Data-data Pengamatan
Posisi setimbang permukaan air dalam manometer : h0 = (5,1 0,1) cm
1 0,5 6,6 28 28
2 1,0 6,8 28 28
3 1,5 7,1 28 28
4 2,0 7,3 28 28
5 2,5 7,5 28 28
6 3,0 7,7 28 28
Gambar 1. Grafik h1 vs h2
dyne
Jadi : H = 76, 626
cm
Dari rumus di atas, yang ada ralatnya hanya jari-jari, maka
H r 0,003
= H = 76,626 = 3,768
H r 0,061
dyne
Jadi diperoleh : H = 77 4
cm
Menurut referensi, tegangan permukaan air yang berbatasan dengan udara pada suhu 30 ℃
adalah 71,2 mN/m = 0,0712 N/m = 71,2 dyne/cm.
Hasil yang diperoleh dari eksperimen agak lebih tinggi.
Pembahasan
Dari persamaan yang diperoleh dari regresi linier, kemiringan grafiknya adalah 0,8914,
sedangkan dari persamaan (4), bila massa jenis air 1 dan 2 sama, maka kemiringan grafik
adalah 1. Kemiringan grafik menurut persamaan (4) adalah 2 1 , maka dari hasil persamaan
regresi linier menunjukkan bahwa 1 lebih besar daripada 2 . Massa jenis air terbesar adalah
pada suhu 4 C, dan semakin tinggi suhu maka massa jenis air semakin kecil. Jadi suhu air di
bejana B mestinya berbeda dengan suhu air di manometer M, dan diduga bahwa suhu air di
manometer lebih rendah daripada suhu air di bejana B (karena massa jenisnya lebih besar).
Bila dihubungkan dengan titik potong, kemiringan grafik yang kecil akan menghasilkan titik
potong yang nilainya besar. Nilai titik potong yang besar akan berakibat hasil perhitungan H
yang besar juga.
Gambar berikut ini mengandaikan bahwa kemiringan grafiknya adalah 1. Diperoleh titik
potongnya 2,4 cm. Bila dihitung tegangan permukaannya:
2, 4 0,996232 0, 061 980 dyne
H= = 71, 466
2 cm
Hasil yang sesuai dengan referensi.
dengan ralat relatif sebesar 10,5 % (cukup untuk eksperimen di Laboratorium Fisika Dasar).