Anda di halaman 1dari 28

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Scatter Diagram (Diagram Tebar)

Scatter Diagram atau Diagram Tebar adalah salah satu alat dari QC
Seven Tools (7 alat pengendalian Kualitas) yang berfungsi untuk
melakukan pengujian terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 (dua)
variabel serta menentukan jenis hubungan dari 2 (dua) variabel tersebut
apakah hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan
sama sekali. Bentuk dari Scatter Diagram adalah gambaran grafis yang
terdiri dari sekumpulan titik-titik (point)dari nilai sepasang variabel
(Variabel X dan Variabel Y).

Scatter Diagram sering disebut juga dengan Scatter Chart, Scatter plot,
Scattergram dan Scatter graph.

Contoh kasus untuk pengujian kekuatan hubungan antara 2 variabel


antara lain :

1. Hubungan antara kecepatan Mesin dengan Kualitas Produk.


2. Hubungan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Output yang
dihasilkan.

8
3. Hubungan antara Jumlah Jam kerusakan mesin dengan tingkat
kecacatan yang terjadi.
4. Hubungan antara Total Jam Lembur dengan tingkat absensi
Tenaga Kerja.
5. Hubungan antara Absensi dengan tingkat kerusakan produk.

Cara Membuat Diagram Scatter (x,y) di Excel 2016

Diagram Scatter berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap


seberapa kuatnya hubungan antara 2 (dua) variabel serta menentukan
jenis hubungan dari 2 (dua) variabel tersebut apakah hubungan Positif,
hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan sama sekali.

Dalam membuat diagram scatter (x,y) di excel 2016 sebenarnya sangat


simpel. Langkah awal yang harus anda lakukan adalah membuat lembar

9
kerja baru. Setelah itu entrikan/inputkan data anda yang ingin di buat
diagram scatter nya.

Lalu setelah itu blok semua data yang anda entrikan itu

10
Langkah selanjutnya adalah, pilihlah tab insert lalu cari insert scatter
(x,y) pada menu chart

11
Pilih design diagram scatter yang diinginkan dan nanti akan muncul
diagram scatter sesuai data yang anda entrikan....

Setelah diagram anda jadi, anda bisa mengubah desain dan format pada
diagram anda. Dengan cara mengklik diagram tersebut dan akan muncul
2 tab baru. Yaitu tab Design dan tab Format. Dalam kedua tab tersebut
terdapat banyak tools yang dapat membantu anda untuk mengubah
desain dan format diagram anda.

B.DIAGRAM PARETTO
1.PENGERTIAN DIAGRAM PARETO

Diagram Pareto merupakan salah satu tools (alat) dari QC 7 Tools yang


sering digunakan dalam hal pengendalian Mutu. Pada dasarnya, Diagram
Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan

12
urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah
permasalahan yang paling banyak terjadi sampai yang paling sedikit
terjadi. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling
kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).

Dalam aplikasinya, Diagram Pareto  sangat bermanfaat dalam


menentukan dan mengidentifikasikan prioritas permasalahan yang akan
diselesaikan. Permasalahan yang paling banyak dan sering terjadi adalah
prioritas utama kita untuk melakukan tindakan.

Sebelum membuat sebuah Diagram Pareto, data yang berhubungan


dengan masalah atau kejadian yang ingin kita analisis harus dikumpulkan
terlebih dahulu. Pada umumnya, alat yang sering digunakan untuk
pengumpulan data adalah dengan menggunakan Check Sheet atau
Lembaran Periksa.

2.Langkah-Langkah membuat Diagram Pareto

13
Diagram paretto dibuat menggunakan aplikasi Microsoft excel.
Berikut ini adalah langkah – langkah dalam membuat diagram pareto :
1. Buatlah tabel dengan format nama cacat, frekuensi, cumulative, dan
presentase

2. Kemudian masukkan rumus link = D3 pada kolom E3

3. Kemudian masukkan rumus penjumlahan = D4 + E3 pada kolom E4

4. Kemudian tarik ke bawah dari E4 ke E7

14
5. Masukkan rumus =(E3/$D$8) pada kolom F3, jangan lupa mengganti
format ‘’percentage’’

6. Kemudian tarik ke bawah dari F3 ke F7

7. Kemudian urutkan frekuensi jenis cacat tertinggi dengan melakukan


‘’blok’’ dimulai dari D7 hingga C3, lalu klik kanan pilih sort, lalu pilih
short largest to smallest

15
8. Lalu data frekuensi akan muncul secara berurutan dari yang tertinggi
ke terendah (jahitan lepas tertinggi, jebol terendah). Kemudian ‘’blok’’
pada kolom jenis cacat, frekuesi dan presentase

Setelah di ‘’blok’’, maka akan muncul grafik seperti berikut ini

9. Lalu klik kanan pada grafik merah, pilih format data series maka
akan muncul secondary y axis, pilih secondary y axis

10. Lalu pilih insert, kemudian pilih line

16
11.Lalu akan muncul garis melengkung, kemudian klik kanan pilih add
data labels

12.Kemudian akan muncul angka presentase pada garis melengkung.


Lalu klik kanan pada grafik warna biru, pilih add data labels

13. Setelah itu akan muncul angka frekuensi. Jangan lupa untuk memberi
judul dan keterangan pada diagram yang telah dibuat

17
C.DIAGRAM LINGKARAN

1.Pengertian Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah diagram yang menampilkan sebuh data atau


hasil angka dalam bentuk lingkaran. Pada soal-soal matematika sering di
gu nakan diagram lingkaran untuk mengetahui perbandingan dari total
jumlah yang diketahui. Biasanya diagram lingkaran digunakan untuk
menggambarkan persentase data, menentukan statistik, dan lain-lain.

Untuk besar daerah atau batas daerah pada diagram ini mengenai suatu
data tergantung pada jumlah data pada masing-masing data. Terdapat 3
bentuk diagram yang biasa digunakan :

a. Diagram lingkaran biasa (dalam bentu angka)


b. Diagram lingkaran bentuk derajat
c. Diagram lingkaran dalam bentuk persen

18
Berikut adalah contoh tampilan diagram lingkaran :

Daerah data A, data B, data C, dan data D. Semua data mempunyai


batasan daerah yang membedakan besaran data atau jumlah pada masing-
masing data.

Pada dasarnya untuk membuat baik diagram lingkaran biasa, bentuk


derajat ataupun bentuk persen yang membedakan adalah dalam penyajian
angka dalam diagram lingkaran, sedangkan cara membuat perbandingan
daerah untuk masing masing data sama yaitu

= Banyak data /Total data keseluruhan x 360 ̊

Dengan rumus di atas kita akan mendapatkan besar derajat sudut yang
mewakili masing masing data. Berikut adalah macam-macam diagram
lingkaran.

1. Diagram lingkaran biasa

19
Diagram lingkaran biasa berisi diagram lingkaran dengan angka yang
menyatakan jumlah dari data tersebut.

Cara membuat diagram lingkaran biasa adalah :

 Pertama kita harus menentukan banyaknya jumlah keseluruhan


data.
 Kemudian mencari besar sudut yang mewakili masing-masing data
:
 Banyak data /Total data keseluruhan x 360 ̊
 Kemudian tuliskan keterangan daerah dalam diagram lingkaran
berupa jumlah masing-masing data.

Contoh :

Suatu sekolah terdiri dari beberapa kelas, yaitu kelas A,B,C dan D.
dengan jumlah siswa sebagai berikut :

Sajikan data di atas dengan menggunakan diagram berbentuk lingkaran

Jawab :

Jumlah siswa keseluruhan= 100

20
Maka besarnya masing masing daerah adalah

Kelas A = 30/100 x 360 ̊ = 108 ̊

Kelas B = 20/100 x 360 ̊ =72 ̊

Kelas C = 10/100 x 360 ̊ =36 ̊

Kelas D = 40/100 x 360 ̊ = 144 ̊

Kemudian buatlah menggunakan busur masing masing daerah sesuai


dengan perhitungan sebelumnya. Kemudian sajikan seperti gambar
dibawah ini. Sajikan keterangan masing masing daerah yaitu berupa
jumlah siswa masing masing kelas.

2. Diagram Lingkaran bentuk derajat

Pada diagram ini yang ditampilkan adalah derajat atau besar sudut
daerahnya dan bukan jumlah data. Cara membuatnya seperti langkah

21
pada diagram biasa sebelumnya namun angka yang ditampilkan dalam
diagram berupa besar derajatnya.

Contoh :

Perhatikan data berikut :

Sajikan data di atas dalam bentuk diagram lingkaran derajat

Jawab :

Jumlah Mie keseluruhan= 360

Maka besar derajat masing masing jenis mie adalah :

Mie Kuah = 180/360 x 360 ̊= 180 ̊

Mie Goreg = 140/360 x 360 ̊ = 140 ̊

Mie Goreng Kuah = 40/360 x 360 ̊ = 40 ̊

Gunakan Busur untuk mengukur besar derajat masing-masing daerah,


diagram jadi untuk data di atas adalah seperti di bawah ini, jangan lupa
keterangan daerahnya bukan berupa jumlah data tetapi besar derajatnya.

22
3. Diagram Lingkaran dalam bentuk persen

adalah diagram lingkaran dimana keterangan untuk setiap data yang di


tampilkan dalam diagram berupa persen. Langkah cara pembuatan sama
dengan langkah pada cara pembuatan diagram bentuk lingkaran biasa.

Contoh :

Ada data sebagai berikut

23
Sajikan dalam bentuk diagram lingkaran

Jawab :

Jumlah siswa keseluruhan = 1200

Maka besar sudut masing masing data adalah :

300/1200 x 360 ̊ = 90 ̊

150/1200 x 360 ̊= 45 ̊

200/1200 x 360 ̊ = 60 ̊

250/1200 x 360 ̊ = 75 ̊

100/1200 x 360 ̊= 30 ̊

200/1200 x 360 ̊= 60 ̊

Untuk keterangan berupa persen kita bisa mencari dengan cara

Jumlah data / jumlah data keseluruhan x 100 %=

300/1200 x 100% = 25%

150/1200 x 100% = 12,5%

200/1200 x 100% = 16,7%

250/1200 x 100% = 20,83%

24
100/1200 x 100% = 8,3 %

200/1200 x 100% = 16,7%

Diagramnya seperti di bawah ini :

Contoh Soal Diagram Lingkaran

1. Sebuah kelas terdiri dari 30 siswa, diberikan survey kepada 30


siswa tersebut mengenai mata pelajaran kesukaan kemudian di
dapatkan hasilnya sebagai berikut :

25
Berapakah jumlah siswa yang menyukai mata pelajaran Matematika?

Jawab :

Banyak siswa yang suka mata pelajaran Matematika= jumlah seluruh


siswa- jumlah siswa yang diketahui

Banyak siswa yang menyukai matematika adalah

30-22 = 8

Jadi banyak siswa yang menyukai mata pelajaran matematika adalah 8


orang.

2. Sebuah sekolah memiliki 1200 siswa. Di sekolah tersebut


mengharuskan siswanya untuk ikut serta dalam kegiatan ekskul.
Berikut adalah data ekskul siswa dalam bentuk diagram berbentuk
lingkaran derajat ( ̊ )

26
Berapa banyak siswa yang mengituki ekskul Pramuka?

Jawab :

Susut Pramuka =Sudut penuh – sudut yang di ketahui

Susut Pramuka =360 ̊ – 225 ̊

= 135 ̊

Banyak siswa yang mengikuti ekskul pramuka adalah :

135 ̊/360 ̊ x 1200 =450

Jadi banyaknya siswa yang mengikuti ekskul adalah 450 siswa.

D. PLOT TITIK
Dalam eksperimen, ilmuwan selalu mengukur suatu besaran yang terukur
dan menghimpun hasil eksperimen mereka. Informasi yang didapat
selama eksperimen ini disebut sebagai data. Data dapat berupa kumpulan
angka semisal temperatur lingkungan di berbagai tempat, hubungan
antara tekanan udara dengan temperatur udara, hubungan antara tegangan
listrik dengan arus listrik pada sebuah lampu, dan lain sebagainya. Data
digunakan sebagai dasar untuk melakukan kalkulasi besaran lain yang
terkait dengan pengukurannya serta untuk menggambarkan kesimpulan
dari eksperimen yang dilakukan.

27
Ada beberapa cara untuk menyajikan data, yaitu dengan menggunakan
tabel, diagram lingkaran, grafik, dan lain sebagainya. Namun penyajian
data yang lebih disukai untuk dapat dengan mudah dianalisa adalah
dengan grafik, karena dapat langsung dilihat hubungan data keseluruhan
melalui kurva pada grafik. (tidak perlu dijelaskan apa itu grafik; semua
orang yang pernah bersekolah pasti tahu apa itu grafik)

Untuk menyajikan suatu data dalam bentuk grafik, harus diketahui


terlebih dahulu trend (kecenderungan) dari plot titik data tersebut di
grafik, contohnya sebagai berikut

Trend dari plot data (a) adalah suatu garis lurus, sedangkan trend dari
plot data (b) bukan suatu garis lurus. Kita sebaiknya tidak menggunakan
representasi garis lurus (linier) untuk plot data (b) karena trend-nya tidak
linier, karena menggunakan representasi linier pada plot data (b) akan
jauh dari hubungan asli besaran-besaran plot data (b) tersebut dan tidak
mewakili plot datanya.

28
Pada plot data (a), garis lurus atau kurva yang merepresentasikan plot
tersebut adalah seperti berikut

Kegunaan menentukan –persamaan– garis lurus  dari plot data dengan


trend garis lurus ini adalah agar kita mengetahui seperti apa hubungan
antara dua besaran yang kita ukur (misalnya x dan y); juga untuk
memprediksi atau mengetahui nilai-nilai besaran yang tidak ada di dalam
data yang kita dapatkan.

Ada beberapa cara untuk menentukan suatu garis lurus dari plot data,
berikut cara-caranya:
1. Metode Visual
Metode ini berdasarkan subjektivitas, kita hanya menarik garis yang
menurut pengelihatan kita sudah mewakili plot data.

29
2. Metode Bagi-dua
Metode ini mirip dengan metode visual, namun perbedaannya, metode ini
berdasarkan pada pembagian titik-titik plot data di dalam grafik di mana
garis lurus yang dibuat membagi titik-titik plot data sama banyak; jumlah
titik-titik data di atas garis lurus sama dengan jumlah titik-titik data di
bawah garis lurus.

3. Metode Titik Sentroid


Dari data, dirataratakan untuk data x dan data y. rata-rata ini akan dipakai
sebagai titik sentroid atau titik pusat sumbu putar garis lurus sehingga
membagi titik-titik data sama banyak di atas dan di bawah garis lurus
tersebut.

30
4. Metode Garis Sumbu
Metode ini mirip dengan metode sebelumnya, membagi sama banyak
titik-titik plot data, namun tambahannya adalah jumlah panjang garis dari
titik plot data tegak lurus ke garis lurus di bagian atas dan di bagian
bawah garis lurus harus sama. Kekurangannya, jika data banyak akan
sangat sulit mengukur panjangnya satu per satu.

5. Metode Kuadrat Terkecil

31
Metode ini berdasarkan error minimum, lebih lengkap bisa dilihat di
Metode Kuadrat Terkecil.
Yang penting dari metode kuadrat terkecil ada tiga parameter, yaitu
gradien garis lurus terbaik (at), perpotongan garis lurus di sumbu y
terbaik (bt), dan koefisien korelasi (r); untuk persamaan garis lurus y =
atx +bt.

Koefisien korelasi (r) menunjukkan seberapa berkorelasikah garis lurus


dengan titik-titik plot data, rentang koefisien korelasi dengan tanda
mutlak adalah
0 < |r| < 1
Jika |r| = 1, maka semua titik-titik plot data berada pada garis lurus
terbaik (error-nya nol); jika |r| ≈ 0, maka titik plot data jauh dari garis
lurus terbaik.

[Pertanyaan-Jawaban]

32
P : dengan menggunakan metode bagi-dua; diberikan plot data sebagai
berikut

Bolehkah titik-titik data di atas kita bentuk garis lurusnya seperti pada
grafik berikut ini?

33
J : Secara teknis boleh, karena metode tersebut hanya berdasarkan
pembagian sama banyak jumlah titik-titik plot data di atas dan di bawah
garis lurus, ini adalah salah satu kelemahan metode bagi-dua. Namun
demikian, jika kita amati, dengan cara di atas garis lurusnya jauh dari
kecenderungannya (trend). Dalam membuat garis lurus yang mewakili
plot data pada grafik dengan menggunakan metode bagi-dua sebaiknya
mengikuti trend plot datanya, seperti berikut

34
35

Anda mungkin juga menyukai