Anda di halaman 1dari 17

teti wardani

Kamis, 11 Juni 2015

MODUL 2 PRAKTIKUM IPA DI SD

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA


KP 1
EKOSISTEM
     EkosistemDarat

       Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
       AlatdanBahan

1)      Alat Tulis


2)      Kaca pembesar
3)      Barometer
4)      Lingkungan sekitar

       Cara Kerja


1)      Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2)          Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3)      Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4)      Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5)      Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6)      Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-
hewan yang berukuran kecil
7)      Mencatat data pada lembar kerja
8)      Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

     DasarTeori
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik
antara komponen biotic dengan komponen abiotik.
Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu
ekosistem alami dan buatan.
      HasilPengamatan

Tabel.Komponen abiotik ekosistem darat alami


No. Komponanabiotik Kondisi/keadaan

1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup 
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air SangatCukup

Tabel. Komponen Biotik ekosistem alami


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Rumput Teki Ular Rayap


2 Pohon Pinus BurungElang Cacing
3 Rumut Ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Beringin Ulat

Tabel Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan

1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 27ºC

Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Padi Ayam Kampung


2 RumputPegagan Burung Bakteri
3 Gulma Ulat Jamur
4 RumputTeki Katak
5 Pohonpisang Tikus

      Pembahasan
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama
sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen
biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
 
GambarContohEkosistemAlami
Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur
tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan
jumlah populasi komponen biotiknya.

Gambar Contoh Ekosistem Buatan


        Kesimpulan

Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada
air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat
alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun
Ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.
          JawabanPertanyaan

Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
     Ekosistem Perairan

Tujuan
      

Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

       Alat dan Bahan


1)      Alat tulis
2)      Kaca Pembesar
3)      Barometer
4)      Termometer

       Cara Kerja


1)      Menentukan satu ekosistem buatan
2)      Mengamati komponen abiotiknya
3)      Mengamati komponen biotiknya
4)      Membuat kesimpulan secara singkat

     DasarTeori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 :
·                Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik
dengan komponen biotik yang terjadi di lingkungandarat. Contoh : Sawah, Hutan
Dan Taman
·                Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik
dengan komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau,
dan lain-lain.
Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.

HasilPengamatan
     

Tabel. Komponen abiotik ekosistem perairan


No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Air Jernih, mengalir
2 Udara Cukup
3 Cahaya Sangat Cukup

Tabel Komponen Biotik Ekosistem pengairan


Jenis Jenis
No. Pengurai
Tumbuhan Hewan
Ikan
1 Lumut Bakteri
Lele
Mikrobia
2 Ikan Mas
lainya
3 Ikan Nila
4 Katak

      Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu
kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.Komponen biotic pada ekosistem perairan
dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan species lainya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang
dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk
pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi. Dibawah ini contoh ekosistem
perairan buatan :
Gambar 2.3 Ekosistem perairan buatan

       Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem
perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.
          JawabanPertanyaan

Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :


v  Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
v  Penyusun komponen biotic pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic
paada ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan
ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan
amfibi.

3.      Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi

       Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi
dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.
       Atal dan Bahan

1)      Alat tulis


2)      Lingkungan sekitar

Cara Kerja
      

Ekosistem darat:
1)          Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan
2)      Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
3)      Membuat  bagan rantai makanan
4)      Membuat jaring-jaring makanan
5)      Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
6)      Membuat bagan piramida ekologi
Ekosistem perairan :
1)      Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6
2)      Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3)      Membuat bagan piramida ekologi
4)      Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

     DasarTeori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-
tumbuhan. Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen
sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang
memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik
pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut
dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin
dengan kompleks.
      Hasil Pengamatan

1)      Ekosistem Darat


Rantai makanan 1 :
      Rumput Ilalang               Belalang              Katak   Burung
Rantai Makanan 2 :
      Padi             Ulat             AyamUlar
Rantai Makanan 3 :
      Daun            Belalang          KatakUlar
http://4.bp.blogspot.com/-
iDFVh6WLGtY/UShanbIhrJI/AAAAAAAACDI/OkEl_jLPuig/s200/jaring-jaring-makanan.jpg
Bagan Jaring-jaring Makanan
TabelTingkat trofik komponen biotik pda ekosistem darat
No. Tingkat Trofik Pengurai

1 2 3 4

1 Padi Bakteri
2 Daun Mikrobia
3 Belalang
4 Ulat
5 Tikus
6 Ayam
7 Katak
8 Burung
9 Ular
http://2.bp.blogspot.com/-
EuxwydxQHDc/T_wad2jNAkI/AAAAAAAAALM/yHC7hQ6bJ9k/s1600/piramida+makanan.jpg
BaganPiramidaEkologipadaEkosistemDarat
2)      EkosistemPerairan
Rantaimakanan1 :
      Lumut              IkanLele                  Manusia
Rantaimakanan2 :
      Lumut            IkanNila              Manusia
Rantaimakanan3 :
      Lumut              Ikan Mas             Manusia

 
Text Box: Ikan
Lele

Text Box:
Text Box: Ikan Manusia
Nila

Text Box:
Ikan Mas

Bagan Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem Perairan


Tabel Tingkat Trofik biotic pada Ekosistem Perairan
\No. Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4

1 Lumut Bakteri
2 Ikan Mas
3 Ikan Lele
4 Ikan Nila
5 Manusia

Isosceles Triangle: Manusia Ikan Mas,


Ikan Lele, Ikan Nila Lumut
Piramida ekosistem perairan
 

      Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan
antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan
seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak
dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari
pengamatan di atas adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan manusia
pada ekosistem perairan.
        Kesimpulan

Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu


kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah
bagian dari jaring-jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya
jaring- jarring makanan.
          JawabanPertanyaan

a)          Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah
komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat
jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
b)          Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya
adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.

DAFTAR PUSTAKA
Sumardi,yosaphat,dkk(2009).KonsepDasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta: Universitas Terbuka.
Ichan,M.dkk.(2001). IlmukesehatandanGizi.Jakarta :Universitas Terbuka.
Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN
v  PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BAWANG MERAH (ALLIUM
CEPA)
.    TUJUAN
Ø  Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah ( allium cepa)
.     DASAR TEORI
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah,
logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan
deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak
bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif.
.    ALAT DAN BAHAN
Ø  Sendok deterjen
Ø  Gelas plastik
Ø  Pengaduk
Ø  Mistar dengan skala mm
Ø  Kertas label
Ø  Air PDAM
Ø  Bawang merah
Ø  Deterjen serbuk

.    CARA KERJA


Ø  Menyediakan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%, serta
control berupa air PDAM
Ø  Cara menyediakan larutan
a.            Larutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air PDAM hingga 1000ml, kemudian
diberi label 100%
b.          Ambil 500ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 50%
c.            Ambil 500ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 25%
d.          Ambil 500ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 12,5%
e.            Ambil 500ml larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 6,25%
f.            Ambil 500ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
beri label 3,10%
Ø  Menyediakan bawang merah kemudian kupas kulit epidermis serta bagian akar
primordial
Ø  mengisi tabung reaksi dengan larutan deterjen hingga penuh
Ø  meletakkan bawang merah dengan calon akar primordial menyentuh larutan
deterjen
Ø  meletakkan bawang merah yang lain pada tabung control ( tabung yang berisi air
PDAM)
Ø  mengamati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, dan menambah larutan hingga
penuh jika berkurang
Ø  mengangkat bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya. Tuliskan
hasilnya pada lembar kerja

Ø  menghitung hambatan pertumbuhan setiap konsentrasi larutan dengan


menggunakan rumus
Ø  membuat grafik hambatan pertumbuhan
.     DATA HASIL
                                                    Tabel  2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
Rata-rata panjang
No. Konsentrasi IG (%)
akar
1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6,25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100
      
 Grafik 2.1
     Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

                 

     PENGOLAHAN DATA / PEMBAHASAN


Ø  Dalam kehidupan di bumi selalu terjadi peningkatan kualitas manusia. Hal
tersebut menjadikan kehidupan serba canggih dan instan. Dari kecanggihan dan
keinstanan tersebut menjadi kehidupan lebih maju, akan tetapi dari situ ternyata
membuat dampak negatif bagi kehidupan bahkan terkadang merugikan bagi
manusia itu sendiri.
Ø  Pencemaran lingkungan merupakan masuknya bahan atau energy dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan,
baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologi, sehingga mengganggu
kesehatan, eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta organism lainnya.
.    KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu
kehidupan organisme target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya
pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.
.    JAWABAN PERTANYAAN
1.          Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akar bawang merah adalah 50%

v  PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN


   A. TUJUAN
Ø  Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.
B. DASAR TEORI
            Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik
serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
C. ALAT DAN BAHAN
Ø  Neraca Analitik/sendok teh 1 buah
Ø  Gelas kimia 600 mL 10 buah
Ø  Kertas saring/tissue secukupnya
Ø  kertas timah secukupnya
Ø  mistar dengan skala mm 1 buah
Ø  ketas untuk label secukupnya
Ø  Gelas kimia 1000mL 1 buah
Ø  Air ledeng secukupnya
Ø  Detergen serbuk 1 gram
D. CARA KERJA
Ø   Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng.
Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
Label I               = 100 %
Label II             = 50 %
Label III            = 25 %
Label IV            = 12,5 %
Label V             = 6, 25 %      
Label VI            = 3,1 %

Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1


Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring/kertas tissue.
Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.

  Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan
III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir
dalam larutan control
Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.

Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.

E. DATA HASIL
Tabel 2.10
Hasil Pengamatan pengaruh detergen terhadap pertumbuhan
No. Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-1 (24)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-rata 1 1 2 2 3 4 6
Konsentrasi larutan deterjen
No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-rata 2 2 3 3 4 5 7

Grafik 2.2
Grafik rata- rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam

F. PENGOLAHAN DATA/ PEMBAHASAN


Berdasarkan data yang telah diperoleh diatas dapat dilihat bahwa detergen merupakan bahan
yang digunakan untuk membersihkan pakaian (mencuci) yang mana memiliki pengaruh
terhadap makhluk hidup yang ada lingkungan sekitar. Dari pencemaran lingkungan tersebut
akan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Adapun pengaruh yang
ditimbulkan oleh detergen sangat tergantung pada tingkat konsentrasinya. Ada 4 tahap
pencemaran.
1.      Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
2.      Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
3.      Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan
kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan
walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak
mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
JAWABAN PERTANYAAN
1.   Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2.      Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul)
Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah adalah
untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

Unknown di 07.42

Berbagi

6 komentar:

ARIS MALZUMUL 19 September 2018 20.24


bagus artikelnya....

sangat bermanfaat
trimakasih.
Balas

Unknown 19 Oktober 2018 14.35


Thank u bu Teti...
Sangat membantu
Balas
Unknown 27 Maret 2019 03.35
Bagus,sangat membantu
Balas

Unknown 14 Oktober 2019 10.14


maaf..mau tanya.. kenapa jawaban pertanyaannya 50% knpa tidak 25% dsna kan tertulis
minimum..mksh sblmnya
Balas

Balasan

Unknown 14 Oktober 2019 10.16


maaf mau tanya.. kenapa hasil praktek pengaruh deterjen pada bawang merah..
hambatannya ada d 50% bukan d 25% kalau mlihat dr tabel nya dsana minimumnya 25%

Balas

Unknown 22 Oktober 2019 08.12


Bukanya 12,5
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: andiambar99 Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai