Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
No Perlakuan Pengamatan
1. 5 mL H2O2 3% + beberapa tetes darah Larutan merah dan adan
Penambahan darah berlebih gelembung
2. Larutan merah tua dan
banyak gelembung
VII. PEMBAHASAN
1. Penentuan Fe dalam Hemoglobin
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan Fe dalam
hemoglobin, percobaan ini dilakukan dengan memanaskan darah dalam cawan
porselin sampai kering (hangus). Pemanasan ini berfungsi untuk menguapkan zat
– zat lain dalam darah yang dapat mengganggu. Kemudian ditambahkan larutan
HCl 0,1 M yang berfungsi untuk melarutkan logam besi. Berikut reaksinya :
Fe + 2 HCl Fe2+ + 2 Cl- + H2
Ditambahkan lagi HNO3 encer yang dipanaskan terlebih dahulu sebab
HNO3 cepat bereaksi dalam keadaan panas. HNO3 berfungsi untuk mengoksidasi
Fe2+ menjadi Fe3+. Dengan reaksi :
Fe2+ + 8 H+ + 2 NO3- Fe3+ + 2 NO + 4 H2O
Campuran kemudian disaring untuk memisahkan dengan padatan
hitamnya. Filtrat yang dihasilkan dibagi ke dalam 2 tabung reaksi berbeda dan
tabung pertama ditambahkan K4Fe(CN)6 0,2 M dan tabung kedua ditambahkan
KSCN 0,2 M. Dimana fungsi K4Fe(CN)6 untuk mengetahui kadungan Fe2+ dalam
darah sedangkan KSCN 0,2 M untuk membentuk senyawa kompleks dengan Fe 3+
yang ada dalam darah. Hasil yang didapatkan pada tabung pertama larutan
berwarna kuning dan pada tabung kedua larutan berwarna kuning keemasan.
Sehingga hasil yang diperoleh untuk tabung pertama sudah sesuai dengan teori
bahwa larutan berubah menjadi kuning sampai biru prusi sedangkan tabung kedua
sudah sesuai juga dengan teori bahwa larutan berubah menjadi kuning keemasan
sampai coklat. Warna kuning dan kuning keemasan yang didapatkan disebabkan
dari konsentrasi Fe dalam darah ayam sangat sedikit sehingga perubahan
warnanya tidak mencolok. Berikut reaksi yang terjadi :
Penambahan K4Fe(CN)6
Fe2+ + [Fe(CN)6]4- Fe3+ + [Fe(CN)6]4-
Penambahan KSCN
Fe3+ + SCN- Fe(SCN)3
Kuning keemasan – coklat
2. Tes Daya Katalitik Darah
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya enzim katalase dalam
darah yang mempercepat proses penguraian zat yang mengandung H 2. Percobaan
ini dilakukan dengan menambahkan larutan H2O2 3% dan beberapa tetes darah
menghasilkan larutan marah dan terbentuk gelembung. Terbentuknya gelembung
membuktikan adanya enzim katalase yang mempercepat proses penguraian bolak
balik H2O2 sehingga percobaan sesuai dengan teori bahwa terdapat enzim katalase
dalam darah. Berikut reaksinya :
H2 + H2O2 H2O2 + H2
Gelembung gas
Dilakukan penambahan darah yang berlebih menghasilkan larutan merah
tua dan gelembung gas yang banyak. Larutan yang menjadi merah pekat
disebabkan banyaknya darah yang terakumulasi didalam larutan dan gelembung
gas yang banyak dari H2 yang dilepaskan. Berikut reaksinya :
H2 + H2O2 H2O2 + H2
Gelembung gas
3. Tes Terhadap Komponen – komponen Darah
Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen – komponen
yang ada dalam darah yang meliputi Cl- (klorida), asam amino (tirosin), dan
glukosa. Percobaan ini dilakukan dengan melarutkan darah dalam aquades untuk
mnegencerkan. Kemudian selama pemanasan ditambahkan larutan CH3COOH 3
M yang berfungsi untuk menggumpalkan musin, yakni glikoprotein. Pemanasan
berfungsi untuk mempercepat proses koagulasi musin tersebut. Selanjutnya
disaring untuk memisahkan larutan dan endapannya. Larutan yang didapatkan
dibagi 3 ke dalam 3 tabung reaksi berbeda – beda untuk diuji komponennya.
Tabung pertama ditambahkan larutan AgNO3. Dimana penambahan
AgNO3 ini berfungsi untuk menguji klorida (Cl-) dalam darah. Hasil yang
didapatkan pada tabung pertama larutan tidak berwarna dan ada endapan putih.
Sehingga pengujian klorida sesuai dengan teori bahwa darah mengandung klorida
dibuktikan dengan terbentuknya endapan putih (AgCl). Berikut reaksinya :
Cl- + AgNO3 AgCl(s) + NO3-
Endapan putih
Tabung reaksi kedua ditambahkan pereaksi Millon untuk menguji protein
dalam darah terkhusus pada protein yang mengandung asam amino tirosin. Hasil
yang didapatkan terdapat endapan putih dan larutan tak berwarna. Hal ini sudah
sesuai dengan teori bahwa akan terbentuk endapan putih dan jika dipanaskan akan
berubah menjadi endapan merah. Berikut reaksi yang terjadi :
Endapan putih
Tabung reaksi ketiga untuk menguji gula yang terkandung dalam darah
yakni glukosa. Hasil yang didapatkan larutan berwarna biru dan ada endapan
putih. Hal ini tida sesuai dengan teori bahwa akan terbentuk endapan merah bata.
Hal tersebut disebabkan tidak dilakukan pemanasan sehingga reaksi tidak berjalan
cepat dimana pereaksi Benendict yang digunakan tidak mengoksidasi gugus
aldehid pada glukosa yang ada dalam darah. Berikut reaksinya :
DAFTAR PUSTAKA
Budianto. 2007. Hemoglobin. indonesiaindonesia.com. Diakses Pada Tanggal 14
Desember 2014.
Erniasih, Indah dan Tyas Rini Saraswati. 2006. Penambahan Limbah Padat
Kunyit (Curcuma domestica) Pada Ransum Ayam dan Pengaruhnya
Terhadap Status Darah dan Hepar Ayam. Jurnal Buletin Anatomi dan
Fisiologi. Volume XIV. Nomor 2.
Ikatan Terapis Bekam Indonesia. 2011. Mengenal Darah dalam Tubuh Kita.
www.i-tbi.org. Diakses Pada Tanggal 14 Desember 2014.
Johari, S. dkk. 2008. Polimorfisme Protein Darah Ayam Kedu. Journal Indonesia
Trop. Anim. Agric. Volume 33. Nomor 4.
Murray, Robert K. dkk. 2012. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : EGC.
Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar – dasar Biokimia Edisi Revisi. Jakarta : UI – Press.