Anda di halaman 1dari 2

Notulensi Kamis, 10 Oktober 2020

Ekonomi Moneter

Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk
pengendalian besaran moneter dan atau suku bunga untuk mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan, yang bertujuan keseimbangan interen (internal balance) dan
keseimbangan ekstern (external balance).

Kebijakan Moneter dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Kebijakan moneter ekspansif, merupakan kebijakan mendorong kegiatan ekonomi


2. Kebijakan moneter kontraktif, merupakan kebijakan memperlambat kegiatan ekonomi
Jangka waktu antara perubahan kebijakan dengan perubahan kegiatan ekonomi dibagi menjadi 2,
yaitu :

1. inside lag , jarak waktu dari timbulnya permasalahan di dalam perekonomian sampai
dengan dimulainya tindakan kebijakan untuk mengatasinya.
2. outside lag, jarak waktu antara saat mulai dilaksanakannya langkah kebijakan dan saat
timbulnya akibat pada perekonomian
Strategi dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, yaitu :

1. Penargetan Nilai Tukar (Exchange Rate Targeting)


2. Penargetan Besaran Moneter (Monetary Targeting)
3. Penargetan Inflasi (Inflation Targeting)
4. Strategi Kebijakan Moneter tanpa jangkar yang tegas (implicit but not explicit anchor)

Macam Kebijaksanaan Moneter, yaitu:

1. Kebijakan Pasar Terbuka (Open market Operation)


2. Tingkat Suku Bunga (Tingkat Diskonto)
3. Penentuan Cadangan Wajib (Reserves Requirement Policy)
4. Kebijakan Kredit Selektif
Efektivitas kebijakan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain :
1. Ada tidaknya tujuan yang saling bertentangan
2. Tingkat monetarisasi masyarakat
3. Faktor Kelambanan (Time Lag)
4. Pengaruh Lembaga Keuangan
5. Harapan (Expectation) masyarakat
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi variabel target

Pada tahun 1998 Nilai uang rupiah yang mulanya sekitar dibawah 4rb merosot hingga 16rb.
Dan Negara harus mengembalikan hutang negara sehingga Indonesia mengalami kebangkrutan
pada masa itu. Lalu berdampak pada uang yang beredar di Indonesia mengalami kenaikan
(inflasi), sehingga menstabilkan kembali dengan cara menaikan tingkat suku bunga hingga 60%
SBI Bank Indonesia. Namun menyebabkan bank umum mengalami penurunan, sehingga bank
umum juga mengikuti kenaikan suku bunga hingga 55%.

Pertanyaan:

Syarifatul Ulya (22)

Pada tahun 1998 apakah sama dengan masa sekarang?

Untuk politik lebih berbahaya sekarang. Namun dalam perekonomian indonesia lebih bagus
dibanding 1998

Lipna Marisa (11)

RUU Omnibus Law apakah berdampak baik dengan ekonomi sekarang?

Banyak Negara asing yang ikut campur dengan ekonomi kita yang sehingga berdampak posisi
tenaga kerja lemah. Dngan adanya RUU Omnibus Law, walaupun menarik investor asing masuk
yang bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan, tetapi sebaliknya membuka lapangan
pekerjaan bagi orang asing

Anda mungkin juga menyukai