Anda di halaman 1dari 2

3.

1 Analisis Jurnal Terapi Modalitas Atau Terapi Komplementer terkait Gangguan


Neurologis
Penurunan Hipertermia pada Pasien Kejang Demam Menggunakan Kompres
Hangat
1. Masalah yang diteliti
Kejang demam adalah kelainan neurologis yang paling sering ditemukan pada anak-
anak. Kejang demam disebabkan oleh proses infeksi akibat virus dan bakteri. Kejang
yang berlangsung lama biasanya disertai apneu yang dapat mengakibatkan
berkurangnya kadar oksigen jaringan sehingga meninggikan permeabilitas kapiler dan
timbul edema otak yang mengakibatkan kerusakan sel otak. Apabila sering kejang,
akan semakin banyak sel otak yang rusak dan mempnyai risiko menyebabkan
keterlambatan perkembangan, retardasi mental, kelumpuhan dan dapat berkembang
menjadi epilepsi. Masalah yang diteliti pada jurnal ini mengenai efektivitas penurunan
hipertermia pada pasien kejang demam menggunakann kompres hangat pada pasien di
RSUP Dr. Kariadi Semarang.
2. Tempat Peneliti
Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
3. Responden Penelitian
Responden penelitian ini sebanyak dua pasien dengan diagnosa medis yang sama di
RSUD Dr. Kariadi Semarang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode deskriptif, adapun sampelnya adalah data ini diperoleh dengan cara yatu:
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi aktivitas, memperoleh catatan dan laporan
diagnostik.

4. Implikasi hasil penelitian dalam keperawatan medikal bedah


Berdasarkan hasil evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan pada An.R berupa
pemberian tindakan non farmakologi yaitu kompres hangat untuk menurunkan suhu
tinggi pada An.R didapatkan hasil data subyektif yaitu ibu An. R mengatakan anaknya
sudah tidak demam dan kejang lagi. Data objektif yaitu kondisi umum An. R tingkat
kesadaran composmentis HR: 100x/menit, RR: 22x/menit, SpO2: 99%, suhu anak
sudah turun 36,50C. Sedangkan pasien kelolaan pada kasus II An. D evaluasi
dilakukan tanggal 08 September 2019 jam 13.00 WIB evaluasi tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah hipertemia berhubungan dengan proses infeksi dilakukan
selama 3 hari, didapatkan hasil data subyektif yaitu ibu An. D mengatakan anaknya
sudah tidak demam dan kejang lagi. Data objektif yaitu kondisi umum An. D tingkat
kesadaran composmentis HR: 100x/menit, RR: 24x/menit, SpO2: 99%, suhu anak
sudah turun 36,40C.

Anda mungkin juga menyukai