KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA
DISUSUN OLEH:
i
DAFTAR ISI
I. TUJUAN ......................................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 17
B. Saran ......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18
ii
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA
I. TUJUAN
1. Mengenal alat-alat praktikum dan kegunaanya.
2. Membaca dan menulis nama kemikalia, rumus molekul, bobot molekul, dan derajat
kemurnian kemikalia yang ada dalam botol kemas serta penggunaanya.
1
2
yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya (Jumadi, 2009).
Pengenalan sifat dan jenis bahan kimia akan memudahkan dalam cara
penanganannya, yakni cara pencampuran, mereaksikan, pemindahan atau transportasi, dan
penyimpanan. Pengetahuan tentang nama dan kegunaan alat dan bagaimana cara
penggunaannya juga sangat penting. Misalnya alat-alat gelas harus diperiksa sebelum
digunakan. Apakah ada yang retak, pecah, atau masih kotor. Juga cara penyimpanannya
sehingga kerusakan alat dan bahan-bahan kimia dapat dihindari, serta bahaya-bahaya
yang ditimbulkan akibat penyimpanan dapat dicegah (Budimarwanti,2013).
Pembelajaran kimia melibatkan keterampilan dan penalaran, siswa tidak hanya
dituntut untuk memahami teori saja tetapi siswa juga harus mampu mengembangkan
keterampilan proses kerja ilmiahnya. Aspek psikomotorik sangat penting untuk
ditingkatkan dalam pembelajaran kimia. Siswa tidak hanya dituntut untuk belajar rumus–
rumus atau menghafal fakta saja, tetapi juga harus mampu mengembangkan keterampilan
hidup, hal ini menjadikan kemampuan psikomotorik mutlak untuk diberikan kepada siswa
agar tidak menimbulkan kesenjangan antara pemahaman konsep teoritis dengan gejala
nyata yang terkait dengan konsep tersebut (Dahniar,2007).
Pada praktikum ini mahasiswa akan diperkenalkan dan diajarkan menggunakan
alat - alat yang umum dipakai di laboratorium kimia. Dengan demikian setelah
melakukan praktikum mahasiswa akan mempunyai keterampilan dalam mempergunakan
peralatan kimia tersebut.dengan baik dan benar. Setelah mengenal alat dan bahan-bahan
kimia hendaknya kita bisa merawatnya dengan baik. Jika ada kesulitan sebaiknya segera
melapor pada pihak yang lebih paham. Dengan memahami dan mengerti kita akan lebih
mudah melakukan praktikum.
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 ALAT
Pada praktikum pengenalan alat dan bahan kimia ada beberapa alat yang sering
digunakan unutuk melakukan percobaan, Alat yang digunakan antara lain gelas
ukur, tabung reaksi, labu ukur, labu Erlenmeyer, gelas beaker, pipet tetes, pipet
ukur, pipet volume, kaki tiga, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, palt tetes,
mortar dan alue (Pestel), kawat kasa, kawat nikrom, corong pisah, batang
pengaduk, gelas arloji, labu destilasi, kondensor, spatula plastik, spatula logam,
buret, filler, pembakar busen, pembakar spiritus, desikator, dan alat destilasi.
3.2 BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum diantaranya adalah pertama bahan
kimia atau kemikalia yang tersedia dalam bentuk cair atau padat dan dikemas
dalam botol plastik atau botol gelas yang gelap dengan kemurnian yang berbeda
beda, dan yang kedua yaitu air dengan bermacam-macam derajat kemurnian
juga. Dalam analisis-analisis kimia yang banyak digunakan adala akuades.
3
4
Botol Kemikalia
Nama Derajat
Rumus Kimia Bobot Molekul
Kemikalia Kemurnian
4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
5
6
Mudah Terbakar
2. Tetrachloride Cl4 153,82 PA
Bahaya iritasi
3. Barium chlorid BaCl2 208,23 PA
Bahaya iritasi
4. Silica gel SiO2 60,08 PA
Beracun
9
Bahaya iritasi
6. Ammonia NH3 17,031 PA
Bahaya iritasi
7. Hydrogen H2O2 34,0147 Ph Nerd
Peroxide
Korosif
8. Kupfer(II)sulfat CuSO4.5H2O 249,68 PA
Pentahidrat
Bahaya iritasi
9. Kupfer(II)sulfat CuSO4 159,609 PA
Pentahidrat
Bahaya iritasi
10. Natrium Na2CO3 105,9888 BPC
Carbonat
Bahaya iritasi
11. Natrium Na2HPO4 141,96 PA
hydrogen
phospat
Korosif
12. Oxalsaure C2H2O4 90,03 PA
Bahaya iritasi
13. Natrium sulfat Na2SO4 142,04 PA
Bahaya Iritasi
10
Beracun
15. Aquades H2O 18,0153 PA
Beracun
16. Metanol CH3OH 32,04 PA
Beracun
17. Aseton C3H6O 58,08 PA
Mudah terbakar
18. Natrium Na2WO4 293,83 PA
Wolframat
Mudah terbakar
19. Potassium KI 166,0028 PA
Iodide
Bahaya iritasi
20. Tri-natrium Na3C6H5O7 258,06 PA
Sitrat
Bahaya iritasi
11
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 ALAT
Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam
laboratorium dan dijelaskan juga fungsi, cara penggunaan alat serta prinsip kerjanya
masing-masing. Alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan praktikum terbagi
atas 3 macam alat yaitu alat elektri, gelas, dan non gelas (Ririn Andriani., 2016).
Alat-alat elektrik yang digunakan yaitu :
1. Inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada suhu yang
terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-
70oC. Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu dengan memasukan atau menyimpan
biakanmurni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat
diatur diatas suhu tertentu (Ririn Andriani., 2016).
2. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan
yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu
121oC (250oF). prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas
bertekanan untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang
terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau
percobaan (Ririn Andriani,2016).
3. Timbangan analitik adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan massa
dari suatu padatan ataupun cairan kimia yang akan digunakan (Hendayana, 1994).
4. Water bath alat yang digunakan untuk memanaskan larutan tanpa kontak langsung
dengan sumber panas (Tim Pengampu, 2015).
5. Sentrifuge Alat yang memanfaatkan gaya sentrifugal untuk sedimentasi campuran
dengan menggunakan mesin sentrifuga atau pemusing. Komponen campuran yang
lebih rapat akan bergerak menjauh dari sumbu sentrifuga dan membentuk endapan
(pelet), menyisakan cairan supernatan yang dapat diambil dengan dekantasi.
Teknik sentrifugasi telah dimanfaatkan baik untuk keperluan penelitian, misalnya
pada bidang biologi sel dan biologi molekular, maupun untuk industri, misalnya
dalam pengayaan uranium dan pengolahan anggur (Ririn Andriani., 2016).
12
12
13
13
14
14
15
15
16
6) Bahan mudah Bahan ini memiliki titik nyala yang rendah dan
terbakar mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan
logam panas, atau percikan api. Bahan sangat
mudah terbakar berupa gas dengan udara
membentuk suatu campuran bersifat mudah
meledak di bawah kondisi normal
Contoh: dietil eter, propana, aseton, petroleum
benzene, natrium wolframat.
7) Bahan pengkorosi Bahan ini bersifat korosif yaitu dapat merusak
jaringan hidup (tubuh) dan bahan- bahan lain.
Hindari kontak dengan kulit, mata, pakaian dan
jangan menghirupnya.
Contoh: asam sulfat, natrium hidroksida,
Hydrogen
Peroxide, Natrium hydrogen phospat
16
V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan mengenal alat dan bahan, kita dapat mengetahui kegunaan alat dan bahan
tersebut agar mampu menggunakan dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.
2. Bisa membaca dan menulis nama kemikalia, rumus molekul, bobot molekul, dan
derajat kemurnian kemikalia yang ada dalam botol kemas serta penggunaanya
B. Saran
Sebaiknya fungsi serta bagian dari alat-alat dan bahan dari Laboratorium Kimia dapat
dijelaskan secara terperinci oleh asisten agar praktikan dapat paham betul akan
penggunaan dan cara kerja alat-alat ataupun bahan yang berbahaya atau tidak berbahaya.
Dan sebagai praktikan kita harus menyimak penjelasan tentang alat dan bahan yang
dijelaskan oleh asisten.
17
DAFTAR PUSTAKA
18