Anda di halaman 1dari 2

HKUM4301

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Program Studi : Ilmu Hukum S1
Kode/Nama MK : HKUM4301/Hukum Telematika
Tugas :1

No. Soal
Kasus Order Fiktif Lazada Sebesar Rp. 22 Juta
Seorang bernama Irfan Rinaldi menjelaskan soal order fiktif atas nama istrinya ke e-commerce
Lazada Indonesia. Hal ini ia sampaikan melalui Twitter pada Senin (22/1) lalu. Hal ini bermula
dari sang istri yang tidak melakukan transaksi apapun, namun mendapat notifikasi jika ada order
senilai 22 juta.
Melalui akun pribadinya @IrfanRinaldi, ia menyebut bahwa sang istri tidak mendapatkan
notifikasi OTP atau One Time Password, tidak ada SMS masuk dari bank, dan tiba-tiba CS
Bank menelepon soal anomali transaksi senilai 22 juta ke Lazada. Irfan sempat menanyakan
soal absennya OTP ketika memproses pembayaran via kartu kredit.
Cuitan Irfan akhirnya sampai ke Chief Marketing Officer Lazada, Achmad Alkatiri. Sang CMO
langsung menanggapi cuitan tersebut dan berargumen bahwa OTP selalu ada jika transaksi di
atas 750 ribu Rupiah. Bahkan jika di bawah 750 ribu, digunakan risk engine algo.
Selanjutnya Sang CMO menanyakan apakah kartu kredit milik sang istri hilang atau tidak,
ditanggapi dengan jawaban bahwa kartu kredit masih di tangan sang istri. Hal ini ditanyakan
karena si pembobol harus tahu CVV atau kode verifikasi yang jadi tiga angka terakhir di bagian
belakang kartu kredit.
Akhirnya hal ini diinvestigasi dengan kesimpulan sementara bahwa si pembobol masuk ke
email sang istri untuk tahu CVV kartu kreditnya dan melakukan transaksi, dengan email yang
benar-benar sama tanpa menggantinya.
Hari berikutnya, Irfan akhirnya mengupdate kasus ini kembali lewat Twitter, di mana Lazada
melalui perwakitalnnya yakni Juniati Riwu yang merupakan Wakil Presiden CS Lazada
Indonesia. Dalam email tersebut, Lazada memberikan pernyataan tertulis bahwa situs e-
commerce tersebut akan memproses refund sebesar 22.475.000 Rupiah.

Sumber : https://www.merdeka.com/teknologi/kasus-order-fiktif-lazada-sebesar-22-juta-ini-
kronologisnya.html

1. Transaksi elektronik atau transaksi secara online merupakan aplikasi yang sangat banyak
digunakan kegiatan siber dan hal itu memunculkan permasalahan dimana merebak pula
kejahatan siber (cyber crime). Berikan pendapat saudara bagaimana upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah penyalahgunaan teknologi informasi dalam kegiatan transaksi elektronik!

1 dari 2
HKUM4301

2. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah merambah hingga ke sektor bisnis
dengan menjamurnya e-commerce. Analisis oleh saudara termasuk ke dalam tipe e-commerce
manakah sistem perdagangan di Lazada serta jelaskan mekanisme dari sistem tersebut!
3. Seperti halnya transaksi konvensional, dalam setiap kegiatan transaksi online maka ada hak-
hak yang harus dilindungi dari konsumen. Analisis oleh saudara hubungan antara kegiatan e-
commerce dengan hukum perlindungan konsumen apabila dikaitkan dengan kasus Lazada!

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai