Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good
Govermace Government) telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk
menerapkan akuntabilitas publik. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
menetapkan bahwa laporann pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APDB) disampaikan berupa laporan keuangan
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK).
Salah satu Pemerintah Daerah yang melakukan peningkatan informasi mengenai laporan keuangan
pemeritah daerah sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh masing-
masing daerah termaksud Provinsi DKI Jakarta. Ibu Kota yang meliki aktivitas birokraksi yang padat
dituntut untuk meningkatkan kinerja dan akuntanbilitas dalam pelaporan keuangan pemerintah dearah
ini.
Metode yang sering digunakan untuk meningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
yaitu menggunakan metode analisis horizontal. Analisis horizontal dikenal juga dengan metode
analisis dinamis yaitu menganalisis laporan keuangan untuk tiga periode sehingga akan diketahui
perkembanganya. Salah satu teknik yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan teknik Comperative Financial Statement (Analisis
Perbandingan Laporan Keuangan). Anailisi ini melakukan perbandingan laporan keuangan satu
periode dengan periode lainnya.
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1 Laporan Keuangan
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Kondisi keuangan suatu Pemerintah Daerah akan dapat diketahui dari laporan keuangan yang
bersangkutan oleh karena itu perlu pembahasan singkat mengenai laporan keuangan menurut (2004: 17)
Laporan keuangan merupakan suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Merut Kasmir(2008: 7) Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam sautu periode tertentu.
Berdasarakan pengertian diatas maka dapat disimpulkan laporan keuangan merupakan pencapaian atas
apa yang direncankan baik oleh pribadi maupun organisasi pemerintahan, apabila pencapaian sesuai
dengan yang direncakan maka laporan keuangan dapat disajikan dengan baik.

2.1.2 Pengertian Kinerja Keuangan


Menurut Mulyadi (2007: 23) “Menguraikan pengertian kinerja keuangan ialah penentuan secara periodik
efektivitas oprasional suatu organisasi dan karyawanya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang
ditetapkan sebelumnya dihubungkan dengan kondisi keuangan pemerintah yang mencerminkan tingkat
kesehatan kondisi keuangan entitas pemerintah tersebut.

2.1.3 Pengertian Keuangan Daerah


Menurut UU Nomor 32 tahun 2004 pasal 21 ayat (1) tentang keuangan daerah adalah “Semua hak dan
kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu dengan uang dan barang yang dapat
dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.” Sedengkan
keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 tahun 2002 yang sekarang berubah Permendagri nomor 13
tahun 2006 tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuamgan daerah serta
tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan Belaja Daerah ( APBD )
Bab 3
Metode Penelitian

Bab 4
Hasil dan Pembahasan

Bab 5
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai