Bab I Kewirausahaan
Bab I Kewirausahaan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Menurut tingkatannya manajer dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu top
manager, middle manager dan first line manager / lower manager. Top manager
bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan. Tugas mereka adalah
menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum, yang
kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Contoh
dari tugas-tugas top manager adalah membuat kebijakan mengenai rencana
perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan dan
menetapkan besarnya penjualan yang dicapai.
Organisasi adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas, sebab
hampir di setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan
suatu tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang memiliki dasar untuk memimpin
yang juga merupakan bagian dari organisasi, paling tidak setiap masing-masing
orang memimpin dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Dewasa ini juga organisasi semakin berkembang, karena organisasi sangat di
perlukan pada organisasi, dan juga tata kerja dalam pembagian tugas baik secara
individual ,maupun social (bersama-sama). Maka dari itu penting bagi kita,
mempunyai pengetahuan tentang organisasi, manajemen, maupun tata kerja.
Agar dapat mengembangkan potensi diri sebaik mungkin, terutama dalam
keorganisasian.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kewirausahaan, Manajer dan Organisasi
2. Mengetaehui tujuan kewirausahaan, Manajer dan Organisasi
3. Mengetahui manfaat kewirausahaan, Manajer dan Organisasi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya.
3
Manager adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran
organisasi, seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan
keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka
mencapai tujuan.
Nawawi (2000) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan memiliki tiga
pola dasar, yang secara terinci dijabarkan lagi menjaid delapan pola. Tiga pola
dasar itu adalah gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan
tugas, gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan
hubungan kerja sama dan gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan
hasil yang dapat dicapai. Salah satu gaya kepemimpinan yang dijabarkan dari
tiga pola dasar adalah gaya kepemimpinan otoriter. Tipe kemepimpinan ini
merupakan tipe yang paling tua dikenal oleh manusia.
Kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan ditangan satu orang atau
sekelompok kecil yang diantara mereka tetap ada seseorang yang paling
berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Orang-orang yang
dipimpin, yang jumlahnya lebih banyak, merupakan pihak yang dikuasai,
yang disebut bawahan atau anak buah. Kedudukan dan tugas anak buah
(bawahan) semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah dan bahkan
kehendak pimpinan.
Organisasi adalah Organisasi (organization) dan pengorganisasion
(organizing) memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi
merupakan alat dan wadah atau tempat manejer melakukan kegiatan-
kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari
manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan
(planning). Dengan demikian, antara organisasi dan pengorganisasian
memiliki pengertian yang berbeda.
4
James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat
bahwa:
“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan
oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri”
Organisasi adalah suatu sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang
atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak padang bulu, yang
sebagian besar bagian silaturahmi. (Mahmud M. Hanafi)
B. Dasar Lingkup Kewirausahaan
1. Lapangan agraris
a) Pertanian
b) Perkebunan dan kehutanan
2. Lapangan perikanan
a) Pemeliharaan ikan
b) Penetasan ikan
c) Makanan ikan
d) Pengangkutan ikan
3. Lapangan peternakan
a) Bangsa burung atau unggas
b) Bangsa binatang menyusui
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan
a) Industri besar
b) Industri menengah
c) Industri kecil
d) Pengrajin
5
Pengolahan hasil pertanian
Pengolahan hasil perkebunan
Pengolahan hasil perikanan
Pengolahan hasil peternakan
Pengolahan hasil kehutanan
5. Lapangan pertambangan dan energi
6. Lapangan perdagangan
a) Sebagai pedagang besar
b) Sebagai pedagang menengah
c) Sebagai pedagang kecil
7. Lapangan pemberi jasa
a) Sebagai pedagang perantara
b) Sebagai pemberi kredit atau perbankan
c) Sebagai pengusaha angkutan
d) Sebagai pengusaha hotel dan restoran
C. Karakteristik Wirausaha
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki
oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan
positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang
wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G.
Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan
seperti berikut :
No Ciri-Ciri Watak
Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan
1 Percaya diri
optimisme.
2 Berorientasikan tugas Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
dan hasil memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
6
yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka
3 Pengambil resiko
pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan
4 Kepemimpinan orang lain, suka terhadap kritik dan saran yang
membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta
5 Keorisinilan
bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang
6
depan berorientasi pada masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
7 Jujur dan tekun
kerja.
7
Dalam berwirausaha, tentunya mengalami pasang surut dalam
melaksanakannya. Adapun penyebab-penyebab suatu usaha mengalami
kegagalan adalah sebagai berikut:
1. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin,
tekun, sabar, dan jangan putus asa.
2. Kurang tekun dan teliti.
3. Kurangnya pengawasan.
4. Kemacetan yang sering terjadi.
5. Pelayanan yang kurang baik.
6. Tidak jujur dan kurang cekatan.
7. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
8. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
9. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri
kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal,
karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
10. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
11. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
12. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
13. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
14. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
15. Banyaknya piutang ragu-ragu.
16. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha
penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok. (Ansyari, Isya.
2013.)
8
Menurut tingkatannya manajer dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu top
manager, middle manager dan first line manager / lower manager.
Top manager bertanggung jawab terhadap perusahaan secara
keseluruhan. Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan
lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Contoh dari tugas-tugas top
manager adalah membuat kebijakan mengenai rencana perluasan pasar
(expantion), kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan dan menetapkan
besarnya penjualan yang dicapai.
Sedangkan middle manager bertugas mengawasi beberapa unit kerja
dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih
tinggi. Selanjutnya mereka melaporkan hasil pekerjaannya kepadaTop
manager. Contohnya adalah kepala klinik suatu rumah sakit, dekan pada
suatu universitas, manajer divisi. Posisi Middle manager berada di antara
top manager dan lower manager.
Lower manager Merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu
organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.
Sebutan lain untuk jabatan ini, antara lain supervisor, kepala departemen,
dan mandor (foreman). Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan
diharapkan mampu menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek
yang sesuai dengan rencana top manager dan middle manager.( Hayati
(2002))
F. Peran manager
1. Peran antar pribadi
merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai
figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. peran informasional
9
meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar informasi,
serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan
termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan
perunding. (Ricky W. Griffin)
G. Tugas manager
1. Memimpin organisasi
2. Mengatur organisasi
3. Mengendalikan organisasi
4. Mengembangkan organisasi
5. Mengatasi berbagai masalah yang terjadi di organisasi
6. menumbuhkan kepercayaan
7. meningkatkan rasa tanggung jawab
8. mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
9. melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah di lakukan
10. menggali dan mengembangkan potensi sumber daya. (Ricky W.
Griffin)
10
5. Mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. (Ricky W.
Griffin)
I. Perkembangan Organisasi
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa manusia adalah
makhluk sosial. Hal ini turut mendorong manusia membentuk organisasi
untuk mewujudkan cita-citanya. Karena itu, organisasi muncul ketika manusia
itu berkumpul dua orang atau lebih.Bahkan, sebelum manusia terlahir ke
muka bumi ini, benih-benih organisasi juga telah tersirat sejak awal proses
penciptaan manusia di alam rahim.
Seperti yang dijelaskan oleh ilmu kedokteran, sel sperma seorang laki-
laki dikatakan normal apabila berjumlah minimal 20 juta sel sperma. Padahal,
hanya satu sel yang dibutuhkan untuk melakukan pembuahan dengan sel telur
milik sang istri. Peristiwa ini mengisyaratkan bahwa manusia memang
ditakdirkan untuk berorganisasi dalam mencapai tujuan.
Sepanjang sejarah perkembangan manusia, juga ditemukan bukti-bukti
bahwa organisasi itu telah muncul di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan
orang-orang Yunani, kerajaan-kerajaan yang telah dibangun pada masa
Romawi juga menunjukkan bahwa mereka telah membentuk dan membangun
organisasi yang baik.
Dengan demikian, manusia dan organisasi serta aktivitasnya telah
berlangsung lama sejak ribuan tahun silam, tapi yang dibutuhkan dan perlu
untuk diketahui adalah akar perkembangan organisasi pada abad ke-18 dan
ke-19. ( Modul matakuliah SIM (Sistem informasi manajemen)
F. Perubahan Organisasi
Di dalam lingkungan makro, seperti Anda kenali, terjadi berbagai
perubahan yang bersifat alami, seperti siklus hidup atau life-cycle. Di dalam
contoh kita, perusahaan di kota kecil tadi mengalami perubahan siklus yang
11
tidak disadari oleh pemilik dan seluruh stafnya. Mereka sudah berada di tahap
puncak pertumbuhannya. Perubahan-perubahan alami serupa ini terjadi pada
hidup pribadi Anda, seorang pemimpin, pengikut, atau orang-orang lain yang
terkait dengan organisasi atau komunitas kita.
Perubahan serupa ini terjadi pula dengan sebuah kota, teknologi, pola pikir,
suatu masyarakat, bahkan agama sekalipun. Misalnya, pemahaman tentang
dunia yang dianggap sebagai suatu piring datar dan memiliki tepi, kini sudah
usang. Demikian pula pandangan tentang bumi sebagai pusat tata surya. Lebih
abstrak lagi, paham yang membedakan manusia sebagai kafir atau beriman,
kini semakin banyak ditinggalkan orang dan digantikan dengan paham baru
bahwa semua manusia saling terkait dan unik dalam paradigma masing-
masing.
Apa yang harus seorang pemimpin lakukan terhadap perubahan alamiah
itu? Terhadap perubahan yang mengikuti siklus hidup tadi, seorang pemimpin
perlu senantiasa meneliti dan mempelajari pada tahap mana dari siklus itu ia
dan pengikutnya berada. Akan sangat fatal bila ia mengira bahwa
organisasinya masih berada pada tahap pertumbuhan yang membutuhkan
banyak dana, padahal mereka sudah berada pada tahap uzur dimana dana
justru harus dihemat. Disamping itu, ia perlu meneliti kalau-kalau cara
memimpinnya tidak lagi cocok untuk suatu tahap baru dari kehidupan
organisasinya.
( Modul matakuliah SIM (Sistem informasi manajemen)
12
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat
(peranan,prosedur,dan prinsip).
Namun keterampilan dalam mengatur segala aspek dalam organisasi sangat
diperlukan dalam mengatur tatakerja sesuai suatu tujuan,jika tujuan ingin
tercapai dengan semaksimal mungkin.Hubungan dari manajemen, organisasi,
dan tatakerja adalah organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu
keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur system tatakerja.
Pendekatan manajer individual untuk pengawasan sangat disarankan namun
harus sesuai dengan situasi yang sedang berlangsung.
Ciri-ciri organisasi yaitu:
1. Terdapat komponen ( atasan dan bawahan)
2. Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
3. Ada tujuan
4. Ada sasaran
5. Ada keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
6. Ada pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Karena itu organisasi dapat dikatakan sebagai sekumpulan orang-orang
yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau
lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan
bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama
secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
( Modul matakuliah SIM (Sistem informasi manajemen)
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi
wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu. Instruksi
Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan
yang lebih besar. Menurut Zwilling karakteristik wirausaha dibagi menjadi
empat tipe, yaitu pembangun, oportunis, spesialis, dan inovator.
14
menghasilkan macam-macam organisasi. Dengan berbagai tipe serta struktur
yang bermacam-macam juga. Dengan demikian seorang pemimpin mengathui
cara mengorganisasikan dunia kerja.
B. SARAN
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca, terutama
mahasiswa
2. Semoga dapat menjadi bahan pembelajaran mahasiswa mahasiswi
3. Semoga makalah ini dapat menjadi pokok pembahasan dalam berbagai
diskusi dan forum terbuka
15
DAFTAR PUSTAKA
16