Anda di halaman 1dari 2

Tentang penulis

Ryan filbert wijaya adalah seorang praktisi,inspiratory dan pengajar bimbingan investasi di Indonesia.
Beliau membeli saham pertama nya di umur 18 tahun dan di umur 30 tahunya dia sudah bisa
memiliki 2 apartement dan 1 ruko dari hasil investasinya. Kemampuan nya berinvestasi beliau
dapatkan dari belajar secara ototidak dengan membaca buku buku investasi maupun belajar dari
internet. Pengalaman-pengalaman beliau di dunia investasi dia bagikan di buku yang ia tulis

Merencanakan Keuangan
Dalam merencanakan keuangan, hal yang perlu kita lakukan adalah
Financial Rontgen, yaitu mengetahui keadaan keuangan kita, apakah aman, tidak aman, atau kritis,
caranya simple dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan kita
1. Pengeluaran kita merincikan pengeluaran fix kita setiap bulan nya. Seperti biaya listrik, air,
bayar kos, makan, kendaraan dan lain, itu semua kita total kan
2. Pendapatan Gaji dan seluruh pemasukan lain yg kita terima, misalnya hasil usaha sambilan
Jika setelah pendapatan dan pengeluaran kita totalkan, hasilnya lebih besar pendapatan, maka bisa
di katakan keuangan kita aman, jika sama maka tidak aman, dan jika lebih besar pengeluaran maka
kritis.
Jika keuangan kita tergolongn tidak aman dan malah kritis, ada 3 hal yang bisa di lakukan.
1. Perbesar pendapatan Memang mengucapkan nya gampang, tapi inilah yang haru kita
lakukan, mulai lah memutar otak untuk melihat peluang usaha sampingan
2. Pengalihan Pengeluaranjika untuk memperbesar pendapatan tidak bisa kita lakukan, maka
setidaknya kita harus bisa memperkecil pengeluaran, atau mengalihkan pengeluaran yang
dirasa ada alternative yang lebih murah, contoh : paket data, makan di luar Bedakan juga
NEEDS VS WANT

REKSA DANA
1) Reksadana Pasar Uang – Alokasi dana 100% pada instrumen pasar uang, seperti deposito,
SBI (Sertifikat Bank Indonesia),
2) Reksa dana Pendapatan Tetap – Alokasi dana minimum 80% pada instrumen obligasi.
3) Reksadana Saham – Alokasi dana minimum 80% pada instrumen saham.
4) Reksadana Campuran – Alokasi dana maksimal 79%

Profil Resiko
Resiko rendah : pasar uang
Resiki menengah : campuran dan pendapatan tetap
Resiko tinggi : reksadana saham
Ini berbanding lurus antara keuntungan dan resiko, jika

Resiko yang dapat muncul


Menurunya NAB : situasi ketika harga instrument investasi mengalami penuruan yang di
sebabkan oleh menurunnya kinerja saham atau obligasi secara drastis. Misalnya MI invest
dana kita di saham nya BCA, terus saham tersebut turun drastic, ini secara gak langsung
membuat NAB reksa dana kita ikut turun.
Likiuditas : ketika mencairkan reksa dana tetapi bersamaan dengan investor lain, dan uang
tunai MI ini tidak cukup untuk membeli kembali reksa dana kita, maka kita harus menunggu
MI untuk menjual reksa dana kita di pasar financial.

Default : Bangkrut nya perusahaan yang saham nya di beli oleh MI dengan dana kita. Atau
malah MI kita yang bangkrut, maka dari itu penting bagi kita untuk memilih dengan cermat
MI kita dan membaca betul prospectus reksa dana yang kita beli.
HAL YANG PERLU DIKETAHUI SEBELUM MEMBELI REKSA DANA
Prospektus : seperti alokasi dana, stratgei investasinya akan di alokasikan ke saham apa saja,
sub dan redemption fee nya brp. Pokonya detail nya mengenai produk reksa dana ini. Kalo
bisa di bilang ini adalah buku manual dari produk tersebut jadi penting bagi kita untuk
membca ini sebelum memblinya
NAB : harga produk reksa dana nya, jdai reksa dana ini satuan nya adalah unit kemudia NAB
reksa dana yang abru terbit adalah 1000/unit dan akan naik atau turun sesuai dengan pasar.
Biasanya reksa dana yang abru terbit NAB nya akan lebih kecil di banding reksadan yang
sudah lama terbit
Sub & redempt : di atasa setahun biasanya free redemp fee

PERENCANAAN KEUANGAN DENGAN REKSA DANA


Menyesuaikan jenis reksa dana dengan tujuan investasi
Singkat : jika tujuan investasi kita jangka singkat, maka reksadana yang di sarankan adalah
reksa dana pasar uang karena durasi jatuh tempo nya kurang dari 1 tahun sudah bisa di
ambil,
Menengah : pendapatan tetap, investasi jangka menengah (1-3 Tahun) dan Terdapat
pembagian keuntungan tunai atau tambahan unit penyertaan yang dibagikan berkala untuk
beberapa reksa dana jenis ini & Reksadana (3-5 Tahun) aset lebih fleksibel sehingga lebih
adaptif dengan kondisi pasar
Panjang : saham karena Potensi pertumbuhan relatif tinggi karena bersifat agresif. (Diatas 5
tahun) dengan profil risiko yang agresif.

METODE PEMBELIAN REKSADANA


Lum sum : seluruh alokasi dananya langsung di beli saat itu juga
Dca :

Anda mungkin juga menyukai