Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Ringkasan Prosedur Penanganan Dugaan Pelanggaran


Disiplin Oleh Dokter dan Dokter Gigi

OLEH :

MUH. TAUFIK HIDAYAT MS


J1A118158
KELAS KESEHATAN LINGKUNGAN

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
Ringkasan Prosedur Penanganan Dugaan Pelanggaran Disiplin Oleh Dokter dan
Dokter gigi

Pada peraturan konsil kedokteran Indonesia Nomor 16/KKI/PER/VIII/2006 tentang tata


cara penanganan kasus dugaan pelanggaran disilin dokter dan dokter gigi oleh Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dan Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia Di Tingkat Provinis (MKDKI-P) .

1. Pengaduan
Dalam pengaduan dugaan pelanggaran dokter dan dokter gigi diperlukan beberapa hal,
yaitu :
- Identitas pengadu dan pasien,
- Nama dan alamat tempat praktik dokter atau dokter gigi,
- Waktu tindakan dilakukan,
- Alasan pengaduan,
- Alat bukti bila ada, dan
- Pernyataan tentang kebenaran pengaduan

Sebagai pengadu, dapat didampingi olej seseorang atau beberapa orang kuasanya, dimana
dalam pemberian kuasa tersebut hanya dapat dilakukan dengan surat kuasa khusus.

Dugaan pelanggaran disiplin yang dapat diadukan kepada MKDKI atau MKDKI-P adalah
dugaan pelanggaran disiplin yang saat terjadinya tindakan Undang-undang praktik kedokteran
pada tanggal 6 Oktober 2004.

2. Majelis Pemeriksa Awal


Majelis pemeriksa awal merupakan anggota dari MKDKI atau MKDKI-P yang
melakukan pemeriksaan awal atas aduan yang diterima, selanjutnya untuk melengkapi berkas
dalam pemeriksaan dapat dilakukan dengan investigasi. Melakukan pemeriksaan awal sesuai
aduan yang diterima antara lain keabsahan aduan, alat bukti, menetapkan pelanggaran etik
atau disiplin atau menolak pengaduan karena tidak memenuhi syarat pengaduan atau tidak
termasuk dalam wewenang MKDKI. Setiap keputusan majelis pemeriksa awal dalam kurun
14 hari kerja harus disampaikan kepada ketua MKDKI atau MKDKI-P.

3. Majelis Pemeriksa Disiplin


Setelah hasil pemeriksa awal diterima dan lengkap dicatat dan benar, MKDKI segera
membentuk Majelis Pemeriksa Disiplin. Majelis pemeriksa disiplin dipilih dari anggota
MKDKI atau MKDKI-P yang salah satunya harus ahli hukum bukan tenaga medis. Majelis
pemeriksa disiplin ini bersifat independen yaitu dalam menjalankan tugasnya tidak
terpengaruh oleh siapapun atau lembaga lainnya.
Majelis pemeriksa disiplin hanya memeriksa dokter atau dokter gigi yang teregistrasi.
Pemeriksaan dokter atau dokter gigi yang diadukan dilakukan dalam bentuk sidang majelis
pemeriksa dokter. Demi kelancaran pemeriksaan, ketua majelis pemeriksa disiplin berwenang
memberikan petunjuk dalam sidang mengenai langkah-langkah proses pemeriksaan dan alat-
alat bukti yang dapat digunakan dalam sidang majelis pemeriksa disiplin. Dengan izin ketua
majelis pemeriksa disiplin, dokter atau dokter gigi dapat meminta fotocopy salinan dokumen-
dokumen pengaduan atau surat-surat resmi pengaduan untuk dipelajari.

Setelah proses pemeriksaan selesai, dokter atau dokter gigi yang diadukan diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapat berupa kesimpulan akhir, lalu sidang tersebut
ditunda untuk memberi kesempatan majelis pemeriksa daerah untuk melakukan musyawarah
pengambilan keputusan.
4. Pembuktian
Alat bukti yang dapat diajukan pada persidangan majelis pemeriksa disiplin dokter
atau dokter gigi yang diadukan dapat berupa:
- Surat-surat atau dokumen-dokumen tertulis yang berhubungan dengan tindakan medis
- Keterangan saksi-saksi
- Pengakuan teradu yaitu orang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan khusus
- Keterangan ahli
- Barang bukti

Orang-orang yang tidak boleh didengar sebagai saksi, antara lain:


- Keluarga sedarah
- Istri atau Suami
- Orang yang belum dewasa
- Orang yang dibawah pengampuan
Sebagai saksi harus mengucapkan janji atau sumpah didepan sidang majelis pemeriksa
disiplin.

5. Keputusan Majelis Pemeriksa Disiplin


Keputusan dapat berupa:
- Tidak terbukti bersalah melakukan pelanggaran disiplin kedokteran
- Terbukti bersalah melakukan pelanggaran disiplin kedokteran dan pemberian sanksi
disiplin.
Sanksi disiplin dapat berupa pemberian peringatan tertulis, rekomendasi pencabutan surat
tanda registrasi atau surat izin praktik selama 1 tahun atau selamanya, dan kewajiban
mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi.
Karen pengaduan yang telah diputuskan pada MKDKI atau MKDKI-P tidak dapat diadukan
kembali.
Apabila dokter atau dokter gigi atau kuasanya tidak hadir saat sidang pembacaan
keputusan oleh majelis pemeriksa, keputusan tersebut wajib disampaikan dengan surat secara
resmi kepada yang bersangkutan. Tetapi apabila dalam waktu 30 hari tidak menerima
keputusan maka dapat mengajukan bukti baru yang mendukung keberatannya kepada
MKDKI atau MKDKI-P. Namun, jika dalam 30 hari tidak ada pengaduan keberatan maka
keutusan MKDKI atau MKDKI-P berkekuatan kuat.
Keputusan sidang Majelis Pemeriksa Disiplin harus memuat:
a. kepala keputusan berbunyi: ”Demi kehormatan profesi kedokteran berdasarkan Ketuhanan
yang maha esa”;
b. nama lengkap berikut gelar akedemik dan sebutan profesi, tempat/tanggal lahir atau umur,
jenis kelamin, kewarganegaraan, nomor STR dan tanggal diterbitkannya, Nomor SIP dan
tanggal diterbitkannya, tempat tinggal atau tempat praktik dokter atau dokter gigi yang
disidangkan;
c. nama lengkap, tempat/tanggal lahir atau umur, jenis kelamin, kewarganegaraan dan alamat
pengadu;
d. ringkasan pengaduan dan jawaban dokter atau dokter gigi yang diadukan;
e. pertimbangan dan penilaian setiap alat bukti yang diajukan dan hal-hal yang terjadi selama
dalam proses pemeriksaan/persidangan;
f. alasan-alasan baik dari teknis kedokteran maupun disiplin keahlian yang menjadi dasar
keputusan;
g. amar Keputusan dan pembiayaan;
h. hari, tanggal keputusan, nama ketua Majelis Pemeriksa Disiplin dan anggotanya,
keterangan tentang hadir dan tidaknya dokter atau dokter gigi yang diadukan serta keterangan
lain yang relevan.

6. Pelaksanaan Keputusan Majelis Pemeriksa Disiplin


Pelaksanaan Keputusan MKDKI dan MKDKI-P tentang tidak terbukti bersalah
melakukan pelanggaran disiplin kedokteran dilakukan oleh sekretariat MKDKI atau
sekretariat MKDKI-P dan disampaikan kepada dokter atau dokter gigi yang bersangkutan.
Pelaksanaan Keputusan MKDKI atau keputusan MKDKI-P tentang penolakan pengaduan
karena ditemukan pelanggaran etika, oleh Sekretariat MKDKI atau sekretariat MKDKI-P
diteruskan pengaduannya kepada organisasi profesi yang bersangkutan.
Pelaksanaan Keputusan MKDKI atau MKDKI-P tentang sanksi disiplin peringatan
tertulis, oleh Sekretariat MKDKI atau MKDKI-P disampaikan kepada dokter atau dokter gigi
yang bersangkutan. Tanggal dan hari tanda terima Keputusan sebagai bukti bahwa tanggal
dan hari tersebut telah dilaksanakan Keputusan MKDKI atau Keputusan MKDKI-P terhadap
dokter atau dokter gigi yang dikenakan sanksi disiplin peringatan tertulis.

7. Ketentuan Peralihan
Semua pengaduan dugaan pelanggaran disiplin yang telah diterima dan diperiksa oleh
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Menteri pada tingkat banding tetap diselesaikan
pemeriksaannya dan keputusannya disampaikan kepada Konsil Kedokteran Indonesia dan
MKDKI atau MKDKI-P. Selama MKDKI-P belum terbentuk, semua pengaduan adanya
dugaan pelanggaran disiplin dokter atau dokter gigi diadukan kepada MKDKI.

Anda mungkin juga menyukai