Anda di halaman 1dari 17

Analisis Tentang Pelanggaran, Peringatan dan Sanksi Atas

Program Siaran RCTI, SCTV dan Program media online


Youtube-Kimi Hime
HUKUM ETIKA PENYIARAN
Dosen Pengampu: Dr. Aep Wahyudin

Kelompok 1 :

Agfar Firdaus Gumilar (1174020006)

Ai Yulianti (1174020013)

Ayu Khodijah (1174020027)

Edra Adha Yati (1174020040)

Fahrijal Nasri Alghifari (11740200)

Fakultas Dakwah dan Komunikasi


Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang segala puji
bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Allah SWT atas segala taufik dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Hukum dan Etika Penyiaran
dengan materi tentang Pelanggaran Program Siaran

Makalah ini tersusun atas dasar tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Hukum dan
Etika Penyiaran dengan dibantu oleh beberapa referensi. Tidak lupa juga kami ucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah
Hukum dan Etika Penyiaran dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses
pembelajaran umumnya bagi pembaca semua.

Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih

Bandung, 22 Oktober 2019


BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini di Indonesia banyak program acara televisi yang melanggar undang-undang
penyiaran dan telah mendapatkan teguran dari pihak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Fungsi
ideal televisi seharusnya memberikan sebuah tontonan yang dapat menghibur dan memberikan
informasi bagi masyarakat. Sebagian orang sering tidak sadar bahwa acara hiburan tersebut
dapat memberikan pelajaran atau pesan yang dapat membahayakan. Misalnya, suatu adengan
yang konyol disuguhkan untuk menjadi suatu bahan pelecehan dan candaan.

Dengan adanya kemunculan program-program musik yang saat ini sering ditayangkan
secara live, pada kenyaataanya terdapat kelemahan karena dapat menimbulkan suatu masalah
dengan melakukan pelanggaran, terutama pelanggaran Etika Penyiaran yang mengandung
muatan kekerasan yang terdapat dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3SPS), terutama yang tayang secara live tidak memungkinkan untuk dilakukannya
sensor.

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan Undang-Undang No. 32


Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), berwenang mengawasi pelaksanaan peraturan
dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012
serta memberikan sanksi terhadap pelanggaran P3 dan SPS. Semua saluran siaran wajib
menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama dalam penayangan sebuah
program siaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja Pelanggaran Pada Program Saluran SCTV?
2. Apa saja Pelanggaran Pada Program Saluran RCTI ?

3. Apa saja Pelanggaran Pada Program Media Online Youtube – Kimi Hime

C. TUJUAN
Untuk mengetahui apa sajapelanggaran pada program saluran SCTV,RCTI, juga Program Media
Online Youtube – Kimi Hime

.
BAB II PEMBAHASAN

A. Program Saluran SCTV

1. Orang Ketiga
Berdasarkan pemantauan, pengaduan masyarakat dan hasil analisis, KPI Pusat telah
menemukan pelanggaran pada Program Siaran “Orang Ketiga” yang ditayangkan oleh stasiun
SCTV pada tanggal 15 April 2018 pukul 23.17 WIB.
Program siaran tersebut menampilkan adegan seorang pria dan wanita yang sedang
bertengkar dengan berkata “Bajingan”. Selain itu, pada tanggal 18 April 2018, pukul 22.11 WIB
menampilkan adegan seorang wanita yang dibawa ke Bidan untuk melakukan aborsi.
Berdasarkan pengaduan masyarakat yang kami terima, hal ini dianggap telah memberikan
citra/stigma negatif terhadap profesi bidan. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai
pelanggaran atas ketentuan tentang penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan
serta penghormatan terhadap etika profesi. 
KPI Pusat memutuskan bahwa tayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku
Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9 dan Pasal 10 serta Standar Program
Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9 Ayat (1) dan Pasal 10 Ayat (1).
Berdasarkan pelanggaran tersebut, KPI Pusat memberikan sanksi administratif Teguran
Tertulis. 

2. Hago Pasti Jago

KPI Pusat telah menemukan pelanggaran pada Program Siaran Iklan “Hago Pasti Jago” yang
ditayangkan oleh stasiun SCTV pada tanggal 6 Mei 2019 pukul 19.02 WIB. 
Iklan tersebut menampilkan adegan guru yang memaafkan siswa yang terlambat masuk
kelas, bahkan membawakan tas dan menyilakan duduk, sebagai konsekuensi karena ia kalah
bermain game dengan siswa tersebut. KPI Pusat menilai muatan demikian tidak layak
ditayangkan karena dapat memberi pengaruh negatif terhadap khalayak yang menonton,
terutama anak-anak dan remaja, terkait sikap menghormati sosok seorang guru. Jenis
pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas larangan program siaran iklan
menayangkan hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat. 
Pusat memutuskan bahwa tayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran
Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 43 serta Standar Program Siaran Komisi
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 58 Ayat (4) huruf h. Berdasarkan pelanggaran tersebut,
KPI Pusat memberikan sanksi administratif Teguran Tertulis.
Sesuai dengan Pasal 5 UU Penyiaran, penyiaran diarahkan untuk menjaga dan meningkatkan
moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa. Menyikapi muatan tidak pantas pada iklan
tersebut, KPI Pusat mengimbau kepada program siaran agar segera menghentikan iklan yang
dimaksud.  
3. Lazada Super Par7y

 Berdasarkan pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran


Indonesia (KPI) Pusat menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran “Lazada Super
Par7y” yang ditayangkan oleh stasiun SCTV pada tanggal 26 Maret 2019 mulai pukul 21.49
WIB tidak memperhatikan ketentuan tentang penghormatan terhadap norma kesopanan dan
kesusilaan sebagaimana diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
(P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
Program siaran tersebut menampilkan muatan seorang penyanyi wanita (Dua Lipa) dengan
pakaian yang memperlihatkan belahan dadanya. Perlu kami ingatkan agar lebih berhati-hati
dalam teknik pengambilan kamera sehingga tidak mengesankan eksploitasi terhadap bagian
tubuh tertentu. KPI Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 9 SPS KPI Tahun
2012 tentang kewajiban program siaran memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan.
Berdasarkan hal tersebut KPI Pusat memutuskan untuk memberikan peringatan.
KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga
penyiaran, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran). Program siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan dalam menyiarkan sebuah program siaran. 

4. Status Selebritis
Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat
menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran “Status Selebritis” yang ditayangkan oleh
stasiun SCTV pada tanggal 11 Maret 2019 mulai pukul 06.31 WIB tidak memperhatikan
ketentuan tentang perlindungan anak-anak dan remaja serta penggolongan program siaran
sebagaimana diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan
SPS) KPI Tahun 2012.
Program siaran tersebut membahas tentang misteri pulau danau sunter yang diyakini terdapat
penunggu makhluk gaib. KPI Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 15 Ayat (1)
dan Pasal 37 Ayat (4) huruf b SPS KPI Tahun 2012 tentang kewajiban program siaran
memperhatikan dan melindungi kepentingan anak-anak dan remaja serta larangan program
siaran menampilkan muatan yang mendorong remaja percaya pada kekuatan supranatural.
Berdasarkan hal tersebut KPI Pusat memutuskan untuk memberikan peringatan.
KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga
penyiaran, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran). Program siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan dalam menyiarkan sebuah program siaran. 

5. Gempita 2019

Berdasarkan pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran


Indonesia (KPI) Pusat menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran “Gempita 2019”
yang ditayangkan oleh stasiun SCTV pada tanggal 31 Desember 2018 mulai pukul 23.27 WIB
tidak memperhatikan ketentuan tentang adegan kekerasan sebagaimana diatur dalam Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
Program siaran tersebut menampilkan seorang pria (Limbad) yang melakukan beberapa aksi
yaitu menabrakkan diri ke neon yang dialiri oleh listrik, menaburkan pecahan beling ke wajah,
berjalan di atas bara api, menaiki anak tangga dari golok serta berendam di dalam air mendidih.
Selain itu, program siaran diminta untuk menyesuaikan klasifikasi dengan jam tayang. KPI
Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 23 huruf a SPS KPI Tahun 2012 tentang
larangan program siaran yang memuat adegan kekerasan. Berdasarkan hal tersebut KPI Pusat
memutuskan untuk memberikan peringatan. 
KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga
penyiaran, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran). Program siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan dalam menyiarkan sebuah program siaran. 

6. Ungkap
Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat
menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran “Ungkap” yang ditayangkan oleh stasiun
SCTV pada tanggal 4 Desember 2018 mulai pukul 12.33 WIB tidak memperhatikan ketentuan
tentang perlindungan anak dan remaja serta penggolongan program siaran sebagaimana diatur
dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
Program siaran tersebut menampilkan adegan seorang wanita yang memergoki suaminya
sedang bermesraan dengan wanita lain yang merupakan selingkuhannya dan terjadi
pertengkaran di antara keduanya. Perlu diketahui, program siaran dengan klasifikasi R
sepatutnya mengandung muatan atau gaya penceritaan yang sesuai dengan perkembangan
psikologis remaja dan dilarang menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang
perilaku yang tidak pantas. KPI Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 15 Ayat
(1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS KPI Tahun 2012 tentang kewajiban program siaran
memperhatikan dan melindungi kepentingan anak serta larangan program siaran menampilkan
muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku tidak pantas. Berdasarkan hal tersebut
KPI Pusat memutuskan untuk memberikan peringatan.
KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga penyiaran,
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU
Penyiaran). Program siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan dalam
menyiarkan sebuah program siaran.  
7. Cinta Terlarang
Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat
menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran “Cinta Terlarang” yang ditayangkan oleh
stasiun SCTV pada tanggal 4 Desember 2018 mulai pukul 14.55 WIB tidak memperhatikan
ketentuan tentang perlindungan anak dan remaja serta penggolongan program siaran
sebagaimana diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan
SPS) KPI Tahun 2012.
Program siaran tersebut menampilkan muatan perselingkuhan antara seorang pria dan
wanita. Selain itu, terdapat muatan seorang anak perempuan yang memergoki ibunya sedang
bersama dengan seorang pria yang merupakan selingkuhannya. Pelanggaran serupa juga
ditemukan pada tanggal 7 dan 10 Desember 2018. Perlu diketahui, program siaran dengan
klasifikasi R sepatutnya mengandung muatan atau gaya penceritaan yang sesuai dengan
perkembangan psikologis remaja dan dilarang menampilkan muatan yang mendorong remaja
belajar tentang perilaku yang tidak pantas. KPI Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar
Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS KPI Tahun 2012 tentang kewajiban
program siaran memperhatikan dan melindungi kepentingan anak serta larangan program siaran
menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku tidak pantas.
Berdasarkan hal tersebut KPI Pusat memutuskan untuk memberikan peringatan.
KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga
penyiaran, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran)Program siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan dalam menyiarkan sebuah program siaran. 
8. Tercyduk
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002
tentang Penyiaran (UU Penyiaran), berwenang mengawasi pelaksanaan peraturan dan Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012 serta
memberikan sanksi terhadap pelanggaran P3 dan SPS. Berdasarkan pemantauan dan hasil
analisis, KPI Pusat telah menemukan pelanggaran pada Program Siaran “Tercyduk” yang
ditayangkan oleh stasiun SCTV pada tanggal 18 November 2018 mulai pukul 15.29 WIB.
Program siaran tersebut menampilkan adegan dua orang wanita yang merupakan istri
pertama dan kedua terlibat konflik yakni saling dorong dan menjambak rambut hingga tercebur
ke dalam danau. Selain itu, terdapat pula adegan seorang pria yang menceraikan istrinya dengan
mengucapkan talak. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan
tentang penghormatan terhadap hak privasi, perlindungan anak-anak dan remaja serta
penggolongan program siaran. 
KPI Pusat memutuskan bahwa tayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku
Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 21 Ayat (1)
serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13 Ayat (1), Pasal
15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a. Berdasarkan pelanggaran tersebut, KPI Pusat
memberikan sanksi administratif Teguran Tertulis.

 
9. Liputan 6 Malam
Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat)
menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran Jurnalistik “Liputan 6 Malam” yang
ditayangkan oleh stasiun SCTV pada tanggal 29 Agustus 2018 pukul 02.05 WIB tidak
memperhatikan ketentuan tentang kewajiban penyamaran sebagaimana diatur dalam Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
Program siaran jurnalistik tersebut memberitakan tawuran yang dilakukan oleh beberapa
orang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan dengan menampilkan wajah korban dan pelaku tanpa
dilakukan penyamaran. KPI Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 43 huruf g
SPS KPI Tahun 2012 tentang kewajiban penyamaran gambar wajah dan identitas pelaku, korban,
dan keluarga pelaku kejahatan yang pelaku maupun korbannya adalah anak di bawah umur.
Berdasarkan hal tersebut KPI Pusat memutuskan untuk memberikan peringatan.
KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga
penyiaran, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran). Program Siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan dalam menyiarkan sebuah program siaran. 
10. Cek Toko Sebelah

Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat)
menilai Program Siaran “Cek Toko Sebelah” yang ditayangkan oleh stasiun SCTV pada tanggal
3 Juni 2018 pukul 14.30 WIB tidak memperhatikan ketentuan tentang penghormatan terhadap
norma kesopanan, perlindungan anak-anak dan remaja, dan penggolongan program siaran
sebagaimana diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan
SPS) KPI Tahun 2012.
Program tersebut menampilkan adegan seorang pria yang keliru mengatakan “tiket” menjadi
“toket” saat melihat dada seorang wanita. KPI Pusat menilai muatan demikian berpotensi
melanggar Pasal 9 Ayat (2), Pasal 15 Ayat (1), dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS KPI Tahun
2012 tentang kewajiban program siaran menghormati norma kesopanan, memperhatikan dan
melindungi kepentingan remaja, dan larangan program siaran klasifikasi R menampilkan muatan
yang mendorong remaja belajar perilaku tidak pantas. Berdasarkan hal ini, KPI Pusat
memutuskan untuk memberikan peringatan.
KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga
penyiaran, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran). Program siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan dalam menyiarkan sebuah program siaran. 

B. Program Saluran RCTI

1. Silet

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002
tentang Penyiaran (UU Penyiaran), berwenang mengawasi pelaksanaan peraturan dan Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012 serta memberikan
sanksi terhadap pelanggaran P3 dan SPS. Berdasarkan pengaduan masyarakat, pemantauan dan
hasil analisis, KPI Pusat telah menemukan pelanggaran pada Program Siaran “Silet” yang
ditayangkan oleh stasiun RCTI pada tanggal 19 November 2018 mulai pukul 09.40 WIB.
Program siaran tersebut menampilkan peristiwa penggerebekan rumah Angel Lelga saat
bersama dengan seorang pria di dalam kamar. Terdapat muatan saat Vicky memanjat pagar
rumah, mendobrak pintu rumah dan kamar, hingga terjadi perseteruan antara keluarga Vicky
dengan Angel Lelga. Perlu diketahui, program siaran dengan muatan privasi tidak sepatutnya
disajikan di ruang publik. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan
tentang kewajiban program siaran menghormati hak privasi, kewajiban program siaran
memperhatikan dan melindungi kepentingan anak serta larangan program siaran menampilkan
muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku tidak pantas.
KPI Pusat memutuskan bahwa tayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku
Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13, Pasal 14 Ayat (2) dan Pasal 21
Ayat (1) serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13 Ayat
(1), Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a. Berdasarkan pelanggaran tersebut, KPI
Pusat memberikan sanksi administratif Teguran Tertulis. 
Program siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama dalam
penayangan sebuah program siaran. Demikian agar surat sanksi administratif Teguran Tertulis
ini diperhatikan dan dipatuhi.

Berdasarkan pengaduan masyakarat, pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran


Indonesia (KPI) Pusat menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran “Dagelan OK”
yang ditayangkan oleh stasiun RCTI pada tanggal 1 November 2018 mulai pukul 06.53 WIB
tidak memperhatikan ketentuan tentang norma kesopanan dan kesusilaan, perlindungan anak-
anak dan remaja serta penggolongan program siaran sebagaimana diatur dalam Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)KPI Tahun 2012.
Program siaran tersebut menampilkan adegan seorang pria berkata, “..sama ada giniannya..
(sambil menunjuk ujung tutup teko)”. Di sampingnya duduk seorang pemeran wanita dengan
pakaian yang menunjukkan lekuk tubuhnya. Secara keseluruhan, candaan yang dilontarkan
cenderung bermakna asosiatif mengarah ke bagian dada pemeran wanita. Pusat menilai hal
tersebut berpotensi melanggar Pasal 9, Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS KPI
Tahun 2012 tentang penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan, kewajiban
program siaran memperhatikan dan melindungi kepentingan anak serta larangan program siaran
menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku tidak pantas. Berdasarkan
hal tersebut KPI Pusat memutuskan untuk memberikan peringatan.
KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga penyiaran,
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU
Penyiaran)Program Siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan dalam
menyiarkan sebuah program siaran. 
2. Silet

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002
tentang Penyiaran (UU Penyiaran), berwenang mengawasi pelaksanaan peraturan dan Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012 serta memberikan
sanksi terhadap pelanggaran P3 dan SPS. Berdasarkan pengaduan masyarakat, pemantauan dan
hasil analisis, KPI Pusat telah menemukan pelanggaran pada Program Siaran “Silet” yang
ditayangkan oleh stasiun RCTI pada tanggal 19 November 2018 mulai pukul 09.40 WIB.
Program siaran tersebut menampilkan peristiwa penggerebekan rumah Angel Lelga saat
bersama dengan seorang pria di dalam kamar. Terdapat muatan saat Vicky memanjat pagar
rumah, mendobrak pintu rumah dan kamar, hingga terjadi perseteruan antara keluarga Vicky
dengan Angel Lelga. Perlu diketahui, program siaran dengan muatan privasi tidak sepatutnya
disajikan di ruang publik. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan
tentang kewajiban program siaran menghormati hak privasi, kewajiban program siaran
memperhatikan dan melindungi kepentingan anak serta larangan program siaran menampilkan
muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku tidak pantas.
KPI Pusat memutuskan bahwa tayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku
Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13, Pasal 14 Ayat (2) dan Pasal 21
Ayat (1) serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13 Ayat
(1), Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a. Berdasarkan pelanggaran tersebut, KPI
Pusat memberikan sanksi administratif Teguran Tertulis. 
Program Siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama dalam
penayangan sebuah program siaran. Demikian agar surat sanksi administratif Teguran Tertulis
ini diperhatikan dan dipatuhi.

3. Dahsyat

Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat)
menilai Program Siaran “Dahsyat” yang ditayangkan oleh stasiun RCTI pada tanggal 19 Januari
2018 mulai pukul 07.30 WIB tidak memperhatikan ketentuan tentang norma kesopanan,
penghormatan terhadap etika profesi, perlindungan anak, dan penggolongan program siaran
sebagaimana diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan
SPS) KPI Tahun 2012.

Program tersebut menampilkan beberapa pasangan artis dan penggemar sedang berlomba
memakan donat. Donat yang sudah diikat dengan tali kemudian disangkutkan ke kaki artis dan
donat itu harus dimakan oleh penggemar yang menjadi pasangannya dengan syarat kaki tersebut
harus terus bergerak. Pada segmen yang sama terdapat perkataan salah satu host sambil
menunjuk seorang anggota TNI yang sedang memakan donat “hayo.. hayo.. dia kayak ikan
cupang, kayak ikan cupang nih”. KPI Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 9,
Pasal 10 Ayat (1), Pasal 15 Ayat (1), dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS KPI Tahun 2012 tentang
penghormatan terhadap norma kesopanan, penghormatan terhadap etika profesi, perlindungan
anak-anak dan remaja, serta larangan program siaran klasifikasi R menampilkan muatan yang
mendorong remaja belajar perilaku tidak pantas. Berdasarkan hal tersebut KPI Pusat
memutuskan untuk memberikan peringatan.

KPI Pusat mengawasi terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga
penyiaran, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran). Program Siaran wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan dalam menyiarkan sebuah program siaran. 

C. Program Media Online Youtube – Kimi Hime

YouTuber Kimberly Khoe alias Kimi Hime disuspend oleh Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo) karena melanggar unsur kesusilaan yang tertuang dalam pasal 45
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE. Kemenkominfo sebelumnya mengatakan
Kimi Hime belum melanggar unsur pornografi yang diatur dalam Undang-Undang nomor 44
tahun 2008. Namun, Muatan keasusilaan dalam UU ITE lebih luas dari pornografi dalam UU
Nomor 44 nomor 2008 yang menyebutkan menampilkan ketelanjangan. Dimana konten-
kontennya banyak mengandung keasusilaan dari segi judul, thumbnail, hingga gestur di dalam
video. Adapun Asosiasi Pengawas Penyiaran Indonesia (APPI) meminta agar Kemenkominfo
memblokir konten-konten Kimi karena dianggap mendekati pornografi. Konten Kimi cukup
meresahkan karena para subscribers (orang yang berlangganan) konten Kimi Hime di YouTube
dimana kebanyakan adalah anak-anak.
Ada tiga konten video yang video di channel YouTube Kimi Hime yang sudah di suspend
oleh Kominfo sejak kemarin. Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu
mengatakan, tiga konten tersebut melanggar kesusilaan yang mengacu pada UU ITE Pasal 27
ayat 1 yang berbunyi 'Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan'. Adapun dalam "Undang-Undang
Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi, yang disebut pornografi adalah konten itu
menampilkan ketelanjangan, hubungan pria dan wanita atau sesama jenis, kekerasan seksual, dan
seterusnya.”

Tiga konten tersebut diantaranya yang berjudul, "STRIP CHALLENGE! MATI 1 KALI -
BUKA BAJU! - PUBG Mobile Indonesia, LAGI TEGANG, EH KELUAR PUTIH PUTIH!,
dan KEASIKAN BERMAIN, GADIS INI MENGELUARKAN CAIRAN LENGKET". Dan
hasil profiling Kominfo setelah mendapatkan aduan konten dari masyarakat dan diperkuat
permintaan dari Ketua Komisi I DPR-RI Abdul Kharis, akhirnya diputuskan untuk men-suspend
tiga konten video Kimi Hime dan enam video lainnya dinyatakan harus dipersempit batasan
umur yang mengaksesnya.

Adapun berdasarkan analisis pelaksanaan penyiaran dalam UU no 32 tahun 2002 pasal 36


disebutkan bahwa Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada
khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, juga pada P3SPS Bab X mengenai Perlindungan
Kepada Anak, Pasal 14; (1) Lembaga penyiaran wajib memberikan perlindungan dan
pemberdayaan kepada anak dengan menyiarkan program siaran pada waktu yang tepat sesuai
dengan penggolongan program siaran; (2) Lembaga penyiaran wajib memperhatikan
kepentingan anak dalam setiap aspek produksi siaran. Dan berpotensi melanggar Pasal 9, Pasal
10 Ayat (1), Pasal 15 Ayat (1), dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS KPI Tahun 2012 tentang
penghormatan terhadap norma kesopanan, penghormatan terhadap etika profesi, perlindungan
anak-anak dan remaja, serta larangan program siaran klasifikasi R menampilkan muatan yang
mendorong remaja belajar perilaku tidak pantas.
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34530-teguran-tertulis-untuk-
program-siaran-orang-ketiga-sctv
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/35125-teguran-tertulis-untuk-
program-siaran-iklan-hago-pasti-jago-sctv
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/35094-peringatan-tertulis-untuk-
program-siaran-lazada-super-par7y-sctv
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/35071-peringatan-tertulis-untuk-
program-status-selebritis-sctv
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34964-peringatan-tertulis-untuk-
program-siaran-gempita-2019-sctv
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34886-peringatan-tertulis-untuk-
program-siaran-ungkap-sctv
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34883-peringatan-tertulis-untuk-
program-siaran-cinta-terlarang-sctv
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34861-teguran-tertulis-untuk-
program-tercyduk-sctv
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34825-teguran-tertulis-untuk-
program-siaran-silet-rcti
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34805-peringatan-tertulis-untuk-
program-siaran-dagelan-ok-rcti
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34692-peringatan-tertulis-untuk-
program-siaran-jurnalistik-liputan-6-malam-sctv
 http://kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34290-peringatan-untuk-program-
dahsyat-rcti
 http://kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34290-peringatan-untuk-program-
dahsyat-rcti
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34572-peringatan-tertulis-program-
siaran-cek-toko-sebelah-sctv
 https://rohis-facebook.blogspot.com/2013/03/rcti-dahsyat-menghina-islam-sctv-
inbox.html?m=1
 http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34506-peringatan-tertulis-program-
siaran-xtra-ordinary-rcti




 https://m.detik.com/inet/law-and-policy/d-4638393/kominfo-kimi-hime-melanggar-uu-
ite-tentang-kesusilaan
 https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20190723204104-185-414891/youtuber-kimi-
hime-dibahas-dalam-rapat-di-dpr?
 https://amp-kompas-
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/entertainment/read/2019/07/25/115405910
/3-video-youtube-nya-kena-suspend-kimi-hime-protes-sambil-menangis?
amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE
%3D#aoh=15722206956246&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s
 https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190724205618-37-87395/kominfo-suspend-3-
konten-kimi-hime-ada-unsur-pornografi

Anda mungkin juga menyukai