Anda di halaman 1dari 11

HIDUP DI DALAM KRISTUS

MAHASISWA : CITRA INDALESTARI

NIM : 121008

TUGAS INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MATA KULIAH TEOLOGI

PERJANJIAN BARU 1 SEBELUM MENGIKUTI MID SEMESTER

DOSEN : MAYOR TRI HARTONO M.Th

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA BALA KESELAMATAN PALU

JL. TOWUA, NO 80.


KATA PENGANTAR

Salam kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus . Puji Tuhan, semata-
mata hanya karena pertolongan-Nya dan dukungan dari beberapa pihak, penulis dapat
menyusun pembahasan mengenai Hidup Di Dalam Kristus. Bersyukur kepada Tuhan yang
telah memberikan pengertian kepada penulis mengenai topik ini dan memanfaatkan berbagai
sumber yang ada .

Makalah ini jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan setiap kritik dan saran
dari rekan maupun dari Dosen pemimbing dalam Mata Kuliah Teologi Perjanjian Baru 1.
Penulis juga berharap Makalah ini dapat menjadi salah satu pendukung untuk membantu
pembelajaran selanjutnya mengenai Hidup Di Dalam Kristus.

Akhirnya, segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan. Makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.

Soli Deo Gloria,

Penulis
Daftar Pustaka
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
Latar Belakang........................................................................................................................4
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………5

Tujuan…………………………………………………………………………………………………5

BAB 2.........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
a. Meninggalkan Dunia..........................................................................................................6
b.Tinggal di Dalam Dia..........................................................................................................7
c. Hidup kita berpusat pada Kristus........................................................................................8
BAB 3.......................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
a. Kesimpulan.......................................................................................................................10
b. Saran.................................................................................................................................10
c. Daftar Pustaka...................................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam Roma 8:1 tertulis: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka
yang ada di dalam Kristus Yesus. Apa yang dimaksud dengan kalimat “di dalam Kristus
Yesus”? Kalimat ini dalam teks aslinya adalah tois en Kristo Iesou (τοῖς ἐν Χριστῷ Ἰησοῦ).
Kalimat ini berpotensi multi tafsir, artinya orang bisa menafsirkan sesuai dengan
keinginannya sendiri. Faktanya, banyak orang Kristen berpikir bahwa ada di dalam Kristus
Yesus berarti beragama Kristen. Inilah yang membuat banyak orang Kristen sudah merasa
ada di dalam Kristus Yesus, sehingga mereka merasa sudah selamat, bebas dari hukuman
atau kutuk dan berhak masuk surga.1

Untuk itu, perlu sekali memahami apa yang dimaksud dengan “di dalam Kristus
Yesus”. Di dalam Kristus tentu tidak berarti hanya menjadi orang Kristen. “Ada di dalam
Kristus Yesus” sama dengan apa yang tertulis dalam Injil Yohanes “ada di dalam Dia” yang
artinya hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus. Dalam 1 Yohanes 2:6 Firman
Tuhan mengatakan: Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup
sama seperti Kristus telah hidup. Yohanes mengatakan dengan sangat jelas bahwa orang yang
ada di dalam Kristus Yesus, wajib hidup sama seperti Kristus, yang artinya memiliki perilaku
seperti yang dikenakan oleh Tuhan Yesus. Hal ini sinkron dengan pengertian kata Kristen.
Orang yang menyebut diri Kristen mestinya seperti Yesus atau berkarakter Kristus. Sebutan
Kristen pertama kali muncul di Antiokhia ditujukan kepada murid-murid yang belajar Injil
yang diajarkan oleh Barnabas dan Paulus (Kis. 11:26). Mereka disebut Kristen (Yun.
Kristianos; Χριστιανός) karena menjadi pengikut Kristus. Oleh karena perilaku kehidupan
murid-murid tersebut seperti Tuhan Yesus dan memperjuangkan kepentingan-Nya, maka
mereka disebut Kristen.2

Orang yang “ada di dalam Kristus Yesus” adalah orang yang hidup menurut roh
sehingga segala sesuatu yang dilakukan selalu sesuai dengan kehendak Bapa atau selalu
sesuai dengan pikiran dan perasaan Bapa. Ini adalah kehidupan Yesus ketika mengenakan

1
http://www.rehobot.org/beranda_renungan/pengertian-ada-di-dalam-kristus-yesus/
2
http://www.rehobot.org/beranda_renungan/istilah-Kristen
tubuh daging seperti kita. Itulah sebabnya Ia bisa berkata: “Makanan-Ku adalah melakukan
kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”.

Rumusan Masalah
1. Apakah keberadaan manusia yang berdosa layak hidup dengan Allah?
2. Apakah usaha manusia dapat membuat kelayakkan di hadapan Allah?
3. Apa yang dilakukan manusia ketika Tuhan melayakkannya?

Tujuan
Mengajar manusia bahwa kelayakkan itu bukanlah hasil usaha manusia tapi karena anugerah
Allah
BAB 2

PEMBAHASAN

Manusia dalam natur lamanya yang berdosa tidak menyadari dan tidak mampu
menanggapi hal-hal rohani dari Allah. Manusia juga tidak mampu melakukan apapun untuk
mengubah natur maupun keadaan keberdosaannya (Roma 3:9-20). Maka jelaslah bahwa
manusia memerlukan suatu perubahan yang radikal dan menyeluruh yang memampunkannya
untuk dapat kembali melakukan hal yang benar menurut pandangan Tuhan.3 Akibat dari dosa
warisan atau dosa asal, maka manusia mengalami kematian rohani yang ditandai dengan
terputusnya / terpisahnya hubungan dengan Allah dalam kehidupan sekarang ini (Yohanes
5:24; Roma 5:12-21; 8:6; Efesus 2:1; 1 Timotius 5:6). Jika hal ini tidak berubah dalam diri
manusia di sepanjang hidupnya, maka kematian kekal atau kematian yang kedua akan
menyertainya (wahyu 20:11-15). Kematian kekal dimana manusia akan dibuang ke tempat
yang gelap dan penuh dengan siksaan yang akhirnya membawa mereka jauh dari hadirat
Allah untuk selama-lamanya (Matius10:28; 25:41; 2 Tesalonika 1:9; Ibrani 10:31; Wahyu
14:11; 20:11-15).

Jalan keluar bagi dosa warisan atau dosa asal ini adalah hidup baru di dalam Kristus.
Pemberian hidup baru ini merupakan solusi bagi kematian rohani manusia. Orang-orang yang
telah lahir baru adalah bagian dari ciptaan baru Allah. Mereka telah menjadi ciptaan baru
dalam Kristus (2 Korintus 5:17; Efesus 2:10) dan karunia Roh Kudus memberi kuasa kepada
orang percaya sehingga dapat hidup bebas kekuasan hidup lama (Galatia 5:16-25).

a. Meninggalkan Dunia
Meninggalkan dunia berarti langkah seseorang memindahkan kesenangan hidupnya
dari materi dunia fana ini dengan segala hiburannya kepada Tuhan dan pengharapan
penyataan Kerajaan-Nya yang akan datang. Dalam langkah meninggalkan dunia , seseorang
harus berani membunuh semua hasrat di dalam dagingnya yang tidak sesuai dengan kehendak
Allah. Ketika Yesus berkata, “ Ikutlah Aku, ” sebenarnya di dalamnya terdapat panggilan
untuk mengenakan hidup-Nya . Sebagaimana Yesus menolak segala sesuatu yang bersifat
duniawi, kita juga harus melakukan hal yang sama. Terkait dengan hal ini , Rasul Paulus
dalam suratnya mengatakan agar orang percaya mematikan segala sesuatu yang duniawi
(Kol. 3:5). Sesuatu yang bersifat duniawi termasuk ambisi menja 4di orang terhormat,
33
Chamblin, J. Knox., 2006. Paul and The Self: Apostolic Teaching For Personal Wholeness. Terjemahan,
Penerbit Momentum : Jakarta.
Enns, Paul., 2004.The Moody Handbook of Theology, jilid 2. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang
4
Meninggalkan Dunia Dr. Erastus Sabdono:diterbitkan Rehobot Literature
terpandang di mata manusia, menyandang gelar demi prestise, memegang jabatan yang
bergengsi , serta dianggap penting dan utama. Sesuatu yang bersifat duniawi termasuk juga
menyukai barang-barang “ branded ” agar dikagumi orang lain. Sesuatu yang bersifat
duniawi termasuk hasrat untuk memiliki rumah, mobil , dan lain sebagainya untuk sebuah
martabat dan harga diri. Orang yang meninggalkan dunia harus mulai melepaskan diri dari
keterikatan dengan dunia ini. Adapun cara untuk melepaskan diri dari keterikatan dunia
adalah dengan membunuh semua keinginan terhadap sesuatu yang tidak berguna untuk
kemuliaan Allah . Ini berarti hidup hanya untuk kepentingan terhadap sesuatu yang tidak
berguna untuk kemuliaan Allah . Ini berarti hidup hanya untuk kepentingan Kerajaan Allah.

b.Tinggal di Dalam Dia


Kita yang telah dipilih menjadi umat Tuhan, tidak sekedar hanya percaya namun juga
harus dapat tinggal serta hidup di dalam Kristus. Yang berarti kehidupan kita dibangun,
tumbuh serta berbuah di dalam Dia. Kita juga harus memiliki persekutuan yang erat
denganNya. Ketika kita melekat dengan Tuhan maka akan dapat memiliki sifat Kristus di
dalam diri kita, sehingga demikian hidup kita dapat berdampak, bahkan berakar di dalam Dia
supaya hidup kita tidak mudah goyah, dan semakin kuat. Mengapa kita perlu tinggal di dalam
Kristus? Dalam Yohanes 15 :7 dikatakan di luar Dia kita tidak akan dapat berbuat apa-apa,
jadi hanyalah Tuhan satu satunya andalan kita, hanya Tuhan yang dapat menjadikan kita
berhasil, bahkan memperoleh berkat dan di luar Yesus kita akan menemukan banyak
kelemahan. Oleh karenanya kita perlu tinggal di dalam Tuhan, senantiasa memiliki
persekutuan yang erat dengan Dia.

Transformasi rohani adalah proses di mana Kristus makin nyata dalam diri kita –bagi
kemuliaan nama Allah, untuk hidup kita yang berkelimpahan, dan bagi kepentingan orang
lain. Hasilnya kemampuan memahami dan melakukan kehendak Allah akan makin
bertambah. Transformasi rohani dalam kehidupan umat tebusan adalah kesaksian tentang
kuasa Injil; sebuah tindakan ibadah kita secara hakiki memberi kesaksian atau memuliakan
Dia yang telah menciptakan memanggil nama kita, dan menebus kita untuk menggenapi
rencana-Nya.5

Kemudian, saat hidup kita sudah mengalami transformasi rohani di dalam Kristus
berarti sepenuhnya kita hidup di dalam perintah-Nya serta taat dengan segala yang
diFirmankan. Biarlah kita menjadi pelaku Firman dan tidak hanya menjadi pendengar sebab

5
Hidup bersama dalam Kristus. Penulis:Sacred Rhythms; yayasan Gloria katalis
segala yang Tuhan perintahkan kepada kita itu tidaklah berat, tinggallah di dalam Kristus
melalui setiap perintahNya. Saat kita tinggal di dalam Yesus maka Dia jugalah yang akan
mencukupi segala kebutuhan kita. Tidak perlu cemas dengan kebutuhan yang kita perlukan,
percayalah kita tidak akan pernah kekurangan. Hidup kita akan senantiasa berkecukupan dan
berkelimpahan di dalam Dia. Dan ketika hidup kita erat dengan Tuhan maka tidak ada yang
dapat memisahkan kita dari kasihNya, Dia akan senantiasa bersama dengan kita. Melekatlah
dan tetap tinggal di dalam Yesus, biarlah mulai saat ini kita benar-benar tinggal di dalam Dia,
sampai kita berakar di dalam Kristus. Hingga pada akhirnya kita akan berbuah, bahkan dapat
mengenal Dia secara pribadi.

c. Hidup kita berpusat pada Kristus


Seluruh inti dari kehidupan Kristen berpusat pada Kristus. Di dalam Dialah kita
mendapatkan keselamatan, kita dilewatkan dari murka Tuhan dan penghukuman-Nya yang
kekal, kita dipimpin dalam kebenaran dan diberikan arti hidup, kita dipulihkan dari natur
keberdosaan dan dibawa untuk berbagian dalam natur ilahi-Nya, kita dicelikkan dari
kebutaan rohani oleh terang-Nya yang membutakan mata kedagingan, kita dituntun pada
panggilan untuk hidup dalam dan bagi Kristus dengan meninggalkan panggilan untuk hidup
dalam dan bagi diri, kita yang tidak berbuah dan gersang dilimpahi untuk menghasikan buah
yang manis dan menyenangkan penikmatnya, kita diundang dan disambut untuk memasuki
perjamuan pesta dalam Taman Eden. Kristuslah yang diperkenan oleh Bapa sehingga kita
pun diperkenan oleh-Nya di dalam Kristus. Di luar Kristus tidak ada keselamatan, tidak ada
kehidupan. Sungguh besar anugerah yang Tuhan nyatakan bagi kita melalui ketaatan Kristus.6

Paulus pun memiliki resolusi atau harapan di dalam hidupnya. Di dalam Filipi 1:20-21,
Paulus dengan lantang mengatakan: “Sebab yang sangat kurindukan dan harapkan…”
Kerinduan dan harapan Paulus adalah hidup bagi Kritus, hidup berpusat pada Kristus, hidup
berfokus pada Kristus. Paulus berkata: “Karena bagiku hidup adalah Kristus…” (ay. 21).
Sekalipun Paulus pada waktu itu ada di penjara, “…bahwa aku dipenjarakan karena Kristus”
(ay. 13), tetapi harapan dan kerinduannya bukan pada dirinya, bukan tentang apa yang bisa ia
capai, bukan tentang apa yang bisa ia peroleh, tetapi tentang Kristus, bagaimana dia hidup
bagi Kristus. Dari orang inilah kita belajar bahwa dalam penderitaan sekalipun, kita tidak
memalingkan wajah kita dari Kristus.

6
Restorasi Hidup di dalam Kristus-Wilson Mario Pramudita
. Tuhan Yesus mengajar kita untuk hidup berpusat Kepada-Nya. Dia meneladankan
kepada kita hidup hanya melakukan Firman yang Dia dengar dari Bapa-Nya. (Yoh 14: 23-
29). Orang percaya yang hidupnya berpusat pada Kristus terbukti memiliki pengalaman
rohani yang luar biasa. Paulus mendapat penglihatan agar menyeberang ke Makedonia untuk
memberitakan Injil di sana (Kisah Rasul 16: 9-15). Yohanes, penulis Kitab Wahyu,
mengalami dibawa roh ke sebuah gunung yang besar dan tinggi untuk melihat kota
Yerusalem yang turun dari sorga (Wah 21:10,22- 22:5).

Kini di dalam kita masing-masing telah ada Tuhan Yesus. Di dalam kita, Dia
sedikitpun tidak menghendaki kita berbuat apa-apa. Ini berbeda dengan pikiran agamawi kita.
Pikiran agamawi selalu menyuruh kita melakukan ini atau itu. Yang menjadi suami harus
menjadi suami yang baik. Yang menjadi istri harus menjadi istri yang baik. Ajaran itu cukup
sering kita dengar. Dia tidak menghendaki Anda mengerjakan apa pun. Anda tidak bisa
melakukannya. Sekalipun Anda dapat melakukannya, juga tidak berharga. Dalam Yohanes
15 dengan jelas Tuhan berkata, “Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” 7

7
Hidup Bersama Tuhan Witness Lee
BAB 3

PENUTUP

a. Kesimpulan
Sebagai manusia berdosa seharusnya kita tidak layak di hadapan Tuhan dan juga tidak
mampu melakukan apapun untuk mengubah natur maupun keadaan keberdosaannya dan
jawaban dari permasalahan ini hanya terletak pada Kristus. Sebagai manusia berdosa kita
perlu meninggalkan dunia dan mulai tinggal di dalam Dia serta memusatkan hidup kita
kepada-Nya agar pola hidup rohani kita di ubahkan oleh Kristus.

b. Saran
sebagai orang-orang percaya kita perlu memperhatikan ini. tidak hanya sebatas
dipelajari tapi dilakukan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
c. Daftar Pustaka
Alkitab LAI

Google Book

http://www.rehobot.org/beranda_renungan/pengertian-ada-di-dalam-kristus-yesus/
2
http://www.rehobot.org/beranda_renungan/istilah-Kristen

3
Chamblin, J. Knox., 2006. Paul and The Self: Apostolic Teaching For Personal Wholeness. Terjemahan, Penerbit
Momentum : Jakarta.
Enns, Paul., 2004.The Moody Handbook of Theology, jilid 2. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang
4
Meninggalkan Dunia Dr. Erastus Sabdono:diterbitkan Rehobot Literature
5
Hidup bersama dalam Kristus. Penulis:Sacred Rhythms; yayasan Gloria katalis
6
Restorasi Hidup di dalam Kristus-Wilson Mario Pramudita
7
Hidup Bersama Tuhan Witness Lee
Enns, Paul., 2004.The Moody Handbook of Theology, jilid 2. Terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang

Anda mungkin juga menyukai