Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN FIELD VISIT

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA


BOGOR
MATA KULIAH UNIT PROCESS

Disusun Oleh:
Sarah Winda F. 1172005006

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BAKRIE
JAKARTA
2019
KETERANGAN FVP

1. Hari, tanggal : Kamis, 07 Oktober 2019


2. Tempat : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor
3. Judul : Proses Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bogor
4. Tujuan :
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui proses produksi yang dilakukan oleh PDAM Kota
Bogor
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui perbedaan proses produksi pengolahan air saat
dimusim kemarau dan musim hujan
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui jangkauan yang dilakukan oleh PDAM Kota
Bogor
5. Metode : metode yang dilakukan adalah kunjungan langsung ke lapangan
disertai dengan penjelasan
Narasumber : Rully Ismawan (PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR)

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan salah satu
perusaan air minum yang mensupply kebutuhan air warga kota Bogor hampir 70% banyaknya.
Kapasitas produksi yang terdapat di PDAM Tirta Pakuan Bogor ini mencapai 2.220 produksi,
kapasitas yang terpasang yakni sebanyak 2.502 dan terdapat 2 instalasi dengan 1700 L/detik.
Air baku yang didapat berasal dari Sungai Cisadane, yang kondisinya relatif stabil sejak
tahun 1990. Mata air nya terdiri dari 3 wilayah yaitu Kota Batu, Bantar Kambing dan Tangkil.
Mata air Kota batu terpasang 170 L/det. Mata air Bantar Kambing terpasang 170 L/det. Mata
air Tangkil terpasang 170 L/det. Air permukaan terdiri dari 2 WTP yyaitu WTP Cipaku dan
Dekeng. WTP Cipaku dengan kapasitas 240 L/det. WTP Dekeng dengan kapasitas 400 L/det.
Sebelum air mengalami proses untuk dapat bisa digunakan dan dikonsumsi, ketika air
masuk akan ada 8 bak pra sedimentasi. Bak pra sedimentasi ini digunakan untuk sumber air
yang karakteristik turbiditasnya tinggi yang berguna sebagai tempat pengendapan partikel-
partikel yang relatif berat seperti tanah, pasir, dll. Selanjutnya air dipompa ke bangunan utama
pengolahan air bersih yakni WTP.
Water Treatment Plant merupakan tempat pengolahan sumber air mnjadi air bersih.
Bangunan seperti ini terdiri dari beberapa bagian yaitu, koagulasi, flokulasi, sedimentasi,
filtrasi dan desinfeksi. Berikut beberapa penjelasan singkat proses tahapan pengolahan air yang
terdapat di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor:

1. Koagulasi

Gambar 1. Unit Koagulasi

Proses pengadukan cepat untuk pengikatan bahan kimia PAZ (Poly Aluminium
Chlorida) dengan koloid tanah pada air baku (lama proses 1 menit). Terdapat tabung
akrilik yang berguna untuk engkalibrasi atau mengatur keadaan air ke kondisi normal
(misalnya ingin diatur sebesar 300 ppm)
2. Flokulasi

Gambar 2. Unit Flokulasi Gambar 3. Unit Flokulasi

Proses pengadukan lambat untuk pembentukan gumpalan koloid (lama proses 10


menit). Gunanya untuk mengikat koloid sehingga dari awal proses ke akhir proses
ikatan koloidnya kuat dan mudah diendapkan saat sedimentasi. Pada saat cuaca panas
fok akan muak mengambang di air karena bakteri yang terikat pada flok membutuhkan
sinar matahari.

3. Sedimentasi

Gambar 4. Unit Sedimentasi

Proses pengendapan gumpalan hasil proses flokulasi (lama proses 10 menit).


Kekeruhan air bersih < 5 NTU. Dalam kondisi nomal, lamanya pembuangan lumpur
yakni per 12 jam, tetapi saat air sedang keruh menjadi per 3 jam karena Hooper nya
tidak kuat.
4. Aerasi

Gambar 5. Unit Aerasi

Proses penggumpalan air jernih hasil sedimentasi,serta proses pngaliran udara ke dalam
air untuk meninkatkan kandungan Oksigen dengan memancarkan air atau melewatan
gelembung udara kedalam air. Di PDAM, setelah air diaerasi degan terjunan kecil akan
kembali dialirkan ke terjunan yang lebih besar untuk aerasinya. Faktor yang
mempengaruhi kecepatan reaksi diantaranya, suhu, tekanan, katalis, luas permukaan
kontak, konsentrasi berlebih.

5. Filtrasi

Gambar 7. Unit Filtrasi

Proses penyaringan sisa gumpalan yang tidak terendapkan pada bak sedimentasi.
Dalam penyaringan terdapat 5 bak filter dan ada 2 elemen sebagai penyaring yaitu, batu
gravel yang diletakkan paling dasar dengan ketebalan 30cm dan pasir silika dengan
massa tertentu agar dapat menyaring secara cepat. Air yang sudah mengalami proses
filtrasi belum bisa diminum tetapi hanya bisa digunakan untuk keperluan mandi, cuci,
kakus, dll. Pada tahap ini untuk membersihkan media filter digunakan teknik Backwash
dalam interval tertentu, ppada kondisi normal biasanya dilakukan backwash selama 10
jam sekali dan kondisi nya tidak normal bisa hingga 3 jam sekali.
6. Desinfeksi

Gambar 8. Unit Desinfeksi

Pembubuhan gas Klor untuk membunuh bakteri pathogen (contohnya E.coli). Air yang
sudah mengalami desinfeksi sudah bisa digunakan untuk air minum. Air-air tersebut
dapat langsung dialirkan kepada hampir 70% warga di Kota Bogor. Proses ini tidak
menggunakan klor bubuk melainkan gas karena air yang akan diolah, dihasilkan dan
akan disalurkan dalam kapasitas yang besar.

DIAGRAM PENGOLAHAN AIR

Air baku Sungai Contact Basin Air


Cisadane Filtrasi Bersih
•PAC (Desnifeksi Gas Klor)

Reservoar 12000 m3
Koagulasi Aerasi
air minum

Flokulasi Sedimentasi Konsumen Zone 4

Anda mungkin juga menyukai