Disusun Oleh :
3. Zahriani 066119178
Kelas : F
Asisten Dosen:
1. Cici Ristiani
UNIVERSITAS PAKUAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan:
Keterangan :
r = jari-jari (m)
η = koefisien viskositas (pa.s)
dapat di turunkan :
9 ὴd
T==
2 gr 2( ρ− ρ o)
Keterangan :
T = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak d
d = jarak yang ditempuh
BAB II
2.1 Alat
1. Areometer
2. Dua karet gelang yang melingkari
3. Micrometer skrup, jangka sorong dan mistar
4. Sendok saringan untuk mengambil bola – bola dari dasar
tabung.
5. Stopwatch
6. Tabung berisi zat cair
7. Thermometer
8. Timbangan torsi dengan batu timbangnya
2.2 Bahan
1. Cairan oli
2. Bola - bola kecil dari zat padat
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Diukur terlebih dahulu suhu ruangan pada awal dan akhir percobaan
2. Ditimbang massa tiap-tiap bola dengan neraca torsi
3. Diukurlah diameter tiap-tiap bola memakai micrometer skrup.
Dilakukan beberapa kali pengukuran pada tiap bola
4. Dicatat suhu zat cair sebelum dan sesudah tiap percobaan
5. Diukur rapat massa zat cair sebelum dan sesudah tiap percobaan
dengan menggunakan aerometer
6. Ditempatkan tali sehingga yang satu jaraknya kira-kira 5cm dibawah
permukaan zat cair dan tali yang lain kira-kira 5cm diatas dasar tabung
7. Diukur jarak jatuh d (jarak kedua tali)
8. Dimasukkan sendok saringan sampai dasar tabung dan tunggu
beberapa saat sampai zat cair diam
9. Diukur waktu jatuh T untuk tiap-tiap bola beberapa kali
10. Diubah letak tali sehingga didapatkan d yang lain
11. Diulangi langkah 7, 8 dan 9.
BAB IV
a. BOLA KECIL
b. BOLA BESAR
4.2 PERHITUNGAN
3.Koefisien Kekentalan:
1) Bola kecil 20 cm
2) Bola Kecil 25 cm
9. 6,11
= 4,600
Bola besar 20 cm
ὴ = 2.r2.g (ρbola - ρfluida)
9.V1
Bola besar 25 cm
9.V1
9. 2,83
= 2,435
BAB V
PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini mengenai koefisien kekentalan zat cair bertujuan
untuk mengetahui viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan Hukum Stokes
serta menghitung gerak benda dalam fluida dan menghitung kekentalan zat cair
itu sendiri.
Suatu zat cair memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang
dimasukkan kedalamnya mendapat gaya tahanan yang diakibatkan peristiwa
gesekan antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair. Viskositas kekentalan
merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida.
Viskositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan aliran
cairan. Beberapa zat cair dan gas mempunyai sifat daya tahan terhadap aliran ini,
dinyatakan dengan koefisien Viskositas (ƞ)
Dari hasil ini selisih tidak begitu jauh, menggambarkan bahwa zat cair
yang di gunakan terlalu pekat. Sehingga bola tersebut mengalami perlambatan
dalam geraknya. Perlambatan itu terjadi karena adanya gesekan dalam fluida. Saat
bola didalam oli, bola memiliki 3 gaya, yaitu gaya berat, gaya keatas fluida dan
gaya gesek. Hal ini dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor pada saat percobaan
berlangsung.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :
Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida
yang bergerak, atau benda yang padat yang bergerak didalam fluida.
Besarnya gesekan ini biasanya juga disebut sebagai derajat kekentalan zat
cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka semakin susah benda
padat bergerak didalam zat tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas fluida yaitu suhu, konsentrasi
larutan, tekanan, berat molekul dan penggunaan stopwatch.
Kecepatan bola besar lebih cepat dibandingkan dengan bola kecil karena
kecepatan bola dipengaruhi oleh massa benda. Kecepatan bola dipengaruhi
oleh kekentalan fluida tersebut ( oli ), karena semakin kental suatu fluida
maka semakin lambat kecepatan jatuh bola.
Bola yang dimasukkan ke dalam oli mendapatkan 3 gaya, yaitu gaya
gesek, gaya keatas dan gaya berat.
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN
Tugas Akhir
Jawab :
1) Memilih letak karet-karet gelang pada tabung dengan cara menyesuaikan
jarak antara gelang dengan permukaan sama dengan jarak gelang dengan
dasar tabung, jika jarak terlalu dekat dengan permukaan dan dasar tabung
akan menyebabkan waktu yang ditempuh benda semakin lama daripada
jarak yang lebih jauh dari permukaan dan dasar, hal ini juga berdampak
pada koefisien kekentalan zat cair yang semakin besar.
4
Bola kecil
3 Bola besar
0
20 cm 25 cm
3) Bola Kecil
Pada percobaan jarak 20 cm :
s 20
S = 20 cm t = 5,03 s V= = = 3,97 cm/s
t 5,03
Pada percobaan jarak 25 cm :
s 25
S = 25 cm t = 5,03 s V= = = 4,091 cm/s
t 6,11
Bola Besar
Pada percobaan jarak 20 cm :
s 20
S = 20 cm t = 2,45 s V= = = 8,163 cm/s
t 2,45
Pada percobaan jarak 25 cm :
s 25
S = 25 cm t = 2,83 s V= = = 8,833 cm/s
t 2,83
4) Suhu berpengaruh nyata terhadap kekentalan zat cair. Semakin tinggi suhu
maka semakin rendah nilai viskositasnya. Hal ini disebabkan gaya-gaya
kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan
semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan
berturunnya viskositas dari zat cair tersebut. Oleh karena itu semakin
tinggi suhu maka cairan semakin encer, karena kerapatan komponen
penyusun zat cair semakin renggang. Suatu viskositas akan menjadi lebih
tinggi jika suhu mengalami penurunan karena pada saat suhu di naikkan
maka partikel-partikel penyusun zat tersebut bergerak secara acak
sehingga kekentalan akan mengalami penurunan, dan jika suhu mengalami
penurunan akan terjadi kenaikan viskositas karena partikel-partikel
penyusun senyawa tersebut tidak mengalami gerakan sehingga gaya gesek
yang bekerja juga semakin besar.