Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK, TUJUAN, DAN MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Karakteristik PTK
Menurut IGAK Wardanai dan Kuswaya Wihardit (2014) terdapat beberapa karakteristik Penelitian
Tindakan Kelas, yaitu:

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik
yang dulakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan
perkataan lain, guru merasa bahwa ada sesuatu yang harus di perbaiki dalam praktik
pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan diprakarsai dari dalam guru sendiri (an inquiry
of practice from whitin), bukan oleh orang luar.
2. Self reflektif inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling
esensial. Untuk melakukan refleksi, guru berusaha bertanya pada diri sendiri, misalnya dengan
mengajukan pertanyaan berikut:
 Apakah penjelasan saya terlampau cepat?
 Apakah saya sudah member contoh yang baik?
 Apakah saya sudah memberi kesempatan beratanya kepada siswa?
 Apakah saya sudah memberi latihan yang memadai kepada siswa?
 Apakah hasil latihan siswa sudah saya komentari?
 Apakah bahasa yang saya gunakan dapat dipahami siswa?
Dari pertanyaan seperti di atas guru akan dapat memperkirakan penyebab dari masalah yang
dihadapi dan kemudian akan mencoba mencari jalan keluar untuk memperbaiki/meningkatkan hasil
belajar siswa.

1. Penelitian kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah kegiatan
pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi;
2. Penelitian Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Dimana perbaikan dilakukan
secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu,
dalam PTK dikenal adanya siklus tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka
mencapai perbaikan yang diinginkan.

Untuk lebih jelas perbedaan PTK dengan penelitian kelas non-PTK dapat kita amati pada table di
bawah ini:

No Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Kelas Non-PTK

1 Peneliti Guru Orang Luar

Rencana Oleh Guru (mungkin dibantu


2 Penelitian orang luar) Oleh Peneliti

Dirasakan oleh guru


Munculnya (mungkin dengan dorongan
3 masalah oleh orang luar) Dirasakan orang luar

Ada tindakan untuk


perbaikan yang berulang
4 Ciri Utama (siklus) Belum tentu ada

Sebagai Guru (Objek


5 Peran guru Sebagai Guru dan peneliti Penelitian)

Tempat
6 Penelitian Kelas Kelas
Proses
Pengumpulan Oleh guru sendiri atau
7 data bantuan orang lain Oleh Peneliti

Langsung dimanfaatkan oleh Menjadi milik peneliti


guru dan dirasakan oleh belum tentu dimanfaatkan
8 Hasil Penelitian Kelas oleh guru

Untuk memperjelas posisi PTK ada baiknya kita juga menyimak pendapat Raka Joni dkk., berkenaan
dengan perbedaan PTK dengan Penelitian Formal lainnya, yaitu:

No Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Kelas Non-PTK

1 Motivasi Tindakan Kebenaran

2 Sumber Masalah Diagnosis Status Induktif-Deduktif

Verifikasi dan menemukan


Memperbaiki praktik, pengetahuan yang dapat
3 Tujuan sekarang dan di sini digeneralisasi

Peneliti yang
4 terlibat Pelaku dari dalam Orang luar yang berminat

Sampel yang
5 Sampel Kasus Khusus representative

Baku dan Objektivitas dan


ketidakmemihakan yang
Longgar tapi berusaha untuk terintegrasi (build-in
Objektif-Jujur-tidak objectivity and
6 Metodologi memihak (Impartiality) impartiality)

Mendeskripsikan,
mengabstraksi, serta
Untuk memahami praktik menyimpulkan, dan
Penafsiran hasil melalui refleksi oleh praktisi membentuk teori oleh
7 penelitian yang membangun ilmuwan

Siswa belajar lebih baik Pengetahuan, prosedur,


8 Hasil Akhir (Proses dan Produk) atau materi yang teruji

Tujuan PTK
Penelitian pendidikan pada umumnya ditujukan untuk memperoleh landasan dalam
mempertimbangkan suatu prosedur kerja, khususnya prosedur pembelajaran, menjamin cara kerja
yang efektif dan efisien, memperoleh fakta-fakta tentang berbagai masalah pendidikan, dan
menghindarkan sesuatu yang dapat merusak, serta meningkatkan kompetensi guru dalam
mengembangkan pembelajaran. Berdasarkan pemahaman tersebut, secara umum penelitian
tindakan kelas bertujuan untuk:

1. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.


2. Meningkatkan layanan professional dalam konteks pembelaaran, khhususnya layanan
kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
3. Memberi kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran
yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
4. Memberi kesempatan kepada guru mengadakan kajian secara bertahap kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
5. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam pembelajaran.
Perkembangan masyarakat dewasa ini sangat cepat dan sangat kompleks sehingga tuntutan
terhadap layanan pembelajaran yang hams dilakukan oleh gmujuga meningkat. Penelitian tindakan
kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau memperbaiki
layanan pembelajaran tersebut.

Tujuan ini dapat dicapai dengan cara melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai
permasalahan pembelaj aran di kelas yang selama ini dihadapi, baik disadari atau mungkin tidak
disadari. Oleh karena itu, fokus penelitian tindakan kelas adalah terletak kepada tindakan-tindakan
altematif yang direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan, dan dievaluasi untuk mengetahui
efektivitas tindakan-tindakan Alternative itu dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi
oleh guru.

Jika perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran dapat terwujud dengan baik berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas, menurut Suyanto (1999) ada tujuan penyerta yang juga dapat dicapai
sekaligus dalam kegiatan penelitian itu. Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah terjadinya proses
latihan dalam jabatan oleh guru selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan. Ini dapat terjadi
karena tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah perbaikan dan peningkatan layanan
pembelajaran.Artinya, dengan penelitian tindakan kelas itu guru sekaligus banyak berlatih
mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif yang telah dipilihnya sebagai upaya untuk meningkatkan
layanan pembelajaran. Di sini guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang
keterampilan praktik pembelaj aran secara reflektifdaripada ilmu baru dari penelitian tindakan kelas
yang dilakukan itu. Dalam konteks pengalaman latihan guru ini, Borg (1996) menegaskan bahwa
tujuan utama penelifian tindakan adalah untuk pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada
persoalan-persoalan pembelajaranyang dihadapi guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan
untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.

McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan.
Kata perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks dengan proses pembelajaran. Jika tujuan
utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani
proses belajara mengajar, bagaimana tujuan ituu dapat di capai?. Tujuan itu dapat dicapai dengan
melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran.

Sedangkan dalam bukunya Kunandar (2008) disebutkan bahwa tujuan penelitian tindakan Kelas
adalah sebagai berikut:

1. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung
dalam interaksi antara guru dan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru,
dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.
2. Peningkatan kualitas praktik pembeljaran di kelas secara terus menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran
4. Sebagai alat training in-service,yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru,
mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
5. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap system
pembelajaran yang berkelanjutanyang biasanya menghambat inovasi dan perubahan
6. Peningkatan hasil mutu pendidikan melalui perbaikan praktik pembeljaran di kelas dengan
mengembangkan berbagai jenis ketrampilan dan menningktkan motivasi belajar siswa
7. Meningkatkan sikap profesionalpendidik dan tenaga kependidikan
8. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta proaktif
dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan
9. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses
pembelajran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga
situnjukkan untuk meningkatkan efisiensi peemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di
dalamnya

Manfaat PTK
Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek yakni aspek akademis dan aspek praktis. Aspek Akademis,
manfaatnya adalah untuk membantu guru mengahasilkan pengetahuan yang shahih dan relevan bagi
kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek. Adapun Manfaat Praktis
dari pelaksanaan PTK antara lain:

1. merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan
proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi
pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan
meningkatkan pendekatan, metode,maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan
suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas.
2. pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK maka guru
telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu
dikembangkan dan disesuaikan dnegan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan
secara efektif melalui proses pembelajran yang aktif,inovatif,kreatif,efektif dan menyenangkan.
Melalui PTK guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang praktik pembelajaran secara
efektif, dan bukan ditujukan untuk memperoleh ilmu baru dari penelitian tindakan kelas yang
dilakukannya. Dengan kata lain, tujuan utama PTK adalah mengembangkan katerampilan proses
pembelajaran. Bukan untuk mencapai pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Meskipun
demikian, PTK sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap pembelajaran
yang menjadi tugas utamanya. Berbagai manfaat penelitian tindakan kelas antara lain dapat
dikemukakan sebagai berikut.

1. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran yang


dilakukan senantiasa tampak baru dikalangan peserta didik.
2. Merupakan upaya pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai
dengan karakteristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.
3. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukannya, sehingga
pemahaman guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode maupun isi
pembelajaran.
Dalam pda ini, praktik PTK diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan pada
umumnya. Untuk mewujudkan tujuan dan memperoleh manfaat sebagaimana dikemukakan diatas,
terhadap beberapa hal yang harus ditanyakan dalam pelaksanaannya, sebagai berikut: a) Apakah
hipotesis tindakan telah dirumuskan berdasarkan tujuan dan hasil kajian dengan landasan yang tepat,
baik secara teoritis maupun konseptual? b) Apakah alternative pemecahan masalah yang
direkomendasikan dapat mencapai tujuan dan memecahkan permasalahan dengan tepat? c)
Bagaimanakah tindakan pemecahan masalah dilakukan, bagaimana mengetahui dan mengontrol
hasilnya? d) Bagaimanakah cara menguji hipotesis tindakan untuk membuktikan perbaikan kondisi
atau peningkatan kinerja system pembelajaran? e) Apakah pengambilan kesimpulan sesuai dengan
tujuan, kondisi dan karakteristik pembelajaran?
Referensi:

Hamzah, dkk. 2011. Menjadi peneliti PTK yang professional. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Mulyasa, E. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas,menciptakan perbaikan
berkesinambungan.  Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru  Jakarta: PT.
Rajagrafindo. Persada
Djunaidi, Ghony. M, 2008. Penelitian Tindakan Kelas  Malang: UIN-Malang Pers.
Asrori Muhammad, 2007. Penelitian Tindakan Kelas Bandung: CV. Wacana Prima.
Wardhani, IGAK dan Wihardit, Kuswaya, 2014. Penelitian Tindakan Kelas  Jakarta: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai