OLEH :
1. Pengaduan
Dalam pengaduan dugaan pelanggaran dokter dan dokter gigi diperlukan beberapa hal,
yaitu :
- Identitas pengadu dan pasien,
- Nama dan alamat tempat praktik dokter atau dokter gigi,
- Waktu tindakan dilakukan,
- Alasan pengaduan,
- Alat bukti bila ada, dan
- Pernyataan tentang kebenaran pengaduan
Sebagai pengadu, dapat didampingi olej seseorang atau beberapa orang kuasanya, dimana
dalam pemberian kuasa tersebut hanya dapat dilakukan dengan surat kuasa khusus.
Dugaan pelanggaran disiplin yang dapat diadukan kepada MKDKI atau MKDKI-P adalah
dugaan pelanggaran disiplin yang saat terjadinya tindakan Undang-undang praktik kedokteran
pada tanggal 6 Oktober 2004.
Setelah proses pemeriksaan selesai, dokter atau dokter gigi yang diadukan diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapat berupa kesimpulan akhir, lalu sidang tersebut
ditunda untuk memberi kesempatan majelis pemeriksa daerah untuk melakukan musyawarah
pengambilan keputusan.
4. Pembuktian
Alat bukti yang dapat diajukan pada persidangan majelis pemeriksa disiplin dokter
atau dokter gigi yang diadukan dapat berupa:
- Surat-surat atau dokumen-dokumen tertulis yang berhubungan dengan tindakan medis
- Keterangan saksi-saksi
- Pengakuan teradu yaitu orang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan khusus
- Keterangan ahli
- Barang bukti
7. Ketentuan Peralihan
Semua pengaduan dugaan pelanggaran disiplin yang telah diterima dan diperiksa oleh
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Menteri pada tingkat banding tetap diselesaikan
pemeriksaannya dan keputusannya disampaikan kepada Konsil Kedokteran Indonesia dan
MKDKI atau MKDKI-P. Selama MKDKI-P belum terbentuk, semua pengaduan adanya
dugaan pelanggaran disiplin dokter atau dokter gigi diadukan kepada MKDKI.