Anda di halaman 1dari 10

SUMBER-SUMBER BERITA

Dosen Pengampu: Arsam, M.S.I.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Jurnalistik

Dosen Pengampu: Dr. Muslih Aris H., M.Si.

Disusun oleh:

Riska Milatul Musyarofah (1617102035)

Saiful Amar (1617102041)

Ummu Atiqoh (1617102043)

Kresna Bayu (1617102021)

FAKULTAS DAKWAH

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sumber-sumber Berita” ini dengan lancar tanpa
halangan suatu apapun.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Bapak Dr. Muslih Aris H., M.Si. selaku dosen mata kuliah
Jurnalistik

Selanjutnya kami berharap semoga makalah ini dapat dimanfaaatkan oleh


semua pihak dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih terdapat


banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami mengaharapkan kritik
dan saran dari semua pihak yang membangun demi kesempurnaan dan
kebaikan makalah ini.

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berita memang sudah menjadi kebutuhan kita sehari hari. Dengan berita kita
bisa memiliki pengetahuan tentang hal yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Namun berita tidak akan terbentuk tanpa adanya sesuatu yang menjadi sumber
berita. Sumber berita merupakan asal dari mana berita itu muncul. Yang
terpenting adalah sumber berita itu benar adanya dan dapat
dipertanggungjawabkan. Semua benda dan peristiwa penting di dunia ini bisa
menjadi sumber berita dan dapat menjadi berita yang baik jika diolah
menggunakan bahasa yang sesuai. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai
sumber-sumber berita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Berita ?
2. Apa saja sumber-sumber Berita ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian berita dan sumbernya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Berita

Berita menjadi informasi yang terbanyak diperoleh bila seseorang membaca


media cetak, bahkan ada yang mengatakan bisa mencapai 90%, meskipun belum
tentu presentasenya seperti itu bila dia memanfaatkan media elektronik. Walau
jumlah berita yang dinikmati masyarakat begitu banyak, ternyata tidak mudah
memberikan definisi berita, bahkan Dekan Fakultas Jurnalistik dati Missouri
University, Amerika Serikat, Earl English dan Clarence Hach dalam bukunya
“Scholas Journalism” mengatakan, memberikan batasan atau definisi berita sulit
karena mencakup banyak faktor dan variable (Assegaff, 1983). Meskipun begitu,
bukan berarti tidak ada yang memberi batasan tentang berita. Batasan atau definisi
yang diberikan oleh tokoh-tokoh antara lain sebagai berikut.

1. Willard C. Bleyer, dalam buku Newspaper Writing and Editing


mengemukakan, berita adalah sesuatu yang termasa dipilih wartawan
untuk dimuat di surat kabar karena ia dapat menarik atau mempunyai
makna bagi pembaca surat kabar atau karena ia dapat menarik pembaca-
pembaca media cetak tersebut.
2. William S. Maulsby, dalam buku Getting in News menulis, berita dapat
didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari
fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang menarik
perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.1
3. Paulo de Massener, berita adalah suatu informasi penting yang menarik
perhatian dan minat khalayak.
4. Mochtar Lubis, berita adalah apa saja yang ingin diketahui oleh pembaca,
apa saja yang terjadi dan menarik perhatian orang, apa saja yang menjadi
buah percakapan orang; semakin menjadi buah tutur orang banyak,

1
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, Ghalia Indonesia, Bogor, 2008, hlm. 132-
133
semakin besar nilai beritanya, asalkan tidak melanggar ketertiban perasaan
dan undang-undang penghinaan.
Mengacu pada definisi-definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
nahwa berita merupakan laporan informasi penting yang baru atau telah terjadi
dan menarik perhatian publik yang mencerminkan hasil kerja wartawan dan tugas
jurnalistik. Dengan demikian unsur-unsur yang melekat pada berita memiliki sifat
yang informatif, layak dipublikasikan, dan sebagai hasil karya jurnalistik, bukan
opini wartawan.2

B. Sumber Berita
Sumber berita adalah segala hal yang dapat memberikan informasi bagi
penyusunan suatu berita yang dilakukan wartawan. Oleh karenanya, diperlukan
keterampilan tersendiri pula untuk berhubungan dan menafsirkan sumber berita
secara optimal. Sumber berita adalah berita yang harus dicari, didekati, dan digali
agar dapat mendukung dalam penyediaan bahan berita. Sekalipun bersifat
melengkapi, sumber berita sangat berperan penting dalam menciptakan berita
yang objektif dan tanggung jawab. Sumber berita dapat diibaratkan sebagai
“orang di balik berita”. Pentingnya kedudukan sumber berita terkait erat pula
dengan upaya untuk menjaga keseimbangan pemberitaan yang lebih cover both
side, pemberitaan yang melibatkan seluruh pihak yang terkait dengan masalah
yang diberitakan. Sumber berita pun untuk menunjang berita yang memberi nilai
keadilan atau fairness. Berikut ini akan dijelaskan mengenai sumber-sumber berita
antara lain:
1. Manusia
Sumber berita manusia atau orang (people trail) merupakan orang atau pihak
yang ikut memberi kontribusi dalam pemberian bahan maupun penyusunan suatu
berita. Orang yang dimaksud adalah orang yang menjadi narasumber utama, yang
memahami dan mengetahui betul tentang topik yang akan menjadi berita. Sumber
berita orang perlu dilakukan konfirmasi atas pernyataan atau komentarnya untuk
menjaga akurasi dan objetivitas berita. Manusia sebagai sumber berita tidak

2
Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, Ghalia Indonesia, Bogor, 2012, hlm. 46-47.
terbatas hanya pada para pejabat dari instansi pemerintah atau swasta, tetapi juga
mereka yang tidak memiliki kedudukan tertentu seperti tukang becak, tukang
sayur, sopir, kondektur, dan sebagainya. Meskipun demikian, tidak semua
manusia tepat untuk dijadikan sumber berita. Untuk menjadikan manusia sebagai
sumber berita, ada kriteria yang harus dipenuhi. Beberapa syarat penting sumber
berita adalah:
a. Orang yang mempunyai hubungan langsung dengan berita, seperti
pelaku. Terlibat langsung di dalam suatu masalah atau peristiwa yang
dijadikan berita (manusia tersebut mengalami sendiri peristiwa atau
masalahnya).
b. Tidak terlibat langsung di dalam suatu masalah atau peristiwa yang
dijadikan berita, tetapi mempunyai hubungan erat secara formal,
persahabatan, persaudaraan, atau keluarga dengan manusia yang
terlibat langsung pada peristiwa tersebut.
c. Menyaksikan jalannya atau terjadinya suatu peristiwa yang dijadikan
berita. Manusia tersebut bisa dinamakan saksi mata.
d. Memiliki otoritas terhadap masalah yang diberitakan. Memiliki
wewenang dan menangani secara langsung suatu masalah atau
peristiwa yang dijadikan berita. Misalnya, polisi bertugas menangani
secara langsung suatu peristiwa kejahatan.
e. Memiliki kompetensi dalam memberikan informasi yang terkait
dengan berita, atau ahli dalam bidangnya. Misalnya seorang ahli
pelayaran dapat diminta informasi sehubungan dengan terjadinya
peristiwa kapal tenggelam.
Dengan persyaratan tersebut, maka sumber berita pun dapat bertindak
objektif dalam memberikan komentar atau keterangan tentang masalah yang
diberitakan. Penting pula diperhatikan bahwa sumber berita pada dasarnya harus
dapat dipercaya dan memiliki identitas yang jelas, sekalipun redaksi
merahasiakannya.3

3
Ibid, hlm. 52-53
2. Kejadian
Berdasarkan sifat kejadian atau terjadinya berita, Assegaff (1983)
menyebutkan, berita yang ditimbulkan menjadi:
a. Berita dapat diduga, yaitu berita yang peristiwa penyebab munculnya
informasi itu sudah diketahui, contohnya berita peringatan
kemerdekaan RI dan hari-hari besar lainnya. Juga bila ada informasi
tentang suatu kegiatan misalnya ada kabar dari lembaga TNI bila
panglima akan berkunjung ke daerah tertentu;
b. Berita tidak terduga, yaitu berita yang berasal dari kejadian yang tidak
diduga sama sekali dan terjadi secara tiba-tiba, misalnya kebakaran,
kecelakaan lalu lintas, peristiwa kriminal atau meninggalnya tokoh-
tokoh terkenal4.
Suatu peristiwa dapat dijadikan sumber berita, yang dimaksud peristiwa
adalah segala sesuatu kegiatan atau kejadian. Peristiwa yang berpangkal pada
manusia terdiri atas:
a. Kegiatan yang dilakukan manusia. Contoh: perlombaan olahraga
renang, perampokan, pembunuhan, dan sebagianya.
b. Kegiatan yang dialami atau menimpa manusia. Contoh: korban
bencana alam, kecelakaan, dans sebagainya.
c. Kejadian atau kegiatan yang diamati atau dipelajari manusia. Contoh:
penelitian ruang angkasa. Penelitian kehidupan di bawah air, dan
sebagainya.
Contoh peristiwa kecelakaan jatuhnya sebuah pesawat penerbangan komersial
yang merenggut puluhan bahkan mungkin ratusan nyawa penumpang. Pada
peristiwa semacam ini akan sangat banyak angle menarik untuk disoroti serta
diikuti perkembangannya. Peristiwa tersebut juga dapat menimbulkan ide dalam
meliput materi serupa tetapi di tempat yang lain, atau akibat dari peristiwa
tersebut terhadap masyarakat di wilayah lain.

4
Mondry, Op.cit, hlm. 148
3. Opini
Opini biasanya memaparkan pemikiran analitis maupun sintesis tentang sautu
topik melalui sudut pandang dan pemikiran yang kritis dan tajam. Opini adalah
pendapat atau pandangan penulis yang bersifat subjektif. Biasanya opini disajikan
dengan bahasa ilmiah populer5. Opini dapat dijadikan sebagai sumber berita atau
sebagai bahan penulisan berita, asalkan opini tersebut berasal dari orang lain,
bukan opini wartawan yang bersangkutan. Namun demikian opini yang menarik
tentunya berasal dari mereka yang termasuk kategori tertentu, misalnya ilmuwan,
politikus, tokoh agama, pemimpin organisasi, pejabat sipil atau militer. Opini
orang-orang yang tidak termasuk kategori tersebut, biasanya merupakan back up
fakta dalam suatu uraian berita. Masih banyak contoh berita lain yang lebih
menarik.
Wartawan memang tidak dibenarkan untuk memasukkan opini pribadi
kedalam berita yang ditulisnya. Apabila hal itu terjadi, maka akan berdampak
menurunnya tingkat kepercayaan pembaca, pendengar atau penonton. Hal tersebut
dapat saja terjadi karena apa yang mereka peroleh bukanlah suatu fakta yang
dihasilkan di lapangan melainkan merupakan opini pribadi wartawan yang tentu
saja tingkat objektivitasnya bisa tingga, atau katakanlah apabila wartawan tersebut
mengandung kebenaran yang maksimal, tetapi toh keragu-raguan
pembaca/pendengar/penonton akan menyelimuti benak mereka. Karena itu apa
yang harus ditulis oleh seorang wartawan untuk dimuat dimedianya harus selalu
mengandung kebenaran berdasarkan fakta yang akurat serta otentik di lapangan
dan bukan diwarnai oleh opini pribadinya6.
4. Benda
Benda dapat dijadikan sebagai sumber berita contoh benda yang fenomenal
atau unik, seperti eksperimen helm yang terbuat dari popok.

5
Syarifudin Yunus, Op.cit, hlm. 129
6
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, hlm. 23-24.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berita merupakan laporan informasi penting yang baru atau telah terjadi dan
menarik perhatian publik yang mencerminkan hasil kerja wartawan dan tugas
jurnalistik. Berita dapat diperoleh dari berbagai sumber, manusia atau orang
(people trail) merupakan orang atau pihak yang ikut memberi kontribusi dalam
pemberian bahan maupun penyusunan suatu berita dan harus mempunyai kriteria
tertentu yang dapat dijadikan sumber. Suatu peristiwa juga dapat dijadikan
sumber berita. Sumber dapat berupa opini, opini adalah pendapat atau pandangan
penulis yang bersifat subjektif, dan benda pun dapat sebagai sumber berita.
DAFTAR PUSTAKA

Deddy Iskandar Muda. 2008. Jurnalistik Televisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Syarifudin Yunus. 2012. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.
http://mayaaksara.com/sumber-berita-fakta-dan-berita/

Anda mungkin juga menyukai