Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KOMPETENSI INTI

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik

Dosen
Dr. Ir. Agus Maulana, MSM 

Oleh
Kelompok 2A

ArditoAtmaka A. NIM. P056111723.10EK


DanyAlifahIrawati NIM. P056111753.10EK
SalehAssagaf NIM. P056111893.10EK
TantriWijayanti NIM. P056111953.10EK

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
CORE COMPETENCY

Core competencies adalah keunggulan – keunggulan yang dimiliki suatu perusahaan


dibandingkan dengan saingnnya. Dimana menjadi suatu persyaratan penting bagi perusahaan
yang ingin memenangkan persaingan di pasar

Konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Prahalan dan Gary Hamel pada sebuah literature
di tahun 1990 bertajuk “The Core Competence of the Corporation” dimana menentang perspektif
portfolio dalam suatu strategi bisnis. Sebaliknya mereka berpendapat bahwa perusahaan
seharusnya dibangun dalam inti yang terdiri dari shared competence.

Terungkap bahwa dalam jangka panjang tingkat persaingan ditentukan oleh kemampuan dalam
membangun core competence, dengan biaya yang lebih rendah dan lebih cepat dari pesaing.
Core competence sendiri merupakan serangkaian kombinasi dari skill, knowledge maupun
attitude. Terdapat 3 pengujian untuk identifikasi suatu core competence:

1. Menyediakan akses terhadap berbagai pasar yang luas dan potensial

2. Memberikan kontribusi yang signifikan terhadap benefit produk bagi pelanggan

3. Sulit dicopy/jiplak/diikuti oleh competitor.

Core competence tidak bisa dibangun dengan mudah, melainkan melalui sebuah proses yang
continue dan dilakukan terus menerus, seluruh unit bisnis saling mendukung sehingga strategi
menjadi fokus.

Perusahaan Indofood

Dalam beberapa decade ini PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk (Indofood) telah bertransformasi
menjadi sebuah perusahaan Total Food Solution dengan kegiatan operasional yang mencakup
seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini Indofood dikenal
sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya.

Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari 4 kelompok
Usaha Strategis (Group) yang saling melengkapi, diantaranya :

1. Produk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak
tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan yang
terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan.
Berbagai merek produk ICBP merupakan merek-merek yang terkemuka dan dikenal di
Indonesia untuk makanan dalam kemasan.
2. Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan
usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
3. Agribisnis. Kegiatan usahanya terkonsentrasi pada Indofood Agri Resources Ltd., yang
tercatat di Bursa Efek Singapura, dan anak-anak perusahaanya termasuk PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), yang tercatat
di BEI. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan,
pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng,
margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup
pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
4. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahannya,
serta berbagai produk pihak ketiga.

Visi

Perusahaan Total Food Solutions

Misi

Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan

Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami

Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan

Meningkatkan stakeholders' values secara berkesinambungan

Secara ciri dan kualitas rasa dirasakan berbeda dengan produk lain yang sejenis terutama taste
atau rasa dan survey yang mereka lakukan pun indofood masih memegang peringkat di
bandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Core competence Indofood terletak pada ide dan
juga kreatifitas untuk membuat sesuatu inovasi baru dan pengembangan produk, saat ini hamper
40 produk utama yang menguasai market dan bahkan hampir 7 anak perusahaan yang
dimilikinya saat ini. Pemasaran dan pendistribusiannya mudah sehingga kita bias
menemukannya di semua tempat. Hal ini menunjukan kekuatan core competence Indofood
dalam distribusinya memungkinkan produknya tersedia dimanapun.

Mengapa menggunakan core competence?

Mengacu pada proses internal analisis untuk mencapai pada keunggulan komparatif dan daya
saing strategic, manajemen Indofood melakukan telaah terhadap aspek sumber daya, kapabilitas
dan core competence sebagai karakteristik – karakteristik yang menjadi landasan keunggulan
kompetitif. Kombinasi dari sumber daya dan kapabilitas dapat dikelola sedemikian rupa agar
menghasilkan core competencies.

Yang menjadi telaah manajemen indofood mengenai sumber daya dimana seluruh input yang
digunakan dalam proses produksi seperti:

1. Mesin-mesin, dimana menggunakan mesin-mesin khusus yang tentunya memiliki kualitas


strerilisasi terjamin dan ramah lingkungan

2. Keahlian individual karyawan, yaitu kreatifitas yang dimiliki oleh masing-masing


karyawan Indofood yang terus berkembang menuangkan ide-ide dan gagasan yang menarik
sehingga dapat bertahan hingga saat ini

3. Hak paten, dalam hal ini tentunya tidak perlu dikhawatirkan lagi karena kualitas dari
produk sudah terjamin dan sudah ada lisensi atau hak paten yang di daftarkan oleh pihak
Indofood kepada kementrian kesehatan dan badan pemeriksaan obat dan makanan.

4. Kemudian dari segi keuangan berjalan dengan lancar, transparansi dan terbuka untuk
public sehingga menjadi salah satu perusahaan yang memproduksi berbagai macam jenis
makanan terbesar yang terbuka untuk publik

5. Para manager yang berbakat dalam mengawasi, mengorganisir dan mengontrol area dan
projek masing – masing sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal dan dapat
diterima oleh masyarakat umum.

Resources dapat dibagi 2 kategori:

1. Tangible, yaitu bersifat visible serta nilainya tercermin di laporan keuangan

2. Intangible resources, sifatnya tidak nyata sehingga competitor akan sulit untuk menyamai
atau menjiplak.

3. Kapabilitas

· Kapabilitas dimana kapasitas perusahaan untuk menyebarkan sumber daya yang


sebelumnya merupakan satu kesatuan guna mencapai tingkat yang diinginkan. Semua itu terletak
pada keahlian dan knowledge dari karyawan itu sendiri serta seringnya merupakan keahlian
fungsional mereka.

Identifikasi core competencies :

a) 4 kriteria keunggulan yang berkelanjutan

Satu kapabilitas dapat dianggap sebagai kompetensi inti, jika kapabilitas tersebut memenuhi
beberapa criteria berikut:

· Menciptakan nilai bagi perusahaan (dengan cara mengeksploitasi peluang atau


menetralisir ancaman,

· Tidak banyak dimiliki perusahaan pesaing.

· Sulit untuk diimitasi

· Tidak ada pengganti

b) Analisis Value Chain

Dengan analisis ini perusahaan memilih kompetensi-kompetensi mana saja yang harus dikelola,
ditingkatkan atau dibangun, disamping juga kompetensi-kompetensi yang dapat dikerjakan oleh
pihak ke-3 (outsourced)

Synergy Resource

Sumber daya sinergi, merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan sebuah perusahaan. Mengapa, karena dari sumber daya tersebut sebuah
perusahaan dapat menentukan Apa, Siapa, Kapan, Mengapa dan Bagaimana sebuah perusahaan
dapat berjalan. Dalam hal ini pihak Indofood mengakui dengan sadar betul bahwa karyawan atau
sumber daya yang mereka miliki disaring sedemikian rupa dan dilatih sehingga mereka memiliki
jiwa saing agar dapat menuangkan ide-ide krestif yang tidak mudah ditiru oleh para pesaing,
dapat diterima dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

VRIO

1. Valuable : memungkinkan perusahaan untuk menetralisir ancaman peluang dan


memanfaatkan lingkungan eksternal

2. Rare : tidak memerlukan banyak proses, pesaing dan potensi yang ada
3. Cost to Imitated : ketika perusahaan lain tidak memperolehnya mereka harus
memoperolehnya dengan biaya yang lebih tinggi.

4. Organized to be exploited : mengorganisir apa yang ada di perusahaan untuk menjadi


sesuatu yang bisa dimanfaatkan

Dalam hal ini PT. Indofood memenuhi syarat tersebut karena, walaupun sebelumnya sempat
jatuh bangun pada tahun 2005-2008 dengan kondisi yang memang di luar dugaan dari
perusahaan sendiri. Namun PT. Indofood mampu bangkit dan memperbaiki semuanya dengan
kekuatan yang masih ada terutama kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan sendiri.

Sumber : http://cicitkagome.blogspot.com/2011/10/tugas-pak-suhartono.html

Anda mungkin juga menyukai