Kajian Keragaman Jenis Dan Pertumbuhan Kapang Dalam Acar Mentimun
Kajian Keragaman Jenis Dan Pertumbuhan Kapang Dalam Acar Mentimun
ABSTRACT
The aims of this research were to study about the growth and diversity of moulds in the cucumber pickle and the influences
of acetic acid concentration and long storage as well as additional of onion on the growth of moulds. Cucumber pickle was
treated in different acetic acid concentrations (0,8%, 1,4%, 2,0%), long storage and with or without additional of onion. The
used method to isolate of mould was dilution planting. For enumerating moulds, 0,1 ml samples were blended and diluted
after that inoculated on to potato sucrose agar (PSA) medium and then incubated at 270C for 7 days. To identify the
moulds, the colony was transferred on to CDA and PSA media, and then incubated at 270C for 7 days. The moulds were
identified according to their macroscopic and microscopic characters. To know the degrees of taste, the cucumber pickle
was tested to 25 people with hedonic scale method. The results showed that, there was 12 different kinds of moulds can be
found in cucumber pickle without additional of onion. There were Aspergillus fumigatus, A. niger, A. ochraceus, A. tamarii
Kita, Cochliobolus sp, Botrytis, Penicillium chrysogenum, P. expansum, P. citrinum, Rhizopus oligosporus, Trichoderma sp,
and Monilia. On the other hand, experiment with onion, P. expansum and A. niger could not be observed. The highest
varieties of moulds can be found in cucumber pickle with acetic acid concentration 1,4%. In experiment without onion, on nil
(0) day, with acetic acid concentration of 1,4%, the amount of moulds is lower than in the pickle with acetic acid
concentration 0,8%. The diversity of moulds in the cucumber pickle with additional of onion is lower than that of without
onion. The additional of onion showed decreasing the diversity and growth of moulds in cucumber pickle with acetic acid
concentration of 0,8% on nil (0) day. In experiment with acetic acid concentration 2,0% in 10-1 dilution on nil (0) day until 6th
day, the moulds could not be observed.
© 2003 Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta
Tabel 2. Keragaman jenis kapang yang tumbuh dalam acar mentimun dengan Dalam acar dengan kadar
penambahan bawang merah dan perbedaan kadar asam cuka serta lama asam cuka 2,0% pada pengen-
penyimpanan (hari). ceran 10-1 tidak ditemukan ada-
nya kapang. Hal ini disebabkan
Kadar Asam Cuka (%) pada kadar tersebut, asam cuka
Jenis 0,8 1,4 2,0* cukup efektif dalam mencegah
0 2 4 6 0 2 4 6 0 2 4 6 pertumbuhan kapang. Mekanisme
Aspergillus fumigatus + + + + - - - - - - - - penghambatan terhadap pertum-
A.ochraceus + - - - - - + - - - - - buhan kapang merupakan kombi-
A. tamarii - + - - + - - - - - - - nasi aksi dari molekul asam yang
Cochliobolus sp - - - - + + + + - - - - terdisosiasi dan tidak terdisosiasi.
Botrytis sp - - - - - + + - - - - -
Monilia sp - - - - - - + - - - - -
Menurut Ray (1996), kapang
Penicillium - - + - - - + - - - - - sebagai mikroba asidofilik selalu
chrysogenum menjaga pH sitoplasmik internal
P. citrinum - - + + - + - - - - - - pada kisaran 6,5-7. Masuknya
Rhizopus oligosporus - + + + - + + + - - - - molekul asam cuka yang
Trichoderma sp - - - - - + - - - - - - terdisosiasi dan tidak terdisosiasi
Keterangan: + = ada, - = tidak ada, (0,2,4,6) = lama penyimpanan (dalam hari); * akan menyebabkan turunnya pH
-1
pada pengenceran 10 . internal, sehingga mengganggu
aktivitas biologis dalam sel.
tosistin. Aflatoksin dan sterigmatosistin merupakan Wilbraham dan Matta (1984)
mikotoksin penyebab hepatokarsinogenik. Aktivitas mencatat kondisi pH rendah dapat menyebabkan
karsinogenik sterigmatosistin lebih rendah daripada terjadinya denaturasi protein, yakni terbukanya rantai
aflatoksin. Sedangkan A. ochraceus dapat meng- polipeptida. Akibatnya terjadi penurunan aktivitas
hasilkan okratoksin A yang bersifat karsinogenik. biologis, karena protein merupakan komponen
Acar mentimun dengan penambahan bawang penting +
dalam sel. Selain itu dengan masuknya ion
merah. Sepuluh jenis kapang dapat diisolasi dari acar H , maka kadar H+ dalam sel bertambah, untuk
mentimun yang diberi tambahan bawang merah menjaga keseimbangan gradien +
konsentrasi proton,
(Tabel 2). Terdapat dua jenis kapang yang tidak sel akan memompa ion H ke luar. Pemompaan ion
+
tumbuh dalam acar mentimun dengan penambahan H ke luar sel membutuhkan +
energi. Oleh sebab itu,
bawang merah, namun tumbuh pada acar mentimun semakin banyak ion H yang masuk ke dalam sel,
tanpa penambahan bawang merah, yaitu A. niger dan maka semakin banyak energi yang diperlukan. Apa-
P. expansum, sehingga keragaman jenis kapang bila persediaan energi menipis atau habis, maka tidak
dalam acar dengan penambahan bawang merah mungkin untuk melakukan +
regenerasi. Tranggono
lebih rendah daripada tanpa bawang merah. Menurut (1990) mencatat ion H akan bereaksi dengan dinding
Mirelman et al (2000), hal ini dimungkinkan karena sel, sehingga permeabilitasnya berubah. Hal ini akan
adanya alisin yang mampu menghambat pertumbuh- mengganggu proses pengangkutan nutrien ke dalam
an kedua jenis kapang tersebut. sel dan pengeluaran zat metabolit ke luar sel. Oleh
Pengaruh perbedaan kadar asam cuka. Jenis sebab itu, semakin tinggi kadar asam cuka yang
kapang yang tumbuh dalam acar mentimun dengan ditambahkan pada acar mentimun, maka
berbagai perlakuan tidak sama. Hal ini menunjukkan pertumbuhan kapang akan semakin terhambat.
setiap jenis kapang mempunyai perbedaan Pengaruh lama penyimpanan. Dari Tabel 1 dan
kemampuan untuk tumbuh dalam kondisi yang 2 ditemukan adanya perbedaan keragaman jenis
berbeda. Dalam acar dengan bawang merah atau selama masa simpan, misalnya pada hari ke-0, dalam
tanpa bawang merah ditemukan bahwa pada kadar acar dengan kadar asam cuka 0,8%, tanpa bawang
asam cuka 0,8% dan 1,4% kapang masih dapat merah, serta kadar 1,4% hari ke-2 dan ke-4
tumbuh, tetapi pada kadar asam cuka 2,0% dengan ditemukan adanya P. citrinum. Pada Tabel 2
pengenceran 10-1 tidak ditemukan adanya kapang. ditunjukkan bahwa Trichoderma sp hanya ditemukan
Keragaman jenis kapang pada acar dengan dan pada acar mentimun dengan kadar asam cuka 1,4%,
tanpa bawang merah, kadar asam cuka 1,4% lebih pada penyimpanan hari ke-2. Hal ini disebabkan
besar dari pada acar dengan kadar asam cuka 0,8%. karena kondisi tersebut merupakan kondisi yang
Menurut Ray (1996) selama belum efektif untuk sesuai bagi pertumbuhan masing-masing jenis. Jenis
menghambat, asam cuka tersebut dapat menjadi yang ditemukan dalam kondisi tertentu menunjukkan
sumber makanan bagi kapang. Oleh sebab itu, jenis tersebut dapat beradaptasi terhadap kondisi
dengan penambahan kadar asam cuka 1,4%, lingkungan pada saat itu. Tidak ditemukannya kapang
keragaman jenis kapang meningkat karena pada hari penyimpanan selanjutnya disebabkan
tersedianya sumber makanan. Schlegel (1994) kapang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan
mencatat bahwa proses penggunaan asam tersebut yang telah berubah. Menurut Schlegel (1994), kapang
dimungkinkan karena ada siklus asam glioksilat akan mengekskresi zat hasil metabolisme ke ling-
(Krebs-Kornberg). kungan, sehingga menyebabkan adanya perbedaan
22 B I O D I V E R S I T AS Vol. 4, No. 1, Januari 2003, hal. 18-23
kondisi lingkungan. Selain itu, tidak ditemukannya Penambahan bawang merah. Selama penyim-
kapang juga disebabkan sel-sel kapang telah meng- panan, penambahan bawang merah berpengaruh
alami kerusakan pada dinding sel dan gangguan terhadap jumlah kapang yang tumbuh dalam acar
pada metabolisme sehingga tidak mampu bere- mentimun dengan asam cuka 0,8%, pada hari ke-0.
generasi. Hal ini adalah akibat dari pengaruh molekul Jumlah kapang yang tumbuh pada kondisi tersebut
asam cuka yang terdisosiasi dan tidak terdisosiasi. lebih rendah dibandingkan jumlah kapang dalam acar
Perubahan ini akan berpengaruh terhadap tanpa bawang merah dengan kadar asam cuka 0,8%,
keragaman jenis kapang yang tumbuh. Mengacu pada hari ke-0. Hal ini dimungkinkan karena kemam-
pada Schlegel (1994) dengan adanya khamir maka puan alisin untuk menghambat pertumbuhan kapang.
dapat terjadi proses fermentasi karbohidrat menjadi Jumlah kapang meningkat pada penyimpanan hari
etanol dan karbondioksida, sedangkan etanol bersifat ke-2 dan seterusnya baik di dalam acar dengan
menghambat mikroba dengan cara menyebabkan bawang merah dan tanpa bawang merah dengan
denaturasi protein dan merusak dinding sel. Oleh kadar asam cuka 0,8% dan 1,4%. Hal ini disebabkan
karena perubahan lingkungan tersebut, maka tidak karena kemampuan alisin sudah kurang efektif.
semua jenis kapang tumbuh serentak. Menurut Yu dan Wu (1989), alisin adalah senyawa
yang labil sehingga mudah berubah bentuk menjadi
Pertumbuhan kapang dalam acar mentimun komponen lain dalam waktu 1 hari.
Pertumbuhan kapang dalam acar mentimun ditun- Kadar asam cuka. Tabel 3 menunjukkan bahwa
jukkan pada Tabel 3. Penambahan bawang merah, pada acar tanpa bawang merah dengan asam cuka
perbedaan kadar asam cuka, dan lama penyimpanan 0,8%, jumlah kapang lebih besar dan berbeda nyata
memiliki pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dengan kadar asam cuka 1,4%, serta acar dengan
kapang dalam acar. Selain kapang ditemukan juga penambahan bawang merah, dimana kadar asam
khamir, namun dalam penelitian ini khamir tidak cuka 0,8% dan 1,4% pada hari ke-0. Jumlah tersebut
dimasukkan dalam perhitungan. Tumbuhnya kapang juga berbeda nyata dengan jumlah kapang pada
dalam acar membuktikan bahwa, kapang mampu penyimpanan hari ke-2 dan seterusnya, baik tanpa
hidup pada kondisi asam. Menurut Madigan et al atau dengan penambahan bawang merah, dimana
(1997) pertumbuhan mikroba dalam suatu medium kadar asam cuka 0,8% dan 1,4%. Pertumbuhan
ditandai dengan adanya penambahan jumlah mikroba kapang dalam acar dengan kadar asam cuka 0,8%
dalam medium selama jangka waktu tertentu. dan 1,4% selama penyimpanan selalu meningkat. Hal
Dari hasil penelitian diketahui bahwa, kapang ini disebabkan pada kadar tersebut asam cuka belum
tumbuh dalam acar mentimun dengan kadar asam efektif menghambat pertumbuhan kapang. Namun
cuka 0,8% dan 1,4% baik dalam acar dengan bawang dalam acar dengan kadar asam cuka 2,0% pada
merah atau pun tanpa bawang merah, tetapi pada pengenceran 10-1 sejak hari ke-0 hingga ke-6, tidak
pengenceran 10-1 tidak ditemukan adanya kapang ditemukan pertumbuhan kapang. Kondisi itu menun-
dalam acar mentimun dengan kadar asam cuka jukkan bahwa kadar asam cuka tersebut mampu
2,0%. Selama penyimpanan, pertumbuhan kapang menghambat pertumbuhan kapang, karena asam
memiliki perbedaan satu sama lain, karena adanya cuka dapat menggangu metabolisme sel kapang.
perbedaan kondisi lingkungan. Perbedaan ini Lama penyimpanan. Pada Tabel 3 berdasarkan
disebabkan penambahan bawang merah, perbedaan analisis DMRT 5% untuk pengujian terhadap lama
lama simpan, dan kadar asam cuka yang diberikan. penyimpanan, dalam acar mentimun dengan kadar
asam cuka 0,8% dan 1,4%, baik tanpa atau dengan
Tabel 3. Pertumbuhan kapang dalam acar mentimun penambahan bawang merah, jumlah kapang yang
berdasarkan analisis DMRT dengan taraf 5%. tumbuh selama penyimpanan menunjukkan beda
nyata dan semakin lama penyimpanan jumlah kapang
Tanpa Penambahan Penambahan Bawang yang tumbuh semakin meningkat. Kondisi ini
Lama Bawang Merah Merah
Simpan
disebabkan, kapang telah dapat beradaptasi dengan
Kadar Asam Cuka (%) Kadar Asam Cuka (%) lingkungan dan bereproduksi dengan cepat. Keadaan
(hari)
0,8 1,4 2,0* 0,8 1,4 2,0* ini didukung ketersediaan nutrien di lingkungannya.
0 550a 200a 0a 200a 200 a 0a Untuk memenuhi kebutuhan nutriennya, kapang
C B A B B A melakukan biodegradasi bahan organik. Proses ini
550a b a bc b a
2 500 0 450 650 0 dilakukan untuk mendapatkan bahan organik yang
B B A B C A lebih sederhana, sehingga dapat diserap oleh sel-sel
a c a c b a
4 650 800 0 700 700 0 kapang. Misalnya pemecahan selulosa menjadi
B B A B B A
b d a d c a selobiosa, serta sukrosa menjadi glukosa dan
6 1900 2000 0 1800 1500 0
B B A C B A
fruktosa (Raper dan Fennel, 1977; Fardiaz, 1992).
Namun pada kadar asam cuka 2% pada
Keterangan: huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata; pengenceran 10-1 tidak ditemukan pertumbuhan
huruf kecil ke bawah untuk pengujian terhadap lama
kapang. Hal ini menunjukkan bahwa, kadar asam
simpan; huruf besar ke samping untuk pengujian terhadap
kadar asam cuka; * pada pengenceran 10-1. cuka 2% telah efektif dalam mencegah pertumbuhan
kapang selama penyimpanan.
PUTRI dkk., – Kapang pada acar mentimun 23