Anda di halaman 1dari 18

Pendidikan Kewarganegaraan

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh :
Aprianda Rifky Pradana (18171015106)

Jurusan :
Teknik Mesin

Dosen :
Drs. H. Imam Samyoto, SH, M.Kn.

INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO


JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan” tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua pihak
yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian
proklamasi, sejarah proklamasi, tujuan proklamasi, dan makna proklamasi bagi
bangsa Indonesia.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan
makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang. 

Jakarta, 24 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................... 3


2.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ....................................... 3
2.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ............................................ 3
2.3 Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan .......................................... 6
2.4 Landasan Pendidikan Kewarganegaraan ....................................... 8
2.5 Visi dan Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan .........................
10
2.6 Pengertian Negara dan Bangsa ......................................................
11
2.7 Hak dan Kewajiban Warga Negara ..............................................
12

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................ 14


3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................


15

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai (1) Latar belakang; (2) Rumusan masalah;
(3) Tujuan penulisan; (4) Manfaat penulisan.

1.1 Latar Belakang

Kita seharusnya bangga hidup di Negara yang kaya akan hal , seperti Negara
kita yang kaya akan budayanya . Negara kita kaya akan nilai budi pekertinya
seperti nila moral , nilai nilai social ,dan lain-lain. Banyak Negara – negara
tetangga iri atau menginginkan budaya – budaya kita menjadi hak milik Negara
tetangga tersebut, jika kita tidak mempertahankan budaya tersebut maka kita
jangan berharap anak cucu kita akan melihat budaya – budaya asli Indonesia .
Mungkin dengan menumbuhkan rasa Nasionalisme atau rasa cinta tanah air pada
diri kita masing-masing kita akan menghargai budaya – budaya kita sendiri dan
jasa – jasa para pahlawan kita yang telah mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia hingga akhirnya merdeka sampai saat ini . Banyaknya
masyarakat yang tidak mempunyai rasa Nasionalisme atau rasa cinta tanah air
membuat penulis terunggah untuk mendalami pentingnya mempelajari Pendidikan
Kewarganegaraan agar penulis bisa menganalisa lebih dalam lagi . Pendidikan
Kewarganegaraan wajib untuk didapatkan oleh masyarakat agar rasa nasionalisme
terhadap Negara kita tetap terjaga . Lembaga/institusi pendidikan merupakan
sarana utama dalam memberi pembelajaran bagi masyarakat.
           
Begitu pentingya bagi kita untuk mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan
sejak dini merupakan keharusan bagi kita untuk mempelajarinya agar kita lebih
memahami dan melaksanakan kehidupan bernegara dan berbangsa.

Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
• Latar Belakang Pendidikan  Kewarganegaraan
• Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan
• Pengertian dan Pemahaman Tentang Bangsa dan Negara

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini


adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan?
2. Apa sajakah tujuan dan makna Pendidikan Kewarganegaraan?
3. Bagaimanakah Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan terbentuk?
4. Pengertian dan pemahaman tentang bangsa dan negara.
5. Apa saja landasan hukum pendidikan kewarganegaraan?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan yang hendak


disampaikan untuk bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Menerapkan nilai nilai pancasila, membangun karakteristik yang lebih


baik untuk bangsa indonesia, dan Ikut serta dalam mengemukakan
gagasan/ide/pendapat yang ada di kalangan masyarakat maupun sekolah.
2. Mengetahui tentang pendidikan keawarganegaraan yang baik dan teratur
yang sudah di atur oleh suatu negara.

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan peneletian keseluruhan, manfaat penulisan yang akan di dapat


adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui lebih dalam tentang makna pendidikan kewarganegaraan.


2. Mengetahui sejarah pendidikan kewarganegaraan.
3. Mengetahui landasan hukum pendidikan kewarganegaraan.

2
BAB 2 PEMBAHASAN

Konsep pembahasan dalam penulisan ini meliputi kajian mengenai (1)


pengertian Pendidikan Kewarganegaraan; (2) Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan; (3) Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan; (4) Landasan
Pendidikan Kewarganegaraan; (5) Visi dan Misi dari Pendidikan
Kewarganegaraan; (6) Pengertian Negara dan Bangsa; (7) Hak dan Kewajiban
Warga Negara.

2.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Berawal dari istilah “Civic Education” diterjemahkan ke dalam bahasa


Indonesia menjadi Pendidikan Kewargaan dan akhirnya menjadi Pendidikan
Kewarganegaraan. Istilah “Pendidikan Kewargaan” diwakili oleh Azra dan Tim
ICCE (Indonesia Center for Civic Education) dari Universitas Islam Negeri
Jakarta, sebagai pengembang Civic Education pertama di perguruan tinggi.
Penggunaan istilah ”Pendidikan Kewarganegaraan” diwakili oleh Winaputa dkk
dari Tim CICED (Center Indonesia for Civic Education), Tim ICCE (2005: 6) 

Menurut Kerr, citizenship or civics education is construed broadly to


encompass the preparation of young people for their roles and responsibilities as
citizens and, in particular, the role of education (through schooling, teaching, and
learning ) in that preparatory process. (Winataputra dan Budimansyah, 2007: 4) 

Dari definisi Kerr tersebut dapat dijelaskan bahwa pendidikan


kewarganegaraan dirumuskan secara luas yang mencakup proses penyiapan
generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawab sebagai warga negara,
dan secara khusus, peran pendidikan termasuk di dalamnya persekolahan,
pengajaran dan belajar, dalam proses penyiapan warga negara tersebut. 

Menurut Azis Wahab, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan media


pengajaran yang meng-Indonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh
tanggung jawab. Karena itu, program PKn memuat konsep-konsep umum
ketatanegaraan, politik dan hukum negara, serta teori umum yang lain yang cocok
dengan target tersebut (Cholisin, 2000:18) 

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. 

Berbeda dengan pendapat di atas pendidikan kewarganegaraan diartikan


sebagai penyiapan generasi muda (siswa) untuk menjadi warga negara yang
memiliki pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk
berpartisipasi aktif dalam masyarakatnya (Samsuri, 2011: 28). 

3
Menurut Zamroni (Tim ICCE, 2005:7) pengertian pendidikan
kewarganegaraaanadalah: “Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis,
melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru, bahwa demokrasi
adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga
masyarakat”. 

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada


pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak
dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas,
2006:49).

Pendapat lain, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk


membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenan
dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara menjadi warga negara agar dapat diandalkan oleh bangsa
dan negara (Somantri, 2001: 154) 

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diharapkan mempersiapkan peserta didik


menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hakikat NKRI
adalah negara kesatuan modern. Negara kebangsaan adalah negara yang
pembentuknya didasarkan pada pembentukan semangat kebangsaan dan
nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakt untuk membangun masa depan
bersama dibawah satu negara yang sama. Walaupun warga masyarakaat itu
berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya 

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, penulis menyimpulkan pengertian


pendidikan kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang merupakan satu
rangkaian proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang
berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil, dan bertanggungjawab sehingga
dapat berperan aktif dalam masyarakat sesuai ketentuan Pancasila dan UUD 1945.
(https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/09/pengertian-pendidikan-
kewarganegaraan.html)

2.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

A.) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan tentu memiliki fungsi, peranan dan tujuan yang


dihasilkan. Terdapat tujuan pendidikan kewarganegaraan secara umum yaitu
fungsi dan tujuan dengan hasil dan output yang umum dirasakan. Selain itu juga
ada tujuan pendidikan kewarganegaraan secara khusus dengan mengkhususkan
tujuan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi atau sekolah.

B.) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Secara Umum

4
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan di Indonesia adalah untuk
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta
tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan
mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni.

Selain itu tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan lainnya yaitu


untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani. Peran kewarganegaraan pun cukup
penting untuk keberlangsungan bangsa dengan menambah wawasan dan
pengetahuan kewarganegaraan.

C.) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Secara Khusus

Secara khusus, terdapat beberapa tujuan kewarganegaraan yang


diperuntukkan untuk membentuk moral dan perilaku siswa. Pentingnya
mempelajari kewarganegaraan memang juga berperan pada moral dan perilaku
para siswa. Inilah beberapa tujuan pendidikan kewarganegaraan di sekolah secara
rinci.
 Mendorong siswa supaya mempunyai kemampuan serta kecakapan dalam
mengenali berbagai macam permasalahan hidup dan kesejahteraan
maupun cara-cara penyelesaiannya.
 Mendorong siswa agar mendapatkan kemampuan dalam memutuskan
sikap yang penuh tanggung jawab sesuai moral yang telah tertanam
didalam diri.
 Mendorong siswa agar dapat mengenali serta memahami segala bentuk
perubahan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.
 Mendorong siswa agar mempunyai kemampuan dalam memaknai segala
peristiwa sejarah juga nilai-nilai budaya dalam upaya menggalang
semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman ersatuan Indonesia.

D.) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa

Berikut merupakan tujuan pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa


menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Landasan
pendidikan kewarganegaraan ini diambil dari Keputusan Dirjen Dikti No.
267/Dikti/2000 yang mencakup tiga poin tujuan utama sebagai berikut.
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban
secara  santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik
dan bertanggung jawab.
2. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat
mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang
berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.

5
3. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Demikianlah info dan ilmu mengenai tujuan kewarganegaraan lengkap


beserta penjelasannya yang meliputi tujuan pendidikan kewarganegaraan secara
umum, secara khusus serta menurut Dirjen Dikti. Sekian ilmu pengetahuan kali
ini, semoga bisa menjadi referensi. (https://www.zonareferensi.com/tujuan-
pendidikan-kewarganegaraan/)

2.3 Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan

Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan (civics education) di dunia


diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 1790 di Amerika Serikat.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (civics education) agar penduduk Amerika
Serikat yang memiliki keragaman suku bangsa yang berasal dari banyak negara di
dunia yang datang ke Amerika. Diharapkan dengan “Civics” akan memiliki satu
indentitas sebagai bangsa Amerika.

Pengertian Civics menurut Henry Randall Waite adalah “The science of


citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized collection, the
individual in his relation to the state”.Pengertian terjemahan umum pendidikan
kewarganegaraan tersebut adalah ilmu yang membicarakan hubungan antara
manusia dengan manusia dalam perkumpulan perkumpulan yang terorganisasi
(organisasi social ekonomi, politik) dengan individu-individu dan dengan negara.

6
Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada tahun 1957


saat pemerintahan Sukarno atau yang lebih dikenal dengan istilah civics.
Penerapan Civics sebagai pelajaran di sekolah-sekolah dimulai pada tahun 1961
dan kemudian berganti nama menjadi pendidikan Kewargaan negara pada tahun
1968.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan resmi masuk dalam kurikulum


sekolah di Indonesia pada tahun 1968. Saat terjadi pergantian tahun ajaran yang
awalnya Januari – Desember dan diubah menjadi Juli – Juni pada tahun 1975,
nama pendidikan kewarganegaraan diubah oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP).

Nama mata pelajaran PMP diubah lagi pada tahun 1994 menjadi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pada masa Reformasi PPKn diubah
menjadi PKn dengan menghilangkan kata Pancasila yang dianggap sebagai
produk Orde Baru.

Untuk perguruan tinggi, jurusan pendidikan kewarganegaraan pada awalnya


menggunakan nama jurusan Civic Hukum kemudian pada orde baru berubah
menjadi Program Studi PMP-KN dan saat ini banyak yang menggunakan Program
Studi PPKn (PKn).

Kembali Ke Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Saat ini terjadi perdebatan dan perbincangan di elit penentu kebijakan


pendidikan di Indonesia untuk menambahkan kembali kata Pancasila ke mata
pelajaran PKn menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
kembali.

Salah satu alasan adalah nilai-nilai pancasila dalam diri peserta didik sudah
mulai luntur, maka perlu menghadirkan kembali nilai pancasila dari sila pertama
sampai dengan sila kelima kepada semua siswa. Rancangan ini masuk kurikulum
2013 namun pelaksanaannya masih belum merata di Indonesia sampai tahun 2016
ini.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkaitan erat dengan peran dan


kedudukan serta kepentingan warganegara sebagai individu, anggota keluarga,
anggota masyarakat dan sebagai warga negara Indonesia yang terdidik, serta
bertekad dan bersedia untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

PPKn dapat sebagai upaya mengembangkan potensi individu sehingga


memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan
memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam
berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan
Pancasila.

7
Pancasila merupakan dasar negara dan sebagai filsafat bangsa dan negara
Indonesia yang mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan
kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ke-
Tuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. (https://www.padamu.net/sejarah-pendidikan-kewarganegaraan)

2.4 Landasan Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan dapat bermanfaat untuk meningkatkan


kesadaran berbangsa dan bernegara, meningkatkan keyakinan akan ketangguhan
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Pelaksanaan pendidikan
kewarganegaraan memiliki 2 (dua) dasar sebagai landasannya, landasan yang
dimaksud adalah landasan hukum dan ideal.

 Landasan hokum

1. Undang-Undang Dasar 1945


 Pembukaan UUD 1945. Pembukaan alinea kedua tentang cita-cita
mengisi kemerdekaan dan alinea keempat khusus tentang tujuan
negara, yaitu keamanan dan kesejahteraan.
 Pasal 27 (3) (II), setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Pasal 30 ayat (1) (II), tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. Pasal 31 ayat (1) (IV), setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan. Pasal 28 A-J tentang Hak Asasi Manusia.

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982

Undang-undang No. 20/1982 adalah tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok


Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara 1982
No. 51, TLN 3234).
 Pasal 18 Hak dan Kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan
keikutsertaan dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui
pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bagian tidak terpisahkan
dalam sistem pendidikan nasional.
 Pasal 19 ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti
oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara bertahap, yaitu:
 Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dan
dalam gerakan Pramuka.
 Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan pada tingkat
Pendidikan Tinggi.

8
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional dan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, serta Nomor 45/U/2002 tentang
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan
Agama, Pendidikan Bahasa dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan
dalam kurikulum setiap program studi atau kelompok program studi.

4. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43 Tahun 2006

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen


Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 43/DIKTI/2006 tentang
Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi.
 Landasan ideal
Landasan ideal Pendidikan Kewarganegaraan yang sekaligus menjadi
jiwa dikembangkannya Kewarganegaraan adalah Pancasila. Pancasila
sebagai sistem filsafat menjiwai semua konsep ajaran
Kewarganegaraan dan juga menjiwai konsep ketatanegaraan
Indonesia. Dalam sistematikanya dibedakan menjadi tiga hal, yaitu:
Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dan Pancasila sebagai ideologi negara. Ketiga hal itu dapat
dibedakan, namun tidak dapat dipisahkan.

5. Pancasila sebagai Dasar Negara.

Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar pemikiran tindakan


negara dan menjadi sumber hukum positif di Indonesia. Pancasila sebagai
dasar negara pola pelaksanaannya dipancarkan dalam empat pokok pikiran
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan dalam pasal-
pasal UUD1945 sebagai strategi pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara.
Pembukaan UUD 1945 pokok pikiran pertama yaitu pokok pikiran persatuan
yang berfungsi sebagai dasar negara, merupakan landasan dirumuskannya
wawasan nusantara sebagai bagian dari geopolitik. Pokok pikiran kedua yaitu
pokok pikiran keadilan sosial yang berfungsi sebagai tujuan negara
merupakan tujuan wawasan nusantara sekaligus tujuan geopolitik Indonesia.
Tujuan negara dijabarkan langsung dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
keempat, yaitu tujuan berhubungan dengan segi keamanan dan kesejahteraan
dan ketertiban dunia. Geopilitik Indonesia pada dasarnya adalah sebagai
perwujudan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.

9
6. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur


yang diyakini kebenarannya. Perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila
terkandung juga dalam konsep geopolitik Indonesia demi terwujudnya
ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia sehingga ketahanan
nasional ini disusun dan dikembangkan berdasarkan geopolitik Indonesia.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila mencakup lima bidang kehidupan nasional
yaitu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam yang
disingkat dengan Ipoleksosbud Hankam. Ipoleksosbud Hankam menjadi
dasar pemikiran ketahanan nasional.
Dari lima bidang kehidupan nasional, bidang ideologi merupakan landasan
dasar. Ideologi itu berupa Pancasila sebagai pandangan hidup yang menjiwai
empat bidang lainnya. Dasar pemikiran ketahanan nasional di samping lima
bidang kehidupan nasional tersebut yang merupakan aspek sosial pancagatra
didukung pula adanya dasar pemikiran aspek alamiah trigatra yang
merupakan geostrategi Indonesia.

7. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kesatuan konsep-konsep


dasar yang memberikan arah dan tujuan dalam mencapai cita-cita bangsa dan
negara. Cita-cita bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dipancarkan
dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945 merupakan cita-cita untuk
mengisi kemerdekaan, yaitu: bersatu, berdaulat adil dan makmur.
(https://www.kompasiana.com/agusprasetyo/550ad6e4813311490eb1e69a/lan
dasan-tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-penyelenggaraan-pendidikan-
kewarganegaraan-di-perguruan-tinggi)

2.5 Visi dan Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti No. 43 / Dikti / Kep / 2006, terdapat visi
dan misi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai berikut:

Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan


sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program
studi, guna mengantarkan mahasiswa mementapkan kepribadiannya sebagai
manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa
mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki visi intelektual,
religiuus, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsanya.

Misi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan tinggi adalah untuk


membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah
air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,

10
teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.
Selain visi dan misi tersebut di atas pendidikan kewarganegaran mempunyai
tujuan umum dan khusus:

A. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa
mengenai hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan
oleh bangsa dan negara.

B. Tujuan Khusus
 Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan akan hak dan
kewajiban secara santun, jujur, demokratis serta ikhlas sebagai WNI
terdidik dan bertanggung jawab.
 Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat
mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang
berlandaskan Pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
 Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai perjuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa
dan bangsa. (http://tjiptosubadi.blogspot.com/2010/09/visi-misi-
pendidikan-kewarganegaraan.html)

2.6 Pengertian Negara dan Bangsa

Manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang dapat
dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Namun, keduanya tidak dapat
dipisahkan karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan
manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan. Oleh karena itu, harkat dan martabat setiap
individu harus diakui secara peuh untuk mencapai kebahagiaan bersama.

Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia perlu diberi kebebasan, baik


kebebasan asasi maupun kebebasan sosial. Kebebasan asasi adalah ungkapan
martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang mampu melakukan pilihan-
pilihannya sendiri serta menentukan sikap dan pendiriannya sendiri. Adapun
kebebasan sosial adalah melakukan hubungannya dengan manusia lain.

Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu bekerja sama dengan
orang lain. Sebagai makhluk individu, manusia dituntut untuk mampu hidup
bermasyarakat dan memenuhi segala kebuthan hidupnya sendiri. Oleh karena itu,
manusia diharuskan untuk bekerja sama, tolong-menolong. Saling menghormati,
dan saling memberikan kesempatan kepada orang lain. Dengan kata lain, dalam
memenuhi kebutuhan pribadinya, manusia diwajibkan mau dan mampu
mengendalikan dirinya masing-masing. Banyak kewajiban yang haris
dilaksanakan oleh manusia dalam memenuhi kebuthan hidupnya, di antaranya
manusia dituntut untuk melakukan hal-hal, antara lain:

11
1. Mengembangkan sikap tenggang rasa (tepa selira), serta saling mencintai
antara sesama manusia.
2.  Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.
3. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
4.    Menghormati hak-hak orang lain tidak boros.
5.    Menghargai hasili karya orang lain.

Perilaku-perilaku tersebut merupakan cerminan pengendalian diri yang harus


dilaksanakan oleh setiap manusia dalam memenuhi kebutuhan pribadinya. Oleh
karena itu, setiap manusia dipacu untuk giat memenuhi kebutuhan pribadi dengan
tetap memperhatikan hal-hal tersebut. Dengan demikian, setiap manusia
hendaknya dsadar bahwa di samping dirinya, masih ada orang lain yang memiliki
hak yang sama sebagai makhluk sosial. Dalam memenuhi kebutuhan hidup,
diharapkan tidak terjadi benturan, bahkan harus dapat saling mengendalikan diri.
Jika manusia tidak mau dan tidak mampu mengendalikan diri, kehidupan ini akan
menjadi kacau dan menciptakan masyarakat yang anarki.

Bangsa merupakan kesatuan masyarakat yang mempunyai cita-cita yang


sama dalam kehidupannya didasarkan pada persamaan ras, sejarah, dan wilayah.
Adapun negara adalah alat dari manusia dan bangsa itu sendiri yang mempunyai
kekuasaan mengatur hubungan manusia di dalamnya. Manusia merupakan objek
dan subjek dari kekuasaan, yaitu sebagai pihak yang memberi perintah dan yang
diperintah. Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang melekat pada dirinya, yaitu
sebagai berikut:
 Sifat memaksa :
Agar kehidupan berjalan secara tertib dan aman berdasarkan peraturan
yang berlaku, negara mempunyai kekuasaan untuk melaksanakan
peraturan kepada seluruh lapisan masyarakat.
 Sifat monopoli :
Negara mempunyai hak monopoli dalam menerapkan tujuan bersama
dari masyarakat.
 Sifat mencakup semua :
Peraturan yang dikeluarkan negara berlaku untuk semua yang berada
di negara tersebut tanpa terkecuali.
(http://melinmelinda49.blogspot.com/2016/10/pengantar-pendidikan-
kewarganegaraan.html)

2.7 Hak dan Kewajiban Warga Negara

Berdirinya suatu negara harus memenuhi tiga syarat yaitu wilayah, rakyat,
dan pemerintahan yang berdaulat. Rakyat yang menetap di suatu wilayah disebut
warga negara. Setiap warga negara memiliki kewajiban terhadap negara dan hak
yang diberikan oleh negara.Berikut ini merupakan beberapa kewajiban warga
negara, yaitu:
 Menaati undang-undang dan menjunjung tinggi perundang-undangan
yang berlaku.
 Membayar pajak, bea, dan cukai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Mendahulukan kepentingan negara dan bangsa.

12
 Menjaga keamanan dan ketertiban nasional.
 Membela negara dari ancaman di dalam maupun di luar negri.
 Mensukseskan pemilu baik secara pasif maupun secara aktif sebagai
peserta pemilu.

Menurut George Jellinek setiap warga negara mempunyai empat kedudukan


hukum, yaitu:
 Status positif, yaitu hak kepada warga negara untuk menuntut tindakan
positif berupa perlindungan jiwa, hak milik, dan kemerdekaan.
 Status negatif, yaitu negara tidak ikut campur  tangan terhadap hak asasi
warga negaranya.
 Status aktif, yaitu hak warga negara untuk ikut serta dalam pemerintahan
 Status pasif, yaitu kewajiban warga negara untuk taat dan tunduk kepada
peraturan yang dibuat oleh negaranya.

Beberapa hak dasar yang dimiliki oleh warga negara, antara lain :
 Hak untuk merdeka
 Hak untuk mendapat kedudukan yang sama di mata hokum
 Hak perlindungan
 Hak untuk berpolitik
 Hak sosial
(http://melinmelinda49.blogspot.com/2016/10/pengantar-pendidikan-
kewarganegaraan.html)

13
BAB 3 PENUTUP

Pada bab penutup ini membahas seputar (1) Kesimpulan; (2) Saran.

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil adalah Pendidikan Kewarganegaraan


(Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
diri yang beragam dari segi agama, sosial-budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa
untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945. Pelajaran pendidikan
kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang
baik (to be good citizenship), cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada
bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dengan
mempelajari pendidikan kewarganegaraan, anda dapat memahami hak dan
kewajiban sebagai seorang warga negara.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penulisan ini adalah sebaiknya sebelum
memulai untuk menulis, dapat mencari sumber landasan teori yang dapat
dipertanggung jawabkan dan mengetahui tujuan yang ingin dicapai dan
memahami benar isi teori sehingga dapat memberikan tanggapan dan kesimpulan
yang tepat.

Kepada masyarakat Indonesia khususnya untuk kalangan kampus ITBU


untuk selalu menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam semua aspek
pendidikan di Indonesia, serta melakukan kajian-kajian tentang pembenahan
sistem yang ada sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi lebih baik. Tentu
hal ini tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi
luhur.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/09/pengertian-pendidikan-
kewarganegaraan.html (diakses pada tanggal 22 Maret 2019)

https://www.zonareferensi.com/tujuan-pendidikan-kewarganegaraan/
(diakses pada tanggal 22 Maret 2019)

https://www.padamu.net/sejarah-pendidikan-kewarganegaraan (diakses
pada tanggal 22 Maret 2019)

https://www.kompasiana.com/agusprasetyo/550ad6e4813311490eb1e69a/la
ndasan-tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-penyelenggaraan-pendidikan-
kewarganegaraan-di-perguruan-tinggi (diakses pada tanggal 22 Maret 2019)

(http://tjiptosubadi.blogspot.com/2010/09/visi-misi-pendidikan-
kewarganegaraan.html (diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

http://melinmelinda49.blogspot.com/2016/10/pengantar-pendidikan-
kewarganegaraan.html (diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

http://melinmelinda49.blogspot.com/2016/10/pengantar-pendidikan-
kewarganegaraan.html (diakses pada tanggal 24 Maret 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai