Anda di halaman 1dari 3

POD

Pemeriksaan Fungsi Saraf pada Mata

 Pasien diminta memejamkan mata sambil menengadah.


 Pemeriksa kemudian melihat dari arah depan, kemudian samping, apakah mata penderita tertutup
dengan sempurna tanpa adanya celah
 Catat kelainan ini pada kartu penderita atau formulir pemeriksaan fungsi saraf
 Penilaian: Jika pada salah satu mata tidak dapat menutup dengan baik, seperti mata kiri pasien, maka
lingkari kata “YA” pada bagian mata kiri di formulir pemeriksaan yang berarti mata kiri terjadi lagoftalmus

Pemeriksaan fungsi saraf pada tangan

Pemeriksaan nyeri tekan pada saraf ulnaris


 Rentangkan tangan kiri pasien lurus kedepan lalu tangan kiri pemeriksa memegang siku pasien.
 Angkat pergelangan tangan pasien sehingga siku tangan membentuk sudut kurang lebih 60
derajat.
 Setelah itu ibu jari dan telunjuk tangan kiri pemeriksa di posisikan pada saraf ulnaris di siku, lalu
meraba saraf ulnaris dengan jari telunjuk yang sedikit ditekan dan seperti gerakan mencubit.
Tanyakan respon pasien dan beri apresiasi pada pasien
 Lakukan hal serupa pada tangan pasien lalu catat pada lembar formulir pemeriksaan
 Salah satu alternative yg sering dilakukan adalah pemeriksaan dari sisi luar tangan pasien
 Penilaian: Jika pasien merasakan sakit terdapat rasa nyeri pada saraf iingkari kata YA pada
formulir pemeriksaan

Fungsi saraf pada tangan

 Tangan kiri pasien yang akan diperiksa diletakan bertumpu pada tangan kiri pemeriksa senyaman
mungkin sehingga semua ujung jari tersanggah sesuai lengkungan jarinya
 Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan padanya sambil memperagakan dengan sentuhan
ringan dari ujung bolpoin pada lengannya dan satu atau dua titik pada telapak tangannya.
 Bila pasien merasakan sentuhan diminta untuk menunjuk tempat sentuhan tersebut dengan jari
tangan yang lain.
 Bolpoin disentuhkan dengan perlahan dan kurang lebih hanya memanfaatkan berat bolpoin
sebagai daya penekan
 Usahakan pemeriksaan titik titik seperti pada formulir pemeriksaan fungsi saraf secara acak
 Penilaian: catatlah pemeriksaan pada formulir dengan memberikan tanda centang yang memiliki
rasa raba dan tanda silang pada bagian yang kurang/ mati rasa. Apabila pasien tidak dapat
menunjukkan dua titik atau lebih, berarti ada gangguan rasa raba pada saraf tersebut

Fungsi saraf motoric (kekuatan otot): Saraf Ulnaris

 Pemeriksa memegang tangan kiri pasien sedemikian rupa sehinga siku membentuk sudut tiap
tempat yang memungkinkan telapak tangan datar menghadap ke atas
 Tangan kanan pemeriksa memegang ujung jari-jari tangan kiri pasien tersebut dan posisi jari
kelingking bebas bergerak tidak terhalang oleh tangan pemeriksa
 Minta pasien mendekatkan dan menjauhkan kelingking dari jari2 lainnya. Bila pasien dapat
melakukannya, jari telunjuk pemeriksa mendorong pada bagian pangkal kelingking
 Lakukan hal ynag sama pada jari kelingkin tngan kanan
 Penilaian: bila jari kelingking pasien dapat menahan dorongan ibu jari pemeriksa berarti kekuatan
ototnya tergolong kuat. Bila jari pasien tidak dapat menahan dorongan pemeriksa berarti
kekuatan ototnya tergolong sedang. . Bila jari pasien tidak dapat mendekata atau menjauh dari
jari lainnya berarti sudah lumpuh.

Fungsi saraf motoric (kekuatan otot): Saraf Medianus

 Tangan kiri pemeriksa memegang telapak tangan kiri pasien agar telapak tangan pasien
menghadap ke atas dan hanya ibu jari yang bebas bergerak seolah ibu jari tersebut menghadap
kearah jari telunjuknya.
 Lalu pasien diminta untuk mempertahankna posisi tersebut. Jari telunjuk pemeriksa menekan
pangkal ibu jari pasien tarik kea rah jari telunjuk
 Penilaian: Bila adagerakan dan tahan kuat berarti kekuatan ototnya tergolong kuat. Bla ada
gerakan dan tahanan lemah berarti kekuatan ototnya tergolong sedang Bila tidak ada berarti
lumpuh.

Fungsi saraf motoric (kekuatan otot): Saraf Radialis

 Tangan kiri pemeriksa memegang lengan pergelangan bawah tangan kiri pasien. Pasien diminta
menggerakkan peregelangan tangan kirinya yang terkepal ke atas.
 Pasien diminta menahan pada posisi ke atas lalu dengn tangan kanan pemeriksa menarik tangan
pasien kea rah pemeriksa
 Penilaian: BIla pasien mampu menahan tarikan berarti kekuatan ototnya tergolong kuat, bila ada
gerakan tapi pasien tidak mampu menahan tarikan berarti kekuatan ototnya tergolong sednag,
bila tidak ada gerakan dimana pergelangan tangan tidak dapat .ditegakkan di atas berarti ototnya
sudah lumpuh.
 Selalu bandingkan tangan kiri dan tangan kanan

Pemeriksaan Fungsi saraf pada kaki

Pemeriksaan nyeri tekan pada saraf peroneus communis


 Pemeriksa berjongkok tepat di depan kaki kanan pasien lalu meraba sisi luar betis dengan
menggunakan telunjuk tangan kiri hingga tepat di bagian bawah lutut. Gunakan telunjuk jari kiri
untuk menekan saraf peroneus communis. Gunakan jari telunjuk untuk menekan saraf peroneus
communis dan perhatikan mimic pasien
 Penilaian: Jika pada pemeriksaan kaki kiri ada nyeri yang dirasakan lingkari kata ya pada formulir
pmeriksaan. Hal yg sama juga dilakukan pada pemeriksaan kaki kanan

FUngsi saraf motoroik: Saraf Peroneus COmmunis (Poplitea Lateralis)

 Pemeriksa masih dalam posisi berjongkok, pasien diminta mengangkat ujung kaki dengan tumit
tetap menempel pada lantai seperti berjalan dengan tumit.
 Minta pasien mmpertahankan posisi itu sementara pemeriksa menekan punggung kaki pasien ke
bawah atau ke lanti dengan kedua tangannya
 Penilaian: bila ada gerakan dan pasien mampu menahan pemeriksa maka kekuatan ototnya
tergolong kuat. Bila ada gerakan namun pasien tidak mampu menahan berarti kekuatan otot
tergolong sedang. Bila tidak ada gerakan berarti lumpuh.

Pemeriksaan Rasa raba pada telapak kaki

 Kaki kiri pasien diletakkan pada paha kanan pasien usahkan telapak kaki menghadap ke atas dan
tangan kiri pemeriksa menyanggah ujung jari kaki pasien.
 Seperti halnya pemeriksaan rasa raba pada telapak tangan demikian juga dilakukan pada telapak
kaki
 Usahakan pemeriksaan titik-titik pada formulir dilakukan scara acak.
 Bila pasien merasakan sentuhan diminta untuk menunjuk tempat sentuhan tersebut dengan jari
tangan. Bolpoin disentuhkan dengan perlahan tapi dengan tekanan bolpoin yang sedikit lebih
kuat dibanding pemeriksaan pada tangan
 Penilaian: catatlah pemeriksaan pada formulir dengan memberikan tanda centang yang memiliki
rasa raba dan tanda silang pada bagian yang kurang/ mati rasa. Apabila pasien tidak dapat
menunjukkan dua titik atau lebih, berarti ada gangguan rasa raba pada saraf tersebut

Anda mungkin juga menyukai