Anda di halaman 1dari 11

Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi

Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106


DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

Pemanfaatan Teknik Pengenalan Wajah Berbasis Opencv


untuk Sistem Informasi Pencatatan Kehadiran Dosen

Moh. Farid Wajdi1, Jagat Sugiantara2


Fakultas Teknik Universitas Hamzamwadi
hajifarid81@gmail.com1, jagat.sugiantara@gmail.com2

Abstrak

Pengenalan wajah manusia (human face recognition ) adalah cabang utama dalam bidang verifikasi
biometrik selain pengenalan retina mata, sidik jari dan pola tanda tangan dan penerapannya telah ban-
yak digunakan di berbagai aplikasi sistem keamanan jaringan, sistem kontrol pintu, sampai pada pem-
anfaatnnya pada sistem pencatatan kehadiran. Penelitian saat ini bertujuan memanfaatkan teknik
pengenalan wajah sebagai masukan data bagi sistem informasi yang mencatat kehadiran dosen pada
Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi. Basis teknologi untuk pengembangan perangkat lunak pen-
dukung sistem dimaksud adalah OpenCV dan bahasa pemrograman Java. Penelitian ini dilakukan
dengan metode design-science for IS research yang menekankan pada siklus build dan evaluate.
Tahapan build akan dilaksanakan menggunakan kaidah-kaidah berorientasi objek sedangkan tahapan
evaluate dilaksanakan dengan mengadopsi kerangka Technology Acceptance Model (TAM)

Kata Kunci : face recognition, OpenCV, Java, design science, Technology Acceptance Model (TAM)

Abstract

Human face recognition (human face recognition) is a major branch in the field of biometric verification
in addition to the introduction of eye retina, fingerprints and signature patterns and its application has
been widely used in various network security system applications, door control systems, to the benefit of
attendance recording system. The current study aims to utilize facial recognition techniques as data in-
put for information systems that record the presence of lecturers at the Hamzanwadi University Faculty
of Engineering. The technology base for developing the system support software is OpenCV and the
Java programming language. This research was conducted with the design-science for IS research
method that emphasizes the build and evaluate cycles. The build phase will be carried out using object-
oriented rules while the evaluate stage is carried out by adopting the Technology Acceptance Model
(TAM) framework

Keywords: face recognition, OpenCV, Java, design science, Technology Acceptance Model (TAM)

1. Pendahuluan database berisi wajah dan identitas seseorang


Perkembangan teknologi pemrosesan citra (im- dapat digunakan untuk mendeteksi apakah
age processing) saat ini memungkinkan orang tersebut sedang berada pada ruangan
pengenalan wajah seseorang (face recognition) dimana terletak kamera yang secara langsung
dari sumber masukan berupa live-video. Sebuah memasok data pada perangkat lunak. Salah satu

e-ISSN 2614-8773 96
Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kepent- Purwarupa yang diusulkan akan mengambil ben-
ingan ini adalah OpenCV, yang merupakan soft- tuk perangkat lunak yang digunakan untuk men-
ware library teknik pemrosesan citra untuk catat kehadiran dosen fakultas teknik universitas
berbagai keperluan termasuk pendeteksi dan Hamzanwadi dalam mengajar, yang diintegrasi-
pengenalan wajah. kan dengan sistem informasi akademik yang te-
Ketersediaan teknologi pemrosesan citra dan lah ada sebelumnya. Purwarupa akan dirancang
OpenCV memberikan peluang penerapan dengan konsep modular untuk mendukung
teknologi yang menarik pada bidang rekayasa pemanfaatan purwarupa ini pada kepentingan
perangkat lunak. Salah satu peluang bentuk te- yang lebih luas dan membuka kemungkinan
rapan yang dapat memanfaatkan kemampuan pengembangan ke arah produk tepat guna dapat
pengenalan wajah adalah sistem pencatat ke- yang menjadi inovasi unggulan kampus.
hadiran (time attendance system). Dengan
mengenali wajah seseorang pada live-video me- 2. Tinjauan Pustaka
lalui sebuah kamera (webcam/CCTV), sistem 2.1. Penelitian Terkait
dapat menggunakan informasi tersebut untuk Pengenalan wajah sebelumnya pernah diteliti
mencatat bahwa seseorang hadir pada waktu dan dikaji dengan berbagai pendekatan teroritis.
tertentu dan mengasosiasikannya dengan ke- Pendekatan teori lebih kepada penggunaan al-
jadian yang lain (contoh: kewajiban mengajar, goritma/metode yang berbeda antara penelitian
shift pelayanan). satu dengan yang lain. Seperti pada artikel
Penelitian yang diusulkan adalah untuk menggali (Margono et al. 2004), Arie wirawan dkk membu-
peluang dimaksud dengan mengembangkan at perangkat lunak dengan mengabungkan sis-
purwarupa (prototype) perangkat lunak yang tem pelacakan wajah manusia dengan
memanfaatkan pengenalan wajah untuk men- menggunakan algoritma Camshift dan sistem
catat kehadiran. Selain memanfaatkan OpenCV pengenalan wajah dengan menggunakan algo-
sebagai basis teknologi pengenalan wajahnya, ritma Embedded Hidden Markov Model (EHMM).
perangkat lunak ini juga akan dipadukan dengan Hasil pengujian sistem dengan metode EHMM
perangkat input layar sentuh untuk memberikan menunjukkan hasil pengenalan wajah mencapai
kemudahan dalam pengoperasiannya. Bahasa tingkat akurasi sebesar 82.76% dengan data-
pemrograman yang digunakan untuk mem- base citra sebanyalk 341 citra terdiri dari 31 indi-
bangun purwarupa ini adalah Java, yang dipilih vidu dengan 11 pose dan jumlah citra penguji
karena memiliki API yang didukung penuh sebanyak 29 citra wajah. Penelitian lainnya dil-
OpenCV dan memiliki teknologi GUI yang sesuai akukan oleh (Kurniawan & Saleh 2012), agus
dengan platform yang dipilih. kurniawan dkk, melakukan penelitian untuk

e-ISSN 2614-8773 97
Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

menghasilkan sistem absensi kuliah yang dapat 2.2. Landasan Teori


mencatat kehadiran mahasiswa secara mutlak, 1. Open Computer Vision (OpenCV)
efektif dan efisien sehingga mengurangi tingkat OpenCV adalah sebuah library dengan lisensi
kecurangan dalam daftar kehadiran, karena ma- open source, yang ditujukan untuk pengolahan
hasiswa yang bersangkutan harus datang ke citra secara real-time. OpenCV ditulis
tempat belajar-mengajar secara langsung. Hasil menggunakan bahasa pemrograman C++ na-
dari paper ini bahwa metode Gabor Wavelet mun menyediakan antar muka dalam berbagai
dapat bekerja dengan baik dengan hasil pen- bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman
gujian pose frontal memiliki persentase yang didukung secara utuh oleh antar muka ter-
pengenalan benar 97%, pengujian dengan jarak sebut antara lain Python, Java dan Matlab (Oc-
± 30 cm persentase pengenalan benar 92% dan tave). OpenCV dapat dijalankan pada berbagai
pengujian dengan intensitas cahaya persentase platform sistem operasi termasuk Linux, BSD,
pengenalan benar 99% dan pengujian dengan Windows, OSX, Android dan IOS.
foto cetak persentase pengenalan benar 9%. OpenCV memiliki beberapa bidang terapan
Pada penelitian yang dilakukan oleh mencakup : pengenalan wajah, pengenalan ges-
(Dwiprasetyo & Hariadi 2012) saudara Jarot Dwi tur, interaksi manusia dan komputer, robotika
dkk metode yang digunakan adalah personal bergerak dan augmented reality. Khusus untuk
Component Analyisis (PCA) dalam hal ini pengenalan wajah, OpenCV menyediakan be-
metode eigenface berfungsi untuk menghitung berapa alternatif algoritma yakni Eigenfaces,
eigenvalue dan eigenvector yang digunakan se- Fisherfaces dan Local Binary Pattern Histogram.
bagi fitur dalam pengenalan dan metode Riset oleh (Kar, Saha, & Pal, 2012). Dari seluruh
Euiclidien Distance untuk mencari jarak dengan algoritma tersebut, eigenfaces merupakan teknik
data fitur yang telah didapat dan jarak terkecil yang paling sederhana diantara teknik yang ada
adalah hasilnya. Hasil sistem pengenalan wajah (Emami & Suciu, 2012).
penelitiannya menunjukkan hasil mendekati 99% 2. Technologi Acceptance Model (TAM)
akan tetapi memiliki kekurangan banyak objek Menurut wikipedia bahasa Indonesia Technology
yang bukan wajah terdeteksi sebagai wajah dan Acceptance Model (TAM) atau model pen-
ini akan mempengaruhi proses deteksi dan erimaan Teknologi adalah suatu model yang
pengenalan wajah, dibangun untuk menganalisa dan memhami
faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya
penggunaan teknologi komputer. Dengan kata
lain oleh, TAM adalah dibuat untuk mengevaluasi
penerimaan user terhadap suatu produk teknolo-

e-ISSN 2614-8773 98
Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

gi berdasarkan tingkat kegunaan (Usefulness) gambar 2. Melakukan ektraksi wajah 3.


dan kemudahan penggunaannya (Ease of Use). Mengenal wajah dalam gambar.
TAM menunjukkan bahwa kegunaan dan kemu- Sedangkan menurut Nirmlya Kar (Kar et al.
dahan penggunaan memiliki korelasi positif ter- 2012) dalam jurnalnya mengimplementasikan
hadap tingkat penggunaan suatu sistem oleh sistem dalam 3 tahapan, pertama, mendeteksi
user (Chuttur 2009). dan mengektraksi citra wajah dan menyimpan
informasinya dalam sebuah file xml untuk refer-
ensi/database. Kedua, mempelajari dan melatih
citra wajah dan menghitung eigen value dan eig-
en vector dari citra. Ketiga mengenal dan
Gambar 1. Technology Acceptance Model menyamakan citra wajah baru dengan informasi
citra wajah yang tersimpan di xml file.
3. Face Recognition
Face recognition adalah teknik pengolahan citra 4. Pendetesian Wajah
yang sangat relevan untuk dipakai di berbagai Dalam jurnalnya Agus kurniawan dkk (Kurniawan
aplikasi untuk tujuan keamanan sistem selain & Saleh 2012) pendeteksian Wajah dengan
pengenalan sidik jari dan retina mata. Dalam Metode ViolaJones Proses pendeteksian adanya
aplikasinya pengenalan wajah menggunakan citra wajah dalam gambar dengan detektor wajah
sebuah kamera untuk menangkap citra wajah OpenCV, menggunakan sebuah metoda yang
seseorang kemudian dibandingkan dengan dipublikasikan oleh Paul Viola dan Michael Jones
wajah yang sebelumnya sudah disimpan dalam tahun 2001. Umumnya disebut metoda Viola-
database (Muliawan et al. 2015). Oleh Jiigar, M. Jones.Pendekatan untuk mendeteksi objek da-
Pandya dkk (Pandya et al. 2013) Teknik lam gambar menggabungkan empat konsep
pengenalan wajah secara umum digambarkan utama :
dalam diagram alir berikut : ‒ Fitur segi empat sederhana yang disebut
fitur Haar.
‒ Integral image untuk pendeteksian fitur
secara cepat.
Gambar 2 diagram alir tahapan penegnalan
‒ Metoda machine learning AdaBoost.
wajah
‒ Klasifier bertingkat untuk menghubungkan
banyak fitur secara efisien
Sistem yang telah diterapkan sebelumnya
mengimplementasikan sistem pengenalan wajah
menjadi 3 tahapan, 1. Mendeteksi wajah dalam
e-ISSN 2614-8773 99
Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

decoding dilakukan dengan menghitung eigen-


vector kemudian direpresentasikan dalam se-
buah matrikss yang berukuran besar. Eigenvec-
tor juga dinyatakan sebagai karakteristik wajah
oleh karena itu metode ini disebut dengan eigen-
face. Setiap wajah direpresentasikan dalam
.
kombinasi linear eigenface. Metode eigenface
Gambar 3. contoh gambar fitur pada OpenCv
pertama kali dikembangkan oleh Matthew Turk
dan Alex Pentland dari Vision and Modeling
Fitur yang digunakan oleh Viola dan Jones
Group, The Media Laboratory, Massachusetts
didasarkan pada Wavelet Haar. Wavelet Haar
Institute of Technology pada tahun 1987. Metode
adalah gelombang tunggal berbentuk bujur
ini disempurnakan lagi oleh Turk dan Pentland
sangkar. satu interval tinggi dan satu interval
pada tahun 1991.
rendah. Untuk dua dimensi, satu terang dan satu
Secara singkat penjelasan Eigenface dikutip dari
gelap. Kombinasikombinasi yang digunakan un-
jurnal muliawan dkk (Muliawan et al. 2015) bah-
tuk pendeteksian objek visual tidak terlalu me-
wa langkah Perhitungan Eigenface :
nyerupai Wavelet Haar yang sebenarnya. Wa-
1. Langkah pertama adalah menyiapkan data
laupun demikian, kombinasikombinasi segiempat
dengan membuat suatu himpunan S yang terdiri
itu cocok untuk tugas-tugas pengenalan visual
dari seluruh training image, (Γ1, Γ2, …, ΓM)
yang lebih baik.Oleh karena itu fitur ini disebut
S = (Γ1, Γ2, …, ΓM) (1)
fitur Haar, atau fitur Haarlike, bukan Wavelet
2. Langkah kedua adalah ambil nilai tengah atau
Haar. Gambar 3 menunjukkan fitur yang
mean (Ψ)
digunakan dalam OpenCV

5. Pengenalan Wajah dengan Algoritma


3. Langkah ketiga kemudian cari selisih (Ф) anta-
Eigenface
ra nilai training image (Γi) dengan nilai tengah
Menurut (Slavkovic & Jevtic 2012) Eigenface
(Ψ)
adalah salah satu algoritma pengenalan pola
wajah yang berdasarkan pada Principle Compo-
4. Langkah keempat adalah menghitung nilai
nent Analysis (PCA). Prinsip dasar dari
matriks kovarian (C)
pengenalan wajah adalah dengan mengutip in-
formasi unik wajah tersebut kemudian diencode
dan dibandingkan dengan hasil decode yang
sebelumnya dilakukan. Dalam metode eigenface,
e-ISSN 2614-8773 100
Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

5. Langkah kelima menghitung eigenvalue (λ)


dan eigenvector (v) dari matriks kovarian (C) 3.1. Bisnis understanding
Sistem absensi yang dipakai saat ini untuk men-
6. Langkah keenam, setelah eigenvector (v) di- catat kehadiran dosen adalah dengan
peroleh, maka eigenface (μ) dapat dicari dengan: menggunakan mesin sidik jari dimana absensi
dilakukan dengan meletakkan jari pada mesin
untuk memindai sidik jari dan dikenali oleh mesin
sebagai dosen tertentu sesuai database sidik jari
Tahapan Pengenalan wajah : yang sudah ada dalam database mesin. Pada
1. Sebuah image wajah baru atau test face dasarnya sistem absensi sidik jadi tidak
(Γnew) akan dicoba untuk dikenali, pertama ditemukan permasalahan yang urgen, hanya
terapkan cara pada tahapan pertama perhi- saja sepert kita ketahui secara umum bahwa
tungan eigenface untuk mendapatkan nilai eigen kelemahan sistem sidik jari terletak pada
dari image tersebut seringnya kesalahan saat identifikasi disebabkan
kodisi scanner yang kotor karena banyaknya
bekas sidik jari yang menempel, basah karena
2.Gunakan metode euclidean distance untuk
jari berkeringat, scanner terkena cahanya lang-
mencari jarak (distance) terpendek antara nilai
sung. Scanner harus terus dirawat dan jaga tetap
eigen dari training image dalam database
bersih dan kering sehingga kinerja scanner da-
dengan nilai eigen dari image testface.
lam memindai sidik jari tetap baik. Disebabkan
oleh adanya kemungkinan kelemahan atau gan-
guan seperti itu maka tidak cukup menggunakan
3. Metode Penelitian
sidik jari saja , tetapi nantinya dapat juga
Penelitian ini dilakukan dengan berpedoman pa-
menggunakan sistem absensi dengan pemin-
da kerangka penelitian sistem informasi dengan
daian wajah.
design science yang dikemukakan oleh Alan
Hevner (Hevner et al. 2004) yang memposisikan
3.2. Teknik Evaluasi Model TAM
penelitian sebagai jembatan diantara kebutuhan
Tahapan evaluasi dari metode Technology Ac-
pada dunia nyata (business needs) dengan teori-
ceptance Model (TAM) ini bertujuan untuk: (1)
teori akademis yang berkembang sebagai basis
mengetahui tingkat persepsi kegunaaan sistem
pengetahuan (knowledge base).
infromasi pencatatan kehadiran dosen (per-
Tahapan penelitian meliputi bisnis understanding
ceived usefulness) terhadap kondisi nyata
pengembangan sistem dan terakhir evaluasi.
penggunaan sistem informasi (actual system

e-ISSN 2614-8773 101


Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

usage) dan attitude toward using pada fakultas


Teknik Universitas Hamzanwadi (2) mengetahui
tingkat persepsi kemudahan penggunaan sistem
infromasi pencatatan kehadiran dosen (per-
ceived ease of use) terhadap kondisi nyata
penggunaan sistem informasi (actual system
usage) dan attitude toward using pada fakultas Gambar 10. Entri nama yang dipakai sebagai label

Teknik Universitas Hamzanwadi.

3.3. Teknik Pengambilan Data


Untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan
dapat dipercaya, peneliti akan menggunakan
data primer, yaitu data yang diperoleh secara
langsung dari responden yaitu para dosen yang
terpilih sebagai sampel. Bentuk alat pengumpul Gambar 11. Kamera bersiap untuk mengambil wajah
data yang dimaksud adalah questionnaire ber-
dasarkan inidikator yang dikembangkan oleh
peneliti.

3.4. Assesment
Ketiga instrumen dalam variabel penelitian ini
dinilai dengan skala Likert (Likert Scale) yang
terdiri atas 5 (lima) poin:
Gambar 12 wajah berhasil diseleksi (kotak bergaris
1. Sangat Setuju (SS) = 5 biru) dan Kamera beberapa kali mengambil gambar
2. Setuju (S) = 4
3. Netral (N) = 3
4. Tidak Setuju (TS) = 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) =1
Gambar 13. foto hasil seleksi sebanyak 31 foto
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan berhasil disimpan dalam folder
Tahapan-tahapan pengujian yang dilakukan
1. Deteksi Wajah Baru dan Menyimpan dalam 2. Training WajahProses training yang
File format jpg dilakukan oleh program adalah mengambil

e-ISSN 2614-8773 102


Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

karakteristik seluruh foto yang ada dalam kemiripan wajah dengan data training, itu artinya
folder, melakukan perhitungan eigenface user harus memilih tombol nama yang sesuai
untuk mendapatkan eigenvektor dengan nama yang bersangkutan, Saat tombol
menyajikannya dalam matrik berukuran diklik sistem akan menampilkan data waktu saat
besar dan disimpan dalam file training_data. melakukan absensi dalam panel log kehadiran
3. Pengenalan WajahDari menu pengenalan (log attendance). Sistem kemudian menyimpan
wajah, lalu kamera bersiap mengambil data tersebut otomatis dalam database sistem
Wajah testing untuk mendeteksi dan Absensi.
mengenal wajah testing sebagai siapa.
Setelah berhail diidentifikasi wajah testing
maka tampil nama/label wajah sebagai
tahapan pengenalan wajah berhasil
dilakukan.

Gambar 15 : Pencatatan dalam sistem Absensi


Wajah yang dikenal
Ujicoba yang dilakukan yang meliputi 4 tahap
sesuai fitur sistem didapat kesimpulan hasil uji
sbb:
Tabel 5 Hasil Ujicoba Fitur Sistem:
Gambar 13. Pengenalan Wajah berhasil diidentifikasi.
Fitur Sistem Jalannya Aplikasi
Registrasi Wajah
Baik, tanpa kesalahan
Baru
Pada gambar terlihat kotak garis hijau
Trainig Wajah Baik, tampa kesalahan
mendankan seleksi wajah testing dan text
Pengenalan Wajah Baik, tanpa kesalahan
berwarna biru menampilkan nama pemilik wajah. Pencatatan Ke-
Baik, tnapa kesalahan
hadiran
4. Pencatatan dalam Sistem Pencatatan Ab-
sensi.
4.1. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas In-
Setelah nama pemilik wajah berhasil dideteksi,
strumen
system secara otomatis akan menyimpan data
Langkah awal memulai metode TAM adalah
nama pemilik wajah dan menampilkanya dalam
dengan melakukan pengumpulan data kuision-
tombol pada panel Recognized face dikanan
er/angket guna mengetahui bagaimana jawaban
atas. Jika muncul beberapa tombol nama itu be-
responden terhadap pertanyaan pertanyaan
rarti sistem berhasil mendeteksi beberapa
e-ISSN 2614-8773 103
Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

yang mewakili indikator dari 4 variabel utama karena nilai Reliabelnya (R) diatas nilai 0.6 atau
perceive easy of use, perceived usefulness, at- > r tabel.
tiude toward using dan actual usage. Untuk
mengetahui kevalidan instrument penelitian dil- 4.2. Persepsi Responden Terhadap Varia-
akukan uji validitas dan untuk mengetahui tingkat bel Penelitian
kepercayaan instrumen dilakukan uji realibilitas. 1. Perspesi perceived ease of use
Dengan bantuan Excel diperoleh sbb : Dari kelima indikator variabel perceived ease of
Tabel 5. Hasil Uji Validitas use yang diteliti maka berdasarkan persepsi re-
Kesim- sponden, indikator Mudah digunakan (X1.5)
Variabel Indikator r(korelasi) Ket im-
pulan yang memiliki nilai rata-rata skala jawaban
X1.1 0.672414105 Valid
Preceived X1.2 0.725436006 Valid tertinggi yaitu (4.65). Ini artinya menurut pan-
easy of X1.3 0.68202631 r positif Valid
use X1.4 0.768919696 Valid dangan responden aplikasi sistem Pencatatan
X1.5 0.818602921 Valid
X2.1 0.763972966 Valid Kehadiran dengan pengenalan wajah mem-
X2.2 0.768481992 Valid
Prceived X2.3 0.761899705 r positif Valid berikan kemudahan dalDm hal mudah digunakan
usefulness X2.4 0.867216295 Valid
X2.5 0.781185046 Valid dalam pemakaiannya.
X2.6 0.594334343 Valid
Attitude
Y1.1 0.775031758
Positif
Valid Persepsi responden rata-rata terhadap sistem
Y1.2 0.826384196 Valid
toward r
using
Y1.3 0.850386413 Valid Pencatatan Kehadiran dari kelima indicator per-
Y1.4 0.811545198 Valid
Actual Y2.1 0.890563557 r positif Valid ceived ease of use adalah mencapai 4.39. ini
usage Y2.2 0.948025712 Valid
Dimana nilai r tabel (N=20, α=5%) adalah 0.444, artinya interpretasi bernilai BAIK.
r postif jika r hitung > r tabel
Dari tabel diatas didapatkan kesimpulan semua 2. Persepsi Usefulness
variabel penelitian dan indikator setiap variabel- Dari keenam indikator perceived usefulness yang
nya dinyatakan valid atau tepat digunakan se- diteliti maka berdasarkan persepsi responden
bagai instrumen penelitian. indicator memudahkan perkerjaan (X1.5) meru-
Tabel 6. Hasil Uji Realibilitas pakan bagian dari perceived usefulness yang
r(korelasi) Reabilitas ( memiliki nilai rata-rata skala jawaban tertinggi
Indikator ∑genap dan R) Spear- Kesimpulan
∑ganjil man Brown yaitu (4.45). Ini artinya menurut pandangan re-
X1 0.5721 0.7278 Reliabel
sponden aplikasi sistem Pencatatan Kehadiran
X2 0.8477 0.9176 Reliabel
dengan pengenalan wajah memberikan manfaat
Y1 0.5375 0.6992 Reliabel
Y2 0.6995 0.8232 Reliabel
dalam hal menjadikan pekerjaan/kegiatan pen-
Dengan hasil uji realiabilitas pada tabel 6.2 diat- catatan kehadiran lebih mudah.
as dapat disimpulkan semua instrumen Persepsi responden rata-rata terhadap sistem
penelitian memiliki tingkat reliabilitas yang baik Pencatatan Kehadiran dari keenam indicator

e-ISSN 2614-8773 104


Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

perceived usefulness adalah mencapai 4.325. ini Persepsi responden rata-rata terhadap sistem
artinya interpretasi terhadap sistem dalam hal Pencatatan Kehadiran dari kedua indikator actual
mendatangkan manfaat bernilai BAIK. usage adalah mencapai 4.25. ini artinya inter-
pretasi atau penilaian terhadap sistem dalam hal
3. Persepsi Attitude Toward using kelayakan sistem dipakai kontinu dan terus
Dari keempat indikator attitude toward using menerus adalah sudah BAIK.
yang diteliti maka berdasarkan persepsi re-
sponden indikator perlu ide yang bagus dan bi- 5. Kesimpulan
jaksana (y1.2) dan perlu (Y1.3) merupakan ba- Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan
gian dari perceived usefulness yang memiliki penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
nilai rata-rata skala jawaban tertnggi yaitu (4.40). 1. Teknik pengenalan wajah berbasis OpenCV
Ini artinya menurut pandangan responden ap- telah dapat diwujudkan dalam bentuk proto-
likasi sistem Pencatatan Kehadiran dengan type.
pengenalan wajah diperlukan untuk menunjang 2. Setiap fitur sistem yang diusulkan telah ber-
pelaksanaan perkuliahan dikarenakan hasil dijalankan (runnable) sesuai tujuan
penggunaannya termasuk ide yang bagus dan dan fungsi dari tiap tiap fitur sistem.
bijaksana. 3. Hasil Evaluasi terhadap sistem pencatatan
Persepsi responden rata-rata terhadap sistem kehadiran saat diujikan membuktikan Per-
Pencatatan Kehadiran dari keempat indicator sepsi Responden terhadap variabel-variabel
attitude toward using adalah mencapai 4.25. ini pendukung metode TAM menunjukkan hasil
artinya interpretasi atau penilaian terhadap sis- interpretasi bernilai BAIK yang dibuktikan
tem dalam hal dapat diterima sebagai sistem dengan rata-rata total skor tiap tiap indikator
yang akan digunakan adalah bernilai BAIK. variabel penyusunnya yaitu rata-rata total
d. Persepsi actual using skor diatas 4.00. dimana interpretasi BAIK
Dari kedua indikator actual usage yang diteliti memiliki rentang nilai 3.68 – 5.00.
maka berdasarkan persepsi responden kedua
indikator Y2.1 dan Y2.2 merupakan bagian dari
actual usage yang memiliki nilai rata-rata skala Daftar Pustaka
jawaban tertnggi yaitu (4.25). Ini artinya menurut [1] Chuttur, M., 2009. Overview of the
pandangan responden aplikasi sistem Pencata- Technology Acceptance Model: Origins ,
tan Kehadiran dengan pengenalan wajah sudah Developments and Future Directions.
layak digunakan secara kontinu dan terus mene- Sprouts: Working Papers on Information
rus.

e-ISSN 2614-8773 105


Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi
Vol. 1 No. 2, Juli 2018, hal 96 – 106
DOI : 10.29408/jit.v1i2.903

Systems, 9(2009), pp.1–23. Available at: Serbian Journal of Electrical Engineering,


http://sprouts.aisnet.org/9-37. 9(1), pp.121–130. Available at:
[2] Dwiprasetyo, J. & Hariadi, M., 2012. http://www.doiserbia.nb.rs/Article.aspx?ID=
Pengenalan wajah dan komputer vision 1,2. 1451-48691201121S.
, 2012(Semantik), pp.215–221.
[3] Hevner, A.R. et al., 2004. Design Science
in Information Systems Research 1. MIS
Quarterly, 28(1), pp.75–105.
[4] Kar, N. et al., 2012. Study of Implementing
Automated Attendance System Using Face
Recognition Technique. , 1(2).
[5] Kurniawan, A. & Saleh, A., 2012. Kata
kunci :Aplikasi Absensi Kuliah Berbasis
identifikasi Wajah Menggunakan Gabor
Wavelet. ITS-paper, 27230, p.6.
[6] Margono, A.W., Gunawan, I. & Lim, R.,
2004. Pelacakan dan Pengenalan Wajah
Menggunakan Metode Embedded Hidden
Markov Model. Jurnal Informatika Teknik
Informatika UK Petra, 5(1), pp.22–31.
[7] Muliawan, M.R. et al., 2015. Implementasi
Pengenalan Wajah dengan metode
Eigenface pada Sistem Absensi. , 03(1).
[8] Pandya, J.M., Rathod, D. & Jadav, J.J.,
2013. A Survey of Face Recognition
approach. , 3(1), pp.632–635.
[9] R, L.P. & rara Ayu, 2013. Aplikasi Model
TAM terhadap Pengguna Layanan Internet
Banking. Magister, Program Manajemen,
Program Studi Pascasarjana, Program
Udayana, Universitas, pp.1–84.
[10] Slavkovic, M. & Jevtic, D., 2012. Face
recognition using eigenface approach.

e-ISSN 2614-8773 106

Anda mungkin juga menyukai