Anda di halaman 1dari 2

pengantar

Scheuermann kyphosis, juga dikenal sebagai


Scheuermann disease, juvenile kyphosis atau juvenile
discogenic disease adalah suatu kondisi hiperkifosis yang
melibatkan badan vertebrae dan cakram (disc) tulang
belakang yang diidentifikasi oleh penggabungan anterior
lebih besar dari atau sama dengan 5 derajat di 3 atau lebih
badan vertebral yang berdekatan. Tulang belakang toraks
paling sering terkena, meskipun juga dapat terlibat daerah
torakolumbal / lumbal.[1].
Paling umum, diagnosis dibuat pada remaja berusia 12
hingga 17 tahun yang muncul setelah orang tua mereka
melihat adanya kelainan bentuk postural atau penampilan
"bungkuk". Nyeri di daerah hyperkyphotic yang terkena
juga bisa menjadi penyebab evaluasi awal[2].
Ada komponen keturunan yang terkait dengan kondisi ini,
meskipun cara penularan pastinya masih belum jelas. Hal
ini didukung oleh fakta bahwa kejadian lebih tinggi pada
kembar monozigot dibandingkan dizygotic[1].
Scheuermann kyphosis, also known as Scheuermann
disease, juvenile kyphosis or juvenile discogenic disease,
is a condition of hyperkyphosis that involves the vertebral
bodies and discs of the spine identified by anterior
wedging of greater than or equal to 5 degrees in 3 or more
adjacent vertebral bodies. The thoracic spine is most
commonly involved, although involvement can include
the thoracolumbar/lumbar region as well [1].
Most commonly, diagnosis is made in adolescents aged
12 to 17 years who present after their parents notice a
postural deformity or “hunchbacked” appearance. Pain in
the affected hyperkyphotic region may also be the cause
of initial evaluation [2].
There is a hereditary component associated with this
condition, although the exact mode of transmission is still
unclear. This is supported by the fact that incidence is
higher in monozygotic versus dizygotic twins [1].

Anda mungkin juga menyukai