1klasifikasi or

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

1Klasifikasi OrientalisJika diklasifikasi berdasarkan Sikapnya Terhadap Islam[20]

1Golongan orientalis yang tidak memiliki kepahaman bahasa danbalaghah yang mendalam, dengan
sebab-sebab demikiankesalahan dari mereka dalam memahami nas-nas dan istilah-istilah balaghah dan
bayan, golongan ini sangat banyak, merekadatang membawa urusan yang rumit, mereka
memalingkantujuan-tujuan nash dari kebenarannya

2Golongan atau kelompok yang mempengaruhi dalam kajianmereka untuk kepentingan politik dan
panatisme agama(misionaris) atau zionisme, mereka mengarahkan hakikat-hakikat dan menafsirkannya
sesuai dengan maksud dan tujuanmereka

3Golongan orientalis yang diberi keluasan ilmu dan menekunibahasa arab, ikhlas dalam penelitian, adil,
memurnikan darikeinginan hawa nafsu, kajian mereka mendapatkan hasilnya ataubuahnya, diantara
mereka ada yang sampai mendapat cahayaislam, dia berkata dalam islam terdapat kebenaran , tapi
diabelum islam, kelompok ini terbagi menjadi dua (2), yaitu

•Diantara mereka ada yang terpancar islam dengan kebenaran-kebenarannya dan sampai kepada
hatinya cahaya iman

•Diantara mereka yang sebatas pikiran atau logikanyamembenarkan kajian-kajiannya tentang islam.

1 Kelompok yang menjelaskan tujuan puncak, mereka meletakankaidah secara menyeluruh, kemudian
memulai denganmengumpulkan pengetahuan baik dari sumber-sumber asli atau tidak asli, mereka
membawa dalil-dalil dari buku-buku, ataukitab-kitab yang langka, lawakan-lawakan, serta dari kitab
hewan.

2 Kelompok mereka yang yang mendorong untuk mempelajariilmu secara mendalam, mereka
mencurahkan dengan sungguh-sungguh dalam mempelajari ketimuran secara umum danmempelajari
islam secara khusus, tampak pada mereka kajianyang baik, mereka mentahkik dari kitab-kitab klasik,
merekamengarang karya-karya sehingga untuk selanjutnya menjadirujukan atau referensi untuk
keturunannya dan bahkan orang-orang islam[21]

[5]Wahyudin Darmalaksana,

Hadits Dimata Orientalis Telaah Atas Pandangan Ingaz Goldziher Dan Joseph Schacht,

(Bandung:Benang Merah Press),hal.51

[6] Zuhdi Rifa’i,Mengenal Ilmu Hadits Menjaga KemurnianHadits Dengan Mengkji Ilmu Hadits,
(Jakarta:Al-Ghuraba),hal.70
[7] Malik bin Al-Hajj Umar, Intaj Al-Mustasyriqin wa Atsaruhufi Al-Fikr Al-Islami Al-Hadits, Dar Al-Irsyad,
1969, hal. 5[8] Mustafa Al-Siba’i, Al-Istisyraq Wa Al-Mustasyriqun MaLahum Wa Ma ‘Alaihim, Dar Al-
Warraq, hal. 17[9] Kaum orientalis menyusun kajian keilmuan secara sistematisbaru lahir pada abad ke-
16[10] Abu Al-Hasan Ali Al-Husna Al-Nadwi, hal.13[11] Mustafa Al-Siba’i, hal. 19[12] Muhammad Al-
Bahiy, Al-Mubasyirun Wa Al-Mustasyriqun Fi Mauqifihim Min Al-Islam, MaktabahSyamilah, hal. 6[13]
Mustafa Al-Siba’i, hal. 25

[14] Mustafa Al-Siba’i, hal. 33

[15] Mustafa Al-Siba’i, hal.19

[16] Abu Al-Hasan Ali Al-Husna Al-Nadwi, Al-IslamiyyatBaina Kitabat Al-Mustasyriqin Wa Al-Bahitsin Al-
Muslimin,Muassasah Al-Risalah, 1986, hal.13

[17] Malik Bin Al-Hajj Umar, hal. 7

[18] Anwar Syarifuddin, Kajian Orientalis, UIN Syarif Hidayatullah, hal. 95

[19] Abdur Rahim, makalah sejarah perkembangan orientalisme

[20] Umar bin Ibrahim Ridwan, Ara Al-Mustasyriqin Haula Al-Qu’an Al-Karim Wa Tafsirihi,. Daru
Toyyibah, Riyadl. Cet. ke-1, 1992. Juz I. Hlm. 73-75.

[21] Umar bin Ibrahim Ridwan, hlm. 75

Anda mungkin juga menyukai