SKRIPSI
Disusun Oleh:
“Jangan bertanding dengan siapa pun kecuali diri sendiri. Jangan berusaha
mengalahkan siapa pun kecuali diri sendiri. Kemenangan terbesar adalah menang
atas diri sendiri. Sebelum berusaha mengubah orang lain. Ubahlah diri sendiri”
(Oscar Wirawan)
“Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata "Ibu", dan panggilan
yang paling indah adalah "ibuku". Ini adalah kata yang penuh harapan dan cinta,
kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati”
(Kahlil Gibran)
“Cinta itu indah. Jika bagimu tidak, mungkin karena salah milih pasangan.”
(Pidi Baiq)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Menyadari bahwa proses pendidikan yang saya tempuh hingga saat ini
tidak dapat saya selesaikan dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan
pribadi, karena itu karya (Skripsi) ini saya persembahkan kepada mereka yang
telah ambil bagian dalam liku-liku pendidikan dan hidup saya:
Rasa syukur yang dalam dan tulus kepada Tuhan Yesus Kristus, tanpa
berkat dankekuatan dari pada-Nya rasanya mustahil pendidikan yang telah kulalui
bisa berjalan dengan baik, liku-liku kehidupan yang telah terlewati membuatku
semakin kuat dan tegar, terimakasih Tuhan dengan rendah hati kunaikkan
syukurku kehadiratMu.
Terimakasih Bapak, Mama’ku (Daniel Mola dan Yolenta Igo) kalian
adalah permata yang sangat berharga dalam hidupku, tanpa keringat dan cucuran
airmata kalian sungguh tak bisa dibayangkan aku bisa melanjutkan pendidikan
ketingkat yang lebih tinggi seperti sekarang ini (aku sangat mencintai kalian).
Almamater kebanggaan saya, yang selalu menjadi kawah candra dimuka
dalam membentuk kader – kader bangsa yang “berpikir global, bertindak lokal”,
Semoga APMD semakin Jaya ….. !!!
Untuk Dosen pembimbing saya Bapak Tri Agus Susanto, S.Pd., M.Si.
terimakasih yang tak terhingga saya sampaikan atas kesabaran dalam
membimbing dan memberikan masukan tentang inkonsistensi waktu saya yang
selalu molor dalam mengerjakan skripsi ini.
Untuk Pemerintah Desa Trimurti Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul,
dengan rasa hormat saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga atas waktu dan dan
kesediaan menerima saya untuk melakukan penelitian tentang Peranan Media sosial
sebagai media komunikasi dan informasi pada generasi muda di pedesaan.
Terimakasih secara khusus untuk Bapak kos Ahmad Toha yang selalu
sabar dan penuh pengertian terhadap persoalan uang kos yang selalu nunggak,
matur sembah nuwun Pak De.
Untuk saudara, sahabat, konco dewe dan sesepu PASUKAN KERSEN
vi
JANTI: Mbak Dhea {Makasi pengorbanan waktunya untuk mencuci pakian saya}
, Rodjero {Cepat nyelesaiin skripsinya bro}, Slash Jambo {langgeng terus sama
pekerjaannya bro}, Romy {Sukses untuk proses penggemukan badanmu, tempat
tinggal mu sebenarnya dimana?}, Vapen Lia {Ojo pindah-pindah kampus lagi yo
bro}, Bryan {Rektor AKPRIND ada tanya kau ....}, Yaris Paba {Jangan terlalu
poker bro ingat sama skripsi mu}, Dejan dan Nelli {Bekerjalah yang tekun ingat
sama Raden}, Tino, Bosan {Kapan kita nge bil lagi di platinum?}, Odaf {si
rabun jauh} Paman Dedi, K Vian, K Bravo, K Chen, K Willy {Legend of judi},
Om Tb, K Siwe, K Icat, K Gopal, K Alvis, K Atan, K Jois, K Farul, K Mansi, K
Pocko, Dodi Rana {Menteri Pendidikan janti}, Jekson Alpacino {Mafia
Nangaroro}, Bacok {si penulis grafity}, Basten, Ariston, Obeth, Isto, Cendi,
Bastian dan semuanya yang tidak sempat saya sebutkan namanya, terimakasih
untuk semuanya Jah Bless.
Untuk guys-guys Frando 2011: Ando Kua, Sles Jambo Vapen, Savio,
Rodjer, Jen Anggal, Ervin Du’e, Celsi Nagi, Iron, Wiwin No’o,Celi Soro, Ret
Toyo, Ani Bati dan Aten Tutu terimakasih untuk senyuman, canda tawa dan
kebersamaan kita di Kota Istimewa. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas anugerah dan penyertaan-Nya yang sempurna kepada penulis sehingga
proses penyusunan skripsi ini berjalan dengan baik dan lancar hingga selesai.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan proses penyusunan
skripsi ini karena bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, ucapan terimakasih
yang sebesar – besarnya tidak lupa penulis sampaikan kepada :
1. Bapak. Dr.H. Sutoro Eko Yunanto, M.Si. selaku Ketua STPMD “APMD”
yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
2. Bapak Habib Muhsin S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi dan semua staf
pengajar Prodi Ilmu Pemerintahan yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan selama kuliah.
3. Bapak Tri Agus Susanto, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan masukan, kritik dan saran
dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Kepada semua yang telah membantu saya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, Doa saya semoga Tuhan membalas semuanya… !!
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dan saran dari
semua pihak agar dapat memperbaiki karya sederhana ini pada waktu-waktu
yang akan datang. Akhir kata, Semoga karya ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Ferdinandus D. C. Mola
13530023
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................…iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 6
D. Manfaat........................................................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka............................................................................. 7
G. Metode Penulisan.......................................................................... 29
ix
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian................................................................................................. 53
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 70
B. Saran 71
DAFTAR PUSTAKA
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi (IPTEK) sudah sangat pesat dan nyaris tidak terbendung lagi. Salah satu
medianya. Dalam hal ini media massa baik media cetak maupun media elektronik
tentang keadaan dan kenyataan yang terjadi secara lengkap dan akurat.
terpenting dalam komunikasi massa. Dalam era modern seperti sekarang harus
diakui kalau hidup sangat tergantung pada media massa, sehingga tidak
berlebihan kalau dikatakan media massa menjadi salah satu faktor penentu
kehidupan masa kini. Oleh karena itu berbagai aspek yang melekat pada media
1
media cetak (surat kabar, tabloid, majalah) buku, film dan media elektronik,
media komunikasi modern yang memiliki daya tarik luar biasa bagi masyarakat.
Hal ini dikarenakan internet tidak hanya menyajikan informasi hiburan dan
pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu internet telah memfasilitasi masyarakat
orang tertentu. Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer
melalui zona waktu yang berbeda tanpa saling bertatap muka dan informasinya
tersedia selama 24 jam sehari dari ribuan tempat. Internet telah membantu
2004 dalam Solanta, 2017). Realitas virtual berarti mengacu pada orang-orang
yang terhubung dengan dunia dan orang lain melalui sarana elektronik seperti
internet, televisi dan ponsel. Virtualitas adalah pengalaman yang online dan
2
Era pasca ruang merupakan suatu yang baru ditandai oleh adanya perluasan
pola interaksi sosial. Dalam hal ini media elektronik mampu menepis kegelisahan
publik akan upaya untuk mengetahui informasi yang terjadi di tempat lain. Pola
interaksi sosial tidak lagi dalam ranah yang nyata, melainkan lebih cenderung
Dari uraian di atas diketahui bahwa salah satu perkembangan dari adanya
internet dan komputer adalah hadirnya media online seperti tabloid berita online,
sebagainya. Semua media ini secara umum dikenal dengan sebutan media sosial
(Medsos). Medsos tersebut dalam era digital seperti sekarang sudah bukan
menjadi barang asing lagi melainkan menjadi keseharian bagi banyak pihak
terutama generasi muda atau generasi milenial (generasi kelahiran tahun 2000an).
dengan media sosial. Tidak berlebihan bila Joy Roesma dan Nadia Mulya (2018)
berkesimpulan kalau kebutuhan untuk tetap eksis di dunia digital seakan naik
pangkat menjadi kebutuhan utama kaum urban (dan tinggal tunggu waktu saja
sampai hal ini menjadi kebutuhan semua manusia di muka bumi) selain sandang,
muda ibarat pedang bermata dua. Kalau dimanfaatkan dengan baik, medsos akan
bernilai guna, namun bila disalahgunakan akan berdampak negatif bagi generasi
3
pendidikan yang cukup efektif dan efisien bagi pengembangan generasi muda.
Tetapi keberadaan medsos yang tidak terkendali justru akan memunculkan sikap
egois dan individualisme yang bila berlebihan akan menghambat proses interaksi
sosial, sehingga juga akan memudarkan tingkat kepekaan sosial dan solidaritas
sosial dengan sesama yang ada di sekitar (Solanta, 2017). Namun demikian
mungkin saja berdampak negatif pada perkembangan diri generasi muda, namun
Hal ini menunjukkan pada era globalisasi seperti ini keberadaan medsos
muda ke depannya. Dengan kata lain, pengembangan generasi muda dewasa ini
banyak bergantung pada keberadaan medsos. Hal ini tidak terlepas karena
generasi muda. Oleh karena itu medsos perlu diaktualisasikan sebagai media
Propinsi Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) tentu saja termasuk desa yang juga
kehidupan di desa ini disadari maupun tidak pasti terdampak oleh adanya medsos
menyadari hal itu dan secara sadar mau memanfaatkan medsos sebagai media
4
komunikasi dan informasi bagi pemberdayaan masyarakat di desanya termaksud
generasi muda termaksud genarasi muda. Sebagai contoh, selama ini pemerintah
desa dan Pembina karang taruna di Desa Trimurti sudah terbiasa memanfaatkan
medsos baik sebagai media komunikasi dan informasi, baik antar generasi muda,
maupun antara generasi muda dengan generasi tua termasuk pembina karang
sebagai media komunikasi dan informasi, pemerintah desa dan pembina Karang
itu melalui penggunaan media sosial generasi muda akan dibekali informasi
sehingga dapat memanfaatkan IPTEK secara baik dan benar, juga mempersuasi
generasi muda agar besikap dan berperilaku sesuai yang diidealkan sebagai warga
dan informasi pada generasi muda di pedesaan maka penulis tertarik melakukan
B. Rumusan Masalah
5
informasi dalam pengembangan/ pemberdayaan generasi muda di Desa Trimurti,
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
(medsos).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kampus
sejenis selanjutnya.
b. Bagi masyarakat
6
c. Bagi Peneliti
tentang medsos.
E. Tinjauan Pustaka
1) Peranan
“peranan” dan “peran”, dua kata ini sering dipakai bergantian, dengan
pengertian yang hampir sama. Peran diartikan sebagai perangkat tingkah laku
yang diharapkan dapat dimiliki oleh seseorang atau organisasi/ lembaga yang
dengan istilah ”role” dalam bahasa Inggris yang bisa diterjemahkan sebagai
tugas atau fungsi (Echols dan Shadily, 1995: 489). Hal ini menunjukkan
istilah peran (role) dapat diartikan sebagai perilaku yang diharapkan dari
Horton dan Hunt (1999 :135) mengartikan status atau kedudukan sebagai
7
Peranan atau peran, dalam penelitian ini, merujuk pada tugas dan
fungsi media sosial. Maksudnya merujuk pada perilaku yang diharapkan dari
Kabupaten Bantul, DIY. Dalam hal ini menelaah bagaimana media sosial
pendidikan, dan sebagai media kontrol (Suyanto, 2013). Tujuan dari upaya-
sebagai aspek dinamis dari suatu lembaga atau organisasi. Lembaga atau
penelitian ini media sosial akan dilihat apakah tetap berperan sebagai media
2) Media Sosial
8
(2012) yang mengartikan media sosial sebagai media yang mewadahi kerja
Content). Kedua, Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial
Keempat, Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang
sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Kelima, Mieke dan Young (2012)
media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan
individu.
9
Nasrullah (2015:11) mengartikan media sosial sebagai medium di
dan membentuk ikatan secara virtual. Media sosial (social media) adalah
audiovisual (Ibrahim dan Iriantara, 2017: xi). Media sosial menjadi salah
Roesma dan Mulya (2018: 20) menyebutkan kalau media sosial adalah
bintang yang kini bersinar paling terang. Walaupun media tradisional seperti
media cetak dan dunia penyiaran masih ada, perannya jauh mengerdil. Tidak
Kalau dulu media ya hanya TV, radio, koran, majalah yang bersifat satu
10
arah. Media sosial bersifat multiarah dan melahirkan banyak kesempatan,
seperti peluang usaha untuk UMKM. Media sosial juga membuat orang
semakin penasaran atau ingin tahu dan update tentang kehidupan orang-
orang.
mereka yang berada di jejaring sosialnya (Network) atau bahkan bisa dengan
audience yang tidak mereka kenal sekalipun melalui blog, vlog, jejaring
solusi komunikasinya.
11
tersebut, seperti Multi-user Domains (MUDS), e-mail, dan saluran untuk
Interaksi sosial lewat internet mulai berkembang cepat pada abad ke-
kegiatan manusia. Pada tahun 1980-an, media sosial yang cukup populer
adalah Internet Relay Chat (IRC) yang kemudian meredup pada 1990-an.
Menurut Boyd dan Ellison (2008, dalam Ibrahim dan Iriantara, 2017:
222) perkembangan pesat media sosial berlangsung sejak tahun 2003 ketika
diantaranya Linkedin, Visible Path, dan Xing, ada juga dogster, carez,
couchsurfing.
12
Microsoft Corporation membeli sebagian saham Facebook, yang kemudian
Menurut Danesi (2009, dalam Ibrahim dan Iriantara, 2017: 225), dari
secara kognitif, cultural, dan sosial. Facebook menjadi salah satu yang
Kini hampir setiap orang sudah memiliki akun media sosial sendiri.
Bukan hanya satu, melainkan beberapa akun. Ada yang memiliki akun
menyediakan aplikasi mobile yang dapat diakses dari ponsel cerdas, situs
jejaring sosial ini semakin popular. Orang bisa memposting foto apa yang
menjadi bagian penting dari gaya hidup yang ditawarkan teknologi digital.
antara lain : (1) Jaringan (network), (2) Informasi (information), (3) Arsip
13
Media sosial memiliki karakter jaringan sosial. Media sosial terbangun
dari struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet. Struktur
itu saling kenal atau tidak, namun kehadiran media sosial memberikan
nilai dalam masyarakat virtual, sampai pada struktur sosial secara online.
14
Informasi diproduksi, dipertukarkan, dan dikonsumsi yang menjadikan
Informasi di media sosial bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, media
media sosial setiap orang yang ingin masuk ke media sosial harus
untuk memiliki akun dan akses. Data yang diunggah ini menjadi komoditas
yang dari sisi bisnis bisa diperdagangkan. Data ini pula yang menjadi
menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun dan
melalui perangkat apapun. Inilah kekuatan media sosial, sebagai bagian dari
media baru, yang tidak hanya bekerja berdasarkan jaringan dan informasi
Arsip di dunia maya tidak hanya dipandang sebagai dokumen resmi semata
15
selalu berada dalam jaringan, terdistribusi sebagai sebuah informasi, dan
kajian media merupakan salah satu pembeda antara media lama (old media)
dengan media baru (new media). Dalam konteks ini, David Holmes (2005)
menyatakan bahwa dalam media lama pengguna atau khalayak yang pasif
media baru pengguna bisa berinteraksi, baik diantara pengguna itu sendiri
mirip dengan realitas, akan tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi dan
terkadang berbeda sama sekali. Di media sosial identitas menjadi cair dan
untuk menjadi siapa saja, bahkan bisa menjadi pengguna yang berbeda sekali
16
keleluasaan pengguna untuk berpartisipasi (Nasrullah,2015:31) Situasi ini
khalayaknya sebatas menjadi objek atau sasaran yang pasif dalam distribusi
pesan. Media baru, termasuk media sosial, menawarkan perangkat atau alat
konten media dan ini membawa pada kondisi produksi media yang Do – It –
Yourself (Nasrullah,2015:31).
sosial. Medium ini tidak hanya menghasilkan konten yang dibangun dari dan
popular. Melalui media sosial orang saling bertukar informasi dan hiburan.
17
sudah tersaji di media sosial. Foto peristiwa dengan mudah tersebar ke
foto melalui media sosial. Undangan rapat juga sering disampaikan melalui
media sosial. Dalam banyak cara, kita semakin terbiasa menggunakan media
menyampaikan kritik ataupun saran melalui media sosial. Dalam konteks ini
penting, yaitu (1) sebagai alat kontrol sosial, (2) sebagai amanat hati nurani
rakyat (3) sebagai alat perjuangan, dan ($) sebagai pembentuk opini publik
(Ruses, 2005). Sebagai alat kontrol sosial, berarti media dalam skala mikro
18
diungkapkan agar diperbaiki. Adanya ketidakpuasan, ketidakjujuran atas
media, apalagi media sosial. Hal ini karena berbeda dengan media
konvensional, peran media sosial lepas dari kendali sensor pemerintah dan
menyebar dari satu akun ke akun lain dengan mudahnya tanpa bisa
masyarakat.
kecil.
19
dihadapi, atau setidak-tidaknya memiliki opini atau pendapat tertentu
terhadap suatu masalah. Opini dan pendapat publik tersebut bila cukup kuat
utama harus media komunikasi. Melalui medsos tersebut orang harus bisa
saling bertukar informasi dan hiburan. Dewasa ini sering sekali terjadi
media massa tetapi sudah tersaji di media sosial. Demikian pula informasi
atas suatu kejadian juga menyebar dengan mudah dan cepat melalui media
karena kecepatannya.
Selain itu, media sosial juga harus berperan sebagai media pendidikan
sehingga generasi muda bisa belajar banyak hal melalui media sosial.
Sebaliknya, melalui media sosial juga para orang yang dituakan bisa belajar
20
Selanjutnya, melalui medsos masyarakat dibina dan dididik untuk
benar. Hal itu menunjukkan bahwa melalui medsos generasi muda dapat
dengan mudah dipersuasi agar bersikap dan berprilaku sesuai dengan yang
dilakukan. Dalam hal ini agar masyarakat dapat berpendapat atau beropini
sebagai ajang ekspresi diri seperti twitter dan blogspot. (3) Konten, yaitu
book, dan lain-lain, seperti youtube, pinterest, dan snapchat. (4) Jejaring
mengunggah konten pribadi seperti foto dan video. Ini bisa ditemukan di
Facebook, Path dan Instagram. (5) Virtual game world, bagi para gamer,
gamer lain dalam bentuk avatas, dan (6) Virtual social world, sama seperti
virtual game world namun lebih luas lagi, contohnya second life.
21
Dalam media sosial, konten merupakan komoditas bisnis. Pada era
berbeda dengan produk yang selama ini dikenal dalam pasar tradisional
komoditas digital, dalam hal ini informasi di perlukan apa yang disebut
Work Of Consumption bahwa kualitas dan kuantitas dari aktivitas kerja dan
97).
dalam media sosial. Sebuah cuitan (tweet) yang diproduksi oleh pengguna
akun tersebar dan masuk kedalam timeline atau kronologi yang bias dibaca
oleh pengakses dan telah terhubung dengan pengguna tadi. Cuitan di twitter
pengakses, komoditas itu menjadi produk atau material baru. Sirkulasi ini
22
upaya ketika khalayak di media sosial mengonsumsi sekaligus memproduksi
tawar dan posisi khalayak dengan media sosial. Khalayak pada media sosial
bisa dikatakan tidak sebagai khalayak yang prosumer yang utuh dan murni.
sebagai pekerja digital sukarela atau digital free labour (Fuchs, 2014). Ada
nilai guna menjadi nilai tukar. Komodifikasi budaya di media sosial ini biasa
Juga, konten yang diproduksi di media sosial adalah komoditas yang bisa
dimanfaatkan oleh industri lain, tidak hanya industri media sosial, tetapi juga
23
media sosial seolah- olah memberikan panggung kepada pengguna sebagai
warga negara untuk turut serta menyampaikan apa yang menjadi perhatian
Hal ini menunjukan peran media sosial sebagai penyalur aspirasi. Hal
ini menjadi lebih memungkinkan karena media sosial tidak serumit media
sulit ditembus.
politik. Di media sosial mereka akan lebih bebas menyampaikan aspirasi dan
kritiknya. Hal ini tidak terlepas karena dimedia sosial tidak berlaku hirarki
sebuah isu bisa dikreasikan oleh siapa saja dan didiskusikan menjadi topik
3) Generasi Muda
peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Masa muda adalah
suatu masa dari umur kehidupan seorang manusia yang paling banyak
24
menuju masa dewasa. Perubahan-perubahan terjadi meliputi aspek jasmani,
Masa muda ini merupakan periode yang sangat penting dalam siklus
penilaian diri, penilaian sosial dan citra diri. Penilaian diri mengandung arti
penilaian sosial terhadap dirinya. Citra diri menunjuk pada “siapa saya?”,
”saya ingin menjadi apa?”, dan “bagaimana orang lain memandang atau
25
lingkungan keluarga, dan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan
selanjutnya.
mampu dan mau menerima jenis kelamin secara kodrati sehingga mempunyai
perasaan puas terhadap diri sendiri, mempelajari dan menerima peran masing-
memperluas nilai sosialnya dengan teman sebaya, karena dorongan yang kuat
untuk bergaul dengan orang lain dan ingin diterima orang lain khususnya
yang sebaya (Hurlock, 2006). Ciri khas kelompok pemuda ini adalah gejala
belajar. Beberapa ciri perkembangan emosi pemuda, antara lain : (1) Emosi
Kondisi emosi berlangsung cukup lama, (3) jenis-jenis emosi mudah lebih
melibatkan emosi dan (5) sangat peka terhadap cara orang lain memandang
26
Pemuda memiliki perkembangan Kognitif berupa kemampuan berpikir
kritis dan rasional, memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan egosentris
terdiri dari dua tahap, yaitu (1) tahap realism moral atau moralitas
pembatasan dan (2) tahap moralitas otonomi atau moralitas oleh kerjasama/
F. Kerangka Pikir
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat. Salah satu bentuk
27
Medsos, dalam era digital seperti sekarang sudah bukan menjadi
barang asing lagi melainkan keseharian bagi generasi muda. Hampir mustahil
pembinaan dan pengembangan generasi muda. Hal itu tidak terlepas dari
fungsi atau peran medsos baik sebagai media komunikasi, media pendidikan,
lebih akurat dan terpercaya, dan bagaimana hal itu berdampak pada tingkat
28
G. Metode Penulisan
1. Jenis penelitian
status suatu tema, gejala atau keadaan yang ada yaitu keadaan, gejala, atau
29
3. Data dan Sumber Data
a. Studi Kepustakaan
b. Observasi
c. Wawancara Mendalam
d. Dokumentasi
penelitian.
30
5. Penelitian Informasi/ Narasumber
bahwa yang terpilih sebagai informan adalah yang tahu bagaimana peranan
generasi muda yang tergabung dalam Karang Taruna di Desa Trimurti, serta
muda, yaitu Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat Desa Trimurti. Jumlah
perwakilan Karang Taruna, dan enam (6) orang perwakilan Pemerintah Desa
yang penting dan apa yang dicari, dan memutuskan apa yang akan
meliputi :
31
1. Mencatat data – data yang diperoleh dari berbagai sumber data.
32
BAB II
PROFIL DESA TRIMURTI
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Trimurti, salah satu desa dari antara dua
desa yang terletak dalam wilayah Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam bab ini akan dibahas profil Desa
Trimurti, desa yang terletak di ujung barat Kabupaten Bantul, dan berbatasan
Desa Trimurti adalah salah satu desa di Kecamatan Srandakan, selain Desa
Kecamatan Pandak
Srandakan) ± 0,15 km, sedangkan jaraknya dengan ibukota provinsi (Provinsi DIY)
adalah ± 25 km. Desa Trimurti adalah desa yang terletak di daerah dataran rendah,
terletak pada ketinggian ± 15 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hampir sebagian
33
Sebagaimana daerah tropis lainnya, suhu harian di Desa Trimurti berkisar
antara 22o – 37oC. Curah hujannya setiap tahun cukup tinggi mencapai 1.000 mm/
tahun. Desa Trimurti ini mempunyai luas wilayah 618.8313 hektar, dengan
merupakan tanah kering yang dimanfaatkan untuk tempat tinggal, pekarangan, dan
Desa Trimurti relatif masih cukup luas. Sisanya dimanfaatkan untuk fasilitas umum
adalah 18.495 orang, dan terdiri atas 5.788 Kepala Keluarga (KK). Distribusi
bawah ini.
34