Lapsus Soft Tissue Tumor
Lapsus Soft Tissue Tumor
DEFINISI
selain tulang, tulang rawan, otak dan selaputnya, sistem saraf pusat, sel
tumor jaringan lunak tidak diketahui asalnya.2 Tumor (berasal dari tumere
bahasa Latin, yang berarti "bengkak"), merupakan salah satu dari lima
(benign). Tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumor (STT) adalah suatu
baru.4
organ visceral.
3. Mesoderm : berkembang menjadi jaringan ikat, jaringan lemak, tulang
rawan, tulang, otot polos, otot serat lintang, jaringan hematopoietik (sum-
sum tulang dan jaringan limfoid), pembuluh darah, dan pembuluh limfe.2
a. Jaringan lemak
terdiri atas sel lemak (Adiposit). Pada pria dewasa normal, jaringan lemak
merupakan 15-20% dari berat badan, pada wanita normal 20-25% dari
berat badan.5
b. Jaringan fibrosa
antara otot dan tulang serta penghubung antara tulang dan tulang.6
c. Otot
tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot
- Otot lurik
Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga
pergerakan.
- Otot polos
bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf
otonom.
- Otot jantung
d. Pembuluh darah
a. Arteri
oksigen ke jaringan.
b. Kapiler
luas dan melalui dinding pembuluh inilah terjadi pertukaran darah dan
jaringan.
c. Vena
Bagian konvergensi dari kapiler ke dalam system pembuluh-
e. Saraf perifer
ganglia, dan ujung saraf. Serabut saraf adalah kumpulan serat saraf yang
Pada serat saraf tepi, sel penyelubung yaitu sel schwann. Tumor pada
C. EPIDEMIOLOGI
Secara umum, tumor jinak jaringan lunak terjadi 10 kali lebih sering
daripada keganasan. Kejadian soft tissue sarcoma antara usia 15-35 tahun per
1 juta populasi. Angka ini meningkat seiring bertambahnya usia dan lebih
dengan prevalensi 45% ekstremitas bawah dan 15% ekstremitas atas, 10%
pada regio kepala dan leher, 15% di retroperitoneum, dan 15% pada dinding
Tipe soft tissue tumor dapat terjadi pada perbedaan usia yaitu;
- Rhabdomyosarcome lebih sering pada anak dan dewasa muda.
usia dewasa.
D. ETIOLOGI
1. Kondisi genetik
Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor
tranformasi keganasan.
2. Radiasi
3. Lymphedema Kronik
terjadinya lymphangiosarcoma.
4. Lingkungan karsinogen
5. Infeksi
herpes.
6. Trauma
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors dapat muncul secara
meningkat pada jaringan parut, bekas fraktur, dan pada implant tertutup.
20% di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di badan.
jinak, seperti serabut luka. Setelah tumor mencapai batas anatomis dari
tubuh.
Proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas 4 fase
yaitu:
3. Invasi local
4. Metastasis jauh.8
NO
SOFT TISSUE TUMOR
.
Lipoma
1. Tumor Jaringan Lemak
Liposarkoma
Fasilitis Nodularis
Fibromatosis
Tumor dan Lesi Mirip-Tumor pada Fibromatosis
2.
Jaringan Fibrosa Superfisialis
Fibromatosis Profunda
Fibrosarkoma
Rabdomioma
4. Tumor Otot Rangka
Rabdomiosarkoma
Leiomioma
Leiomiosarkoma
5. Tumor Otot Polos
Tumor otot polos dengan
potensi keganasan tidak
jelas
Hemangioma
Limfangioma
6. Tumor Vaskular Hemangioendotelioma
Hemangioperisitoma
Angiosarkoma
Neurofibroma
Schwannoma
7. Tumor Saraf Perifer
Tumor ganas selubung
saraf perifer
dan Ganas 9
Hemangioma Angiosarkoma;
Blood vessel
hemangiopericytoma malignant
Malignant
Pluripotent None recognized
mesenchymoma
None recognized
Ewing's sarkoma;
Uncertain sarkoma; epithelioid
alveolar soft parts
sarkoma
G. MANIFESTASI KLINIK
Gejala dan tanda tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada
benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang
mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis dalam
tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi.
membesar, bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih
mudah digerakan dari jaringan di sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke
tempat jauh.
berkembang menjadi benjolan yang keras, dan bila digerakkan agak sukar dan
ukuran kanker sudah begitu besar, dapat menyebabkan borok dan perdarahan
tersering adalah benjolan yang umumnya tidak nyeri dan tidak mempengaruhi
tidak nyeri, hanya sedikit kasus yang disertai nyeri, kadang-kadang terdapat
neurovaskular.
tumor, batas tumor, konsistensi dan mobilitas, serta menilai nyeri. Perlu juga
dilakukan pemeriksaan kelenjar getah bening regional untuk menilai
metastasis regional.
lebih dari 5 cm dan lebih dalam dari jaringan subkutan dapat menyokong
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
tumor.
timbul pada pasien tanpa riwayat trauma atau pada tumor yang persisten
selama lebih dari 6 minggu dengan riwayat trauma lokal, serta pada
tumor jaringan lunak yang berukuran lebih dari 5 cm. Teknik biopsi
yang bisa digunakan antara lain FNAB, core needle biopsy, biopsi insisi,
biopsi eksisi.
2. Pemeriksaan Radiologi
akibat invasi tumor jaringan lunak seperti destruksi, reaksi periosteal atau
remodeling tulang. Peran CT-scan telah lama digantikan oleh MRI, tetapi
I. STAGING
Klasifikasi TNM :
G – Histopathologic grade
J. PENATALAKSANAAN
1. Ekstremitas
adalah eksisi dengan “curative wide margin” yaitu eksisi pada jarak 5
cm atau lebih dari zona reaktif tumor yaitu daerah yang mengalami
Untuk SJL ukuran < 5 cm dan gradasi rendah, tidak ada tindakan
brakhiterapi.
kali.
kemoterapi.
Perlu perhatian khusus untuk SJL yang tidak ada respon terhadap
amputasi.
2. Viseral/Retroperitoneal
Bila SJL telah menginfiltrasi ginjal dan dari tes fungsi ginjal
aorta, vena cava, dan sebagainya, sehingga tindakan yang dilakukan tidak
radikal dan terbatas pada pseudo kapsul. Untuk kasus yang demikian
Pada SJL di kepala dan leher yang tidak mungkin dilakukan eksisi luas
tindakan eksisi, tetapi bila tidak dapat dieksisi, maka dilakukan kemoterapi
Doxorubicin + Dacarbazine
Doxorubicin 15 mg/m2/hari IV per infus pada hari ke 1-4 plus
minggu.
mg/m2/hari/IV pada hari 1-3 plus Ifosfamide 2,5 g/m2/hari/IV pada hari
setiap 3 minggu.
K. KOMPLIKASI
dan fraktur.
L. PROGNOSIS
Prognosis pasien dengan tumor jaringan lunak dipengaruhi oleh
b. Lokasi serta besar dari tumor: tumor yang berada di superfisial memiliki
prognosis yang relatif lebih baik, dan semakin besar tumor, semakin
buruk prognosisnya.