Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMENT PATIENT SAFETY

ANALISA KASUS IDENTIFIKASI PASIEN


Dosen pengampu:

Hj. Evi Risa Mariana, AMK, S.Pd, M.Pd

Oleh:

Nama: Gina Mailana

NIM: P07120119024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

DIPLOMA III JURUSAN KEPERAWATAN

2020
Sumber: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-49253368

Rumah sakit di Inggris salah sunat, seorang pria Inggris dapat ganti rugi sekitar
Rp347 juta

Terry Brazier sedianya dijadwalkan mendapatkan suntikan pada kandung kemihnya


ketika dirawat di Leicester Royal Infirmary, Inggris musim panas lalu.Tetapi petugas
rumah sakit salah mengidentifikasi pasien dan justru menyunatnya. Rumah sakit
menyatakan kepada Brazier bahwa ia telah disunat dan petugas menyampaikan
"permintaan maaf mendalam dan sepenuhnya".

Pria berumur 70 ini mengatakan dirinya dibiarkan menunggu selama dua jam setelah
operasi dilakukan. Pihak rumah sakit kemudian memberitahukannya dan ia hanya bisa
menjawab, "Oh, saya disunat?". "Apa lagi yang bisa saya katakan? Saya terkejut, saya
tidak percaya apa yang mereka katakan," katanya.

Kesalahan tersebut dicatat sebagai "peristiwa yang tidak pernah" terjadi di rumah sakit,
insiden yang sebenarnya dapat dicegah bila prosedur penindakan diterapkan. Kasus ini
adalah satu dari delapan kasus yang diajukan terhadap rumah sakit di Leicester pada
tahun 2018, demikian dilaporkan Local Democracy Reporting Service.

Kakek dua cucu ini mengatakan dirinya memutuskan mengambil langkah hukum
setelah Rumah Sakit Leicester mengakui lewat surat bahwa langkah pemeriksaan yang
diperlukan, tidak dilakukan.

Brazier mengatakan, "Kasus ini jadi bahan lelucon, tetapi terdapat sisi serius dari semua
hal ini." "Kejadiannya dapat menjadi lebih parah bagi orang lain, seseorang dapat
mengalami bagian tubuh yang salah diamputasi. "Ini seharusnya tidak terjadi dan
terutama saya tidak ingin hal ini terjadi kembali. "Anda ke rumah sakit dan percayai
orang-orang ini, Anda tidak memperkirakan kesalahan akan dilakukan," tambahnya.

Andrew Furlong, direktur kedokteran di University Hospitals of Leicester, mengatakan,


"Kami menyikapi peristiwa seperti ini dengan sangat serius dan melakukan
penyelidikan seksama saat itu untuk memastikan kami belajar dari insiden ini dan
melakukan segalanya untuk menghindarinya hal ini terjadi lagi. "Uang tidak bisa
mengganti apa yang telah terjadi, tapi kami berharap pembayaran ini memberikan
semacam ganti rugi."

Analisa kasus:

Dalam kasus diatas pihak rumah sakit mengakui sendiri bahwa langkah pemeriksaan
tidak dilakukan, tentunya hal tersebut merupakan kesalahan besar. Hal tersebut
berpengaruh terhadap keselamatan pasien. seharusnya sebelum memberi tindakan
kepada pasien, seoeorang petugas rumah sakit/perawat harus memperhatikan dan
memeriksa status penyakit dan kebenaran pasien yang akan diberi tindakan sehingga
tidak terjadi kesalahan pemberian tindakan sesuai dengan kondisi pasien.

Disamping itu juga, petugas rumah sakit/perawat tidak menjalankan konsep patient
safety dengan benar, terbukti dari pengakuan diatas bahwa langkah
pemeriksaan/identifikasi pasien tidak dilakukan hal tersebut dapat mengancam
keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai