Anda di halaman 1dari 10

JKGT VOL.

2, NOMOR 1, JULY (2020), 52-60

(Tinjauan Pustaka)
Nyeri Orofasial Sebagai Salah Satu Nyeri Alih Dari
Iskemia Miokardium
Monica Dewi Ranggaini
Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti
Email : monica.dewi.r@trisakti.ac.id

ABSTRAK
Referred pain on the orofacial structures can be diagnostically challenging for the dentists. Dental pain, which is the most
common pain in the orofacial structures, is commonly resolved with satisfactory result, However, some dental pain can
have a non-odontogenic characteristics which originate from myocardial ischemia. Myocardial ischemia symptoms may
be presented as angina pectoris specific pain, but also as trigeminal pain, with or without angina pectoris symptoms.
When this occurred, an improper diagnostic can lead to unnecessary dental treatment and delayed of myocardial
ischemia treatment which can lead to myocardium infarct.

Keywords: Myocardium Infarct, Referred Pain, Dental Pain

LATAR BELAKANG mengakibatkan keterlambatan dalam memulai


Nyeri berdampak negatif pada orang perawatan yang diperlukan.3,5
yang mengalaminya dimana dapat mempengaruhi Penyakit iskemia miokardium menjadi
kehidupan sosial, keadaan fisik dan psikologis. penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
Nyeri orofasial merupakan nyeri yang berasal dari orang dewasa di dunia3,8 serta merupakan
struktur mulut disertai dengan nyeri wajah dan penyakit jantung yang paling sering ditemukan
memiliki dampak negatif pada kualitas hidup.1 dalam praktek kedokteran gigi selain hipertensi
Pasien dengan nyeri orofasial dapat mencari arteri, aritmia dan gagal jantung. Gambaran klinis
bantuan ke sejumlah dokter spesialis. 2 penyakit iskemia miokardium seperti rasa sakit di
Nyeri paling umum terjadi di daerah bagian substernal, yang menyebar ke bahu,
orofasial adalah nyeri gigi yang disebabkan oleh lengan, dan leher. Namun pada beberapa kasus,
karies gigi, periodontal dan struktur rasa sakitnya dapat menyebar ke rahang dan
muskuloskeletal.2 Pasien dapat merasakan nyeri di gigi.3,5
gigi meskipun sumbernya mungkin terletak di Pasien dengan penyakit kardiovaskular
tempat lain dari tubuh. Jenis nyeri ini dikenal merupakan kasus yang berisiko dalam praktik
dengan nyeri alih atau heterotopik. Salah satu kedokteran gigi, terutama jika pasien tidak
sumber nyeri alih adalah nyeri yang berasal dari memperoleh pemeriksaan medis yang memadai.
jantung.3,4,5 Ketika nyeri orofasial seperti ini Di negara maju, kesalahan diagnosis infark
terjadi, perawatan gigi yang tidak perlu sering miokardium akut mencapai 2 hingga 27%.
dilakukan. Kasus seperti ini akan menjadi Kesalahan diagnosis terjadi karena tidak adanya
tantangan bagi dokter gigi dalam menentukan nyeri dada dan 25% dari kesalahan ini
diagnosis. menghasilkan komplikasi mematikan bagi pasien. 9
Beberapa kasus klinis telah dilaporkan Karena itu penting bagi dokter gigi untuk
bahwa pasien telah menjalani pencabutan gigi mengetahui masalah medis dari pasien, perawatan
atau telah diberikan analgesik karena didiagnosis yang diterima, dan kemungkinan perawatan gigi
gangguan temporomandibular namun pasien tetap yang akan dilakukan.10
merasakan rasa nyeri orofasial.4,6,7 Kesalahan Dalam literatur ini, akan diinformasikan
diagnosis tersebut menyebabkan keterlambatan tentang nyeri orofasial sebagai nyeri alih dari
dalam diagnosis infark atau angina, dan iskemia miokardium. Dengan demikian
diharapkan pengenalan secara dini terhadap

52
JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 52-60

kelainan kardiovaskular serta sistem rujukan Hal ini merupakan fenomena umum yang dapat
antara kardiologi dan dokter gigi maka dokter gigi membingungkan pasien maupun dokter gigi yang
dapat mengidentifikasi dan mendiagnosis sumber menanganinya dan menjadi tantangan besar bagi
nyeri secara tepat sehingga dapat membantu dokter. Kegagalan mendiagnosis penyebab
peningkatan kualitas pelayanan dan sebenarnya dari nyeri alih dapat menyebabkan
pengembangan ilmu. keterlambatan pengobatan dan terapi yang tidak
perlu di lokasi nyeri alih yang bukan di lokasi
Nyeri asalnya.5
Asosiasi Internasional Studi Nyeri
(IASP) pada tahun 1996 mendefinisikan nyeri Nyeri Alih
sebagai pengalaman sensorik dan emosional tidak Iritasi pada organ dalam sering
menyenangkan yang terkait dengan kerusakan menimbulkan nyeri yang dirasakan tidak pada
jaringan. Nyeri merupakan mekanisme protektif, organ tersebut tetapi pada beberapa struktur
bersifat subyektif dan multifaktor yang melibatkan somatik yang mumgkin terletak cukup jauh. Nyeri
refleks serta respon somatik dan otonom sebagai seperti ini dikatakan dialihkan (referred) ke
pencegahan terhadap rangsangan yang merusak struktur somatik. 14
(noxious).11 Oleh karena itu, reseptor nyeri Daerah kraniofasial memiliki struktur
(nosiseptor) tidak beradaptasi terhadap stimulasi anatomi yang kompleks sehingga rasa sakit sering
yang berulang atau berkepanjangan sehingga menyebar. Nyeri alih di daerah kraniofasial dapat
individu akan bereaksi untuk menghilangkan rasa timbul dengan beberapa kondisi seperti nyeri
nyeri. Nyeri juga merupakan hasil interaksi sendi odontogenik, miofasial, dan
kompleks antara sistem pensinyalan, modulasi temporomandibular. Nyeri alih kraniofasial
dari pusat yang lebih tinggi dan persepsi unik sebagai gejala utama iskemia miokardium, sejauh
individu.12 ini belum terdokumentasi dengan baik dan juga
Persepsi nyeri di korteks dipengaruhi belum diteliti dalam penelitian kedokteran gigi
oleh tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan dan kardiovaskular; sehingga kesadaran dokter
motivasi. Kognitif adalah kemampuan untuk bahwa nyeri kraniofasial dapat menjadi satu-
memahami nyeri dan mengevaluasi nyeri dengan satunya gejala iskemia miokardium masih
mempertimbangkan pengalaman di masa lalu. rendah. 15
Afektif adalah emosi atau perasaan yang Daerah kraniofasial merupakan pusat
berhubungan dengan rasa tidak nyaman dan dari kondisi nyeri kompleks dan melemahkan.
motivasi adalah keinginan untuk menghilangkan Impuls nyeri yang berasal dari nosiseptor
rasa nyeri tersebut.13 disalurkan ke susunan saraf pusat melalui serat
Sensasi nyeri merupakan proses yang aferen. Saraf trigeminal (saraf kranial) adalah
melibatkan transduksi saraf dan transmisi bagian utama yang bertanggung jawab untuk
stimulasi ke otak melalui jalur nyeri yang disertai mentransmisikan sensasi rasa sakit dari wajah dan
respon perilaku seperti menarik diri atau bertahan, kompleksitas neurofisiologinya, yang melibatkan
reaksi emosional seperti menangis atau takut serta mekanisme perifer dan sentral.
persepsi subyektif yang dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu atau sekarang. Oleh sebab Patofisiologi
itu, nyeri merupakan pengalaman pribadi yang Impuls nyeri dihantarkan ke susunan
multifaktor.11 saraf pusat oleh dua sistems serabut. Sistem
Namun kita sering menjumpai adanya nosiseptor terbentuk dari serabut-serabut A kecil
rasa nyeri dimana tempat nyeri dan sumber nyeri bermielin dengan diameter 2-5 m. Sistem ini
tidak terletak di daerah yang sama, terjadi secara menghantarkan dengan kecepatan 12-30 m/det.
spontan, tidak tergantung provokasi pada tempat Sistem yang lain terdiri dari serabut C tidak
nyeri tetapi tergantung pada sumber nyeri primer. bermielin dengan diameter 0,4-1,2 m. Serabut C
Keadaan seperti itu dikenal dengan istilah nyeri ini ditemukan di bagian lateral radiks dorsalis
alih. Sebagai contoh adalah nyeri iskemia sehingga sering disebut dengan serabut C radiks
miokardium, ketika seseorang menderita nyeri dorsalis. Serabut A dan C berakhir di kornu
iskemia miokardium, tempat nyeri dapat terjadi di dorsalis; serabut A berakhir terutama di neuron-
rahang bawah, gigi, bahu, lengan kiri, dan leher neuron lamina I dan V sedangkan serabut C radiks
namun tempat nyeri terletak jauh dari dorsalis berakhir di neuron lamina I dan II.
sumbernya.5,13

53
JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 52-60

Taut sinaps antara serabut nosiseptor saraf dan interaksi di dalam batang otak dan
perifer dan sel kornu dorsalis di medula spinalis bagian lain sistem saraf pusat. Nukleus spinal
merupakan bagian yang sangat plastis, sehingga trigeminal berperan dalam integrasi input
kornu dorsalis disebut sebagai gerbang tempat kraniofasial yang berbahaya, dengan kontribusi
impuls nyeri dapat dimodifikasi. aferen perifer utama yang berasal dari serat
Sebagian akson neuron kornu dorsalis trigeminal. Sejumlah kecil serat juga bertemu dari
berakhir di medulla spinalis dan batang otak. saraf wajah, glossofaringeal, dan vagus. 16
Sebagian lain masuk ke sistem ventrolateral, Saraf trigeminal (N. V) terbagi menjadi
termasuk traktus spinotalamikus lateral. Beberapa tiga cabang yaitu saraf ophthalmic, maxillaris dan
naik di bagian dorsal medulla spinalis. Sebagian mandibularis.17 Serat aferen primer terdiri dari
serabut asendens membentuk proyeksi ke nukleus serat bermielin (A dan A) dan tidak bermielin
posterior ventralis, yang merupakan inti pemancar (C). Serat aferen A dan C berasal dari jaringan
sensorik spesifik di talamus dan kemudian ke kraniofasial sebagai reseptor nyeri (nosiseptor)
korteks serebri yang bertanggung jawab dalam transmisi input
Penyebab utama nyeri alih tampaknya nosiseptif dari perifer ke sistem saraf pusat.
adalah plastisitas di susunana saraf pusat yang Nosiseptor merupakan serat saraf dengan ujung
disertai dengan konvergensi serabut-serabut nyeri saraf bebas yang diaktifkan bila terdapat
perifer dan visera di neuron tingkat kedua yang rangsangan berbahaya. Membran sel memiliki
sama yang berproyeksi ke otak (Gambar 1). beberapa jenis saluran ion dan molekul membran
yang memungkinkan nosiseptor membedakan
berbagai jenis rangsangan mekanik, termal dan
kimia.18
Setelah reseptor rasa sakit yaitu serat A
dan C diaktifkan, serat aferen melakukan potensial
aksi menuju sistem saraf pusat. Badan sel neuron
aferen primer terletak di ganglion Gasserian,
dimana neuron aferen primer memiliki akson yang
melakukan input nosiseptif ke batang otak dan
memproyeksikan ke dalam nukleus spinal
trigeminal (Gambar 2).19

Struktur Kraniofasial Korteks

N. V
Gambar 1. Diagram bagaimana konvergensi di lamina VII
kornu dorsalis dapat menyebabkan nyeri alih Traktus

Neuron perifer dan visera menyatu di Jalur


lamina I-VII kornu dorsalis ipsilateral tetapi Vagus
neuron di lamina VII menerima aferen dari kedua
sisi tubuh. Konvergensi tersebut dapat digunakan
untuk menjelaskan tempat pengalihan ke sisi yang Jalur Tulang
berlawanan dengan sisi sumber nyeri. Serabut Simpati Belaka
Jantung
nyeri perifer secara normal tidak memicu neuron
tingkat kedua, tetapi jika rangsangan visera
berkepanjangan, akan terjadi fasilitasi ujung-ujung Gambar 2. Mekanisme potensial nyeri kraniofasial yang
saraf perifer. Jika serabut perifer merangsang berasal dari jantung. Gambar skematik berdasarkan data dari
neuron tingkat kedua, maka otak tidak dapat penelitian eksperimental dan klinis, yang menggambarkan
membedakan rangsangan tersebut berasal dari mekanisme neurofisiologis untuk nyeri kraniofasial yang
berasal dari jantung. Input simpatis, vagus, dan trigeminal
visera atau dari area nyeri alih. bertemu dalam neuron spinotalamik C1-C3, yang kemudian
Pemrosesan pusat nyeri kraniofasial menyampaikan data ke area kraniofasial yang
sangat rumit karena melibatkan sejumlah besar direpresentasikan pada level korteks. GG: Ganglion Gasserian.

54
JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 52-60

NG: Ganglion Nodose. DRG: Ganglion akar dorsal. TSN: iskemia miokardium (visera) dirasakan sebagai
Nukleus Spinal trigeminal. NTS: Nukleus Traktus Solitarius.19
nyeri gigi. Atau dapat juga dikatakan nyeri
Dari nukleus spinal trigeminal, input iskemia miokardium sebagai sumber nyeri dan
nosiseptif diarahkan ke beberapa tempat di dalam daerah orofasial (gigi) sebagai tempat nyeri
sistem saraf pusat, termasuk sistem limbik, (Gambar 3).5
pembentukan retikuler dan talamus. Proyeksi ke
dalam talamus memainkan peran utama dalam
persepsi nyeri kraniofasial, karena beberapa
nukleus thalamik bertindak sebagai relai untuk
meningkatkan input nosiseptif ke korteks
sensorik. Proyeksi dari nukleus spinal trigeminal
ke nukleus thalamik ventro-posteromedial
ditemukan dalam penelitian eksperimental sebagai
jalur utama untuk informasi nosiseptif
kraniofasial. 20
Nyeri iskemia miokardium yang
dirasakan sebagai nyeri di daerah orofasial terjadi
ketika miokardium mengalami iskemia. Efek
rangsang dari serat aferen nosiseptif jantung pada
neuron C1-C3 yang juga menerima input somatik
dari struktur kraniofasial menunjukan mekanisme
neurofisiologis potensial yang menjelaskan nyeri
yang disalurkan ke wajah selama iskemia
miokardium. 21
Data penelitian dari model hewan
menunjukkan bahwa neuron spinal C1-C2 dapat Gambar 3. Ilustrasi nyeri iskemia miokardium ke nyeri gigi5
bertindak sebagai pusat pengintegrasian input
nosiseptif jantung yang bergerak dalam serat Mekanisme saraf yang terlibat dalam
vagus aferen dan simpatis.19 Saraf vagus aferen nyeri kraniofasial yang berasal dalam jantung
jantung secara spesifik berkontribusi pada nyeri masih belum dipahami dengan baik. Bagian
rahang dan leher yang berasal dari penyakit paling kaudal dari nukleus spinal disebut sub-
jantung karena neuron C1-C2 pada saluran nukleus kaudalis yang merupakan batang otak
spinothalamikus yang terkait dengan bidang utama untuk menyampaikan input nosiseptif
somatik rahang dan leher lebih reaktif terhadap trigeminal.17 Sub-nukleus kaudalis trigeminal,
saraf vagus daripada simpatis pada stimulasi yang terletak di medula tanduk dorsal dan terlibat
listrik eksperimental. 22 dalam transmisi nosiseptif orofasial, menerima
Impuls-impuls noniseptif yang dibawa input konvergensi yang luas dari aferen kulit, otot,
oleh neuron aferen primer (Serat C) akan dan visceral. 23 Konvergensi sentral ditemukan dari
menghambat neuron-neuron non noniseptif di input nosiseptif jantung ke dalam sistem
tanduk dorsal medula spinalis untuk melewati trigeminal dan tulang belakang leher bagian atas
traktus spinotalamikus (STT / Spino Thalamic serta kemungkinan terdapat keterlibatan
Tract) dan menurunkan ambang rangsang neuron- mekanisme sensitisasi sentral.24
neuron di spinotalamikus yang juga menerima Mekanisme perifer yang terlibat dalam
rangsangan sensorik gigi (somatik), yaitu nervus aktivasi nosiseptor melibatkan interaksi biokimia
trigeminus sehingga aktivitas ringan di jalur nyeri yang kompleks antara mediator kimia dan
yang pada keadaan normal akan lenyap di medula beberapa jenis reseptor membran. Pemahaman
spinalis diteruskan sampai ke otak. 14 tentang interaksi fisiologis ini memiliki implikasi
Ketika impuls-impuls noniseptif tersebut klinis yang penting karena beberapa obat
melewati nukleus traktus spinalis (STN / Spinal penghilang rasa sakit bekerja pada level perifer
Tract Nucleus) terjadi konvergensi antar neuron di ini.
tanduk dorsal medula spinalis. Konvergensi antar Neurotransmitter ekstitatori utama yang
neuron tersebut merangsang nervus trigeminus terlibat adalah glutamat, substansi P dan peptida
sebagai neuron sekunder. Akibatnya, nyeri terkait gen kalsitonin. 25 Beberapa mekanisme

55
JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 52-60

modulasi nyeri terlibat dalam nukleus trigeminal iskemia miokardium yang sensitif dan mengarah
yang kompleks. Perubahan perjalanan mekanisme pada respons aferen sinergis.27,30
penghambatan GABAergik dan glikinergik Menurut penelitian, serotonin juga
memainkan peran penting dalam beberapa kondisi merupakan zat kimia yang penting pada nyeri
nyeri dalam sistem trigeminal.24 iskemia miokardium dimana konsentrasi serotonin
Beberapa mediator kimia dilepaskan di miokardium meningkat setelah nyeri angina
selama cedera jaringan dan berpartisipasi dalam pektoris, maka serotonin dianggap sebagai
sensitisasi dan aktivasi nosiseptor kraniofasial. mediator pada nyeri iskemia miokardium.
Sebagian besar mediator perifer yang terlibat Konsentrasi potasium di jaringan miokardium
aktivasi nosiseptor dalam sistem tulang belakang yang meningkat dengan cepat setelah iskemia
telah diidentifikasi terlibat juga sistem miokardium menunjukkan adanya keterlibatan
trigeminal.18 Informasi akan adanya bahaya potasium pada mekanisme nyeri angina pektoris. 5
ditransfer oleh reseptor menjadi sinyal listrik dan Terdapat bukti yang menyatakan bahwa
ditransmisikan dari tepi ke sistem saraf pusat di adenosin merupakan zat kimia yang dilepaskan
sepanjang akson. Terdapat dua jenis nosiseptor, pada nyeri angina pektoris. Konsentrasi adenosin
yaitu High-Threshold Mechanoreceptors (HTM) meningkat bersamaan dengan iskemia
yang merespons perubahan mekanis dan miokardium. Data tersebut menunjukkan bahwa
Polymodal Nociceptors (PMN) yang merespons adenosin dapat merangsang saraf aferen (sensorik)
berbagai perubahan yang merusak jaringan seperti miokardium selama iskemia miokardium.5
ion hidrogen (proton), 5-hydoxytryptamine (5-
HT), sitokin, bradykinin, histamin, prostaglandin, DISKUSI
dan leukotriene.12 Penyakit yang menyerang arteri koroner
Mediator inflamasi mengaktifkan dan secara progresif dan degeneratif yang
membuat nosiseptor menjadi peka. Substansi P, menyebabkan penyumbatan pembuluh darah
serotonin, histamin, bradikinin, neuropeptida Y, koroner adalah aterosklerosis koroner.31 Hasil
peptida vasoaktif usus, sitokin, peptida terkait gen akhir proses aterosklerosis pembuluh darah
kalsitonin dan prostaglandin adalah mediator koroner tersebut adalah pembentukan plak
periferal paling penting yang diidentifikasi dalam aterosklerosis yang menonjol ke dalam lumen
jaringan orofasial.18,26 Prostaglandin dan bradikin pembuluh darah koroner sehingga membatasi
merupakan nosiseptor peka yang diaktivasi oleh aliran darah dengan memperberat gangguan
rangsangan intensitas rendah.12 Histamin dan 5- keseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan
HT menyebabkan nyeri, ion hidrogen dan 5-HT oksigen miokardium. 32 Manifestasinya akan
bertindak langsung pada saluran ion membran sel, tampak sebagai iskemia miokardium atau infark
dan sisanya mengikat reseptor membran serta miokardium bila terjadi sumbatan mendadak.31
mengaktifkan sistem pembawa kedua melalui Berbagai manifestasi klinis iskemia
protein G.12 disebabkan oleh penyumbatan aliran darah
Reseptor atau saluran membran paling koroner, stenosis koroner, trombosis, dan/atau
penting dalam ujung saraf bebas orofasial hiperkonstriksi (vasospasme) arteri koroner
termasuk reseptor berpasangan G-protein, saluran epikardial dan mikrovaskuler. 33 Istilah sindrom
pompa natrium kalium dan saluran kalsium. 18 koroner akut dapat digunakan untuk
Beberapa perubahan biokimia perifer menggambarkan berbagai tanda dan gejala klinis
yang terjadi selama iskemia miokardium meliputi yang terkait dengan iskemia miokardium akut,34
penyesuaian konsentrasi dalam bradikinin, suatu kondisi aliran darah yang tidak mencukupi
tromboxan, adenosin, kalium, histamin dan ke otot jantung sebagai akibat dari
prostaglandin. 27 Bradikinin diyakini sebagai ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan
mediator paling penting dari nyeri miokardium.28 oksigen miokardium. Iskemia miokardium berat
Kemampuan bradikinin untuk merangsang neuron dan/atau berkepanjangan dapat menyebabkan
spinal sangat mirip dengan efek yang ditimbulkan infark miokardium, dengan kematian sel jantung
oleh campuran zat algogenik, dengan perbedaan terkait dan pelepasan biomarker nekrosis
utama adalah waktu yang lebih singkat untuk miokardium, seperti troponin I dan troponin T. 34,35
mencapai puncak dan waktu pemulihan dari Iskemia miokardium dapat bersifat
respon neuron eksitatorik yang tahan lama dengan simtomatik maupun asimtomatik. Iskemia
bradikinin. 29 Bradikinin dan tromboksan A2 miokardium simtomatik ditandai dengan
berinteraksi untuk merangsang ujung aferen munculnya sindroma angina pektoris yang khas

56
JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 52-60

terasa di daerah dada sebelah kiri dan berlangsung Terdapat beberapa kasus yang telah
singkat.5 Pada beberapa penderita iskemia dilaporkan, seorang pria berusia 79 tahun, datang
miokardium juga sering tidak dijumpai tanda- ke dokter gigi dengan keluhan nyeri yang sangat
tanda keluhan nyeri angina pektoris hebat di rahang. Dari anamnesis diketahui bahwa
(asimtomatik). nyeri tersebut timbul ketika pasien menggosok
Nyeri jantung biasanya digambarkan gigi di malam hari sebelum istirahat. Mula-mula
sebagai nyeri terlokalisasi di daerah sternum dan nyeri timbul kadang kala, namun lama-lama nyeri
sisi kiri dada namun dapat juga menjalar ke leher, tersebut terasa setiap kali menggosok gigi. Ketika
baik lengan, bahu, perut dan rahang.36 Masyarakat dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis dan
umum, bagaimanapun, umumnya hanya akan pemeriksaan radiografis, ternyata tidak
mengenali rasa sakit di tengah dada sebagai gejala menunjukkan kelainan oral yang menyebabkan
infark miokardium akut.37 Kehadiran dan nyeri tersebut. Karena pasien juga melaporkan
intensitas nyeri bervariasi tetapi tidak terkait nyeri dada yang singkat, maka dilakukan rujukan
dengan keparahan penyakit. Meskipun rasa sakit ke unit gawat darurat untuk pemeriksaan lebih
mungkin merupakan gejala utama, namun faktor- lanjut. Dari hasil pemeriksaan fisik, tidak
faktor ini termasuk gejala lain seperti sesak napas, ditemukan kelainan. Oleh dokter ahli jantung,
jantung berdebar, lemah, mual, berkeringat dan nyeri dada tersebut dihilangkan dengan sublingual
vertigo, serta jenis kelamin pasien, usia, riwayat isosorbide dinitrate, tetapi beberapa jam kemudian
penyakit jantung iskemik dan faktor risiko pasien tersebut melaporkan nyeri di rahang bawah
kardiovaskular lainnya. Nyeri yang yang sangat hebat. Pada saat pasien tersebut
berkepanjangan (> 20 menit), angina yang merasakan nyeri, dilakukan pemeriksaan dengan
memburuk, aritmia dan hipotensi dianggap elektrokardiogram (EKG). Dari hasil pemeriksaan
sebagai gambaran klinis risiko tinggi.38 EKG terlihat adanya infark miokardium. 44
Pasien yang mengalami nyeri Diabetes telah dikaitkan dengan penyakit
kraniofasial sebagai satu-satunya gejala iskemia aterosklerotik45 dan secara statistik dikaitkan
miokardium cenderung mencari perawatan gigi dengan kematian yang lebih tinggi dan gejala
atau otorinolaringologis dan kemungkinan atipikal pada penyakit iskemia miokardium;
mengalami misdiagnosis tinggi.5 Sakit gigi, sakit termasuk lokasi nyeri dan iskemia diam, terutama
rahang bawah, sakit telinga dan sakit kepala pada pasien yang lebih muda dari 70 tahun.46
adalah lokasi nyeri yang paling umum dilaporkan. Diperkirakan bahwa orang dewasa yang lebih
Nyeri kraniofasial yang paling umum awal dengan diabetes memiliki risiko 2,5 kali
adalah tenggorokan, diikuti oleh mandibula, TMJ, lebih tinggi mengalami gejala atipikal selama
telinga, leher, dan gigi. Daerah ini juga khas untuk kasus koroner akut dibandingkan dengan orang
nyeri alih yang berasal dari nyeri odontogenik, dewasa yang lebih awal tanpa diabetes. Terdapat
meskipun telah diamati bahwa nyeri alih dari hubungan yang signifikan secara statistik antara
odontogenik jarang melewati garis tengah, 39 tidak adanya nyeri kraniofasial selama iskemia
seperti nyeri kraniofasial disebabkan oleh iskemia miokardium pada penderita diabetes.46
miokardium, sebagian besar terjadi bilateral. Kasus yang lain, seorang pasien berusia
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi 78 tahun yang memakai gigi tiruan lengkap bagian
yang lebih rendah untuk nyeri alih di gigi dan atas dan bawah selama lebih dari 10 tahun tiba-
kepala. Meskipun rasa sakit di telinga, TMJ atau tiba menunjukkan rasa sakit yang dirasakan di
kepala sebelumnya telah dikaitkan dengan iskemia rahang bawah kiri selama 15 hari terakhir,
miokardium, 40 nyeri di daerah kraniofasial masih terkonsentrasi terutama pada dagu. Rasa sakitnya
merupakan tantangan diferensial diagnostik konstan dan tumpul, dengan periode tanpa gejala
karena kurangnya kesadaran akan hubungannya dan berhubungan dengan rasa sakit di lengan kiri.
dengan iskemia miokardium. Pasien berkonsultasi dengan dokter gigi
Iskemia miokardium didiagnosis keluarganya yang mengatakan bahwa nyeri di
terutama pada pasien setengah baya dan lanjut rahang bawah tersebut mungkin disebabkan oleh
usia, sedangkan nyeri gigi sering terjadi pada trauma gigi tiruan dan dia menghubungkan rasa
orang dewasa muda dan remaja. 41,42 Beberapa sakit di lengan kiri dengan arthrosis. Sebagai
laporan juga telah menemukan bahwa wanita riwayat medis yang relevan, pasien memiliki
lebih sering mengalami nyeri kraniofasial yang sejarah panjang diabetes tipe II, di mana ia
berasal dari jantung dengan gejala atipikal dirawat dengan Dianben® 850mg (1 tablet / hari).
daripada pria. 43 Pasien telah memakai prostesis penuh pada lutut

57
JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 52-60

kiri selama 2 tahun terakhir. Setelah pemeriksaan dibutuhkan anmnesis yang cermat dan teliti. Nyeri
lisan, tidak ada daerah trauma dekubitalis yang kraniofasial sebagai salah satu gejala iskemia
terlihat; oklusi seimbang dan rasa sakit tetap tidak miokardium dan angina sebelum infark
berubah saat mengunyah makanan. Asal rasa sakit miokardium
dari mulut pasien dikesampingkan dan pasien Diagnosis yang tidak tepat akan
dirujuk ke dokter keluarganya. Setelah melakukan menyebabkan perawatan gigi yang tidak perlu dan
pemeriksaan kardiologi, pasien didiagnosis keterlambatan perawatan pada iskemia
menderita penyakit iskemia miokardium. 47 miokardium dapat menyebabkan infark
Pengenalan dini terhadap infark miokardium.
miokardium akut dan terapi dapat memainkan Untuk memulai pengobatan yang tepat,
peran penting dalam menyelamatkan jiwa. Hasil dokter gigi dan dokter, serta masyarakat umum,
penelitian yang ada selama ini diharapkan dapat harus menyadari karakteristik klinis dari nyeri
membantu dokter dalam membuat diagnosis kraniofasial yang mengarah ke asal jantung: nyeri
banding yang akurat dan cepat ketika nyeri yang dipicu atau diperburuk oleh aktivitas fisik,
kraniofasial merupakan satu-satunya gejala nyeri berkurang dengan istirahat, bilateralisme
iskemia miokardium. Salah satu tes diagnostik dan kualitas "tekanan" atau "rasa sakit" yang
yang paling umum dilakukan oleh dokter gigi dan membakar. Dalam kasus sakit gigi atau sakit
dokter untuk mengidentifikasi apakah rasa sakit wajah karena diduga berasal dari jantung, pasien
yang dimaksud adalah dengan menyuntikkan harus dikirim ke rumah sakit untuk evaluasi
anestesi lokal. Anestesi lokal yang disuntikkan di kardiologis.
tempat sakit yang dirujuk tidak akan
mempengaruhi intensitas nyeri, tetapi anestesi DAFTAR PUSTAKA
lokal yang disuntikkan pada sumber yang 1. SS Shueb, DR Nixdorf, MT John, BF Alonso, J
sebenarnya akan menghilangkan rasa sakit, Durham. What is the impact of acute and chronic
membimbing dokter untuk diagnosis dan orofacial pain on quality of life? J. Dent. 2015
June; 43 (10): 1203-10.
perawatan yang akurat. Meskipun pendekatan ini
2. Benoliel R, Pertes RA, Eliav E. Current Therapy in
sesuai pada sebagian besar kondisi kraniofasial, Pain. Elsevier; 2009. Chapter 17, Orofacial Pain;
nyeri yang dirujuk sebagai penyebab jantung p. 121–37.
mungkin satu-satunya pengecualian pada protokol 3. JL López, LG Vicente, EJ Salas, AE Devesa, EC
klinis ini. Sebagian besar anestesi lokal yang Küstner, JR Elias. Orofacial pain of cardiac origin.
digunakan oleh dokter dikombinasikan dengan Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2012 Jul 1; 17 (4):
obat vasokonstriktor, yang memiliki efek e538-44.
farmakologis penting pada sistem kardiovaskular; 4. YMR Sáez, FA Bermejo, GJL Calvo, ME Álva-
menyuntikkan anestesi lokal ke pasien yang rez. Jaw pain of cardiac origin. Av
mengalami nyeri wajah karena coronary occlusion Odontoestomatol. 2003; 5: 219-23.
5. M. Kreiner, J Okeson. Toothache of cardiac origin.
- penyumbatan aliran darah sebagian atau J Orofac Pain. 1999; 13: 201-7.
seluruhnya dalam arteri coroner, dapat 6. FAC de Oliveira, JT de Siqueira, AJ Mansur.
memperburuk kondisi dan membahayakan Bilateral Facial Pain from Cardicac Origin: A Case
nyawanya. Report. Br Dent J. 2005; 198: 679- 80.
7. AC Franco, JT Siqueira, AJ Mansur. Facial Pain of
KESIMPULAN Cardiac Origin: A Case Report. Sao Paulo Med J.
Nyeri gigi dapat bersifat non 2006; 124: 163-4.
odontogenik dimana sumber nyeri berasal dari 8. H Shimokawa, S Yasuda. Myocardial Ischemia:
Current Conceptsand Future Perspectives. Int. J.
nyei iskemia miokardium. Nyeri iskemia
Cardiol. 2008; 52: 67-78.
miokardium biasanya dirasakan sebagai nyeri 9. M Kreiner, JP Okeson, V Michelis, M Lujambio,
angina pektoris yang khas di daerah dada dan A Isberg. Craniofacial Pain As The Sole Symptom
menjalar ke lengan kiri, bahu, dan leher, tetapi Of Cardiac Ischemia: A Prospective Multicentric
pada beberapa kasus yang jarang ditemukan Study. J Am Dent Assoc. 2007; 138: 74-9.
keluhan pada rahang dan atau gigi. 10. T Steinhauer, SA Bsoul, GT Terezhalmy. Risk
Dalam menentukan diagnosis diperlukan Stratification and Dental Management of The
pengetahuan mengenai mekanisme nyeri alih dan Patient with Cardiovascular Diseases. Part I:
gambaran klinis nyeri iskemia miokardium. Hal Etiology, Epidemiology and Principles of Medical
ini diperlukan agar dapat membedakan tempat Management. Quintessence Int. 2005; 36: 119-37.
nyeri dan sumber nyeri. Oleh karena itu

58
JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 52-60

11. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 27. LW Fu, JC Longhurst. Bradykinin and
EGC; 2013. Bab 6, Sistem Saraf Tepi: Divisi thromboxane A2 reciprocally interact to
Aferen; Indra Khusus; hlm. 207-10. synergistically stimulate cardiac spinal afferents
12. CE Steeds. The Anatomy and Physiology of during myocardial ischemia. Am J Physiol Heart
Pain. Int. J. Surg, 2016; 34(2), 55–9. Circ Physiol. 2010; 298: H235–H44.
13. Roth GI and Calmes R. Oral Biology. Mosby; 28. RW Blair, RN Weber, RD Foreman. Responses of
1981. Chapter 1, Pain; Page 3-28. thoracic spinothalamic neurons to intracardiac
14. Ganong WF. Fisiologi Kedokteran. EGC; 2008. injection of bradykinin in the monkey. Circulation
Bab 7, Sensasi Kulit, Dalam & Visera; page. 143- Res. 1982; 51: 83-94.
53 29. C Qin, JQ Du, JS Tang, RD Foreman. Bradykinin
15. KL Then, JA Rankin, DA Fofonoff. Atypical is involved in the mediation of cardiac nociception
presentation of acute myocardial infarction in 3 during ischemia through upper thoracic spinal
age groups. Heart Lung. 2001; 30: 285-93. neurons. Curr Neurovasc Res. 2009; 6: 89-94.
16. NF Capra, D Dessem. Central connections of 30. LW Fu, A Phan, JC Longhurst. Myocardial
trigeminal primary afferent neurons: topographical ischemia-mediated excitatory reflexes: a new
and functional considerations. Crit Rev Oral Biol function for thromboxane A2? Am J Physiol Heart
Med 1992; 4:1-52. Circ Physiol. 2008; 295: H2530–H2540.
17. BJ Sessle. Peripheral and central mechanisms of 31. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.
orofacial pain and their clinical correlates. Minerva EGC; 2013. Bab 9, Fisiologi Jantung; hlm. 358-61.
Anestesiol. 2005; 71: 117-36. 32. Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
18. MA Henry, KM Hargreaves. Peripheral Elsevier Inc; 2011. Bab 21, Aliran Darah Otot dan
Mechanisms Of Odontogenic Pain. Dent Clin Curah Jantung Selama Kerja Fisik; Sirkulasi
North Am. 2007;51:19-44. Koroner dan Penyakit Jantung Iskemik; hlm. 259-
19. C Qin, MJ Chandler, KE Miller, RD Foreman. 70.
Responses and afferent pathways of superficial and 33. SE Hofkamp, CA Henrikson, ST Wegener. An
deeper C1–C2 spinal cells to intrapericardial Interactive Model of Pain and Myocardial
algogenic chemicals in rats. J Neurophysiol. 2001; Ischemia. Psychosomatic Medicine. 2007; 69(7):
85:1522-32. 632–9.
20. N Guy, M Chalus, R Dallel, DL Voisin. Both oral 34. JL Anderson, CD Adams, EM Antman, CR
and caudal parts of the spinal trigeminal nucleus Bridges, RM Califf, D Casey, et al. ACC/AHA
project to the somatosensory thalamus in the rat. 2007 Guidelines for the management of patients
Eur J Neurosci. 2005; 21: 741-54. with unstable angina/non–ST-elevation myocardial
21. MJ Chandler, J Zhang, RD Foreman. Vagal, infarction. J Am Coll Cardiol. 2007; 50: e1-e157.
sympathetic and somatic sensory inputs to upper 35. K Thygesen, JS Alpert, HD White. Joint
cervical (C1-C3) spinothalamic tract neurons in ESC/ACCF/AHA/WHF Task Force for the
monkeys. J Neurophysiol. 1996; 76: 2555-67. Redefinition of Myocardial Infarction. Universal
22. RD Foreman. Neurological mechanisms of chest definition of myocardial infarction. Eur Heart J.
pain and cardiac disease. Cleve Clin J Med. 2007; 2007; 28: 2525-38.
74 Suppl 1: S30-3. 36. B Eriksson, D Vuorisalo, C Sylvén. Diagnostic
23. BJ Sessle, JW Hu, N Amano, G Zhong. potential of chest pain characteristics in coronary
Convergence of cutaneous, tooth pulp, visceral, care. J Intern Med. 1994; 235: 473-78.
neck and muscle afferents onto nociceptive and 37. JJ Zerwic. Symptoms of acute myocardial
non-nociceptive neurones in trigeminal subnucleus infarction: expectations of a community sample.
caudalis (medullary dorsal horn) and its Heart Lung. 1998; 27: 75-81.
implications for referred pain. Pain. 1986; 27: 219- 38. EM Antman, DT Anbe, PW Armstrong, ER Bates,
35. LA Green, M Hand, et al. ACC/AHA guidelines
24. YB Martin, E Malmierca, C Avendaño, A Nuñez. for the management of patients with ST-elevation
Neuronal disinhibition in the trigeminal nucleus myocardial infarction; A report of the American
caudalis in a model of chronic neuropathic pain. College of Cardiology/American Heart
Eur J Neurosci. 2010; 32: 399-408. Association Task Force on Practice Guidelines
25. DM Hegarty, K Tonsfeldt, SM Hermes, H (Committee to Revise the 1999 Guidelines for the
Helfand, SA Aicher. Differential localization of Management of patients with acute myocardial
vesicular glutamate transporters and peptides in infarction). J Am Coll Cardiol. 2004; 44: E1-E211.
corneal afferents to trigeminal nucleus caudalis. J 39. DA Falace, K Reid, MK Rayens. The influence of
Comp Neurol. 2010; 518: 3557-69. duration on the incidence and characteristics of
26. CK Park, JH Bae, HY Kim, HJ Jo, YH Kim, SJ referred orofacial pain. J Orofac Pain. 1996; 10:
Jung, et al. Substance P sensitizes P2X3 in 232-39.
nociceptive trigeminal neurons. J Dent Res. 2010; 40. S Philpott, PM Boynton, G Feder, H Hemingway.
89: 1154-59. Gender differences in descriptions of angina
symptoms and health problems immediately prior

59
JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 52-60

to angiography: the ACRE study. Soc Sci Med. 46. SY Hwang, EH Park, ES Shin, MH Jeong.
2001; 52: 1565-75. Comparison of factors associated with atypical
41. M Teoh, S Lalondrelle, M Roughton, R Grocott- symptoms in younger and older patients with acute
Mason, SW Dubrey. Acute coronary syndromes coronary syndromes. J Korean Med Sci. 2009; 24:
and their presentation in Asian and Caucasian 789-94.
patients in Britain. Heart. 2007; 93: 183-8. 47. JL López, LG Vicente, EJ Salas, AE Devesa, EC
42. JL Bastos, DP Gigante, KG Peres. Toothache Küstner, JR Elias. Orofacial pain of cardiac origin:
prevalence and associated factors: a population Review literature and clinical cases. Med Oral
based study in southern Brazil. Oral Dis. 2008; 14: Patol Oral Cir Bucal. 2012; Jul 1; 17(4): e538-44.
320-6.
43. W Chen, SL Woods, KA Puntillo. Gender
differences in symptoms associated with acute
myocardial infarction: a review of the research.
Heart Lung. 2005; 34: 240-7.
44. A Tzukert, Y Hasin, Y Sharav. Orofacial Pain of
Cardiac Origin. Oral Surg. Oral Med. Oral Pathol.
1981; May; 51(5): 484-6.
45. G Yang, R Lucas, R Caldwell, L Yao, MJ Romero,
RW Caldwell. Novel mechanisms of endothelial
dysfunction in diabetes. J Cardiovasc Dis Res.
2010; 1: 59-63.

60

Anda mungkin juga menyukai