Anda di halaman 1dari 12

Nama : Sekar Indah Bestari

NIM :1951500238

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan diksi (pilihan kata)? Jelaskan pula indikator ketepatan
pilihan kata!
Jawaban :
Diksi atau pilihan kata adalah hasil upaya memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu
(untuk dipakai dalam suatu kalimat). Adapun indikator ketepatan kata, yaitu :
a. Mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat berdasarkan kaidah
bahasa Indonesia
b. Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah penafsiran atau salah
makna
c. Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai harapan penulis atau pembicara,
dan
d. Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan.

2. Uraikan syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam menentukan diksi, agar seorang
penulis/pengarang dapat menghasilkan sebuah tulisan/karangan dengan baik!
Jawaban :
a. Membedakan makna denotasi dan konotasi secara cermat.
 Makna denotasi yaitu makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini
adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotasi mempunyai pengertian yang
dikandung sebuah kata secara objektif. Contoh, Kata makan, misalnya, bermakna
memasukan sesuatu ke dalam mulut, dikunyah, dan ditelan.
 Makna konotasi adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap
sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna
konseptual. Contoh, Kata makan dalam makna konotatif dapat berarti untung atau
pukul.
b. Membedakan secara cermat kata-kata yang hampir bersinonim. Sinonim adalah dua kata
atau lebih yang pada dasarnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan.
Contohnya adalah, ialah, yaitu, merupakan, dalam pemakaiaannya berbeda-beda.
c. Membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya. Contoh sebagai berikut :
 inferensi (kesimpulan) dan interfensi (saling mempengaruhi)
 sarat (penuh) dan syarat (ketentuan)
d. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemakaiannya belum dapat dipastikan, pemakai harus menemukan makna tepat dalam
kamus. Contoh yaitu Kata modern sering diartikan secara subjektif canggih. Menurut
kamus, modern berarti terbaru atau mutakhir. canggih berarti banyak cakap, suka
mengganggu, banyak mengetahui, bergaya intelektual.
e. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat.
Misalnya, dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.
f. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar.
g. Menggunakan kata-kata umum dan kata khusus, secara cermat.
 Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas, sedangkan kata khusus adalah kata
yang acuannya lebih khusus. Misalnya: mobil (kata umum) corolla (kata khusus,
sedan buatan Toyota).
h. Menggunakan kata yang berubah makna secara cermat, misalnya: Isu (berasal dari bahasa
Inggris issue berarti publikasi, kesudahan, perkara) isu (dalam bahasa Indonesia berarti
kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-desus).
i. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomograf.
 Kata Bersinonim : Misalnya: saya dan aku.
 Kata berhomofon: misalnya: bang dan bank, ketahanan dan ke tahanan).
 Kata berhomograf : misalnya: apel buah, apel upacara).
j. Menggunakan kata abstrak dan konkret secara cermat.
 Kata abstrak adalah sebuah kata yang acuannya tidak mudah diserap panca indra,
contoh keadilan, kebahagiaan, keluhuran, kebaikan, kebijakan, kebijaksanaan.
 Kata konkrit adalah kata yang acuannya semakin mudah diserap pancaindra, contoh
meja, rumah, mobil, air, dll.
Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 dan dicetuskan sebagai sikap politik
para pemuda pada masa itu yang mengakui satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, satu
tanah air yaitu Indonesia dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Berarti, tahun 2008 ini
bahasa Indonesia genap berusia 80 tahun dan dalam perjalanan panjangnya bahasa
Indonesia telah menempati kedudukan penting sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara bahkan juga menjadi lambang jati diri bangsa serta alat pemersatu bangsa.

Apabila ditinjau dari sejarah, Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang
digunakan sebagai bahasa perdagangan antarpulau di Nusantara. Dengan munculnya rasa
kebangsaan, bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa Persatuan melalui momen Sumpah
Pemuda. Bahasa Melayu menjadi sangat dominan di zaman itu dikarenakan
fleksibelitasnya akan bahasa-bahasa lain. Karena interaksi bangsa Indonesia saat itu lebih
banyak dengan orang-orang berbahasa Arab, Bahasa Arablah yang banyak diserap ke
dalam Bahasa Melayu.

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) merupakan sebuah organisasi


geopolitik dan ekonomi dari negara – negara dikawasan Asia Tenggara. ASEAN
didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi PERBARA
(Perhimpunan Bangsa – bangsa Asia Tenggara) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya,
memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan
kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.

Untuk itu ASEAN membutuhkan bahasa resmi, sebab dengan adanya aturan
Bahasa resmi tersebut tentunya akan mempermudah komunikasi antar masyarakat
ASEAN dalam berhubungan satu sama lain. Sehingga dapat menghindari miskomunikasi
yang dapat mengakibatkan terjadinya ketegangan atar Negara-negara di Asia Tenggara.
Berkenaan dengan keberadaan Bahasa Indonesia di kawasan ASEAN bahkan di dunia
Internasional sangat memegang peranan penting, bahkan berpotensi menjadi bahasa yang
digunakan di ASEAN. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat bahasa Indonesia yang
egaliter, indah, mudah dan sederhana serta minat pemakai bahasa Indonesia sangat besar
sehingga memberikan kontribusi untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
yang digunakan di ASEAN.

Selain itu, Indonesia merupakan negara yang sangat potensial. Geopolitik


Indonesia yang strategis, ditambah lagi dengan sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang berlimpah menjadikan Indonesia sebagai pasar strategis untuk dikelola.
Hal ini tentunya berimbas pada alat komunikasi yang digunakan sehari-hari yakni bahasa
Indonesia. Penggunaan bahasa ini di masa kini tidak hanya dipelajari oleh orang
Indonesia, namun juga oleh orang asing yang tertarik dengan potensi yang dimiliki
Indonesia. Di skop yang lebih kecil yakni kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga
termasuk negara anggota yang mempunyai banyak potensi. Arus perdagangan dan
investasi di kawasan ASEAN berdatangan dari negara – negara maju.

Adapun faktor yang menyebabkan bahasa Melayu dipilih sebagai salah satu sumber atau ragam
bahasa Indonesia adalah:

 Bahasa Melayu merupakan lingua franca pada saat itu, yakni bahasa perantara atau
penghubung yang digunakan di seluruh Asia Tenggara dalam berbagai perkumpulan dan
kegiatan-kegiatan kenegaraan.
 Bahasa Melayu memiliki sistem bahasa yang cukup mudah dipelajari dan sederhana,
sehingga dapat digunakan oleh berbagai suku yang ada di berbagai penjuru negeri ini.
 Berbagai suku di negara Indonesia, baik suku jawa, sunda, badui, batak, lampung, betawi
dan suku-suku lainnya menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa nasional.
 Bahasa Melayu memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai bahasa kebudayaan yang
mencakup arti yang sangat luas.

Dalam usianya yang genap 108 tahun bahasa Indonesia terus berkembang untuk memenuhi
kebutuhan komunikasi pada masyarakat global sehingga bahasa Indonesia berpotensi menjadi
jembatan penghubung antar bangsa, terutama di kawasan ASEAN. Bahasa Indonesia berpeluang
menjadi bahasa utama ASEAN karena mempunyai beberapa faktor berikut:

A. Bahasa Indonesia mempunyai struktur yang sederhana. Oleh karena itu, bahasa
Indonesia sangat mudah dipelajari. Di samping itu, bahasa Indonesia juga mempunyai
daya serap kosakata yang kuat.
B. Bahasa Indonesia mempunyai jumlah penutur yang paling banyak di ASEAN, yaitu 200
juta jiwa lebih, dan pada masa depan diperkirakan semakin bertambah. Jumlah
penuturnya tersebar di dalam negeri dan di luar negeri. Penutur di luar negeri, seperti
tenaga kerja Indonesia, pelajar Indonesia, dan wisatawan Indonesia, dapat menjadi duta
dalam mengenalkan bahasa Indonesia kepada bangsa-bangsa lain.
C. Bahasa Indonesia mempunyai penyebaran geografis yang luas. Sebagaimana diketahui,
bahasa Melayu, yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia, telah dituturkan di hampir
seluruh kawasan ASEAN. Bahkan bahasa Melayu tercatat menjadi bahasa nasional di
empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Sementara itu, di
beberapa negara lain, seperti Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Filipina, bahasa
Melayu menjadi bahasa kedua dan ketiga. Karena struktur bahasa melayu mirip dengan
bahasa Indonesia, besar kemungkinan bahasa Indonesia dapat diterima di negara-negara
itu.
D. Sektor ekonomi makro di Indonesia yang berkembang pesat menjanjikan lahan investasi
bagi investor asing. Itulah pintu gerbang untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada
dunia.
E. Produk sosial dan budaya Indonesia yang tersebar di negara-negara ASEAN dapat
menjadi media mengenalkan bahasa Indonesia. Sebagai contoh, di Malaysia film,
program televisi, dan musik dari Indonesia banyak digemari dan itu membuka peluang
bagi persebaran bahasa Indonesia.
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id

http://iptek.its.ac.id/index.php/jsh/article/download/674/397

https://www.goodnewsfromindonesia.id

https://nasional.kompas.com

https://www.kompasiana.com

http://setnas-asean.id/news/read/tujuan-asean-lengkap-dengan-sejarah-berdirinya-dan-
pembentukan-komunitas-asean

https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/GNG4VeAb-bahasa-indonesia-penuhi-
syarat-jadi-bahasa-asean

Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan dan keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing
dan kekuatan dari pasar suatu perusahaan untuk melayani. Penduduk Dunia Banyak yang
Menggunakan Bahasa Indonesia Lebih dari 250 juta jiwa kini telah menggunakan bahasa
Indonesia, yang merupakan angka terbesar di Asia Tenggara. Selain itu bahasa Indonesia sangat
mudah dikuasai, tidak mengenal kala, konjugasi maupun jenis kelamin kata benda. Lafal bahasa
Indonesia juga tidak sulit karena lebih tipis dan ringan. Sehingga orang asing yang akan belajar
menggunakan bahasa Indonesia akan mudah mempelajarinya. Selain itu data lain yang
memperkuat kedudukan bahasa Indonesia adalah berdirinya berbagai fakultas studi ketimuran
(faculty of oriental studies), Kajian Asia Tenggara (South-east Asian Studies), dan pusat studi
Indonesia (Indonesian Studies) di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Bahasa Indonesia
Sudah Mendunia.
Beberapa kata dalam bahasa Indoesia ternyata banyak dipakai di sejumah tempat
dibanyak negara. Kenyataan, memang beberapa kata dalam bahasa Indonesia atau mempunyai
arti yang sama dengan ata dari negara negara tertentu, misalnya bahasa Portugis, bahasa Belanda,
bahasa Spanyol, Bahasa India, dan juga beberapa negara lainnya. Beberapa kata dalam bahasa
daerah juga turut memperkaya khasanah bahasa Indonesia yang sebenarnya, akarnya berasal dari
bahasa Melayu.

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, ketrampilan dan


kemauan yang secara serius menghalangi kinerja suatu perusahaan. Gengsi Menggunakan
Bahasa Indonesia, banyak pihak yang telah merusak bahasa Indonesia dengan menggabungkan
bahasa Indonesia dengan bahasa asing secara ceroboh dan berlebihan. Dalam beberapa
pertemuan diskusi besar atau kecil, seminar atau ruang-ruang akademis lain bahkan sangat sering
penggunaan bahasa asing itu masuk begitu saja tanpa jelas.

Apa yang menjadi masalah sehingga banyak pihak tampak lebih akrab dan senang dengan
menggunakan kalimat asing semacam itu apakah ada persamaannya di dalam pembenaran
bahasa Indonesia? Bukankah semua kata/kalimat tersebut dengan mudah akan kita dapatkan
persamaannya di dalam bahasa kita. Katakanlah full of knowledge akan dapat tergantikan
dengan penuh pengetahuan/ilmu; Powerless dengan ketidakberdayaan; problem solving dengan
pemecahan masalah, dan sebagainya.

Kami memang belum pernah bertanya atau membuat penelitian secara lebih serius kenapa orang
lebih memilih menggunakan bahasa asing digabungkan dengan bahasa Indonesia sehingga jejel
riyel tidak jelas semacam itu. Namun ada kemungkinan kenapa hal tersebut dapat terjadi.

Pertama, persoalan gengsi. Orang akan merasa lebih terpandang sebagai orang ‘pintar’ jika
mampu menggunakan bahasa asing walaupun sedikit sekali pun dan tampaknya akan terlihat
gagah. Kedua, kemalasan mencari persamaan bahasa asing dengan bahasa Indonesia. Ketiga,
penyakit nginggris atau kebarat-baratan. Untuk yang ini bahkan tidak hanya dalam bahasa saja
tetapi juga sudah sampai dalam taraf sistem sosial hidup tiap orang.
Penggunaan Bahasa Inggris Membudaya dalam Kehidupan Sehari-hari. Akibat zaman
globalisasi, dan budaya konsumtif yang tinggi di kalangan masyarakat Indonesia, ditambah
banyaknya informasi, secara sadar atau tidak sadar, mau tidak mau, bahasa Inggris berani masuk
ke dalam sistem-sistem sosial di kalangan masyarakat. Misalnya, dalam bidang pendidikan,
banyaknya sekolah-sekolah, terutama dalam mata pelajaran eksakta: Kimia, fisika, matematika,
dan biologi bukunya menggunakan bahasa Inggris.

Begitu juga dalam dunia teknologi, kosa kata asing tak kuasa untuk dibendung. Masalahnya
kemudian bahasa itu diterima apa adanya, karena secara level orang sosial akan dianggap sebagai
orang modern.

Eksistensi Bahasa Indonesia Masih Lemah. Bahasa ini dianggap sama dengan bahasa Melayu.
Sementara anggapan orang asing seperti itu, orang Indonesia masih belum mengakui bahasa
Indonesia sebagai bahasa yang digunakan dikehidupan sehari-hari. Bahasa Betawi, Bali, Jawa,
Papua, dan sebagainya masih dikelola di luar wadah bahasa Indonesia. Dengan tata kelola bahasa
seperti itu, orang Indonesia sudah berhasil dibuat sangat primordial.

Pengembangan Proyek Melindo (Melayu Indonesia) yang Mencelakakan Bahasa Indonesia.


Terjepitnya bahasa Indonesia oleh bahasa Melayu boleh dikatakan sebagai kecelakaan kerja.
Kerjasama penyatuan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia (Melindo) yang dirintis oleh Slamet
Mulyana pada tahun 1950-an dan hingga sekarang masih dilakukan dengan berbagai menifestasi
sangat kontraproduktif. Bahkan kerjasama ini cenderung mencelakakan bahasa Indonesia.
Seperti dikatakan Lukman Ali (2000), proyek Melindo bermotif nekolim (neo-kolonialisme dan
imperalisme).

Pengembangan proyek Melindo membuktikan kelemahan dan (sekaligus) kecerobohan politisi


kebudayaan Indonesia, khususnya pembuat kebijakan bahasa Indonesia. Akan sia-sia ada
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 jika bahasa Indonesia tidak
merdeka, tetapi menyatu dengan bahasa Indonesia, mestinya bangsa Indonesia sudah bisa
dibedakan.
ASEAN merupakan akronim dari Association of SouthEast Asian Nations yaitu organisasi
ekonomi dan geo-politik yang dikhususkan untuk negara-negara yang berada di kawasan Asia
Tenggara. ASEAN didirikan secara resmi berdasarkan Deklarasi Bangkok di Thailand tepatnya
di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.

ASEAN didirikan oleh lima negara yang berada kawasan Asia Tenggara, yaitu Indonesia,
Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Terbentuknya organisasi ini dipicu adanya pertentangan antar dua negara adikuasa setelah
pecahnya Perang Dunia II yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Setelah itu, kedua negara adikuasa ini mengalami Perang Dingin selama bertahun-tahun dan
menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai area persaingan ideologi dua negara tersebut, yaitu
Uni Soviet sebagai Blok Timur dan Amerika Serikat sebagai Blok Barat.

Untuk mencegah terjadinya gangguan stabilitas dan keamanan, maka dibentuklah organisasi
yang bertugas mempersatukan dan mengayomi negara-negara di Asia Tenggara.

Sebenarnya sebelum ASEAN terbentuk, sudah ada beberapa organisasi lainnya seperti SEATO
(South East Asia Treaty Organisation), ASA (Association of Southeast Asia), dan Maphilindo
(Malaysia-Philipina-Indonesia).

Namun, ketiga organisasi yang terbentuk sebelum ASEAN ini tidak berjalan dan berkembang
dengan baik karena adanya perbedaan kepentingan dan ideologi para anggotanya.

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara memang sangat beragam dengan perbedaan dari
berbagai segi, seperti latar belakang, agama, budaya, ideologi, perekonomian, dan lain
sebagainya.

Terbentuknya organisasi ASEAN tidak lepas dari adanya persamaan yang melatarbelakanginya.

Berikut ini merupakan persamaan latar belakang negar-negara anggota ASEAN.

Adanya persamaan geografis yaitu sama-sama terletak di antara dua benua (Asia dan Australia)
dan dua Samudra (Hindia dan Pasifik).

Adanya persamaan dasar kebudayaan, bahasa, tata kehidupan, dan pergaulan yang hampir sama
sebagai negara-negara pewaris rumpun Melayu Austronesia.
Adanya persamaan nasib yaitu pernah merasakan dijajah bangsa Barat (kecuali Thailand),
sehingga memunculkan rasa kesetiakawanan antar negara di kawasan Asia Tenggara.

Adanya persamaan kepentingin di berbagai bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial-
budaya, dan keamanan.

Pada awalnya, ASEAN didirikan oleh lima negara yang diwakili oleh para menteri luar negeri
masing-masing negara.

Berikut ini nama-nama Menteri Luar Negeri beserta negara asalnya.

Adam Malik sebagai perwakilan dari Indonesia

Rajaratnam sebagai perwakilan dari Singapura

Tun Abdul Razak sebagai perwakilan dari Malaysia

Narsisco Ramos sebagai perwakilan dari Filipina

Thanat Khoman sebagai perwakilan dari Thailand

Hampir semua negara yang berada di kawasan Asia Tenggara merupakan anggota ASEAN,
kecuali Papua Nugini dan Timor Leste. Sebenarnya pada tahun 2011, Timor Leste mengajukan
diri untuk menjadi anggota ASEAN, namun mendapat pertentangan dari negara anggota ASEAN
lainnya.

Berikut ini merupakan anggota ASEAN beserta tanggal bergabungnya.

Indonesia sebagai negara pendiri tanggal 8 Agustus 1967.

Singapura sebagai negara pendiri tanggal 8 Agustus 1967.

Malaysia sebagai negara pendiri tanggal 8 Agustus 1967.

Filipina sebagai negara pendiri tanggal 8 Agustus 1967.

Thailand sebagai negara pendiri tanggal 8 Agustus 1967.

Brunei Darussalam sebagai negara anggota yang bergabung pada 7 Januari 1984.

Vietnam sebagai negara anggota yang bergabung pada 28 Juli 1995.


Laos sebagai negara anggota yang bergabung pada 23 Juli 1997.

Myanmar sebagai negara anggota yang bergabung pada 23 Juli 1997.

Kamboja sebagai negara anggota yang bergabung pada 16 Desember 1998.

Tujuannya didirikannya ASEAN adalah sebagai berikut yaitu :

✔   Menjaga dan memelihara stabilitas dan perdamaian antar negara-negara di kawasan Asia
Tenggara melalui hukum.

✔   Mempercepat proses pertumbuhan kebudayaan dan kemajuan sosial negara-negara anggota


ASEAN.

✔   Membantu meningkatkan kerja sama secara aktif di berbagai bidang, seperti ekonomi,
sosial, budaya, teknologi, dan administrasi.

✔   Bekerja sama untuk mencapai daya guna yang lebih baik di berbagai bidang, seperti
pertanian, industri, dan perdagangan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

✔   Terjadinya kerja sama yang baik dan saling membantu dalam hal fasilitas Latihan dan
penelitian di bidang pendidikan, teknik, kejuruan, dan administrasi.

✔   Memelihara kerja sama yang berguna untuk mempererat baik organisasi regional maupun


internasional dengan tujuan yang sama.

A. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan


di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk
memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera
dan damai.
B. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan
tertib hukum di dalam hubungan antara negaranegara di kawasan ini serta mematuhi
prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;
C. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalahmasalah yang
menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu
pengetahuan dan administrasi;
D. Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-sarana pelatihan dan penelitian dalam
bidang pendidikan, profesi, teknik, dan admistrasi;
E. Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri
mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi
internsional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
meningkatkan taraf hidup rakyat mereka;
F. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara; dan
G. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai onrganisasi internasional
dan regional yang mempunyai tujuan yang serupa, dan untuk menjajagi segala
kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai