Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


UNIVERSITAS NASIONAL
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

MATA KULIAH : Mutu Pelayanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan


HARI/TANGGAL : Juli 2020
WAKTU : 1 jam
KELAS : C8
SIFAT UJIAN : Essai
DOSEN PENGUJI : dr. Andi Julia Rifiana, M.Kes

Jawablah dengan rinci dan jelas!!!!!

NAMA : Ade Nurhikmah


NIM : 195401426106

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penerapan Keputusan:


a. level strategik
Adalah suatu penerapan keputusan yang berkaitan dengan penentuan sejumlah tujuan,
sumberdaya, dan kebijakan organisasi,- Memprediksi masa depan lingkunan ekstrnal dan
internal dan harmonisasi karakteristik organisasi dengan lingkungannya
Contoh : Tujuan perusahaan adalah dalam waktu 5 thn menjadi penjual terbesar didalam
industri dengan menguasai 60% pasar.
b. Level manajemen
Adalah suatu penerapan keptusan yang berkaitan dengan Pemanfaatan sumberdaya secara
efisien dan efektif dan Implementasi tujuan yang ditetapkan pada level strategik (Taktik
yg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 thn)
Contoh : bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya
perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil? (pembuatan program kerja,
penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis
c. Level pengetahuan
Adalah Penilaian kembali sejumlah ide baru dalam menghasilkan produk jasa atau barang,
Penentuan cara untuk sosialisasi ide baru dan Penentuan cara untuk distribusi informasi.
d. Level operasional
Adalah penerapan keputusan dengan menentukan cara terbaik untuk menerapkan tugas
khusus yang telah ditetapkan dan mengalokasikan sumberdaya sesuai dengan arahan
level manajemen dan strategic.
Contoh : pengawasan terhadap program dan seluruh anggaran yang dijalankan sesuai
dengan rencana strategic.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Menurut Herbrt Simon, manager dalam
pengambilan keputusan menghadapi tiga kondisi :
(a) Informasi tidak sempurna dan tidak lengkap,
Informasi adalah elemen penting dalam pengambilan keputusan yang rasional. Keputusan
yang rasional memungkinkan masing-masing pihak untuk memaksimumkan keuntungan
dari setiap pengambilan keputusan,
ciri-ciri informasi sempurna adalah:
1) Informasi lengkap dan tersedia bagi semua pihak sehingga masing-masing memiliki
pengetahuan yang sempurna tentang pasar. Oleh karena itu, tidak ada informasi
asimetri .
2) Memungkinkan masing-masing pihak dapat membuat pilihan yang sangat rasional
dan dapat memaksimalkan keuntungan atas keputusan yang dipilih.
Misalnya, di pasar asuransi kesehatan. Dalam hal ini, perusahaan asuransi memiliki
informasi lengkap tentang status kesehatan klien mereka dan membebankan premi yang
tepat, sesuai dengan risiko tertanggung.
Namun, di dunia nyata, transaksi sering melibatkan informasi yang tidak sempurna.
Dalam kasus jual-beli barang, misalnya, penjual tentu memiliki informasi yang lebih
lengkap tentang kualitas produk daripada pembeli. Demikian juga dalam asuransi,
individu tentu tahu lebih banyak tentang kesehatan mereka sendiri daripada perusahaan
asuransi. Ketidaksempurnaan informasi ini menyebabkan kegagalan pasar karena pihak
dengan informasi yang lebih baik memiliki keunggulan kompetitif.
(b) Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality),
Bounded Rationality menekankan pada batasan kognitif dan berpendapat bahwa hasil
pengambilan keputusan hanya merupakan pilihan yang “satisficing” yang menjamin
bahwa keputusan yang diambil bukanlah keputusan yang “optimal”. Bounded rationality
memberikan awal yang baik bagi pemikiran ekonomi tanpa meninggalkan teori neoklasik
yang telah memberikan dasar dalam menjelaskan perilaku pengambilan keputusan.
(c) Cepat puas (satisfice).
Merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa dalam membuat keputusan, manusia
cenderung mengambil pilihan yang paling memuaskan atau cukup dapat memenuhi
tingkat kepuasan minimum.
Cara pengambil keputusan, menurut Simon,cenderung memilih kepuasan, daripada
memaksimalkan; ia melihatnya suatu tindakan “cukup baik” telah memenuhi suatu
keputusan yang diperlukan. Simon berargumentasi bahwa strategi pendekatan kepuasan
telah sesuai dengan sifat keterbatasan manusia dalam memproses informasi. Aturan main
yang “Sampaikan permasalahan anda kepada ahlinya dan kerjakan saja apa yang mereka
katakan-karena hal tersebut cukup baik”. Maka konsumen akan merasa puas terhadap apa
yang kita lakukan.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan mencakup kesehatan fisik, mental, termasuk
intelegensia dan sosial. Upaya kesehatan dilaksanakan dalam tingkatan upaya
sesuai dengan kebutuhan medik dan kesehatan.
Terdapat tiga tingkatan upaya, yaitu:
1) Upaya kesehatan primer
Upaya Kesehatan primer adalah upaya Kesehatan simana terjadi kontak pertama
secara perorangan atau masyarakat dengan pelayanan Kesehatan melalui menisme
rujukan timbal balik, termasuk penanggulangan bencana dan pelayanan gawat darurat.
Upaya kesehatan primer terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan primer dan
masyarakat primer.
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer
Pelayanan ini memberikan penekanan pada pengobatan, pemulihan tanpa
mengabaikan upaya peningkatan dan pencegahan termasuk gaya hidup sehat. PKPP
dapat diselenggarakan dalam bentuk pelayanan bergerak (ambulatory) ataupun
menetap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat primer
Pelayanan ini menekankan pada pelayanan peningkatan dan pencegahan tanpa
mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok
masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Pelaksanaan PKMP didukung dengan kegiatan
surveilans, pencatatan, dan pelaporan yang diselenggarakan oleh institusi kesehatan
berwenang.
2) Upaya kesehatan sekunder
Upaya kesehatan sekunder merupakan upaya kesehatan rujukan lanjutan yang terdiri atas
pelayanan kesehatan perorangan sekunder (PKPS) dan pelayanan kesehatan masyarakat
sekunder (PKMS).
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan Sekunder
Merupakan pelayanan kesehatan spesialistik yang dilaksakanan oleh spesialis atau
dokter yang telah mendapatkan pendisdikan khusus dan mempunyai ijin praktik yang
didukung oleh tenaga kesehatan lainny melalui penerimaan rujukan dari PKPP dan
merujuk kembali ke fasilitas kesehatan yang merujuk.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sekunder
Merupakan pelayanan yang dilakukan melalui menerima rujukan kesehatan dari
pelayanan kesehatan masyarakat primer dan memberikan fasilitasi dalam bentuk
sarana, teknologi dan sdmk, serta didukung oleh pelayanan kesehatan tersier.
3) Upaya kesehatan tersier.
Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan yg terdiri dari
pelayanan kesehatan perorangan tersier & pelayanan kesehatan masyarakat tersier.
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier (PKPT)
Merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang menerima rujukan sub-spesialistik
dari pelayanan kesehatan dibawahnya, dan dapat merujuk kembali ke faskes yang
dirujuk.
b. Kesehatan Masyarakat Tersier
Merupakan pelayanan kesehatan masyarakat tersier yang menerima rujukan kesehatan
dari pelayanan kesehatan sekunder dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana,
teknologi, sdmk dan rujukan operasional, serta melakukan penelitian dan
pengembangan bidang kesehatan masyarakat, penapisan teknologi, dan produk
teknologi yang terkait.

4. Apakah dengan biaya kesehatan yang tinggi, maka derajat kesehatan juga akan
naik? Buat lah analisis saudara!!!
Pembiayaan kesehatan adalah pengelolaan berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan
pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Menurut saya dengan adanya biaya Kesehatan yang tinggi maka derajat Kesehatan juga
akan naik karena sistem Pembiayaan kesehatan sangat penting untuk mencapai Universal
Health Coverage, dengan sistem pembiayaan kesehatan dapat meningkatkan pendanaan
untuk kesehatan dan penggunaan dana kesehatan secara efisien dan efektif. Anggaran
dalam system pembiyaan yang cukup besar memang diperlukan karena biaya kesehatan
yang cukup tinggi sedangkan kesehatan tetap harus menjadi prioritas karena merupakan
investasi guna meningkatkan derat kesehatan dan produktivitas warganya. Tetapi menurut
saya sistem pembiayaan Kesehatan harus mampu menghitung dengan mengakumulasikan
resiko suatu kesakitan dengan biaya yang mahal antar individu dalam suatu komunitas
sehingga kelompok masyarakat dengan tingkat kebutuhan rendah (tidak terjangkit sakit,
tidak membutuhkan pelayanan kesehatan) dapat mensubsidi kelompok masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan. Secara sederhana, suatu sistem pembiayaan akan
menghitung resiko terjadinya masalah kesehatan dengan biaya mahal dalam satu
komunitas, dan menghitung besaran biaya tersebut kemudian membaginya kepada setiap
individu anggota komunitas. Sehingga sesuai dengan prinsip solidaritas, besaran biaya
pelayanan kesehatan yang mahal tidak ditanggung dari tabungan individu tapi ditanggung
bersama oleh masyarakat.

5. Jelaskan pembiayaan kesehatan menurut WHO


WHO mendefinisikan pembiayaan kesehatan sebagai: "Fungsi sistem kesehatan berkaitan
dengan mobilisasi, akumulasi dan alokasi uang untuk menutupi kebutuhan kesehatan
masyarakat, baik secara individu maupun kolektif dalam sistem kesehatan”.
Tujuan pembiayaan kesehatan adalah untuk membuat dana yang tersedia, serta untuk
mengatur insentif keuangan yang tepat untuk provider kesehatan, hal ini berfungsi untuk
memastikan bahwa semua individu memiliki akses terhadap kesehatan masyarakat yang
efektif dan pelayanan kesehatan individu (WHO 2000). Sistem pembiayaan kesehatan
yang baik yaitu mengumpulkan dana yang memadai untuk kesehatan, mencari cara yang
memastikan orang dapat menggunakan layanan yang dibutuhkan, dan dilindungi dari
bencana keuangan atau pemiskinan akibat pembayaran layanan kesehatan. Hal tersebut
juga memberikan insentif bagi penyedia dan pengguna untuk efisien (WHO, 2007).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan suatu masyarakat menurut World Health
Organization (WHO) diperlukan anggaran minimal 5% – 6% dari total APBN suatu
negara, sedangkan untuk mencapai derajat kesehatan yang ideal diperlukan anggaran 15%
- 20% dari APBN.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) Tahun
2012 bahwa peningkatan pembiayaan kesehatan mempunyai korelasi dengan derajat
kesehatan yang lebih baik.

*****Selamat Bekerja*****

Telah Diperiksa Tim Prodi Dosen Pengampu/Koordinator

(Dewi Kurniati, SST, M.Keb) (dr. Andi Julia Rifiana, M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai