Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas Dicotyledoneae
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kelas Tumbuhan Dikotil atau Tumbuhan Biji Belah (Dicotyledoneae) meliputi terna, semak-semak,
perdu maupun pohon-pohon seperti yang telah disebutkan terdahulu dapat dikenal karena
Ciri-ciri morfologi: seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga
dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai
pelindung yang khusus. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang)yang
bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut panjang,
biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas. Duduk daun
biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang berseling. Daun tunggal atau majemuk,
seringkali disertai daun-daun penumpu, jarang memliki pelepah, helaian dan bertulang menyirip
atau menjari. Pada cabang-cabang ke samping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya
tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut. Bunga bersifat di-, tetra, atau
pentamer.
Ciri-ciri anatomi: Baik akar maupun batang memiliki kambium, hingga akar maupun batangnya
memperlihatkan pertumbuhan menebal skunder. Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya
hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal. Pada batang berkas
pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah
luar, di antaranya terdapat kambium. Jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka,
Piperaceae, Daun duduknya berseling, misalnya beberapa marga yang tergolong dalam
suku Annonaceae.
Penyimpangan dari sifat-sifat anatomi pun terdapat misalnya: berkas pengangkut dalam batang
Dialypetalae, dan Sympetalae.
Perbedaannya terletak pada ada atau tidaknya daun-daun mahkota (petalae)dan bagaimana
Dari ke-3 anak kelas tersebut yang mana yang paling primitif tidak terdapat perselisihan pendapat.
hiasan bunga dan cara penyerbukan yang anemogami, jadi mempunyai sifat-sifat yang mendekati
melihat jumlah daun-daun hiasan bunga yang besar dan susunannya menurut spiral seperti daun-
daun pada cabang biasa, juga masih banyak terdapat apokarpi pada bunganya.
Kelas tumbuhan dikotil atau tumbuhan biji belah, anak kelas Dialypetalae ini memiliki banyak ordo,
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
4. Mendeskripsikan Ordo Sarraceniales.
BAB II
PEMBAHASAN
pohon-pohonyang seperti telah disebutkan terdahulu dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri
berikut:
Ciri-ciri morfologi:
1. Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua
daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung yang
khusus.
2. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan
3. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-
5. Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang memiliki
5. Pada cabang-cabang ke samping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak
Ciri-ciri anatomi:
1. Baik akar maupun batang memiliki kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan
2. Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan
pertumbuhan menebal.
3. Pada batang berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran xilem di sebelah dalam dan floem
di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutannya bersifat kolateral
suku Nymphaeaceae, Piperaceae,
· Daun duduknya berseling, misalnya beberapa marga yang tergolong dalam sukuAnnonaceae
suku Nymphaeaceae.
1. Monochlamyceae (Apetalae)
2. Dialypetalae, dan
3. Sympetalae.
Perbedaannya terletak pada ada atau tidaknya daun-daun mahkota (petala) dan bagaimana susunan
2. Sympetalae.
Dari ke-3anak kelas tersebut yang mana yang paling primitif tidak terdapat perselisihan pendapat.
hiasan bunga dan cara penyerbukan yang anemogami, jadi memiliki sifat-sifat yang mendekati
melihat jumlah daun-daun hiasan bunga yang besar dan susunannya menurut spiral seperti daun-
daun pada cabang biasa, juga masih banyak terdapat apokarpi pada bunganya.
Dalam uraian berikut akan dibicarakan tentang anak kelas Dialypetalae khususnya
(Clusiales).
Warga anak kelas ini meliputi terna, semak, perdu, dan pohon-pohon yang sesuai dengan namanya
sebagai ciri utamanya mempunyai bunga yang segera dapat menarik perhatian dan pada
umumnya menunjukkan adanya hiasan bunga ganda, jadi jelas dapat dibedakan dalam kelopak
dan mahkota, sedang daun-daun mahkotanya bebas satu dari yang lain. Pandangan sementara
ahli, bahwa kelompok tumbuhan ini harus dipandang sebagai kelompok tumbuhan dikotil yang
anggota yang bagian-bagian bunganya tersusun dalam spiral pada sumbu bunganya dan kadang-
kadang tidak jelas batas-batas antara kelopak, mahkota, benangsari, dan daun-daun buah karena
Anak kelas ini meliputi berbagai bangsa, tapi di sini yang akan dibahas meliputi bangsa Rhoeadales
Bangsa ini meliputi tumbuh-tumbuhan yang untuk sebagian besar berupa terna dengan daun-daun
yang duduknya tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga umumnya banci, aktinomorf, hiasan bunga
berupa kelopak dan mahkota yang berdaun lepas, berbilangan 2-4, kadang-kadang 3-5. Benang
sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah biasanya
menumpang dengan 2 tembuni atau lebih yang terdapat pada dinding buah, kadang-kadang
Dari segi anatomi ada sifat-sifat yang karakteristikyaitu adanya buluh-buluh getah dan sel-sel yang
mengandung mirosin.
berupa semak atau pohon, menghasilkan getah seperti susu atau yang berwarna. Daun tersebar,
di bagian ujung batang dekat bunga berhadapan atau berkarang, helaian daun sering berbagai.
Daun penumpu tidak terdapat. Bunga terpisah-pisah, banci, aktinomorf. Daun kelopak 2, bebas,
daun mahkota 4, jarang lebih atau tidak ada, biasa mendapat kunjungan serangga yang
mengumpulkan serbuk sari. Benang sari banyak, bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan
retak membujur. Bakal buah menumpang, terbentuk dari 2 daun buah atau lebih yang
berlekatan, beruang 1 dengan banyak bakal biji pada 2-16 tembuni yang terdapat pada dinding
bakal buah, dapat pula hanya 1 bakal biji pada dasarnya. Buah kebanyakan berupa buah kendaga,
jarang berupa buah keras, bila masak membuka dengan katup-katup atau liang. Biji kecil, kampuh
licin atau berigi, kadang-kadang bersalut, lembaga kecil dalam endosperm yang mengandung
Suku ini mencakup lebih dari 600 jenis tumbuhan, terbagi dalam sekitar 42 marga, kebanyakan
terdapat di iklim sedang dan daerah-daerah yang lebih panas di belahan bumi utara.
Contoh-contoh:
Papaver: p.somniferum(apyun), penghasil candu, terutama di asia kecil (turki) dan asia tenggara
p.orientale.
Sunguinaria: S. Canadensis
b. Suku : Capparidaceae. Terna , semak atau pohon, kadang-kadang mempunyai daun penumpu,
zigomorf, biasanya tersusun dalam tandan. Sumbu bunga sering membesar terbentuk cincin,
kadang-kadang memanjang menjadi androginofor (pendukung benang sari dan putik) atau
menjadi ginofor (pendukung putik) saja. Daun kelopak 4, daun mahkota kebanyakan juga 4,
dapat banyak atau malahan tidak ada. Benang sari banyak atau hanya beberapa saja (4-6),
seringkali ada di antaranya yang tidak mempunyai kepala sari. Bakal buah menumpang diatas
ginofor, beruang 1 dengan tembuni pada dinding atau terbagi dalam beberapa ruang oleh sekat-
sekat semu. Bakal biji sedikit sampai banyak. Buahnya buah kendaga atau buah buni, kadang-
kadang buah batu. Biji bangun ginjal atau berigi dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga
Suku ini mencakup lebih dari 600 jenis tumbuhan, terbagi dalam 45 marga, terutama terdapat di
Contoh-contoh :
Cadaba : C. Capparaois
Diantara warga Capparaois ada beberapa yang dipelaihara sebagai yang dipelihara sebagai tanaman
Gambar Capparis spinosa (Capparidaceae)
c. Suku Cruciferae (Brassicaciae). Kebanyakan berupa terna anual atau paremial, jarang sekali
berupa tumbuhan berkayu. Daun tunggal atau majemuk duduknya tersebar, tidak memiliki daun
penumpu. Bunga banci, bilateral simetria atau aktinomorf, biasanya tersusun dalam tandan pada
ujung-ujung batang, jarang mempunyai daun-daun pelindung. Kelopak terdiri dari empat daun
kelopak yang tersusun dari 2 lingkaran daun mahkota 4, berseling dengan daun-daun mahkota.
Benang sari 6 dalam 2 lingkaran, pada lingkaran lluar terdapat 2 dan pada lingkaran dalam 4
benang sari yang berhadapan dengan daun-daun mahkota dan lebih panjang dari pada benang
sari dilingkaran luar. Bakal buah menumpang terdiri dari 2 daun buah yang berlekatan , beruang1,
bakal biji banyak, pada tepi sekat semu, anatrop atau kamitrop sering beruang dua karena
adanya sekat semu yang tipis seperti membran, atau sekat-sekat melintang terbagi dalam
beberapa ruang. Buahnya berupa buah lobak (siliqua) bila masak membuka dengan dua katub
atau terputus menjadi beberapa bagian, jarang berupa buah yang tertutup biji umumnya tanpa
endosperm.
Suku ini termasuk suku yang besar, meliputi sekitar 3000 jenis yang terbagi dalam ±350 marga,
kosmopolitan tetapi paling banyak terdapat dalam daerah-daerah yang lebih dingin di belahan
bumi utara. Banyak sekali yang bermanfaat, merupakan penghasil bahan pangan, terutama
Contoh-contoh:
B. oleracea (kubis), B. chinensis (sawi putih), B. juncea (sawi hijau), dan B. rapa (umbinya sebagai
sayuran).
d. Suku: Reseraceae. Terna anual atau parrnial, daun tunggal atau majemuk menyirip, duduk
tersebar, mempunyai daun panumpu yang kecil, kadang-kadang seperti kelenjar. Bunga banci,
jarang berkelamin tunggal, biasanya zigomorf, tersusun dalam rangkaian berupa tandan atau
bulir, kelopak tidak gugur, terdiri atas 4-8 daun kelopak, daun mahkota kecil, tidak lekas menarik
perhatian, jumlahnya 8 atau tidak ada. Sumbu bunga memanjang membentuk ginofor, pada
tempat tertanamnya benang sari melebar membentuk cakram. Benang sari 3-40, tangkai sari
bebas atau berlekatan pada pangkalnya, kepala sari beruang dua, menghadap ke dalam. Bakal
buah kebanyakan 1 (kadang-kadang terdapat beberapa bakal buah yang bebas), dari atas sering
terbuka, beruang 1 dengan 1 sampai banyak bakal biji yang terdapat pada tembuni pada dinding
buah. Buahnya buah kendaga atau buah buni, biji banyak, bangun ginjal atau tapal kuda, tanpa
endosperm, lembaga bengkok atau tergulung, daun lembaga terlipat ke bawahdi samping
ekornya.
Resedaceae mencakup sekitar 60 jenis yang terbagi dalam 6 marga, terutama di Kalifornia dan
Contoh-contoh:
Oligemeris: O. linifolia.
e. Suku: Moringaceae. Pohon dengan daun majemuk menyirip ganda 2 sampai 3, duduknya
tersebar, tanpa daun penumpu, atau daun penumpu telah mengalami metamorfosis menjadi
kelenjar-kelenjar pada pangkal tangkai daun. Bunga banci, zigomorf, tersusun dalam malai yang
terdapat dalam ketiak-ketiak daun. Dasar bunga bangun mangkuk, kelopak terdiri atas 5 daun
kelopak, mahkota pun terdiri atas 5 daun mahkota, benangsari 5 ditambah dengan 5 lagi yang
telah mandul (staminodium). Bakal buah menumpang di atas ginofor pendek, beruang 1 dengan
3 tembuni pada dinding bakal buah, bakal biji banyak. Buahnya buah kendaga yang membuka
BACA JUGA
Warga suku ini dari segi anatomi mempunyai sifat yang khas, yaitu terdapatnya sel-sel mirosin dan
buluh-buluh gom dalam kulit batang dan cabang. Selain dari itu, dalam musim-musim tertentu
yaitu:
2.2.2. Bangsa Sarraceniales
Terna atau semak-semak dengan daun tunggal yang dudukya tersebar, yang sebagian atau
seluruhnya mengalami metamorfosis menjadi alat-alat untuk menangkap serangga. Bunga banci
atau berkelamin tunggal, aktinomorf, kebanyakan mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat
dibedakan antara kelopak dan mahkotanya. Bakal buah menumpang dengan 2-5 ruang, atau
beruang 1 dengan 3-5 tembuni pada dindingnya, bakal biji banyak. Biji kecil, mempunyai
endosperm.
Bangsa ini mencakup 3 suku dan oleh sementara ahli dipandang sebagai takson yang natural.
a. Suku: Droseraceae. Terna atau semak-semak kecil, seringkali tanpa batang yang jelas, daun-
daun tersebar atau merupakan rozet, dalam kuncup tergulung ke dalam, biasanya penuh dengan
kelenjar-kelenjar bertangkai yang berperekat atau tepinya mempunyai rambut yang semuanya
itu berguna untuk menjebak serangga, kebanyakan mempunyai daun penumpu. Bunga banci,
aktinomorf, tersusun dalam rangkaian yang bersifat simos. Kelopak terdiri atas 4-5 daun kelopak,
mahkota juga terdiri atas 4-5 daun mahkota, benang sari 4-20. Bakal buah menumpang,
mempunyai 3-5 tangkai putik dengan 3-5 atau banyak bakal biji. Buahnya buah kendaga yang bila
masak pecah dengan membelah ruang. Biji dengan endosperm berdaging, lembaga kecil, lurus
Suku pemakan serangga ini mencakup sekitar 90 jenis yang terbagi dalam 4 marga, terutama di
Contoh-contoh:
Drosophyllum: D. lusitanicum.
Dionaea: D. muscipula.
Aldrovanda: A. vesiculosa.
duduknya tersebar atau membentuk roset akar, pada ujung tabung terdapat helaian daun kecil.
Bunga banci, aktinomorf, terpisah-pisah atau membentuk rangkaian yang bersifat rasemos,
mempunyai 5-8 daun kelopak yang tersusun dalam spiral dan 5 daun mahkota. Benang sari
banyak. Bakal buah menumpang, beruang 3-5, mempunyai banyak bakal biji. Buahnya buah
kendaga yang bila masak pecah dengan membelah ruang. Biji banyak, kecil, dengan endosperm
Contoh-contoh:
Darlingtonia: D. californica.
Daun-daun itu menunjukkan beberapa bagian yaitu: tangkai, bagian yang bersayap atau melebar,
disusul kemudian dengan bagian bagian yang menyempit dan seringkali terpilin menyerupai sulur
pembelit, dan pada ujung akhirnya terdapat bagian yang mengalami metamorfosis menjadi
badan yang mirip piala yang mempunyai tutup. Bagian yang menyerupai itulah yang berguna
untuk menangkap serangga. Bunga berkelamin tunggal, berumah 2, aktinomorf, berwarna hijau
atau merah, biasanya tersusun dalam rangkaian berupa tandan atau bulir. Kelompok terdiri atas
2 daun kelopak, yang bagian dalamnya berkelenjar madu, daun mahkota juga berjumlah 2,
benangsari 4-24, tangkai sarinya berlekatan membentuk suatu kolom. Bakal buah menumpang,
beruang 4, berisi banyak bakal biji. Tangkai putik 1 atau tidak terdapat, kepala putik berlekuk-
lekuk. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah ruang. Biji panjang, mempunyai
Suku ini hanya terdiri atas 1 marga yaitu Nepenthes dengan sekitar 60 jenis terutama di Indonesia
Contoh-contoh:
kantong semar.
Terna atau tumbuhan berkayu dengan daun-daun yang berhadapan atau tersebar, kebanyakan
mempunyai daun-daun yang berhadapan atau tersebar, kebanyakan mempunyai daun penumpu.
Bunga sebagian besar banci, mempunyai kelopak da mahkota yang berbilangan 5. Benang sari
sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah kebanyakan
berhadapan, daun dengan rambut kelenjar yang menghasilkan minyak atsiri, rambut seringkali
berbentuk bintang. Bunga banci, aktinomorf, terpisah-pisah atau tersusun dalam rangkaian yang
bersifay simos,. Daun kelopak 3-5, daun mahkota sampai 5 atau tidak terdapat, biasanya lekas
gugur. Benang saribanyak, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 3-10 tembuni pada
dindingnya, tembuni sering menjorok ke dalam hingga merupakan sekat-sekat yang tidak
sempurna dan bakal buah menjadi seakan-akan terbagi dalam beberapa ruang. Pada tiap
tembuni terdapat 1-banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya buah
kendaga yang membuka dengan membelah ruang, mulai dari ujung ke pangkal. Biji dengan
Suku ini meliputi 175 jenis, terbagi dalam 8 marga, tersebar di daerah-derah iklim sedang, banyak
Contoh-contoh:
Fumana: F. vulgaris.
b. Suku: Bixaceae. Pohon atau perdu, daun tunggal bertulang daun menjari yang duduknya
tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunnga besar membentuk rangkaian berupa malai, banci,
aktinomorf. Daun kelopak 5, daun mahkota 5, benang sari banyak. Bakal buah menumpang,
beruang 1 dengan 2 tembuni pada dindingnya, pada tiap tembuni terdapat bakal biji, masing-
masing dengan integumen, tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga, penuh dengan rambut-
rambut atau gundul di sebelah luarnya, membuka dengan 2 katupdi antara tembuni. Biji dengan
kulit luar berdaging berwarna merah, mempunyai endosperm, lembaga besar dengan daun
Suku ini hanya terdiri atas 1 suku Bixa yang monotipik, asli Amerika tropik. Bixa orellana, sering
dipelihara sebagai tanaman hias, dari bijinya diperoleh zat warna merah yang antara lain berguna
untuk mewarnai bahan makanan (mentega, keju). Daunnya (“folia bixae”) berguna dalam obat-
obatan.
daun-daun tunggal kecil seperti sisik, duduknya tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga kecil,
terpisah-pisah atau membentuk rangkaian berupa bulir atau tandan, kebanyakan banci,
aktinomorf. Daun kelopak 4-6, tidak runtuh, bebas atau berlekatan pada pangkalnya. Daun
mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak, bebas atau hampir bebas. Benang sari sama
banyaknya dengan jumlah daun mhkota atau 2x lipat, atau bergelombol-gerombol. Dasar bunga
rata, membentuk suatu cakram. Bakal buah menumpang, beruang1, dengan 2-5 tangkai putik, 2-
5tembuni pada dindingnya, pada masing-masingtembuni melekat banyak bakal biji, tiap bakal biji
mempunyai 2 integumen. Buahnya buah kendaga, biji berambut, tanpa atau dengan endosperm,
lembaga lurus.
Suku ini mencakup sekitar 100 jenis yang terbagi dalam 4 marga, terutama tersebar di daerah iklim
sedang dan subtropika di belahan bumi utara, banyak diantaranya bersifat halofit.
Contoh-contoh:
Myricoria: M. germanica.
Tamarix tetandra (Tamaricaceae)
penumpu. Bunga banci, aktinomorf, kelopak berlekuk 4-6, daun mahkota 4-6, berkuku, di sebelah
dalam mempunyai bagian tambahan seperti sisik, yangkadang-kadang berlekatan. Benang sari 4-
6 atau banyak, tangkai sari bebas atau berlekatan pada pangkalnya, kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2-4 tembuni
pada dindingnya, tiap tembuni dengan 3-banyak bakal biji, masing-masing mempunyai 2
integumen. Tangkai putik bebas. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah
ruang, diselubungi oleh kelopak yang tidak gugur. Biji dengan endosperm, lembaga lurus.
kadar garam yang tinggi (halofil) oleh karena itu sebagian besar merupakn penghuni daerah-
daerah tepi pantai atau padang rumput yang kering. Seluruhnya meliputi sekitar 640 jenis yang
Contoh-contoh:
Frankenia: Fr. pulverulenta, Fr. grandifolia, Fr. bertaroana.
masing-masing mempunyai sepasang daun penumpu. Bunga kecil, dalam ketiak daun,
Kelopak dengan 2-6 daun kelopak, daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak, tidak
gugur. Benangsari sama banyaknya dengan mahkota atau 2x lipat, bebas, kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 2-6, tiap ruang berisi
banyak bakal biji di sudut-sudutnya, masing-masing bakal biji mempunyai 2 integumen. Buahnya
buah kendaga, yang bila masak membuka menurut sekat-sekatnya. Biji dengan sedikit atua tanpa
endosperm, lembaga lurus atau bengkok dengan daun lembaga yang pendek.
Suku ini meliputi sekitar 40 jenis, terbagi dalam 2 marga, anggota-anggotanya merupakan penghuni
daerah-daerah iklim sedang, subtropika, sampai ke daerah tropika, jadi sedikit banyak bersifat
kosmopolit.
Contoh-contoh:
menahun. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf. Daun kelopak 5,
kebanyakan bebas, tidak gugur. Daun mahkota 5, tidak sama bentuk dan ukurannya, yang paling
bawah yang paling besar dan biasanya bertaji. Benang sari 5, berseling dengan daun-daun
mahkota, tangkai sari pendek, kepala sari tegak, menghadap ke dalam. Putik dengan 1 tangkai
putik yang kadang-kadang terbelah, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 3-5 tembuni
pada dindingnya, bakal biji banyak, anatrop, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya buah
kendaga atau buah buni, bila masak membuka dengan membelah ruang, biji dengan endosperm,
lembaga lurus.
Suku ini mencakup 800-an jenis, terbagi dalam16 marga, merupakan penghuni daerah-daerah iklim
Contoh-contoh:
g. Suku: Canellaceae. Pohon dengan daun tunggal yang duduknya tersebar, tanpa daun penumpu,
berbau sedap (aromatik) karena adanya sel-sel minyak atsiri dalambatang dan daun-daunnya.
Bunga banci, aktinomorf. Daun kelopak 3, daun mahkota 4-12, bebas atau berlekatan. Putik
dengan tangkai putik yang tebal pendek, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2-5 tembuni
pada dindingnya, pada tiap tembuni terdapat 2-banyak bakal biji, masing-masing dengan 2
integumen. Buahnya buah buni, berisi 2-banyak biji. Biji dengan endosperm berminyak atau
Warga suku ini dikenal sebagai keningar di hutan, hanya terdiri atas 9 jenis yang terbagi dalam 5
Contoh-contoh:
Canella: C. winterana atau C. alba, penghasil “cortex canellae albae” yang berguna dalam obat-
obatan.
Viola tricolor (Violaceae)
tersebar atau berhadapan, kadang-kadang mempunyai daun penumpu kecil yang lekas gugur.
Bunga umumnya banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, mempunyai dasar bunga yang
membesar dengan suatu cakram, kebanyakan tersusun dalam rangkaian yang bersifat simos,
dalam ketiak-ketiak daun atau pada ujung batang dan cabang. Daun kelopak 2-15, kadang-kadang
sukar dibedakan dari daun mahkotanya. Daun mahkota biasanya sama banyaknya dengan daun
kelopak, besar, kecil, atau tidak ada, disebelah dalam pangkalnya dengan atau tanpa sisik. Benang
sari banyak. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2-10 tembuni pada dindingnya, jarang
mempunyai lebih dari 1 ruang. Bakal biji banyak, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya
buah buni atau buah kendaga, kadang-kadang amat besar. Biji kadang-kadang dengan salut biji,
Suku ini meliputi sekitar 800 jenis yang terbagi dalam 80 marga, yang menghuni daerah-daerah
tropika.
Contoh-contoh:
Flacourtia: F. rukam (rukam), F. indica (saradan), F. inermis (lobi-lobi), buahnya dapat dimakan, dari
Pangium: P. edule (pucung, keluak), bijinya melalui pembenaman dalam tanah menghasilkan keluak
yang banyak digunakan sebagai bumbu masak (pindang/rawon), daunnya sering digunakan
Casearia: C. lasiophylla.
i. Suku: Turneraceae. Terna anual atau parenial, dapat juga berupa semak atau pohon berkayu,
daun tunggal, tersebar, dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, sering
mempunyai 2 lingkaran daun pelindung, terpisah-pisah atau tersusun dalam berkas-berkas; yang
diketiak daun sering tampak seakan-akan muncul dari tangkai daun. Kelopak, mahkota, dan
benang sari masing-masing 5, benang sari berseling dengan daun mahkota. Putik dengan 3
tangkai putik, bakal buah menumpang, beruang 1,dengan 3 tembuni pada dindingnya, masing-
masing dengan 3 sampai banyak bakal biji yang mengandung integumen. Buahnya buah kendaga
yang mempunyai 3 katup yang membuka dengan membelah ruang. Biji bersalut dengan
Suku ini mencakup kira-kira seratusan jenis yang terbagi dalam 7 marga. Kebanyakan di Amerika dan
Afrika.
Contoh:
Piriqueta: P. tacemosa.
memanjat yang menggunakan sulur-sulur dahan yang muncul dari ketiak-ketiak daun-daunnya.
Daun tunggal, biasanya berlakuk menjari, jarang menyirip, seringkali mempunyai kelenjar pada
tangkai daunnya, duduknya tersebar, kebanyakan mempunyai daun penumpu yang kecil dan
lekas gugur. Bunga banci, aktinomorf, kadang-kadang berkelamin tunggal. Daun kelopak 5, tidak
gugur, bebas atau sebagian berlekatan. Daun mahkota juga 5, bebas atau sedikit berlekatan. Di
samping mahkota terdapat mahkota tambahan terdiri atas badan-badan seperti tangkai sari atau
sisik-sisik atau seperti cincin yang tersusun dalam 2 lingkaran atau lebih, benang sari 5 atau
sampai banyak, berlekatan pendek atau berbekas, seringkali muncul dari ginofor. Putik dengan
bakal buah yang seringkali duduk di atas ginofor, mempunyai 3-5 tangkai putik yang bebas atau
berlekatan dengan kepala putikberbentuk bongkol. Bakal biji banyak, pada 3-5 tembuni yang
terdapat pada dinding bakal buah, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya berupa buah
kendaga atau buah buni, tidak membuka atau membuka dengan membelah ruang melalui 3
katup. Biji dengan kulit biji bernoktah diselubungi salut biji yang berdaging, mempunyai
Suku ini meliputi 600-an jenis yang terbagi dalam ±12 marga, kebanyakan di Amerika tropik.
Contoh-contoh:
Passiflora: yang mencakup ±2/3 seluruh anggota suku, banyak ditanam untuk buahnya yang dapat
P. foetida, P. laurifolia.
Smeathmannia: S. pubescens.
k. Suku: Caricaceae. Semak atau pohon kecil yang batangnya tidak berkayu, daun tunggal berbagi
atau majemuk menjari, duduknya tersebar menurut rumus 3/8 biasanya terkumpul padaujung
Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, poligam, mempunyai dasar bunga yang berbentuk
seperti lonceng. Kelopak berlekuk 5 atau bertepi rata. Daun mahkota 5, pada bunga ϕ berlekatan,
pada bunga Ϙ berlekatan menjadi buluh yang pendek atau bebas. Benang sari 10, tertanam pada
mahkotanya, tangkai sari bebas atau berlekatan pada pangkalnya, pada bunga ϕ dengan rudimen
putik atau tidak ada. Pada bunga Ϙ tidak terdapat rudimen benang sari atau staminodium, putik
dengan tangkai putik pendek, bebas atau tanpa pangkal putik, bakal buah menumpang, beruang
1 atau beruang terbagi menjadi 5 buah sekat-sekat semu. Bakal biji banyak pada 3-5 tembuni
yang terdapat pada dinding bakal buah, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya buah buni
dengan daging buah yang tebal dan lunak. Biji dengan endosperm dan lembaga yang lurus.
Suku ini mencakup 45 jenis, terbagi dalam 4 marga. Yang paling terkenal ialah:
Carica: C. papaya (papaya). Banyak ditanam sebagai pohon buah-buahn. Selain lezat dan segar,
banyak makan buah pepaya memudahkan buang air besar. Daun-daun yang muda dapat dimakan
sebagai sayur (lalab). Getahnya mengandung papine, digunakan untuk melunakkan daging.
kebanyakan seluruh tubuh berambut kasar, berkait, kadang-kadang berupa rambut-rambut gatal.
Daun tunggal, bertepi rata atau bertoreh dengan berbagai cara, duduknya berhadapan, tanpa
daun penumpu. Bunga terpisah-pisah atau tersusun dalam rangkaian yang simos atau seperti
bongkol, banci, aktinomorf, dasar bunga berbentuk buluh atau kerucut sungsang. Daun kelopak
4-7, biasanya 5, bagian bawah melekat pada dasar bunga, bagian luarnya berigi yang kadang-
kadang terputar seperti spiral, tidak gugur. Daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak,
bebas, berbuku, seringkali berbentuk cekung. Benang sari banyak, jarang hanya sedikit (2-5), di
samping itu terdapat sejumlah staminodium yang berseling dengan daun-daun mahkotanya, dan
seringkali berubah menjadi kelenjar-kelenjar madu. Putik dengan satu tagkai putik, bakal buah
tenggelam atau hampir tenggelam, beruang 1, dengan banyak atau sedikit bakal biji pada 3-7
tembuni pada dindingnya, masing-masing bakal biji hanya mempunyai 1 integumen. Buahnya
buah kendaga dengan dinding luar yang berigi, seringkali terpilin seperti spiral. Biji seringkali
Suku ini meliputi sekitar 200 jenis yang terbagi dalam ±15 marga, hampir semuanya penghuni benua
Amerika yang beriklim tropika dan subtropika, kecuali 1 marga di Afrika (marga Kissenia).
Contoh-contoh:
m. Suku: Droseraceae. Terna atau semak-semak kecil, seringkali tanpa batang yang nyata, daun
tunggal, tersebar atau tersusun sebagai roset akar, dalam kuncup tergulung ke dalam, padanya
terdapat kelenjar-kelenjar bertangkai yang berperekat atau rambut-rambut kaku yang berguna
untuk menjebak serangga, tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, biasanya tersusun
dalam rangkaian yang bersifat simos. Daun kelopak 4-5, sedikit banyak berlekatan pada
pangkalnya, tidak gugur. Daun mahkota sama jumlahnya dengan daun kelopak, hipogin, jarang
perigin. Benang sari 4-20, kadang-kadang hanya 5, hipogin, tangkai sari bebas, jarang berlekatan
pada pangkalnya, kepala sari menghadap keluar, beruang 2, membuka dengan celah membujur.
Putik dengan 3-5 tembuni pada dinding atau dasarnya. Bakal biji banyak, jarang hanya sedikit.
Buahnya buah kendaga ayng membuka dengan membelah ruang. Biji dengan endosperm
Suku ini mencakup sekitar 90 jenis yang terbagi dalam 4 marga, sebagian besar (±85 jenis) tergolong
Contoh:
Drosophyllum: D. lusitanicum.
Dionaea: D. muscipula.
Androvanda: A. vesiculosa.
menghasilkan umbi, dengan daun tunggal asimetrik, sering berlekuk atau majemuk menjari,
aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian berupa anak payung menggarpu.
Bunga ϕ dengan 2 daun kelopak dan 2-6 daun mahkota, 4-banyak benang sari dengan tangkai
sari yang bebas atau berlekatan pada pangkalnya. Bunga Ϙ dengan hiasan bunga seperti pada
bunga ϕ, staminodium kecil atau tidak ada. Putik dengan 2-5 tangkai putik yang bebas atau
terdapat pada tembuni yang terbagi-bagi. Buahnya buah kendaga atau buha buni. Biji kecil, tanpa
Suku ini mencakup lebih dari 800 jenis, hampir semua tergolong dalam marga Begonia, kebanyakan
di daerah tropika. Banyak di antaranya digemari sebagai tanaman hias, mudah dikembang biakan
Contoh:
Sebagian besar berupa semak, perdu, atau pohon dengan batang berkayu, daun tunggal
berhadapan, denagn atau tanpa daun penumpu. Bunga hampir selalu banci, dengan kelopak dan
daun-daun mahkota yang bebas, kebanyakan berbilangan 5. Benang sari sama banyaknya dengan
jumlah daun mahkota, jika lebih berbekas. Putik dengan bakal buah yang menumpang, apokarp
atau sinkarp, jika sinkarp hanya beruang 1 dengan tembuni pada dindingnya, biasanya beruang
lebih dari 1 dengan tembuni di pusat dalam sudut-sudut ruangan. Biji dengan endosperm yang
mengandung badan-badan seperti paku atau jarum-jarum kecil) dalam daging daunnyadan
terdapatnya saluran-saluran atau rongga-rongga yang berisi resin terutama dalam kulit batang.
a. Suku: Dilleniaceae. Semak atau pohon, seringkali beruoa liana dengan daun tunggal bertepi
rata atau bergigi yang duduknya tersebar atau berhadapan, ada kalanya berupa terna dengan
daun-daun pada pangkal batangnya, daun penumpu tidak ada atau seperti sayap yang menempel
pada tangkai daundan lekas runtuh. Bunga kecil sampai sedang, banci, aktinomorf atau hampir
aktinomorf, kadang-kadang berkelamin tunggal. Daun kelopak 3-banyak, tidak gugur. Daun
mahkota 2-5, lekas gugur, biasanya berwarna putih atau kuning. Benang sari banyak, jarang
hanya 10 atau kuarang, hipogin. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara pada
pangkalnya dan membentuk berkas-berkas. Putik terdiri atas bakal buah yang apokarp,
menumpang, tiap bagian berisi 1-banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen. Bila
buah masak membuka menurut sisi punggung, ada yang berupa buah buni. Biji mempunyai salut,
Suku ini meliputi 300-an jenis, terbagi dalam 11 marga terutama terdapat di daerah-daerah beriklim
panas.
Contoh-contoh:
Dillenia: D. indica,
Ouratea: O. coccinea.
Blastemanthus: B. gemmiflorus.
b. Suku: Camelliaceae (Theaceae). Semak, perdu, atau pohon dengan daun tunggal yang tersebar
tanpa daun penumpu. Bunga biasanya terpisah-pisah, jarang tersusun sebagai malai atau
rangkaian yang bersifat rasemos, aktinomorf, banci, jarang berkelamin tunggal. Daun kelopak
berjumlah 4-7, daun mahkota 4-banyak, kadang-kadang berlekatan pada pangkalnya. Benang sari
banyak, kadang-kadang tersusun bergerombol-gerombol. Bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam, beruang 2-10, kebanyakan beruang 3-5, bakal biji 1-banyak dengan tembuni di sudut-
sudut dan masing-masing mempunyai 2 integumen. Buahnya buah buni atau buah kendaga yang
pecah dengan membelah ruang. Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus atau bengkok.
Suku ini meliputi sekitar 400 jenis, terbagi dalam lebih dari 20 marga, kebanyakan di daerah tropika
dan subtropika.
Beberapa contoh:
Camellia (Thea): C. sinensis (teh Cina), C. assamica (teh Asam), penghasil teh, diperkebunkan secara
Schima: S. wallichii (puspa)
saluran resin atau kelenjar-kelenjar minyak, yang duduknya umumnya berhadapan dengan atau
tanpa daun penumpu. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf. Kelopak dan mahkota
mempunyai susunan dan letak yang amatberfariasi, daun kelopak 2-6, daun mahkota sama
banyaknya dengan daun kelopak, benang sari banyak, poliadelf (berbekas-bekas) dan sebagian
Bakal buah menumpang, beruang 1-15, kebanyakan beruang 3-5, bakal biji banyak, masing-masing
dengan 2 integumen. Buah dengan bentuk dan struktur yang bermacam-macam, bila masak
membuka atau tidak, biji tanpa endosperm, seringkali bersalut, lembaga besar.
Clusiaceaemeliputi sekitar 820 jenis, tersebar di daerah tropikal sampai ke daerah iklim sedang.
obat-obatan.
hutan-hutan tropika basah, terutama di dataran-dataran rendah di kawasan Asia Tenggara, daun
tungal, tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, daun kelopak 5,
diantaranya sejumlah 2,3 atau semuanya kemudian berubah menjadi alat seperti sayap yang
membantu pemencaran buahnya. Daun mahkota 5, bebas atau sedikit berlekatan, dalam kuncup
seperti terpilin. Benang sari 5-banyak, hampir selalu bebas semuanya. Bakal buah menumpang
atau hampir menumpang, tesusun dari 3 daun buah, beruang 3 atau 2, dengan 2 bakal biji dalam
tiap ruang, masing-masing dengan 2 integumen. Bakal hanya berisi 1 biji, biasanya tidak pecah
bila masak. Bila tanpa endosperm, lembaga dengan daun lembaga terpilin yang menyelubungi
akar lembaga.
Suku ini meliputi lebih dari 300 jenis yang terbagi dalam sekitar 20 marga, merupakan penghasil
utama komoditi kayu, di samping itu juga minyak lemak (minyak tengkawang), damar, dan
kamfer.
Dryobalanops: D. camphora (kamfer borneo), penghasil kamfer dan kayu bangunan (kayu
kamfer); D. oblongifolia.
Hopea: H. odorata, H. globosa, H. micrantha, penghasil damar mata kucing dan kayu merawan dan
kayu rasak.
Vatica:V. papuana, V. bancana, V. sumatrana. Kayu dari jenis Vatica dikenal pula sebagai rasak.
Jenis Vatica juga menghasilkan balsam dan kayunya terkenal sebagai kayu keruwing.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah)dan akar serta pucuk
lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus.Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar
pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.Batang
berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang
tidak jelas.Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling.Daun
tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah,
terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang
· Ciri-ciri anatomi: Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun
pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal.Pada
batang berkas pengankutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem
di sebelah luar, di antaranya rterdapat kambium, jadi berkas pengangkutannya bersifat kolateral
Dialypetalae, danSympetalae. Yang perbedaannya terletak dalam ada dan tidaknya daun-dan
(Cistales),dan Guttiferales (Clusiales).