Carbon
Hydrogen
Oxygen
Nitrogen
Sulphur
Phospor
unsur-unsur lainnya dalam jumlah kecil
unsur penting BB
S
H
C
unsur-unsur yang jika terbakar menghasilkan kalor, dan disebut sebagai
“bahan yang dapat terbakar atau “combustible matter”, disingkat dengan
BDT
O bahan mineral
atau abu & air
N
“bahan yang tidak dapat terbakar” atau non-combustible matter, disingkat
dengan Non-BDT
komposisi BB padat menurut :
Analisis pendekatan Analysis tuntas
(proximate analysis) (ultimate analysis)
kandungannya akan BDT, air, abu…BDT terdiri dari yaitu komposisi bahan sampai unsur-unsurnya,
: seperti kandungan C, H, O, N , S, abu dan air
• Bahan yang bila terbakar membentuk gas atau Air yang terkandung dalam bahan bakar
uap, yaitu gas CO2, CO, SO2, Uap air. Bahan ini mencakup:
disingkat BTG
• Air yang menempel secara mekanis
• Bahan yang jika terbakar tidak membentuk gas,
• Air senyawa, yaitu air yang dapat terbentuk jika
dan pembakaran lebih lanjut terhadap bahan ini
unsure O dan H dalam bahan bakar mempunyai
menghasilkan kokas. Bahan ini disebut “karbon
perbandingan Stoikiometris.
tetap” atau fixed carbon disingkat KT
Setelah Proses Pembakaran :
BTG
Pada minyak bumi, kandungan hidrokarbon terdiri dari C5 sampai C16 meliputi seri Parafin,
Napftena, Olefin dan Aromatik
Nilai kalor adalah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna 1 kilogram atau satu satuan berat bahan
bakar padat atau cair atau 1 meter kubik atau 1 satuan volume bahan bakar gas, pada keadaan baku
Nilai kalor atas atau “gross heating value” atau “higher heating value” adalah kalor yang dihasilkan oleh
pembakaran sempurna satu satuan berat bahan bakar padat atau cair, atau satu satuan volume bahan bakar
gas, pada tekanan tetap, suhu 25 0C, apabila semua air yang mula-mula berujud cair setelah pembakaran
mengembun menjadi cair kembali
Nilai kalor bawah atau “net heating value” atau “lower heating value” adalah kalor yang besarnya sama
dengan nilai kalor atas dikurangi kalor yang diperlukan oleh air yang terkandung dalam bahan bakar dan air
yang terbentuk dari pembakaran bahan bakar untuk menguap pada 25 0C dan tekanan tetap. Air dalam
system setelah pembakaran berwujud uap air pada 25 0C
Kandungan Air Dalam Bahan Bakar
Air dalam bahan bakar cair merupakan air eksternal, bisa masuk kedalam bahan bakar dari proses
pengembunan dari udara yang masuk kedalam tangki, berperan sebagai pengganggu
Air dalam bahan bakar gas merupakan uap air yang bercampur dengan bahan bakar tersebut
Air yang terkandung dalam bahan bakar menyebabkan penurunan mutu bahan –bakar dan dapat merusak
pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak sliding pada pompa dan sistim bahan bakar, juga
mengakibatkan karat pada permukaan yang kena air, dan filter akan cepat kotor dengan demikian
kandungan air harus serendah mungkin.
Kandungan Abu
Abu yang terkandung dalam bahan bakar padat adalah mineral yang tak dapat terbakar ( Non-BDT )
yang tertinggal setelah proses pembakaran dan perubahan-perubahan atau reaksi-reaksi yang
menyertainya selesai
Abu didalam bahan bakar secara umum terdiri dari partikel-partikel padat, larutan garam anorganik
Abu berperan menurunkan mutu bahan bakar karena menurunkan nilai kalor
Di dalam dapur atau dalam generator gas, abu dapat meleleh pada suhu tinggi, menghasilkan massa
yang disebut “slag”. Sifat kandungan abu dapat ditandai oleh perubahan –perubahan yang terjadi bila
suhunya naik
Kandungan Belerang
Apa bila bahan bakar yang mengandung belerang dibakar, belerang akan terbakar membentuk gas
belerang dioksida (SO2) dan belerang trioksida (SO3 ), gas-gas ini bersifat sangat korosif terhadap
logam dan beracun
Kandungan sulfur didalam bahan bakar sangat mempengaruhi keausan mesin dan emisi gas buang, sulfur
teroksidasi ketika terjadi proses pembakaran.
Reaksi (1)
S + O2 → SO2
Reaksi (2)
2 SO2 + O2 → 2 SO3
Reaksi ini dipengaruhi beberapa factor seperti temperature pembakaran, temperature gas buang ,
kelembaban relative dan air fuel ratio
SO3 yang dihasilkan kemudian bereaksi dengan uap air hasil pembakaran dan membentuk asam
sulfat (H2SO4) , yang sangat korosif, sehingga merusak piston dinding silinder, cylinder head , katup
dan saluran buang dari katup buang, exhaust manifold sampai ujung knalpot
Reaksi (3)
SO3 + H2O → H2SO4
Kandungan BTG dan Daya Pembentuk Kokas
Jika bahan bakar padat dibakar tanpa udara berlebihan, pertama-tama yang menguap adalah air,
baru kemudian gas-gas yang terbentuk dari terbakarnya BTG
Makin tua umur geologis bahan bakar padat, makin rendah kandungan BTG –nya
Berat Jenis (Spesiffic Gravity)
Berat jenis dinyatakan dalam gram per. ml, dalam derajad API, dalam lb per gallon, atau lb per cu-
ft, dan derajat Baume berat jenis disingkat sp.gr. atau sg
Viskositas
kebalikan fluiditas atau daya alir
Mengingat kecepatan mengalir juga tergantung pada berat jenis, maka pengukuran viskositas
demikian dinyatakan sebagai “viskositas kinematik”
Satuan viskositas antara lain: poise, gram / cm detik, cST ( centi Stoke ), atau dengan skala
Saybolt Universal ( SU ) diukur dalam detik
Flash Point
Suhu dimana bahan bakar terbakar dengan sendirinya oleh udara sekelilingnya disertai kilatan
cahaya
Untuk menentukan kapan minyak terbakar sendiri, Pensky-Martens memakai sistim “closed cup”
sedang Cleveland memakai “open cup”
Uji dengan open cup menunjukan angka 20 – 30 0F lebih tinggi dari pada dengan closed cup
Titik bakar adalah suhu dimana bahan bakar cair yang dipanaskan pada keadaan baku dapat
terbakar selama waktu sekurang-kurangnya 5 detik
Bau
Bau tidak enak yang khas biasanya ditimbulkan oleh senyawa belerang dalam bahan bakar cair
Senyawa itu adalah belerang hidrokarbon atau merkaptan yang bersifat korosif
Titik Anilin
Suhu dimana sejumlah volume yang sama dari bahan bakar cair dan aniline tepat bercampur atau
suhu terendah dimana terjadi awan yang disebabkan karena batas pemisahan fase cair dari
campurannya yang homogen sejumlah volume Anilin yang sama dengan volume sampel menjadi
hilang
Faktor Karakterisasi & Titik Didih
Faktor karakterisasi ini memberi petunjuk tentang watak dan sifat-sifat termal fraksi minyak bumi
Disamping itu juga menyatakan perbedaan sifat parafinitas hidrokarbon secara kuantitatif atau
indeks parafinitas minyak bumi mentah
Faktor karakterisasi UOP ( Universal Oil Product Company) dinyatakan dalam persamaan :
19
FURTHER CONTACT
Stephanus Danny Kurniawan, S.T., M.Eng.
DTM SV UGM
+6285641999984
stephanus.danny.k@ugm.ac.id
Ig: @danny.krnwn