1 Analisis Jurnal Terapi Modalitas Atau Terapi Komplementer terkait Gangguan
Neurologis Penurunan Hipertermia pada Pasien Kejang Demam Menggunakan Kompres Hangat 1. Masalah yang diteliti Kejang demam adalah kelainan neurologis yang paling sering ditemukan pada anak- anak. Kejang demam disebabkan oleh proses infeksi akibat virus dan bakteri. Kejang yang berlangsung lama biasanya disertai apneu yang dapat mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen jaringan sehingga meninggikan permeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang mengakibatkan kerusakan sel otak. Apabila sering kejang, akan semakin banyak sel otak yang rusak dan mempnyai risiko menyebabkan keterlambatan perkembangan, retardasi mental, kelumpuhan dan dapat berkembang menjadi epilepsi. Masalah yang diteliti pada jurnal ini mengenai efektivitas penurunan hipertermia pada pasien kejang demam menggunakann kompres hangat pada pasien di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 2. Tempat Peneliti Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 3. Responden Penelitian Responden penelitian ini sebanyak dua pasien dengan diagnosa medis yang sama di RSUD Dr. Kariadi Semarang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, adapun sampelnya adalah data ini diperoleh dengan cara yatu: wawancara, pemeriksaan fisik, observasi aktivitas, memperoleh catatan dan laporan diagnostik.
4. Implikasi hasil penelitian dalam keperawatan medikal bedah
Berdasarkan hasil evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan pada An.R berupa pemberian tindakan non farmakologi yaitu kompres hangat untuk menurunkan suhu tinggi pada An.R didapatkan hasil data subyektif yaitu ibu An. R mengatakan anaknya sudah tidak demam dan kejang lagi. Data objektif yaitu kondisi umum An. R tingkat kesadaran composmentis HR: 100x/menit, RR: 22x/menit, SpO2: 99%, suhu anak sudah turun 36,50C. Sedangkan pasien kelolaan pada kasus II An. D evaluasi dilakukan tanggal 08 September 2019 jam 13.00 WIB evaluasi tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah hipertemia berhubungan dengan proses infeksi dilakukan selama 3 hari, didapatkan hasil data subyektif yaitu ibu An. D mengatakan anaknya sudah tidak demam dan kejang lagi. Data objektif yaitu kondisi umum An. D tingkat kesadaran composmentis HR: 100x/menit, RR: 24x/menit, SpO2: 99%, suhu anak sudah turun 36,40C.