401 892 1 PB
401 892 1 PB
id
Volume 16, No 1, Juni 2020, hal 44-52 p-ISSN 1858-0696
DOI. 10.26753/jikk.v16i1.401 e-ISSN 2598-9855
Abstract
44
media pembelajaran yang dapat digunakan materi e-learning harus memenuhi tujuan
apabila dosen dan mahasiswa tidak bisa pengguna, bermanfaat, relevan terhadap
bertatap muka untuk melakukan topik, dan dapat diakses. c. Akurasi
pembelajaran secara langsung, hal ini (Accuracy): Akurasi melingkupi ketepatan
diterapkan untuk meningkatkan kualitas dalam pengolahan data, efektivitas
pendidikan melalui optimalisasi proses informasi yang disampaikan, dan
belajar mahasiswa. Pembelajaran e- kesesuaian antara pembelajaran tatap
learning adalah bagian dari pembelajaran muka dengan e-learning. d. Kecepatan
jarak jauh, sedangkan pembelajaran online Merespon (Speed responsiveness):
adalah bagian dari e-learning (Yazdi, Berkaitan dengan kecepatan akses bagi
2012). E—learning mengacu pada pengguna saat menggunakan sistem
penggunaan informasi berbasis jaringan informasi. Kecepatan merespon akan
dan teknologi komunikasi dalam sangat dipengaruhi oleh infrastruktur e-
pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran learning. Hal itu dapat berupa personal
(Prince, 2004). computer (PC), jaringan komputer,
Faktor yang mempengaruhi penerimaan internet, dan perlengkapan multimedia
pengguna terhadap teknologi melalui seperti DVD/ VCD player, e-book, dan
Technology Acceptance Model (TAM), media lainnya. e. Keamanan dan Privasi
yaitu: a. Kemudahan Pengguna (Easy of (Security and Privacy): Privasi
use ): Persepsi kemudahan penggunaan menyangkut hak individu untuk
mampu meyakinkan pengguna bahwa mempertahankan informasi pribadi dari
sistem yang akan digunakan mudah dan pengaksesan oleh orang lain yang tidak
bukan merupakan beban bagi mereka. diberi izin unruk melakukannya.
Sistem yang mudah digunakan akan terus Penggunaan teknologi informasi
dipakai oleh institusi. Persepsi kemudahan berkecenderungan membuat pelanggaran
penggunaan mempengaruhi kegunaan, terhadap privasi jauh lebih mudah terjadi.
sikap, minat, dan perilaku. b. Bentuk Privasi informasi adalah hak individu
(Format): Selain itu, bentuk juga tidak untuk menentukan kapan, bagaimana, dan
terbatas pada ruang yang menyediakan apa saja informasi yang ingin
materi, hasil pengolahan e-learning, dikomunikasikan dengan pihak lain
beserta fitur-fitur yang berkaitan. Namun (Faoziah, 2017).
juga melingkupi konten. Dimana isi dari Pembelajaran jarak jauh menggunakan
45
metode e-learning mengharuskan terhadap kepuasan mahasiswa Kebidanan
mahasiswa untuk beradaptasi dengan dalam masa pandemic dan sebagai
situasi yang harus dilakukan. E-learning masukan pengembangan metode
tidak terlepas dari pentingnya jaringan pembelajaran jarak jauh.
internet yang stabil untuk kelancaran
METODE
pembelajaran. Selain itu, untuk dapat
Penelitian ini menggunakan metode
menghasilkan tenaga bidan yang
kuantitatif dengan desain penelitian
mempunyai kompetensi sesuai dengan
deskriptif korelatif menggunakan
yang diharapkan tersebut maka sangatlah
pendekatan cross sectional. Populasi
dibutuhkan pengelolaan pendidikan yang
adalah mahasiswa Prodi D3 Kebidanan
berkualitas. Kualitas suatu produk baik
STIKES Muhammadiyah Gombong.
barang maupun jasa dapat menentukan
Pengambilan sampel menggunakan
tingkat kepuasan para pelanggannya.
purposive sampling yaitu teknik
Kepuasan adalah istilah evaluatif yang
penentuan sampel dengan pertimbangan
menggambarkan suka dan tidak suka
dan kriteria tertentu berdasarkan tujuan
(Simamora, 2000). Kepuasan pelanggan
penelitian. Sampel dalam penelitian ini
adalah perasaan senang atau kecewa
adalah mahasiswa tingkat I dan II
seseorang yang berasal dari perbandingan
(semester 2 dan 4) berjumlah 59 orang
antara kesannya terhadap kinerja (atau
pada Mei 2020. Instrumen yang digunakan
hasil) suatu produk dengan harapan-
dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
harapannya (Kotler, 2000). Pengukuran
memuat data karakteritik responden,
tingkat kepuasan sangat erat kaitannya
persepsi mahasiswa terhadap
dengan kualitas jasa yang diberikan
pembelajaran e-learning (persepsi
kepada pelanggannya (mahasiswa)
kehandalan, persepsi daya tanggap
(Winarsih, 2007).
pembelajaran, persepsi kepastian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pembelajaran, persepsi empati), dan
pengaruh persepsi e-learning terhadap
kepuasan mahasiswa terhadap
kepuasan mahasiswa Kebidanan dalam
pembelajaran e-learning.Teknik analisa
masa pandemik di STIKES
data menggunakan uji normalitas data,
Muhammadiyah Gombong. Manfaat
analisis univariat, dan analisis bivariate
penelitian ini adalah menambah khasanah
(chi square).
bahan bacaan tentang persepsi e-learning
46
HASIL dari tingkat, lokasi pembelajaran e-
Karakteristik Responden learning selama masa pandemic, keadaan
Pada tabel 1 akan dijabarkan mengenai jaringan internet, dan media pembelajaran
hasil analisis univariat variabel penelitian yang sering digunakan.
yaitu karakteristik responden yang terdiri
47
Tabel 4. Pengaruh Persepsi Pembelajaran E-Learning Terhadap Kepuasan Mahasiswa
Persepsi Kepuasan Total p
Puas Kurang Puas n %
n % n %
Baik 22 37,3 2 3,4 24 40,7 *0,000
Kurang Baik 3 5,1 32 54,2 35 59,3
Total 25 42,4 34 57,6 59 100
* Uji Chi Square
48
mencanangkan lahirnya sistem mengaplikasikan sistem e-learning ini,
pembelajaran yang berbasiskan antara lain : (a) Masih kurangnya
teknologi jaringan ini, seperti lahirnya kemampuan menggunakan Internet
konsep tentang distance learning, web- sebagai sumber pembelajaran; (b) Biaya
based education, dan e-learning, yang yang diperlukan masih relative mahal
jika ditinjau dari implementasinya untuk tahap-tahap awal; (c) Belum
mempunyai wujud yang hampir sama, memadainya perhatian dari berbagai
yaitu memanfaatkan fasilitas jaringan pihak terhadap pembelajaran melalui
internet sebagai salah satu sarana dan Internet dan (d) Belum memadainya
media dalam pendidikan dan infrastruktur pendukung untuk daerah-
pengajaran. Perkembangan teknologi daerah tertentu.
jaringan Internet telah mengubah Pembelajaran e-learning tidak lepas
paradigma dalam mendapatkan dengan platform pembelajaran yang
informasi dan berkomunikasi, yang digunakan, STIKES Muhammadiyah
tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang Gombong memiliki fasilitas
dan waktu. Melalui keberadaan internet pembelajaran e-learning dengan
mereka bisa mendapatkan informasi menggunakan E-Learning STIMUGO
yang dibutuhkan dimanapun dan yang bisa diakses di
kapanpun waktu yang diinginka (Adri, edu.stikesmuhgombong.ac.id.
2007). Selain menggunakan Edu, mahasiswa
Menurut Soekartawi (2003) dalam Adri Kebidanan STIKES Muhammadiyah
(2007) E-Learning berarti pembelajaran Gombong juga menggunakan platform
dengan menggunakan jasa bantuan lain tergantung kondisi jaringan dan
perangkat elektronika, khususnya kebutuhan dosen dan mahasiswa yaitu
perangkat komputer. Oleh karena itu e- Zoom, Google Meeting, Google
learning sering juga disebut on-line Classroom, dan Whatsapp Group. Hasil
course. Dalam berbagai literature e- penelitian menunjukkan Google
learning tidak dapat dilepaskan dari Classroom yang paling sering
jaringan Internet, karena media ini yang digunakan yaitu 39%, Zoom 25,4%,
dijadikan sarana untuk penyajian ide Whatsapp Group 20,3%, dan Edu
dan gagasan pembelajaran, namun 15,3%.
dalam perkembangannya masih Sejalan dengan perkembangan ICT
dijumpai kendala dan hambatan untuk (Information, Comunication and
49
Technology), muncul berbagai model dan setiap orang memandang realitas
pembelajaran secara online. dari sudut perspektif yang berbeda. Ada
Selanjutnya muncul istilah sekolah sejumlah faktor yang dapat
berbasis web (web-school) atau sekolah berpengaruh untuk memperbaiki dan
berbasis internet (cyber-school), yang kadang-kadang mendistorsi persepsi
menggunakan fasilitas internet sebagai seseorang Faktor-faktor ini dapat
elemen pengayanya. Penelitian yang terletak pada pelaku persepsi/
dilakukan oleh Kuntarto dan Asyhar pemersepsi, terletak pada obyek/ target
(2016) bahwa ID Model Blended persepsi, dan dalam konteks situasi di
Learing telah mampu meningkatkan mana persepsi itu dilihat.
pemahaman mahasiswa secara Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian
signifikan. Dalam sistem pembelajaran besar kepuasan mahasiswa tentang
jarak jauh (distance learning) adalah pembelajaran e-learning dalam kategori
metode pembelajaran dimana aktivitas kurang puas sebanyak 34 orang (57,6%)
pembelajaran dilaksanakan secara dan yang berada dalam kategori puas
terpisah dari aktivitas belajar. Sebagian sejumlah 25 orang (42,4%).
besar karena pebelajar bertempat Penelitian mengenai kepuasan
tinggal jauh atau terpisah dari lokasi pelanggan dilakukan dengan penelitian
lembaga pendidikan. survai baik melalui post, telepon
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa maupun wawancara langsung. Melalui
sebagian besar persepsi mahasiswa survai perusahaan akan memperoleh
tentang pembelajaran e-learning dalam tanggapan atau umpan balik secara
kategori kurang baik sebanyak 35 orang langsung dari pelanggan dan juga
(59,3%) dan yang berada dalam memberikan tanda (signal) yang positif
kategori baik sejumlah 24 orang bahwa perusahaan menaruh perhatian
(40,7%). terhadap para pelanggannya (Kotler,
Menurut teori Walgito (1997) dalam 2000). Penelitian ini menunjukkan ada
Winarsih (2007) dinyatakan bahwa ketidakpuasan pada sebagian besar
persepsi adalah proses mental yang mahasiswa terhadap e-learning yang
terjadi pada manusia sebagai hasil kerja dilaksanakan, dari hasil survey yang
indra dalam upaya menafsirkan, dapat diisi secara essay sebagian besar
mengorganisasikan dan mengolah mahasiswa mengeluhkan kesulitan
pertanda yang terjadi dilingkungannya jaringan internet karena belajar di
rumah masing-masing yang tidak
50
semuanya terdapat jaringan internet menunjukkan hasil yang bervariasi
yang baik, serta mahasiswa juga lebih karena persepsi mahasiswa dipengaruhi
banyak menggunakan data internet, oleh karakteristik pribadi antara lain
sehingga kebutuhan pembelian data sikap, motivasi, interes, pengalaman
internet meningkat. Selain itu sebagian masa lalu dan ekspektasi. Sikap
besar mahasiswa mengalami mahasiswa terhadap dosen yang sama
ketidakpuasan dalam hal pembelajaran bisa berbeda, tergantung tingkat
tentang keterampilan yang seharusnya kesukaan mereka untuk bertanya /
dilakukan di laboratorium. diskusi dan cara dosen yang
Tabel 4 menunjukkan hasil penelitian bersangkutan memberikan kuliah.
bahwa mahasiswa yang memiliki Motiv seseorang bisa muncul jika ada
persepsi kurang baik dan merasa tidak kebutuhannya yang belum terpenuhi.
puas sebanyak 32 orang (54,2%), Hal ini akan memberikan stimulasi atau
sedangkan yang memiliki persepsi baik mempengaruhinya untuk berpersepsi
dan merasa puas dengan pembelajaran kuat terhadap obyek tertentu yang
e-learning selama masa pandemic sesuai dengan motivnya.Interest
sejumlah 22 orang (37,3%). Hasil seseorang yang sedang disibukkan
penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan problem – problem pribadi,
responden yang memiliki persepsi akan sulit untuk memperhatikan
kurang baik mempunyai pelajaran di kelas. Pengalaman masa
kecenderungan tidak puas dengan lalu dapat dihubungkan dengan interest,
pembelajaran e-learning, sebaliknya dimana pengalaman masa lalu
responden yang memiliki persepsi baik seseorang terhadap sesuatu obyek dapat
mempunyai kecenderungan merasa menurunkan interest seseorang pada
puas dengan pembelajaran e-learning. obyek tersebut. Ekspektasi juga dapat
Pengujian hipotesis dilakukan mendistorsi persepsi seseorang dalam
menggunakan uji chi square dan arti seseorang akan melihat apa saja
diperoleh nilai p sebesar 0,000 artinya yang ia harapkan untuk dilihat.
P-value < 0,05 sehingga Ha diterima Menurut Kotler (2000) dalam Winarsih
dan Ho ditolak, dengan demikian (2007) bila fasilitas dapat terpenuhi
terdapat pengaruh antara persepsi dengan baik maka kepuasan mahasiswa
pembelajaran e-learning terhadap juga akan bertambah karena kepuasan
kepuasan mahasiswa. pelanggan merupakan perasaan senang
Persepsi mahasiswa terhadap kepuasan atau kecewa seseorang yang berasal
51
dari perbandingan antara kesannya Jersey,07458.
terhadap kinerja (atau hasil) suatu
Kuntarto, E. Asyhar, R. (2016).
produk dengan harapan – harapannya. Pengembangan Model
Pembelajaran Blended Learning
Pada Aspek Learning Design
SIMPULAN DAN SARAN Dengan Platform Media Sosial
Terdapat pengaruh antara persepsi Online Sebagai Pendukung
pembelajaran e-learning terhadap Perkuliahan Mahasiswa.
kepuasan mahasiswa Kebidanan Repository. UNJA.ac.id
STIKES Muhammadiyah Gombong.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan Prince, M. (2004). Does Active
bahwa sebagian besar mahasiswa masih Learning Work? A Review of the
belum puas dengan metode Research. Journal of Engineering
pembelajaran e-learning. Oleh karena Education v. 93, p. 223-231.
itu berdasarkan hasil penelitian
diharapkan dosen lebih variatif dalam Simamora,B. (2000). Memenangkan
melakukan pembelajaran e-learning Pasar Dengan Pemasaran Efektif
dan memperhatikan beban tugas dan Profitabel.,PT Gramedia
mahasiswa agar tetap seimbang sesuai Pustaka Utama,Jakarta.
kondisi dan kebutuhan pembelajaran
Sudarisman, S. (2011). Tugas Rumah
DAFTAR PUSTAKA Berbasis Home Science Process
Skill (Hsps) Pada Pembelajaran
Biologi Untuk Mengembangkan
Adri, M. 2007. Pemanfaatan Internet
Literasi Sains Siswa. Prosiding
Sebagai Sumber Pembelajaran.
Seminar Nasional Biologi. Vo.8
Semiloka Pengembangan
No.1. Jurnal FKIP UNS.
Model Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi FT UNP
Winarsih, S. (2007). Pengaruh Persepsi
Faoziah, RA. Sembiring, J. (2017). Mutu Pembelajaran Praktek
Pengaruh Implementasi Laboratorium Kebidanan
Pembelajaran E-Learning Terhadap Kepuasan Mahasiswa
Di Program Studi Kebidanan
Terhadap Kepuasan Mahasiswa Magelang Poltekkes Semarang
Universitas Telkom. E- Tahun 2007.
Proceeding of management. http://eprints.undip.ac.id/18332/
Vol.4, No.3. Desember 2017.
2547-2554. Yazdi, Mohammad. (2012). E-Learning
Sebagai Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi.
Kotler Philip. (2000). Marketing
Jurnal Ilmiah Forensik Vol. 2, No.
Management The Milleneum
1, p. 122-127.
Edition,Ij,Prentice-
Hall,Inc,Upper Saddle River,New
52