PEMBAHASAN
Scatter Diagram atau Diagram Tebar adalah salah satu alat dari QC
Seven Tools (7 alat pengendalian Kualitas) yang berfungsi untuk
melakukan pengujian terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 (dua)
variabel serta menentukan jenis hubungan dari 2 (dua) variabel tersebut
apakah hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan
sama sekali. Bentuk dari Scatter Diagram adalah gambaran grafis yang
terdiri dari sekumpulan titik-titik (point)dari nilai sepasang variabel
(Variabel X dan Variabel Y).
Scatter Diagram sering disebut juga dengan Scatter Chart, Scatter plot,
Scattergram dan Scatter graph.
8
3. Hubungan antara Jumlah Jam kerusakan mesin dengan tingkat
kecacatan yang terjadi.
4. Hubungan antara Total Jam Lembur dengan tingkat absensi
Tenaga Kerja.
5. Hubungan antara Absensi dengan tingkat kerusakan produk.
9
kerja baru. Setelah itu entrikan/inputkan data anda yang ingin di buat
diagram scatter nya.
Lalu setelah itu blok semua data yang anda entrikan itu
10
Langkah selanjutnya adalah, pilihlah tab insert lalu cari insert scatter
(x,y) pada menu chart
11
Pilih design diagram scatter yang diinginkan dan nanti akan muncul
diagram scatter sesuai data yang anda entrikan....
Setelah diagram anda jadi, anda bisa mengubah desain dan format pada
diagram anda. Dengan cara mengklik diagram tersebut dan akan muncul
2 tab baru. Yaitu tab Design dan tab Format. Dalam kedua tab tersebut
terdapat banyak tools yang dapat membantu anda untuk mengubah
desain dan format diagram anda.
B.DIAGRAM PARETTO
1.PENGERTIAN DIAGRAM PARETO
12
urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah
permasalahan yang paling banyak terjadi sampai yang paling sedikit
terjadi. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling
kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).
13
Diagram paretto dibuat menggunakan aplikasi Microsoft excel.
Berikut ini adalah langkah – langkah dalam membuat diagram pareto :
1. Buatlah tabel dengan format nama cacat, frekuensi, cumulative, dan
presentase
14
5. Masukkan rumus =(E3/$D$8) pada kolom F3, jangan lupa mengganti
format ‘’percentage’’
15
8. Lalu data frekuensi akan muncul secara berurutan dari yang tertinggi
ke terendah (jahitan lepas tertinggi, jebol terendah). Kemudian ‘’blok’’
pada kolom jenis cacat, frekuesi dan presentase
9. Lalu klik kanan pada grafik merah, pilih format data series maka
akan muncul secondary y axis, pilih secondary y axis
16
11.Lalu akan muncul garis melengkung, kemudian klik kanan pilih add
data labels
13. Setelah itu akan muncul angka frekuensi. Jangan lupa untuk memberi
judul dan keterangan pada diagram yang telah dibuat
17
C.DIAGRAM LINGKARAN
Untuk besar daerah atau batas daerah pada diagram ini mengenai suatu
data tergantung pada jumlah data pada masing-masing data. Terdapat 3
bentuk diagram yang biasa digunakan :
18
Berikut adalah contoh tampilan diagram lingkaran :
Dengan rumus di atas kita akan mendapatkan besar derajat sudut yang
mewakili masing masing data. Berikut adalah macam-macam diagram
lingkaran.
19
Diagram lingkaran biasa berisi diagram lingkaran dengan angka yang
menyatakan jumlah dari data tersebut.
Contoh :
Suatu sekolah terdiri dari beberapa kelas, yaitu kelas A,B,C dan D.
dengan jumlah siswa sebagai berikut :
Jawab :
20
Maka besarnya masing masing daerah adalah
Pada diagram ini yang ditampilkan adalah derajat atau besar sudut
daerahnya dan bukan jumlah data. Cara membuatnya seperti langkah
21
pada diagram biasa sebelumnya namun angka yang ditampilkan dalam
diagram berupa besar derajatnya.
Contoh :
Jawab :
22
3. Diagram Lingkaran dalam bentuk persen
Contoh :
23
Sajikan dalam bentuk diagram lingkaran
Jawab :
300/1200 x 360 ̊ = 90 ̊
150/1200 x 360 ̊= 45 ̊
200/1200 x 360 ̊ = 60 ̊
250/1200 x 360 ̊ = 75 ̊
100/1200 x 360 ̊= 30 ̊
200/1200 x 360 ̊= 60 ̊
24
100/1200 x 100% = 8,3 %
25
Berapakah jumlah siswa yang menyukai mata pelajaran Matematika?
Jawab :
30-22 = 8
26
Berapa banyak siswa yang mengituki ekskul Pramuka?
Jawab :
= 135 ̊
D. PLOT TITIK
Dalam eksperimen, ilmuwan selalu mengukur suatu besaran yang terukur
dan menghimpun hasil eksperimen mereka. Informasi yang didapat
selama eksperimen ini disebut sebagai data. Data dapat berupa kumpulan
angka semisal temperatur lingkungan di berbagai tempat, hubungan
antara tekanan udara dengan temperatur udara, hubungan antara tegangan
listrik dengan arus listrik pada sebuah lampu, dan lain sebagainya. Data
digunakan sebagai dasar untuk melakukan kalkulasi besaran lain yang
terkait dengan pengukurannya serta untuk menggambarkan kesimpulan
dari eksperimen yang dilakukan.
27
Ada beberapa cara untuk menyajikan data, yaitu dengan menggunakan
tabel, diagram lingkaran, grafik, dan lain sebagainya. Namun penyajian
data yang lebih disukai untuk dapat dengan mudah dianalisa adalah
dengan grafik, karena dapat langsung dilihat hubungan data keseluruhan
melalui kurva pada grafik. (tidak perlu dijelaskan apa itu grafik; semua
orang yang pernah bersekolah pasti tahu apa itu grafik)
Trend dari plot data (a) adalah suatu garis lurus, sedangkan trend dari
plot data (b) bukan suatu garis lurus. Kita sebaiknya tidak menggunakan
representasi garis lurus (linier) untuk plot data (b) karena trend-nya tidak
linier, karena menggunakan representasi linier pada plot data (b) akan
jauh dari hubungan asli besaran-besaran plot data (b) tersebut dan tidak
mewakili plot datanya.
28
Pada plot data (a), garis lurus atau kurva yang merepresentasikan plot
tersebut adalah seperti berikut
Ada beberapa cara untuk menentukan suatu garis lurus dari plot data,
berikut cara-caranya:
1. Metode Visual
Metode ini berdasarkan subjektivitas, kita hanya menarik garis yang
menurut pengelihatan kita sudah mewakili plot data.
29
2. Metode Bagi-dua
Metode ini mirip dengan metode visual, namun perbedaannya, metode ini
berdasarkan pada pembagian titik-titik plot data di dalam grafik di mana
garis lurus yang dibuat membagi titik-titik plot data sama banyak; jumlah
titik-titik data di atas garis lurus sama dengan jumlah titik-titik data di
bawah garis lurus.
30
4. Metode Garis Sumbu
Metode ini mirip dengan metode sebelumnya, membagi sama banyak
titik-titik plot data, namun tambahannya adalah jumlah panjang garis dari
titik plot data tegak lurus ke garis lurus di bagian atas dan di bagian
bawah garis lurus harus sama. Kekurangannya, jika data banyak akan
sangat sulit mengukur panjangnya satu per satu.
31
Metode ini berdasarkan error minimum, lebih lengkap bisa dilihat di
Metode Kuadrat Terkecil.
Yang penting dari metode kuadrat terkecil ada tiga parameter, yaitu
gradien garis lurus terbaik (at), perpotongan garis lurus di sumbu y
terbaik (bt), dan koefisien korelasi (r); untuk persamaan garis lurus y =
atx +bt.
[Pertanyaan-Jawaban]
32
P : dengan menggunakan metode bagi-dua; diberikan plot data sebagai
berikut
Bolehkah titik-titik data di atas kita bentuk garis lurusnya seperti pada
grafik berikut ini?
33
J : Secara teknis boleh, karena metode tersebut hanya berdasarkan
pembagian sama banyak jumlah titik-titik plot data di atas dan di bawah
garis lurus, ini adalah salah satu kelemahan metode bagi-dua. Namun
demikian, jika kita amati, dengan cara di atas garis lurusnya jauh dari
kecenderungannya (trend). Dalam membuat garis lurus yang mewakili
plot data pada grafik dengan menggunakan metode bagi-dua sebaiknya
mengikuti trend plot datanya, seperti berikut
34
35