Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Tipe A Pemerintah Dan Swasta

Kelompok 1 Reguler 2 19G


Adhlia Zahra (03422119004)
Alin Nur Afifah (03422119022)
Andreas Berkat (03422119030)
Hayat Gusto T (03422119133)
Ichsan Maulana (03422119139)
Lulu Aulia (03422118232)
Yul Angel (03422119030)

STIKES IKIFA TAHUN AJARAN 2020/2021


A. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Type A
1. Contoh rumah sakit pemerintah dan swasta Tipe A yang ada di jakarta
a. Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (pemerintah)

2. Uraikan sesuai klasifikasinya


Rumah Sakit dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria sebagi berikut:
1. Berdasarkan kepemilikan
a. Rumah Sakit Umum Pemerintah
Rumah Sakit Umum Pemerintah adalah rumah sakit yang dibiayai,
diselenggarakan dan diawasi oleh pemerintah biak pemerintah pusat (Departemen
Kesehartan, Pemerintah Daerah, ABRI, Departemen Pertahanan dan Keamanan
maupun Badan Umum Milik Negar (BUMN). Rumah sakit ini bersifat non profit.
Rumah Sakit Umum Pemerintah dapat diklasifikasikan berdasarkan pada unsur
pelayanan, ketenagaan, fisik dan peralatan.
b. Rumah Sakit Swasta
Rumah sakit yg dimiliki dan diselenggarakan oleh yayasan, organisasi keagamaan
atau Badan Hukum lain dan dapat juga bekerja sama dengan institusi Pendidikan.
Rumah sakit ini bertanggung jawab terhadap penyantun dnaa dan umumnya tidak
memungut pajak kepada pelanggan mereka. Rumah sakit ini dapat bersifat profit
dan non profit.
Berdasarkan Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor
806b/Menkes/SK/XII/1987, klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta, yaitu:
1) Rumah Sakit Umum Swasta Pratama, memberikan pelayanan medis bersifat
umum,
2) Rumah Sakit Umum Swasta Madya, memberikan pelayanan medis bersifat
umum dan spesialitik 4 dasar lengkap,
3) Rumah Sakit Umum Swasta Madya, memberikan pelayanan medis bersifat
umum, spesialitik, subspesialitik.

Secara umum semua rumah sakit dari segala tipe ada hal yang sama yang harus
dipenuhi yaitu prasarana dan bangunan memenuhi persyaratan tata tata bangunan dan
lingkungan seperti dapat untuk antisipasi gempa, sirkulasi udara dan pencahayaan yang
baik, susunan ruangan efektif sesuai dengan fungsi ruangan, ada harus area parkir yang
memadai,serta bisa memenuhi persyaratan keandalan bangunan dan prasarana Rumah
Sakit seperti kemampuan bangunan dalam menanggulangi gempa, kebakaran, bahaya
kelisrikan, medic, bahan akar gas; ventilasi, pencahayaan, instalasi ait, pengolahan
limbah yang baik; dan ada lengkap dengan tanda arah (signage), tangga ram, lift dan
sarana evakuasi yang aman bagi semua orang termasuk penyandang cacat dan lansia,
yang membedakan dalam tipe masing-masing rumah sakit adalah segi Pelayanan, SDM,
Peralatan. Semakin tinggi kelas/tipe yang di terima biasanya akan semakin lengkap dan
memadai dari 3 aspek tersebut.
B. Rumah Sakit Umum Tipe A
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit Umum Kelas A paling sedikit meliputi :
a. Pelayanan medik
b. Pelayanan kefarmasian
c. Pelayanan keperawatan dan kebidanan
d. Pelayanan penunjang klinik
e. Pelayanan penunjang nonklinik
f. Pelayanan penunjang non klinik
g. Pelayanan rawat inap
1) Pelayanan medik paling sedikit terdiri dari :
a. Pelayanan gawat darurat
b. Pelayanan medik spesialis dasar
c. Pelayanan medik spesialis penunjang
d. Pelayanan medik spesialis lain
e. Pelayanan medik subspesialis
f. Pelayanan medik mulut dan gigi
a) Pelayanan gawat darurat
Harus di selenggarakan 24 (dua puluh empat) jam sehari secara terus menerus.
b) Pelayanan medik Spesialis dasar
Meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi.
c) Pelayanan medik spesialis penunjang
Meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan
rehabilitasi medik.
d) Pelayanan medik spesialis lain
Meliputi pelayanan mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh
darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah
plastik, dan kedokteran forensik.
e) Pleyanan medik subspesialis
Meliputi pelayanan subspesialis di bidang spesialis bedah, penyakit dalam, kesehatan
ana, obstetri dan ginekologi, mata, telinga hidung dan tenggokan, syaraf jantung dan
pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah
syaraf, bedah plastik, gigi dan mulut.
f) Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut
g) Meliputi pelayanan bedah mulut, konservasi/endodonsi, periodonti, orthodonti,
prosthodonti, pedodonsi dan penyakit mulut.
2) Pelayanan kefarmasian
Meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan
pelayanan farmasi klinik.
3) Pelayanan keperawatan dan kebidanan
Meliputi asuhan keperawatan generalis dan spesialis serta asuhan kebidanan.
4) Pelayanan penunjang klinik
Meliputi pekayanan bank darah, perawatan intensif untuk semua golongan umur dan jenis
penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik.
5) Pelayanan penunjang nonklinik
Meliputi pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas,
pengelolaan limbah, gudang, ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemulasaran
jenazah, sistem penanggulangan kebakaran, pengolahan gas medik, dan pengolahan air
bersih.
6) Pelayanan rawat inap
Harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut :
b) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (Tiga Puluh persen) dari
seluruh tempat tidur untuk rumah sakit milik pemerintah.
c) Jumlah tempat tidur perawatan kelas II paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari
seluruh tempat tidur untuk rumah sakit milik swasta
d) Jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen) dari seluruh tempat
tidur untuk rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit milik swasta.
Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas A terdiri atas :
a) Tenaga medis
b) Tenaga kefarmasian
c) Rtenaga keperawatan
d) Tenaga kesehatan lain
e) Tenaga non kesehatan

1) Tenaga medis paling sedikit terdiri dari :


a. 18 dokter umum untuk pelayanan medik dasar
b. 4 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut
c. 6 dpkter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar
d. 3 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang
e. 3 dokter soesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis lain
f. 2 subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik subspesialis
g. 1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi mulut.
2) Tenaga kefarmasian paing sedikit terdiri dari :
a. 1 apoteker sebagai kepala instalasi farmasi rumah sakit.
b. 5 apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleg paling sedikit 10 tenaga teknis
kefarmasian
c. 5 apoteker rawat inap yang di bantu oleh paling sedikit 10 tenaga teknis kefarmasian
d. 1 apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleg minimal 2 tenaga teknis
kefarmasian
e. 1 apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 tenaga teknis kefarmasian
f. 1 apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat merangkap
melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh
tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pleyanan
rumah kefarmasian rumah sakit
g. 1 apoteker sebagai koordinator Produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan
farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian
yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan rumah kefarmasian rumah
sakit
3) Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sama dengan jumlah tempat tidur pada instalasi rawat
inap.
4) Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan
rumah sakit.
5) Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehata lain dan tenaga nonkesehatan sebagaimana dimaksud
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan rumah sakit.
6) Peralatan rumah sakit umum kelas A harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
7) Peralatan sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas peralatan medis untuk instalasi
gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat operasi, persalinan, radiologi,
laboratorium klinik, pelayanan darah, rehabilitasi medik, farmasi, instalasi gizi, dan kamar
jenazah.
8) Peralatan sebagaimana dimaksud tercantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari pertauran mentri.
Sejarah RSUPC-CM
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (disingkat RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo atau RSCM) adalah sebuah rumah sakit pemerintah yang terletak di Jakarta
Pusat, Indonesia. Selain menjadi RS pemerintah RSCM juga berfungsi sebagai RS pendidikan,
salah satunya adalah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Nama rumah sakit ini diambil
dari nama Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, seorang tokoh perjuangan Indonesia pada masa
kolonial.
Di RSCM ribuan dokter dan tenaga medis bersama-sama melayani ribuan pasien dari seluruh
Indonesia yang setiap hari berkunjung ke RS ini. RSCM merupakan pusat rujukan nasional
rumah sakit pemerintah dan merupakan tempat pendidikan dokter umum, dokter spesialis I dan
subspesialis, perawat serta tenaga kesehatan lainnya.
Pada tahun 2008 diresmikan oleh Presiden RI gedung perawatan baru dengan ketinggian 8 lantai
yaitu Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A. Gedung ini merupakan gedung rawat inap utama
RSCM dengan kapasitas hampir 700 tempat tidur.
Pada tahun 2010 Menteri Kesehatan RI meresmikan Gedung RSCM Kencana dengan Pelayanan
Berkelas Internasional (sebelumnya akan diberi nama International Wing). Gedung berlantai 6
ini berkapasitas 30 tempat tidur. Selain RSCM Kencana, Menkes juga meresmikan Laboratorium
Terpadu RSCM.
Pada tahun 2013 Presiden RI meresmikan Gedung RSCM Kirana untuk pelayanan paripurna
kesehatan mata. Gedung berlantai 6 tersebut terletak di Jalan Kimia, Cikini, Jakarta Pusat.
Struktur Organisasi
SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama
Rumah Sakit Umum Kelas A
1) RSU Kelas A dipimpin oleh seorang Kepala disebut Direktur Utama.
2) Direktur Utama membawahi paling banyak 4 (empat) Direktorat (3) Masing-masing
Direktorat terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Bidang atau 3 (tiga) Bagian (4) Masing-masing
Bidang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Seksi
3) Masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Subbagian

Struktur Organisasi RSUPC-CM


1. Pelayanan
1) Pelayanan spesialis anak
a. Anak
b. Bedah
c. Kebidanan dan Kandungan
d. Penyakit Dalam
e. Gigi dan Mulut
f. Saraf
g. Bedah Saraf
h. THT
i. Paru
j. Kulit dan Kelamin
k. Jantung
l. Bedah Tulang
m. Mata
n. Alergi
o. Rehabilitasi Medik ( Fisio Terapi, Terapi Wicara, Okupasi Terapi, dll )
p. Akupuntur
q. Geriatri
r. Radioterapi
s. Bedah Plastik
t. Urologi
u. Psikiatri
v. Forensik Klinik
w. Tim Penguji Kesehatan
2) Pelayanan rawat inap
a. Kelas III
b. Kelas II
c. Kelas I
d. Kelas Utama
e. VIP
f. ICU
g. ICCU
h. NICU
i. PICU
j. Khusus Stroke dan Cerebrospinal
k. IGD
3) Pelayanan Penunjang
a. Laboratorium Patologi Klinik
b. Laboratorium Patologi Anatomi
c. X-Ray
d. CT-Scan
e. MRI
f. USG
g. Endoskopi
h. ESWL
i. Angiografi
j. Bedah Laser
k. ECG/Treadmill
l. EEG
m. EMG
n. TUR
o. Laparoskopi
p. Konsultasi Gizi
q. Hemodialisa
r. Farmasi
s. Kamar Bedah
t. Pelayanan Bedah Sehari / Same Day Surgery
u. Bedah Plastik
v. Bedah Tumor
w. Bedah Mata
x. Prostatron

Pada tahun 2011 dimulai pembangunan Gedung Pusat Kesehatan Ibu dan
Anak (PKIA) sampai dengan Januari 2014 pembangunannya masih dalam
tahap penyelesaian akhir.
2. Tenaga Medis
 Dokter Umum: 46 Orang
 Dokter Spesialis: 614 Orang
 Dokter Gigi: 27 Orang
 Dokter Gigi Spesialis: 71 Orang
 Residen: 1089 Orang
 Perawat: 1454 Orang
 Paramedis Non Perawat: 407 Orang
 Koas: 300 Orang
 Non Medis: 2191 Orang

Anda mungkin juga menyukai