Tangan kiri pasien yang akan diperiksa diletakan bertumpu pada tangan kiri pemeriksa senyaman
mungkin sehingga semua ujung jari tersanggah sesuai lengkungan jarinya
Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan padanya sambil memperagakan dengan sentuhan
ringan dari ujung bolpoin pada lengannya dan satu atau dua titik pada telapak tangannya.
Bila pasien merasakan sentuhan diminta untuk menunjuk tempat sentuhan tersebut dengan jari
tangan yang lain.
Bolpoin disentuhkan dengan perlahan dan kurang lebih hanya memanfaatkan berat bolpoin
sebagai daya penekan
Usahakan pemeriksaan titik titik seperti pada formulir pemeriksaan fungsi saraf secara acak
Penilaian: catatlah pemeriksaan pada formulir dengan memberikan tanda centang yang memiliki
rasa raba dan tanda silang pada bagian yang kurang/ mati rasa. Apabila pasien tidak dapat
menunjukkan dua titik atau lebih, berarti ada gangguan rasa raba pada saraf tersebut
Pemeriksa memegang tangan kiri pasien sedemikian rupa sehinga siku membentuk sudut tiap
tempat yang memungkinkan telapak tangan datar menghadap ke atas
Tangan kanan pemeriksa memegang ujung jari-jari tangan kiri pasien tersebut dan posisi jari
kelingking bebas bergerak tidak terhalang oleh tangan pemeriksa
Minta pasien mendekatkan dan menjauhkan kelingking dari jari2 lainnya. Bila pasien dapat
melakukannya, jari telunjuk pemeriksa mendorong pada bagian pangkal kelingking
Lakukan hal ynag sama pada jari kelingkin tngan kanan
Penilaian: bila jari kelingking pasien dapat menahan dorongan ibu jari pemeriksa berarti kekuatan
ototnya tergolong kuat. Bila jari pasien tidak dapat menahan dorongan pemeriksa berarti
kekuatan ototnya tergolong sedang. . Bila jari pasien tidak dapat mendekata atau menjauh dari
jari lainnya berarti sudah lumpuh.
Tangan kiri pemeriksa memegang telapak tangan kiri pasien agar telapak tangan pasien
menghadap ke atas dan hanya ibu jari yang bebas bergerak seolah ibu jari tersebut menghadap
kearah jari telunjuknya.
Lalu pasien diminta untuk mempertahankna posisi tersebut. Jari telunjuk pemeriksa menekan
pangkal ibu jari pasien tarik kea rah jari telunjuk
Penilaian: Bila adagerakan dan tahan kuat berarti kekuatan ototnya tergolong kuat. Bla ada
gerakan dan tahanan lemah berarti kekuatan ototnya tergolong sedang Bila tidak ada berarti
lumpuh.
Tangan kiri pemeriksa memegang lengan pergelangan bawah tangan kiri pasien. Pasien diminta
menggerakkan peregelangan tangan kirinya yang terkepal ke atas.
Pasien diminta menahan pada posisi ke atas lalu dengn tangan kanan pemeriksa menarik tangan
pasien kea rah pemeriksa
Penilaian: BIla pasien mampu menahan tarikan berarti kekuatan ototnya tergolong kuat, bila ada
gerakan tapi pasien tidak mampu menahan tarikan berarti kekuatan ototnya tergolong sednag,
bila tidak ada gerakan dimana pergelangan tangan tidak dapat .ditegakkan di atas berarti ototnya
sudah lumpuh.
Selalu bandingkan tangan kiri dan tangan kanan
Pemeriksa masih dalam posisi berjongkok, pasien diminta mengangkat ujung kaki dengan tumit
tetap menempel pada lantai seperti berjalan dengan tumit.
Minta pasien mmpertahankan posisi itu sementara pemeriksa menekan punggung kaki pasien ke
bawah atau ke lanti dengan kedua tangannya
Penilaian: bila ada gerakan dan pasien mampu menahan pemeriksa maka kekuatan ototnya
tergolong kuat. Bila ada gerakan namun pasien tidak mampu menahan berarti kekuatan otot
tergolong sedang. Bila tidak ada gerakan berarti lumpuh.
Kaki kiri pasien diletakkan pada paha kanan pasien usahkan telapak kaki menghadap ke atas dan
tangan kiri pemeriksa menyanggah ujung jari kaki pasien.
Seperti halnya pemeriksaan rasa raba pada telapak tangan demikian juga dilakukan pada telapak
kaki
Usahakan pemeriksaan titik-titik pada formulir dilakukan scara acak.
Bila pasien merasakan sentuhan diminta untuk menunjuk tempat sentuhan tersebut dengan jari
tangan. Bolpoin disentuhkan dengan perlahan tapi dengan tekanan bolpoin yang sedikit lebih
kuat dibanding pemeriksaan pada tangan
Penilaian: catatlah pemeriksaan pada formulir dengan memberikan tanda centang yang memiliki
rasa raba dan tanda silang pada bagian yang kurang/ mati rasa. Apabila pasien tidak dapat
menunjukkan dua titik atau lebih, berarti ada gangguan rasa raba pada saraf tersebut