DISUSUN OLEH :
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi serta Perubahan Masyarakat
di Indonesia dalam Upaya Mengisi Kemerdekaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat :
kembali ke NKRI
Konfrontasi
Konfrontasi Konfrontasi Total
POLITIK Militer
MASA DEMOKRASI LIBERAL
Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi
demo besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui
perjanjian antara tiga negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia
Timur, dan Negara Sumatera Timur dihasilkan perjanjian pembentukan Negara
Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950.
Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan
menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang
menganut sistem kabinet parlementer di Indonesia. Kemudian muncullah pergantian
Perdana Menteri selama 7 kali dan hal tersebut sangat mempengaruhi perpolitikan di
Indonesia.
Demokrasi Liberal disebut juga Demokrasi konstitusional karena sistem politik
yang melindungi secara konstitusional hak–hak individu dari kekuasaan pemerintah.
BIDANG POLITIK
Ditandai dengan dibentuknya Kabinet dan peristiwa Pemerintahan Perdana Menteri
Kabinet yang terbentuk :
1. Kabinet Sukiman Kabinet Wilopo
2. Kabinet Ali – Wongso ( PNI-PIR)
3. Kabinet Burhanuddin Harahap Kabinet Ali Satroamidjojo II Kabinet Djuanda /
KEKURANGAN / KENDALA
3. KABINET WILOPO
Dipimpin oleh Wilopo dari PNI ( 3 April 1952-3 Juni 1953)
Program kerja :
1. Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum (konstituante,
DPR, dan DPRD).Program untuk menyelenggarakan pemilu ini merupakan
program yang diutumakan dalam kabinet ini.
2. Meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan taraf pendidikan rakyat,
dan pemulihan keamanan rakyat.
3. Program luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda,
Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta konsisten
menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
KELEBIHAN KEKURANGAN
4. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I dari PNI, wakilnya Wongsonegoro dari PIR (Partai
Indonesia Raya). ( 31 Juli 1953-12 Agustus 1955)
Program kerja :
1. Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera
menyelenggarakan Pemilu.
2. Pembebasan Irian Barat secepatnya.
3. Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB.
4. Penyelesaian Pertikaian politik
KELEBIHAN KEKURANGAN
KELEBIHAN KEKURANGAN
Menyelesaikan peristiwa 27
Juni 1955
6. KABINET ALI SASTROAMIJOYO II dari PNI sebagai partai pemenang Pemilu 1955 ( 20
Maret- 4 Maret 1957)
Program Kerja :
1. Perjuangan pengembalian Irian Barat ke Indonesia.
2. Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya
anggota-anggota DPRD.
3. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai serta
menyehatkan dan menyeimbangkan anggaran belanja dan keuangan
negara.
4. Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
5. Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
berdasarkan kepentingan rakyat.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Pembatalan KMB
7. KABINET DJUANDA, kabinet non Partai disebut juga dengan sebutan Kabinet Karya
(9 April 1957 – 5 Juli 1959)
Disebut juga Zaken Kabinet (kabinet berdasarkan keahlian)
Program kerja :
1. Membentuk Dewan Nasional dan menampung atau menyalurkan aspirasi
dari kekuatan-kekuatan nonpartai yang ada di masyarakat.
2. Normalisasi keadaan Republik Indonesia.
3. Melancarkan pelaksanaan pembatalan persetujuan KMB.
4. Perjuangan pengembalian Irian Barat.Mempergiat dan mempercepat proses
Pembangunan
KELEBIHAN KEKURANGAN
Kabinet Djuanda dibubarka Presiden, karena dikeluarkannya Dekrit oleh Presiden pada
hari Minggu tanggal 5 Juli 1959
1. Gunting Syarifuddin
Kebijakan gunting syarifuddin adalah pemotongan nilai uang (sanering) . tindakan
keuangan
ini di lakukan pada tanggal 20 maret 1950 dengan cara memotong semua uang yang
bernilai Rp 2,50 ke atas hanga nilainya tinggal setengahnya .
2. Program Benteng
Masa liberal adalah Dr.Sumitro Djojohadikusumo . sumitro berpendapat bahwa yang
perlu dilakukan dalam pembangunan ekonomi imdonesia adalah mengubah struktur
ekonomi
kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Pada umumnya bermodal lemah, maka
hendaknya pemerintah berperandalam membantu memberikan bantuan kredit.
Kegagalan program ini disebabkan para pengusaha pribumi. Akibatnya program atau
gerakan benteng (benteng group) menjadi salah satu sumber defisit keuangan.
Walaupun dilanda krisis moneter , namun menteri keuangan pada masa cabinet.
Pada tanggal 15 Desember 1955, telah terpilih anggota DPR dan Konstituante dilantik
pada tanggal 10 November 1956 tugas merumuskan UUD 20 November 1956
menyusun dan menetapkan UUD Republik Indonesia tanpa ada pebatasan waktu.
Tetapi sampai awal tahun 1957 konstituante belum juga berhasil Merampungkan
tugasnya. Tanggal 21 Februari 1957 Presiden Soekarno mengajukan gagasan yang
dikenal sebagai konsepsi Presien.
Pada tanggal 3 Juni 1959 mengadakan reses(masa istirahat) untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang tidak di inginkan, maka kepala Staf Angkatan Darat (KSDA) Letnan Jendral
A.H. Nasution atas nama pemerintah / Penguasa Perang Pusat (Peperpu),
mengeluarkan peraturan No. Prt / Peperpu / 040 / 1959 yang berisi larangan melakukan
kegiatan – kegiatan politik. Tanggal 16 Juni 1959, PNI Suwirjo mengirimkan surat
kepada Presiden agar mendekritkan berlakunya kembali UUD 1945 dan membubarkan
konstituante, Akhirnya demi keselamatan negara berdasarkan staatsnoodrecht (hukum
keadaan bahaya bagi negara) pada hari minggu tanggal 5 Juli 1959 pukul 17.00, dalam
suatu upacara resmi di istana Negara Merdeka . Presiden Soekarno mengeluarkan
dekrit Presiden yang isinya sebagai berikut :
a. pembubaran konstituante
b. tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945
c. pebentukan MPRS dan DPAS
Dekrit Presiden ini mendapatkan sambutan baik dari masyarakat luas yang selama
hampir 10 tahun berada dalam kegoyahan masa liberal dan mendambakan stabilitas
politik. Tanggal 22 Juli 1959 DPR secara aklamasi menyatakan kesediaannya untuk
melaksanakannya UUD 1945.
Demokrasi terpimpin di tafsirkan dari sila ke-4 “kata dipimpin kemudian ditafsirkan
bahwa demokrasi harus Dipimpin oleh Presiden.
Tanggal 9 juli 1959 kabinet juanda dibubarkan dan diganti dengan kabinet kerja Kabinet
ini dilantik pada tanggal 10 juli 1959, Dengan programnya disebut tri progra kerja
meliputi:Sandang, pangan, keamanan dalam negeri dan pengembalian Irian Barat
Dari kalangan PNI muncul reaksi dari Mr.sartono, ketua DPR hasil pemilu 1955 dan Mr.
Iskaq Tjokroadisuryo. Para tokoh yang menentang pembentukan DPR-GR tergabung
dalam Liga Demokrasi yang diketuai oleh Imron Rosyadi dari
NU.
Melalui penpres no.13 tahun 1959 presiden Soekarno membentuk Front Nasional,
Sementara itu TNI dan polisi dipersatukan menjadi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (ABRI),. ABRI diakui sebagai salah satu golongan fungsional yang mempunyai
wakil dalam MPRS.
Kegiatan politik pada masa demokrasi terpimpin didominasi oleh PKI. PKI menyatakan
“Revolusi Belum Selesai” Sehingga Pki dapat ditempatkan pada barisan terdepan dalam
demokrasi Terpimpin yang berlandaskan Manipol .Pada masa demokrasi terpimpin ini
PKI mendapatkan kedudukan penting. Selanjutnya TNI-AD mensinyalir adanya tindakan-
tindakan pengacauan yang dilakukan oleh PKI di jawa tengah, sumatra selatan, dan
sulawesi selatan.
Pada tahun 1964 pimpinan partai Murba menentukan dokumen perjuangan PKI, yang di
beri nama Resume program dan kegiatan PKI dewasa ini. Presiden Soekarno
menanggapi dokumen itu dengan dengan mengatakan bahwa dalam suasana
konfrontasi terhadap Malaysia sebagai proyek Neokolim.
Tahun 1963 PKI berusaha duduk dalam kabinet, sebelumya mereka Hanya melontarkan
kritik terhadap mentri-mentri PKI juga mendesak salah satu satelit mereka yakni barisan
tani Indonesia (BTI) untuk melakukan aksi-aksi sepihak terutama menyangkut masalah
Landfrom. Sehingga terjadilah peristiwa Bandar Betsy di Sumatra Utara yang
mengakibatkan pelda Sujono dianiaya sampai mati oleh PKI dan peritiwa Jengkol Tujuan
dari tindakan PKI adalah untuk mematahkan pembinaan keamanan teritorial oleh TNI-
AD, sedangkan tujuan politiknya adalah menguasai desa untuk mengepung kota seperti
yang diajarkan Mao Tse Tung.
PKI juga berupaya menyusup kedalam partai Nasional Indonesia (PNI) Sehigga PNI
pecah menjadi dua.
Satu-satunya kekuatan yang masih tetap menjadi kekuatan pengimbang yang dapat
menggagalkan usaha PKI adalah ABRI.
Pada awal pelaksanaan demokrasi terpimpin, indonesia cukup aktif dalam kegiatan
internasional, Hal itu tampak dalam hal sbg berikut :
a. pengiriman pasukan garuda II ke kongo untuk bergabung dengan pasukan
perdamaian PP, UNOC
b. pada tangal 30 september 1960 Soekarno berpidato dalam sidang umum PBB
berjudul “To Built The World A New”
c. Indonesia ikut memprekarsai berdirinya gerakan Non-Blok (Non-Aligned)
d. Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di jakarta, 24 agustus-4
september 1962
b.Konfrontasi ekonomi
Konfrontasi ekonomi dilakukan terhadap aset-aset dan kepentingan-kepentingan
ekonomi Belanda di Indonesia, antara lain :
1.pada tahun 1956 diumumkan pembatalan utang-utang RI kepada Belanda.
2. selama tahun 1957 dilakukan :
a. pemogokan buruh di perusahaan-perusahaan belanda
b. melarang terbitan-terbitan dan film berbahasa belanda
c. melarang penerbangan kapal-kapal belanda
d. memboikot kepentingan-kepentingan belanda di ndonesia
3.selama tahun 1958-1959 dilakukan:
a. nasonalisasi terhadap kurang lebih 700 perusahaan-perusahaan
b. mengalihkan pusat pemasaran komoditi RI dari Rotterdam (belanda) ke
Bremen, Jerman
c.Konfrontasi politik
upaya penyelesaian pengembalian irian barat melalui jalur perundingan tidak
membawa hasilmaka konfrontasi politik dilakukan melalui tindakan-tindakan sebagai
berikut
d.Konfrontasi Total
Pada Desember 1960, presiden soekarno menyatakan bahwa masalah Irian Barat
terkait dengan masalah imprealisme .pada sidang majelis umum PBB tahun 1961
masalah Irian Barat kembali diperdebatkan .
Agar pihak Belanda menyerahkan kedaulatan Irian Barat kepada Republik Indonesia
penyerahan itu dilakukan melalui PBB dalam waktu dua tahun, pada prinsipnya
pemerintahan RI dapt menyetujui usul tersebut, tetapi oleh belanda irian barat akan di
buat menjadi negara papua. Oleh karena itu indonesia membulatkan tekad untuk
menempuh cara drastis, yaitu konfrontasi militer pada tanggal 19 desember
merumuskan TriKora yang di ucapkan presiden, yang berbunyi:
a. gagalkan pembentukan ”Negara Papua” bikinan kolonial belanda
b. kibarkan sang merah putih dib irian barat
c. bersiaplah untuk mobilitasi umum\
pada tanggal 2 Januari 1962 , keputusan No.1 tahun 1962 membentuk komando
Mandala, dipimpin oleh Mayor Jendral Soeharto. Pada tanggal 15 Januari 1962 terjadi
pertempuran di laut Aru.
Konfrontasi total dalam perjuangan merebut kembali Irian Barat direncanakan melalui 3
tahap, yaitu :
1. tahap infiltrasi (penyusupan)
2. tahap eksploitasi (penyerangan wilayah yang dikuasai Belanda)
3. tahap konsolidasi (tahap kemenangan, mengibarkan bendera merah putih di
wilayah-wilayah yang dikuasai Indonesia)
Akhirnya, Irian Barat kembali ke pangkuan RI melalui PBB tanggal 1 Mei 1963.
Kegiatan Siswa :
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat !
DAFTAR PUSTAKA :