina. Rentang CD4: dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang agak tinggi. c. Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang menyebabkan penyakit mata yang dapat menim bulkan kebutaan. Rentang CD4: dibawah 50. d. Dua macam virus herpes simpleks dapat menyebabkan herpes pada mulut atau kelamin. Ini adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika kita terinfeksi HIV, perjangkitannya dapat jauh lebih sering dan lebih berat. Penyakit ini dapat terjadi pada jumlah CD4 berapapun e. Malaria adalah umum di beberapa daerah di Indonesia. Penyakit ini lebih umum dan lebih berat pada orang terinfeksi HIV. f. Mycobacterium avium complex (MAC atau MAI) adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan demam kambuhan, rasa sakit yang umum, masalah pada pencernaan, dan kehi- langan berat badan yang parah. Rentang CD4: di bawah 75 g. Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan pneumonia (radang paru) yang berbahaya. Rentang CD4: di bawah 200. h. Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi otak oleh semacam protozoa. Rentang CD4: di bawah 100. i. Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru, dan dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak). Rentang CD4: Setiap orang dengan HIV yang dites positif terpajan TB sebaiknya diobati. Pada kebanyakan kasus ODHIV tidak menyadari bahwa dirinya mengalami infeksi oportunistik. 1. DIET NUTRISI PADA ODHA
Syarat-syarat diet penyakit HIV/AIDS adalah:
1. Makanan yang diberikan harus mengandung kalori tinggi. Pada perhitungan kebutuhan energi, diperhatikan faktor stress, aktifitas fisik, dan kenaikan suhu tubuh. Tambahkan energi sebanyak 13% untuk setiap kenaikan 10 C. 2. Protein tinggi yaitu sebesar 1,1-1,5 g/Kg BB untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak. Pemberian protein disesuaikan bila ada kelainan ginjal dan hati. 3. Makanan yang disediakan harus mengandung lemak cukup yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total dan jenis lemak disesuaikan dengan toleransi pasien. 4.Makanan mengandung vitamin dan mineral tinggi yaitu 1½ kali (150%) Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG) terutama vitamin A, B12, C, E, folat, kalsium, magnesium, seng, dan selenium. Bila perlu, dapat ditambahkan vitamin berupa suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat menekan kekebalan tubuh. 5. Makanan harus cukup serat untuk mencegah komplikasi. 6. Cairan harus cukup, khususnya dengan gangguan fungsi menelan, pemberian cairan harus hati-hati dan diberikan secara bertahap dengan konsistensi yang sesuai. 7. Elektrolit harus diganti (natrium, kalium dan klorida) jika terjadi muntah dan diare. 8. Bentuk makanan harus disesuaikan dengan keadaan penyakit. 9. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering. 10. Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik, termik, maupun kimia (Almatsier, 2006). Menghitung kebutuhan kalori pada pasien • HIV/AIDS A. 17 kalori x 0,5 kg berat badan, jika Anda sedang menjaga berat badan Anda B. 20 kalori x 0,5 kg berat badan, jika Anda mempunyai infeksi C. 25 kalori x 0,5 kg berat badan, jika Anda mengalami kehilangan berat badan
2. DIET NUTRISI PADA PENDERITA TBC
Kebutuhan Energi Total (KET)
= KEB x Faktor Aktivitas x Faktor Stres = 1150 kkal x 1,2 x 1,3 = 1800 kkal/hari Diet 1800 kkal/hari dengan komposisi Protein 1,5 g/kgBBI/hari = 94,5 g = 21% Karbohidrat 50% = 225g dan lemak 29% = 58
3. DIET NUTRISI PADA PENDERITA STROKE
Kebutuhan energi : 25kkal x BBI DAFTAR PUSTAKA
RSUD Cilacap, Laporan Klinik VCT2015
Onyancha B. An informetric investigation of the
relatedness of opportunistic infections to HIV/AIDS. Information Processing and Management. 2005; 41(1):1573-88.