Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN

OLEH :

1. Sulfia Pratama (202073039)


2. Vinda Nordiana Santoso (202073009)
3. Fresi Eka Lisdianti (202073019)
4. Dewi Widyaningrum (202073035)
5. Filsa Aji Prakoso (202073006)
6. Romlah Handayani (202073030)
7. Heni Dwi Masyitah (202073005)
8. Sri Andini Puspitasari
9. Sholahuddin Al-Ayyubi (202073024)
10 Tri Sunu Probolaksono (202073011)
.
11 Adistya Budi Prabowo
.
12 Andhi Kurniawan (202073004)
.
13 Deni Kurniawan (202073035)
.
14 Ficus Rahmawati (202073038)
.
15 Yenny Retnowati (202073037)
.
16 Utaminingsih (202073040)
.
17 Musrifatuali (202073046)
.
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan IPTEK maka perlu pengembangan suatu
model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien. Metode
keperawatan primer merupakan salah satu kegiatannya adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer atau pun
perawat pelaksana, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan
dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat
assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien,
yang melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat
untuk membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta
merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat
meningkatkan kemampuan kognitif,afektif dan psikomotor. Kepekaan dan
cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer
pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori kedalam praktek
keperawatan.
Melalui ronde keperawatan perawat dapat meningkatkan kemampuan
afektif, kognitif, dan psikomotor. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde
keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan
keperawatan.

1
1.2 Rumusan masalah
1 Apakah definisi ronde keperawatan?
2 Bagaimana karakteristik ronde keperawatan?
3 Bagaimana tujuan ronde keperawatan?
4 Apakah manfaat ronde keperawatan?
5 Bagaimanakah kriteria pasien ronde keperawatan?
6 Apa saja langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan?
7 Bagaimana peran perawat dalam ronde keperawatan?
8 Apa saja kriteria evaluasi ronde keperawatan?

1.3 Tujuan
a) Tujuan umum
Setelah materi ini disampaikan, peserta pelatihan diharapkan
mampu memahami dan melaksanakan ronde keperawatan pada unit
pelayanan keperawatan.
b) Tujuan khusus
Peserta pelatihan mampu:
1 Menjelaskan tentang definisi ronde keperawatan
2 Menjelaskan karakteristik ronde keperawatan
3 Menjelaskan tujuan ronde keperawatan
4 Mengetahui manfaat ronde keperawatan
5 Menjelaskan kriteria pasien ronde keperawatan
6 Menjelaskan langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
7 Menjelaskan peran perawat dalam ronde keperawatan
8 Menjelaskan kriteria evaluasi ronde keperawatan

1.4 Manfaat
Peserta pelatihan dapat mengetahui dan memahami pelaksanaan ronde
keperawatan.

2
3
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, selain itu
klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan,
akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau
konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim. (Nursalam, 2009)
Ronde keperawatan adalah kesempatan untuk melibatkan pasien
dalam proses keperawatan, dan menunjukkan kepedulian perawatan
terhadap kesehatan dan kesembuhan pasien. (Meade et al, 2006)
Ronde keperawatan sebagai proses yang dilakukan perawat secara
proaktif untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan mengunjungi pasien
secara rutin keruangannya dan memeriksa hal-hal spesifik dan melakukan
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien secara konsisten. (Tea,
Ellison dan Fadian,2008)
Ronde keperawatan merupakan sauatu metode pembelajaran klinik
yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan
pengetahuan teoritis kedalam praktik keperawatan secara langsung.
(Nursalam,2009)
Ronde keperawatan sebagai salah satu tehnik untuk
mengorganisasikan pelayanan keperawatan secara proaktif yang berfokus
kepada pasien. (Ford,2010)
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa “Ronde
keperawatan” merupakan suatu proses proaktif dimana perawat melakukan
kunjungan kepada pasien secara rutin untuk memenuhi kebutuhan pasien
baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan untuk mendapatkan informasi
tentang penyakitnya dan melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan
terkait proses perawatannya.

4
2.2 Karakteristik Ronde
1. Klien dilibatkan secara langsung.
2. Klienmerupakan fokus kegiatan.
3. Perawat primer, perawat pelaksana atau konselor melakukan diskusi
bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat pelaksana
dan perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengatasi masalah.

2.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.
2. Tujuan Khusus
Setelahdilakukankeperawatandiharapkanseluruhtimkeperawatanmamp
u:
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sitematis anggota tim ronde
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
d. Menumbuhkan cara berpikir tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasai rencana asuhan
keperawatan.
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
g. Meningkatkan kemampuan menila hasil kerja.

2.4 Manfaat
1. Bagi Perawat
 Terciptanya komunitas perawatan yang profesional
 Terjalin kerjasama antar TIM
 Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan yang tepat
dan benar

5
2. Bagi Pasien
 Masalah pasien dapat terpenuhi
 Kebutuhan pasien dapat terpenuhi

2.5 Kriteria pasien


a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus langka atau kasus baru

2.6 Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan

Apa diagnosis keperawatan?


PP Apa data yang mendukung?
Bagaimanaintervensi yang
sudahdilakukan?
Apahambatan yang ditemukan?
PenetapanP
asien

Validasi
Data
PersiapanPasien
Informed Consent
HasilPengkajian/Validasi data
PP, Konselor,
KARU

Penyajian
Masalah Kesimpulan&Re Lanjutan - Diskusi
komendasiSolus di Nurse Station
imasalah

Keterangan:
Tahap Ronde Keperawatan
1. Tahap Pra Ronde Keperawatan (persiapan)

6
a. Menentukan kasus dan topik ( masalah yang tidak teratasi dan
masalah langka).
b. Menentukan tim rode.
c. Mencari sumber atau literatur.
d. Membuat proposal.
e. Pemberian informed consent kepada klien / keluarga.
f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung,
asuhan keperawatan yang dilakukan dan hambatan selama
perawatan.
2. Tahap Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang di fokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang
perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antara anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau
kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang
akan dilakukan.
3. Tahap Pasca Ronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis: intervensi
keperawatan selanjutnya.

2.7 Peran perawat dalam ronde keperawatan


1. Peran perawat Primer dan Perawat Pelaksana:
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama
c. Menjelaskan intervensi yang belum atau yang akan dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Peran Perawat Primer Lain atau Konselor:
a. Memberikan justifikasi.

7
b. Memberikan penguatan (reinforcement).
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.

2.8 Kriteria evaluasi


1. Struktur
- Persyaratan administrasi ( informed consent, alat, dll).
- Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
- Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
3. Hasil
- Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
- Masalah pasien teratasi
- Perawat dapat:
a. Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
b. Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.
c. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan..
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
f. Meningkatkan kemampuan memodifiikasi rencana asuhan
keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
h. Meningkatkan kemampuan hasil kerja.

8
2.9 Proposal Role Play
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN
PADA PASIEN Nn.HDENGAN DIAGNOSA THYPOID
DI RS X

A. IDENTITAS
Nama : Nn. Herlina
Umur : 17 tahun
Status : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dsn. Jetis Ds. SumberAgungKec. Jatirejo

B. DIAGNOSIS :Thypoid

C. KELUHAN UTAMA
Badanpanas, tubuhlemas

D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Tanggal 21 Oktober 2020Pasien datang dengan keluhan
demamdanbadanlemas. Pasien memeriksakan diri ke UGD, dan di
sarankan MRS di R. mawar. Pasien MRS tanggal 21 Oktober 2020.
Sampai dengan 22 Oktober 2020 keluhannya masih demamdanlemas,
nafsu makan masih menurun. Tanggal 23Oktober 2020 px demam dan
masih terbaring ditempat tidur. Tanggal 24Oktober 2020px mengeluh
demam. Tanggal 25Oktober 2020 px mengeluh seluruh badan terasa lemah
dan merasa pusing. Nafsu makan menurun, px hanya mampu
menghabiskan ½ porsi makan yang disediakan.

E. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Tidakadariwayatpenyakitdahulu

9
F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

G. Pemeriksaan fisik tanggal 25 Oktober 2020


 Tanda-Tanda Vital
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 84x/mnit
- suhu: 38,5 C
- RR: 20x/mnit
 Sistem Pernafasan (B1-Breath)
Pasien merasa nyeri di perut saat batuk, pola nafas teratur,tidak
terdapat penggunaan otot bantu nafas, ronchi (-/-), RR: 20x/menit.
 Sistem kardiovaskuler (B2-Blood)
Irama jantung reguler, akral hangat, tidak terdapat cyanosis.
 Sistem Persyarafan (B3-Brain)
Kesadaran composmentis, keluhan rasa panas pada ulu hati, px merasa
ngantuk tapi tidak dapat tidur, px dapat tidur kurang lebih 5jam.
 Sistem Perkemihan (B4-Bladder)
Px buang air kecil 1-2 x sehari di kamar mandi, warna kuning jernih,
jumlah tidak terukur. Px minum kurang lebih 2000 ml/ hari air putih.
 Sistem pencernaan (B5-Bowel)
Px mengeluh mual, nafsu makan menurun, px hanya mampu
mengahabiskan 1/3 porsi makan yang disediakan. Bising usus +10x/
menit, BB sebelum sakit 42kg, saat ini 40kg, turgor kulit sedang,
konjungtiva anemis. Px mendapatkan diet DM 6B1 2100 kkal bubur

 Sistem muskulo skeletal dan Integumen (B6-Bone)


Kemamampuan pergerakan sendi berkurang, px merasa lemah,
kekuatan otot lemah. Warna kulit tidak anemis, turgor kulit sedang,
tidak ada edema, px memakai infus pada tangan kanan, dan tidak
terdapat luka.

10
 Personal hygence
Px tidak mampu mandi sendiri, perlu bantuan dari keluarganya untuk
menyeka pasien. Px tampak kusut, rambut acak-acakan penampilan
tidak rapi
 Psikososial spiritual
Px tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, pasien tidak bisa
sekolah, px juga berkeluh kesah karena keadaannya tidak segera
membaik

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksan laboratorium tanggal 21 Oktober 2020
Hb : 13.6 mg/dl
LDL : 134 mg/dl
Lekosit : 7.6 rb/mm3
Trombosit : 333.000x 10,9/l (150-350)
Kolesterol total : 205 mg/dl (100-240)
Kreatinin serum : 1,22 mg/dl (<1,2)

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet, dan perubahan
membran mukosa mulut
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi
produksi sampah dan prosedur dialisis

J. RENCANA TINDAKAN
1. Jelaskan tentang pentingnya menjaga kesehatan
2. Berikan motivasi pada px untuk hidup sehat dan berolahraga yang
ringan-ringan
3. Timbang BB tiap 3-4 hari

11
4. Anjurkan pasien untuk berhenti merokok dan minum kopi
5. Anjurkan px mengatur pola makan yang bergizi
6. Anjurkan pasien istirahat yang cukup
7. Kolaborasi dengan dokter jantung untuk pemberian terapi pengobatan

12
2.10 Pengorganisasian Role Play
1 Kepala Ruangan : Filsa Aji Prakoso
2 Ketua Tim : Ficus Rahmawati
3 PP I : Andhi Kurniawan
PP II : Utaminingsih
4 Anggota Tim : Andi Khurniawan
5 Perawat Konsuler : Musrifatulaili
6 Pasien : Fresi Eka Lisdianti
7 Keluarga Pasien :Deni Kurniawan

2.11 Skenario Ronde Keperawatan

Di ruang perawatan Mawar RS X akan diadakan ronde keperawatan pada salah


seorang pasien. Tahap pre ronde keperawatan ..

Sebelum melakukan ronde keperawatan ketua tim menentukan kasus yang akan
dirondekan dan menetukan tim ronde keperawatan. Kemudian ketua tim menemui
kepala ruangan untuk meminta persetujuan.

Di nurse station..

Ketua Tim : Assalamualaikum.

Kepala ruangan : waalaikum salam. Iya ada apa ?

Ketua Tim : begini Pak, saya mau melaporkan tentang pasien Nn.Herlina klien
sudah 5 hari dirawat, dan belum ada peningkatan yang berarti. Jadi saya
bermaksud untuk melakukan ronde keperawatan.

Kepala Ruangan: Ooh iya. Yang pasien dari jatirejo itu ya. Yang penyakit
demam thypoid.

Ketua tim: iya Pak. Klien Sudah 5hari dirawat tetapi belum ada kemajuan . jadi
apakah bapak setuju jika dilakukan ronde keperawatan pada Nn.Herlina?

Kepala ruangan : ya saya setuju. Bagaimana persiapannya dan kapan akan


dilakukan?

Ketua Tim : saya sudah menyiapkan tim yang akan melakukan ronde
keperawatan dan insya Allah besok dilaksanakan. Nanti saya akan melakukan
inform consent kepada pasien dan keluarganya.

Kepala ruangan : baiklah silahkan lakukan.

13
Ketua Tim : baik pak terima kasih banyak . saya permisi dulu.

Setelah mendapat persetujuan dari kepala ruangan, ketua tim melakukan inform
concent kepada pasien dan keluarganya.

Di ruang pasien..

Ketua Tim: Assalamualaikum. Bagaimana keadaannya?

Pasien : masih begitu begitu aja. Masih demam..

Ketua tim : oh iya. Sabar ya.. jadi begini (sambil berbicara dengan keluarga
pasien) Nn.Herlina ini akan kami jadikan pasien untuk ronde keperawatan. Apa
dari pihak keluarga bersedia?

KeluargaPasien: apa itu ronde keperawatan?

Ketua Tim : nah ronde keperawatan itu suatu kegiatan yang nantinya pasien atau
keluarga akan diajak diskusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
Diharapkan nantinya setelah dilakukan ronde keperawatan dan tindakan
keperawatan masalah bisa berkurang atau teratasi.

Keluarga Pasien : ooh begitu. Saya setuju saja yang penting herlina bisa cepat
sembuh dan cepat pulang.

Ketua Tim : baik . tanda tangan disini (sambil memberikan surat persetujuan
kepada keluarga pasien). Ini surat persetujuan bahwa Nn.Herlina dan keluarga
bersedia kami jadikan pasien ronde keperawatan .

Keluarga pasien : iya .. (sambil menanda tangani surat persetujuan).

Ketua Tim : jadi nanti akan ada perawat yang akan memeriksa nona herlina untuk
mengetahui masalah yang terjadi pada nona herlina .

Keluarga pasien : oh iya.

Ketua Tim : kalau begitu saya permisi dulu bu.

Setelah melakukan inform consent dan mendapat persetujuan dari pasien dan
keluarga , Ketua Tim melakukan pertemuan dengan anggota tim (perawat
pelaksana) untuk melakukan pembeian tugas.

Di ruang perawat..

Ketua Tim : Assalamualaikum ,.

Anggota Tim : Waalaikumsalam..

14
Ketua Tim : baiklah langsung saja seperti yang sudah direncanakan sebelumnya
kita akan melakukan ronde keperawatan pada Nn.Herlina . Dan hari ini kita akan
melakukan tahap pra ronde keperawatan.

PP I : ooh Nn.Herlina yang masuk dengan diagnosa thypoid ya?

Ketua Tim : iya. Dia sudah 5hari tapi belum ada perubahan yang memperlihatkan
kemajuan.

PP II : yayaya, kasihan sekali.. jadi apa yang harus kita lakukan?

Ketua Tim : maka dari itu sekarang tolong lakukan pengkajian ulang pada
Nn.Herlina untuk mengetahui masalah masalah apa saja yang sebenarnya terjadi
pada Nn.Herlina sekarang ini..

Anggota Tim : baik Bu. Akan segera kami lakukan.

Anggota Tim ronde pun melakukan pengkajian kepada pasien..

Di ruang Pasien ..

PP I : assalamualaikum .. permisi , kami perawat yang ditugaskan untuk


melakukan pemeriksaan kepada nn.Herlina. apa bisa dilakukan sekarang?

Keluarga pasien : oh iya silahkan.

PP I :kami perawat yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan kepada anda,


apa bisa diperiksa sekarang?

Pasien : iya bisa.,

Anggota tim pun melakukan pemeriksaan dan pengkajian kepada Nn Herlina..

PP I : baik kami sudah memeriksa. Keadaan umum sedang, suhu badan 38,5⁰c ,
tekanan darah 110/70 mmHg, pernafasan 20x/menit dan frekuensi denyut nadi
80x/menit. Baik pemeriksaan sudah selesai, saya permisi dulu. Selamat istirahat.

Setelah melakukan pengkajian , anggota Tim menghadap kepada ketua tim untuk
melaporkan hasil pengkajian kemudian ketua tim melakukan validasi data dan
kontrak waktu dengan pasien dan keluarganya.

Anggota Tim : pak kami sudah melakukan pengkajian terhadap Nn.Herlina dan
ini hasilnya (sambil memberikan hasil pengkajian).

Ketua Tim : (sambil melihat hasil pengkajian),baiklah mari kita ke pasien untuk
melakukan validasi data dan kontrak waktu untuk Ronde Keperawatan besok.

15
Ketua tim dan anggota tim pun menemui pasien dan keluarganya untuk
melakukan kontrak waktu.

Di ruang pasien ...

Ketua tim : Assalamualaikum pak.. tadi sudah diperiksa sama


perawatpelaksananya

Keluarga Pasien : iyasudah..

Ketua Tim : Jadi rencananya besok akan diadakan ronde Keperawatan. Jadi kami
akan memanggil bapak besok sekitar jam 10 di ruang perawat untuk ikut
berdiskusi tentang masalah yang dihadapi nona Herlina.

Keluarga Pasien : oh iya.

Ketua tim : terima kasih atas kerja samanya pak. Mari.

Keluarga pasien : iya, sama sama.

Keesokan harinya Ronde Keperawatan pun dimulai . Ronde Keperawatan dihadiri


oleh kepala ruangan, ketua tim , anggota tim (perawat pelaksana), dan perawat
konsuler.

Di ruang perawat ..

Kepala Ruangan : Assalamualaikum , selamat pagi semua. Hari ini kita akan
melakukan Ronde Keperawatan, sesuai dengan yang telah direncanakan. Adapun
Tujuan kita melakukan Ronde Keperawatan adalah untuk untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang belum teratasi selama dirawat di rumah sakit.
Untuk mengefisienkan waktu langsung saja saya persilahkan kepada perawat bu
ficus selaku ketua Tim untuk memberikan penjelasan tentang pasien ronde
keperawatan kita kali ini. Silahkan ..

Ketua Tim : Baik Terima Kasih..Assalamualaikum wr.wb. trima kasih kepada


pak Filsa selaku kepala ruangan. Pasien ronde keperawatan kita kali ini adalah
Nn.Herlina dengan diagnosa medis Demam Thypoid. Klien sudah dirawat 5hari
tapi belum ada kemajuan. Kemarin dilakukan pengkajian ulang oleh Bu Yenny
dan Bu Utami dan didapatkan data klien mengalami masalah hipertermi , Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh dan intoleransi Aktifitas. Selanjutnya saya
persilahkan kepada anggota tim saya Bu Yenny dan Bu Utami untuk menjelaskan
intervensi yang akan dilakukan kepada Nn.Herlina .

16
PP I : Baik terima kasih. Intervensi yang akan kami lakukan untuk mengatasi
hipertermi nya yaitu 1. Observasi tanda-tanda vital , rasionalnya Tanda-tanda vital
merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. 2.Berikan kompres
hangat pada daerah dahi , rasionalnya Untuk membantu menurunkan suhu tubuh.
3.Berikan minum yang banyak (1500-2000 cc) atau sekitar 2,5liter / 24jam
Rasionalnya Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat
sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak. 4. Anjurkan klien
menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat. Rasionalnya Untuk menjaga
agar klien merasa nyaman, pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan
tubuh. 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian  antibiotik dan antipiretik,
Rasionalnya Antibiotik untuk mengurangi infeksi dan antipiretik untuk
mengurangi panas.

PP II : untuk mengatasi masalah nutrisinya intervensi yang akan kami lakukan


yaitu 1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang manfaat
makanan/nutrisi. Rasionalnya Untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang
nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat. 2. Beri nutrisi dengan diet
lembek atau lunak, tidak mengandung banyak serat, tidak merangsang, maupun
menimbulkan banyak gas dan dihidangkan saat masih hangat. Rasionalnya Untuk
meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan. 3. Berikan makanan sedikit
tapi sering. Rasionalnya Untuk menghindari mual dan muntah. 4. Sajikan
makanan yang bervariasi rasionalnya agar pasien tidak merasa bosan dan nafsu
makannya meningkat. 5. Anjurkan menjaga kebersihan oral/mulut, Rasionalnya
untuk Menghilangkan rasa tidak enak pada mulut/lidah,dan dapat meningkatkan
nafsu makan. 6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antasida ,
Rasionalnya Antasida mengurangi rasa mual dan muntah.

PP 1 : adapun intervensi dari masalah intolerasi aktifitas nya yaitu 1. Kaji


keadaan umum pasien, Rasionalnya untuk mengetahui keadaan umum pasien dan
kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan sehari hari . 2. Tingkatkan
aktivitas sesuai toleransi, Bantu dalam melakukan latihan. Rasionanya, untuk
meningkatkan toleransi terhadap aktivitas dan mencegah kelemahan. 3. Beri posisi
yang nyaman , rasionalnya agar klien bisa beristirahat dengan nyaman. 4. Bantu

17
aktivitas sehari-hari seperti makan , mandi , buang air. Rasionalnya untuk
mengurangi kecemasan dan membatasi agar klien tidak terlalu lelah. saya kira
hanya itu intervensi yang sudah kami rencanakan selanjutnya saya kembalikan
kepada ketua tim.

Ketua Tim : baik itu tadi rencana yang akan dilakukan. Selanjutnya saya
persilahkan kepada ibu Musrifatulaili sebagai perawat konsuler untuk
menjelaskan tentang penyakit Nn.Herlina kepada keluarga klien.

Perawat Konsuler : baik terima kasih .. Jadi Pak Demam Thypoid itu penyakit
infeksi bakteri yang menyerang sistem pencernaan, dimana kumannya masuk ke
tubuh melalui makanan yang telah terkontaminasi oleh kuman thypoid. Biasanya
orang yg mengalami akan terjadi peningkatan suhu tubuh atau demam dan
gangguan pada sistem pencernaan nya seperti mual, muntah , hilang nafsu makan.
Untuk memastikan apakah seseorang itu thypoid atau tidak dngan dilakukan
pemeriksaan darah. Makanya ketika pertama kali masuk rs, nona herlina diambil
sampel darahnya untuk diperiksa.

Keluarga pasien : ooh iya jadi bagaimana ini kalau sudah kena thypoid, apakah
bisa sembuh?

Perawat konsuler : iye tentu saja bisa sembuh yang penting bapak dan pasien
mau berobat dan berusaha untuk sembuh. Selain dirawat di rs , diberikan obat
oleh dokter, pasien juga harus menjaga pola makannya , tidak makan
sembarangan yang bisa merangsang kerja usus. Tidak boleh makan yang keras,
kecut, asam , pedas . harus makanan yg lunak dan mudah dicerna. Pasien juga
harus banyak istirahat , tidak boleh banyak bergerak. Biarpun nanti ketika sudah
keluar dari rumah sakit, nona herlina harus tetap menjaga kesehatannya . tidak
boleh makan sembarangan dan tidak boleh banyak bergerak dulu dan tdk boleh
terlalu capek.. mengerti pak?

Keluarga pasien : iya suster. Saya mengerti.

18
Kepala ruangan : baik tadi kita semua sama sama sudah mendengarkan
intervensi dan penjelasan tentang penyakit nona herlina . apakah dari rekan rekan
perawat ada yang ingin ditanyakan ?

Katim dan anggota tim : tidak ada pak.

Kepala Ruangan : kalau dari keluarga nona herlina apakah sudah mengerti atau
mungkin masih ada yang ingin ditanyakan ? silahkan bertanya jika memang masih
ada yang ingin diketahui.

Keluarga pasien : tidak ada pak. Saya sudah mengerti .

Kepala ruangan : baiklah karena semua sudah jelas, ronde keperawatan kita kali
ini sudah selesai. Silahkan nanti para tim ronde untuk melakukan tugasnya dengan
baik. terima kasih atas kerja samanya. Semoga masalah pasien kita bisa segera
teratasi . aamiin. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Semua : waalaikumsalam wr.wb.

Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, anggota tim pun mulai
melakukan tugasnya masing masing...

Sekian ..Terima Kasih ^_^

19
2.12Contoh Infored Consent

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ……………………………………………………………
Umur : ……………………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………

Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien :


Nama : ……………………………………………………………
Umur : ……………………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………
Ruang : ……………………………………………………………
No. RM : ……………………………………………………………
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Mojokerto,
Perawat yang menerapkan Penanggung
jawab

…………………………….. ………………
Saksi – saksi : Tanda tangan
1. ……………………………….. ……………………..
2. ……………………………….. ……………………..

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,
selain itu klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi
perawat baik perawat primer maupun perawat pelaksana untuk
membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien dan seluruh
tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan.
Melalui ronde keperawatan perawat dapat meningkatkan
kemampuan efektif, kognitif, dan psikomotor. Salah satu tujuan dari
ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan.

3.2 Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan pembaca,
khususnya mahasiswa keperawatan dapat mengaplikasikan ronde
keperawatan yang optimal dan profesional, sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan sehingga dapat meningkatkan kondisi kesehatan
dan mempercepat kesembuhan klien.

21
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, Efendi, F. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Salemba Medika:


Jakarta

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional, Edisi 3. Salemba Medika : Jakarta.

22

Anda mungkin juga menyukai