Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN AKHIR PENDIDIKAN PROFESI NERS

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN PERIODE DARING


5 OKTOBER- 17 OKTOBER 2020

Oleh :
Kelompok 3

KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAMSTUDI PROFESI KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp/Fax (0331) 323450

i
LAPORAN AKHIR PENDIDIKAN PROFESI NERS
STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN PERIODE DARING
5 OKTOBER- 17 OKTOBER 2020

Oleh :
Kelompok 3
1. Yeti Novitasari, S.Kep 202311101016
2. Haidar Ali, S.Kep 202311101021
3. Sri Yuni Wulandari,S.Kep 202311101056
4. Iif Adwiyatu Iffa,S.Kep 202311101074

KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAMSTUDI PROFESI KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp/Fax (0331) 323450

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB 1. KASUS MANAJEMEN KEPERAWATAN.........................................................1
1.1 Kasus Keperawatan.................................................................................................1
BAB 2. PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN M1-M5................................2
2.1 Ketenagaan (Man/M1)............................................................................................2
2.2 Sarana Prasarana (M2- Material)............................................................................6
2.3 Metode (M3/Method)..............................................................................................7
2.4 Pembiayaan (M4/Money)......................................................................................12
2.5 Pemasaran (M5/Marketing)...................................................................................13
Tabel 2.4 BOR, AVLOS, TOI, BTO di Ruang Cempaka tahun 2020..............................14
BAB 3. ANALISIS SWOT..............................................................................................17
3.1 Analisis SWOT.....................................................................................................17
3.1.1 Ketenagaan (Man/M1)....................................................................................17
3.1.2 Sarana dan Prasarana (Material/M2)...............................................................18
3.1.3 Metode (Method/M3)......................................................................................20
3.1.4 Sumber keuangan (Money/M4).......................................................................21
3.1.5 Pemasaran Bangsal (Market/M5).............................................................23
3.1.6 SWOT M1-M5................................................................................................24
3.1.7 Matrikulasi M1-M5.........................................................................................28
3.2 Diagram Layang...............................................................................................29
BAB 4. PRIORITAS MASALAH DAN POA.................................................................31
4.1 Daftar Masalah......................................................................................................31
4.2 Penampisan Prioritas Masalah...............................................................................32
4.3 Penampisan Prioritas Tindakan.............................................................................34
4.4 PlanningOf Action.................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................40
Skenario Role Play Manajemen Keperawatan Timbang Terima......................................41
Skenario Role Play Manajemen Keperawatan..................................................................46
Diskusi Refleksi Kasus....................................................................................................46
Pre Conference.................................................................................................................52
Post Conference...............................................................................................................54

iii
Skenario Role Play Manajemen Keperawatan..................................................................56
Penyuluhan Terkait Covid-19..........................................................................................56
Satuan Acara Penyuluhan................................................................................................61
Laporan Hasil Penyuluhan...............................................................................................64

iv
BAB 1. KASUS MANAJEMEN KEPERAWATAN

1.1 Kasus Keperawatan


Pada Ruang Cempaka (penyakit dalam) di Rumah Sakit Universitas
Jember, terdapat 17 bed pasien yang semuanya masih layak digunakan.
Fasilitas yang ada di ruang Cempaka terdapat ruang kepala ruangan, mushalla,
kamar mandi, ruang perawat, ruang obat, dan ruang diskusi. Perawat yang ada
diruang Cempaka sejumlah 13 perawat ( 5 ners, 8 ahli madya keperawatan)
sudah termasuk kepala ruangan, terdapat juga 2 orang pekarya kesehatan dan
1 orang administrasi. Ruang Cempaka selalu full dengan pasien dengan
tingkat ketergatungan pasien rata-rata per/hari: 3 bed total care, 6 bed partial
care, dan 7 Bed minimal care. Pada ruang Cempaka hanya sedikit sekali SOP
tindakan medis atau keperawatan yang sesuai dan masih up to date untuk
digunakan. Mekanisme dokumentasi juga masih belum terstruktur dan masih
menggunakan dokumentasi manual (tulis tangan). Patient safety juga belum
maksimal berjalan karena banyak kendala dalam pelaksanaanya. Terkait
mekanisme pengajuan pengadaan barang pada ruang Cempaka juga kurang
maksimal karena birokrasi yang dinilai cukup menyusahkan. Ruang Cempaka
memiliki website yang berisikan terkait fasilitas dan mekanisme pelayanan di
rumah sakit khususnya di ruang Cempaka.

1
2

BAB 2. PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN M1-M5

2.1 Ketenagaan (Man/M1)


a. Analisis ketenagaan jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan
Ruang Cempaka merupakan ruang penyakit dalam yang berada di Rumah
Sakit Universitas Jember. Ruang Cempaka tersebut memiliki sejumlah ketenagaan
yang terdiri atas tenaga keperawatan dan tenaga non keperawatan. Tenaga
keperawatan terdapat 13 perawat yang terdiri 5 ners dan 8 ahli madya
keperawatan, serta salah satunya sebagai kepala ruangan. Sedangkan tenaga non
keperawatan berjumlah 3 orang yang terdiri atas 2 orang sebagai pekarya
kesehatan dan 1 orang administrasi.
b. Latar belakang pendidikan
Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh tenaga keperawatan yaitu
sebanyak 5 orang dengan pendidikan terakhir S1 keperawatan ners sedangkan
sebanyak 8 orang dengan pendidikan ahli madya keperawatan. Perbandingan
jumlah perawat profesi dan perawat vokasional di dalam satu ruangan berdasarkan
hasil rapat RTA Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) dengan
kementerian kesehatan RI pada 13 Oktober 2016 menghasilkan kesepakatan yaitu
40% untuk perawat profesi dan 60% untuk perawat vokasional. Sehingga
perhitungan tenaga Perawat pada ruang Cempaka dihasilkan sebagai berikut:
1. Perawat Profesi
Kebutuhan perawat profesi = 40% dari jumlah tenaga kesehatan
= 40% x 13
= 5,2 (6 orang)
2. Perawat vokasional
Kebutuhan perawat vokasional = 60% dari jumlah tenaga kesehatan
= 60% x 13
= 7,8 (8 orang)
Berdasarkan hasil pengkajian tenaga keperawatan di ruang cempaka
sudah baik dikarenakan di dalam ruang tersebut sudah terdapat perawat profesi
dan perawat vokasional. Terkait dengan perbandingan jumlah perawat profesi dan
perawat vokasional kurang memenuhi standar, jumlah perawat profesi pada ruang
3

cempaka hanya 5 orang yang seharusnya terdapat 6 perawat profesi dan 8 perawat
vokasional.

c. Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien


a) Metode Douglas
Menurut Douglas dalam Nursalam (2014), standar waktu pelayanan
pasien rawat inap yaitu:
a) Perawatan minimal membutuhkan waktu sekitar: 1-2 jam/24jam
b) Perawatan intermediet membutuhkan waktu sekitar: 3-4 jam/24jam
c) Perawatan maksimal/total membutuhkan waktu sekitar: 5-6 jam/24jam
Tingkat ketergantungan pasien di Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas
Jember dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu total care, partial care, serta
minimal care. Klasifikasi ketergantungan pasien menurut Douglas dalam
Nurmalasari (2012) terbagi atas tiga kategori:
1) Perawatan Total
a) Semua keperluan klien dibantu
b) Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2 jam
c) Makan melalui selang atau pipa lambung, terapi intravena
d) Dilakukan pengisapan lendir
e) Gelisah/disorientasi
2) Perawatan parsial
a) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
d) Klien dengan kateter urine, pemasukan dan pengeluaran dicatat.
e) Klien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur
3) Perawatan Total
b) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
c) Makan dan minum dilakukan sendiri
d) Ambulasi dengan pengawasan
e) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.
f) Pengobatan minimal dengan status psikologis stabil.

3
4

Douglas dalam Nursalam (2014)mengatakan bahwa berdasarkan


klasifikasi pasien jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan
memiliki standar per sif (Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Nilai Standar Jumlah Perawat per Sif Berdasarkan Klasifikasi
Pasien
Jumlah Klasifikasi Paisen
Pasien Mandiri Parsial Total
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0.90 0,60

Tabel 2.2 Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Sif Berdasarkan Tingkat


Ketergantungan Pasien di Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember
Tanggal 6 Oktober
Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah pasien Pagi sore malam
Kebutuhan
Minimal 7 7 x 0,17 = 7 x 0,14 = 7 x 0,07= 0,49
1,19 0.98
Parsial 6 6 x 0,27= 6 x 0,15 = 0.9 6 x 0, 10 = 0,6
1,62
Total 3 3 x 0,36 = 3 x 0,30 = 0.9 3 x 0,20 = 0,6
1,08
Jumlah 16 3,89 2,78 1,69
4 3 2

Kesimpulan:
a. Total tenaga perawat yang dibutuhkan dalam satu hari yaitu 4+3+2 = 9
orang
b. Jumlah tenaga lepas per hari dihitung berdasarkan jumlah hari libur atau
lepas dinas selama 1 tahun yaitu (96x12) : 269 = 4,28 (5 orang)
c. Jumlah perawat cadangan yaitu 20% x jumlah kebutuhan perawat per hari:
20% x 9 = 1,8 (2 orang)
d. Jumlah total perawat yang dibutuhkan di ruang cempaka yaitu 9 + 5+ 2=
16 orang

4
5

b) Metode Gilies
Selanjutnya menentukan kebutuhan tenaga perawat di ruang cempaka
menggunakan metode Gilies dalam Nursalam (2014).
1. menentukan jam keperawatan terlebih dahulu yang dibutuhkan pasien per
hari, yaitu:
a) keperawatan langsung:
keperawatan mandiri 7 pasien x 2 jam = 14 jam
keperawatan sebagian 6 pasien x 3 jam = 18 jam
keperawatan total 3 pasien x 6 jam = 18 jam
total 50 jam
b) keperawatan tidak langsung: 16 pasien x 1 jam = 16 jam
c) penyuluhan kesehatan = 16 pasien x 0,25 jam = 4 jam
Total jam keseluruhan 70 jam
2. Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien per
hari adalah 70 jam/16 pasien = 4,375 (4 jam)
3. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan dalam ruang cempaka:
TP = A X B X C
(C–D) E
Keterangan:
A =rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B =rata-rata jumlah pasien/hari
C =jumlah hari/tahun
D =jumlah hari libur masing-masing perawat
E =jumlah jam kerja masing-masing perawat
Sehingga:
TP = 4 jam/pasien/hari x 16 pasien/hari x 365
(365 hari-96 hari) x 8
= 10,86 (11 orang)
Cadangan: 20% x 11 = 2,2 ( 3 orang)
Sehingga jumlah jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 11+ 3
= 14 orang/hari

5
6

2.2 Sarana Prasarana (M2- Material)


a. Lokasi Rumah Sakit
Rumah Sakit Universitas Jember beralamat di Jl. Kalimantan No. 16,
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, Jawa Timur. Rumah sakit jember
memiliki salah satu ruang rawat inap yaitu ruang cempaka yang diperuntukkan
untuk ruangan dengan kriteria penyakit dalam. Ruang Cempaka adalah ruang
perawatan penyakit dalam dengan jumlah tempat tidur sebanyak 17 bed. Diruang
Cempaka terdapat ruang kepala ruangan, mushalla, kamar mandi, ruang perawat,
ruang obat dan ruang diskusi.
b. Lingkungan kerja
Ruang Cempaka memiliki Nurse Station yang berada di tengah kamar
rawat inap tepatnya di depan ruang perawat. Kamar rawat inap hanya di
khususkan untuk ruang perawatan penyakit dalam atau interna. Posisi bed pasien
terbuka dan berjajar dimulai dari bed satu sebelah kanan pintu masuk, dan juga
terdapat ruang admistrasi yang berdekatan dengan nurse station sehingga lebih
mempermudah komunikasi antara pasien, perawat, dan adminitrasi.
c. Gambaran kapasitas tempat tidur
Terdapat 17 bed untuk pasien di ruang cempaka. Tempat tidur nomor 1-3
untuk pasien dengan observasi ketat. Tempat tidur nomor 4-8 untuk pasien dengan
isolasi untuk pasien dengan penyakit menular, dan 9-17 untuk pasien umum.
Ruang cempaka sebagai ruang penyakit dalam, sehingga yang berada di ruang
cempaka beranekaragam seperti pasien bedah dan pasien syaraf. Setiap ada pasien
baru, perawat telah menyiapkan bed sebelum pasien datang. Seperti pemasangan
sprei dan pembersihan area bed, hal ini biasanya dilakukan oleh CS diruangan.
d. Fasilitas perawat dan pasien
Pada ruang cempaka hanya sedikit sekali SOP tindakan medis atau
keperawatan yang sesuai dan up to date untuk digunakan. Mekanisme
dokumentasi juga masih belum terstruktur dan masih menggunakan dokumentasin
secara manual atau tulis tangan. Patients safety juga belum dilaksanakan secara
maksimal karena banyak kendala pelaksanaannya, alasan terkendala

6
7

pelaksanaannya birokrasi pengajuan pendaan alat yang rumit dan juga


dikarenakan fasilitas yang masih layak pakai digunakan di ruang cempaka.
e. Alur pengadaan barang
Terkait mekanisme pengajuan pengadaan barang pada ruang cempaka juga
kurang maksimal karena birokrasi yang dinilai cukup menyusahkan. Ruang
cempaka juga memiliki website yang berisikan terkait fasilitas dan mekanisme
pelayanan rumah sakit khususnya di ruang cempaka.
f. Analisis masalah pada bagian sarana dan prasarana
1. Proses sarana dan prasarana yang ada di ruang cempaka sangat kurang
maksimal dalam pemakaian bahkan perawatannya, serta untuk pengajuan
sarana prasaran yang baru harus melewati birokrasi yang diniliai sangat
rumit.
2. Penyediaan fasilitas baik untuk pasien maupun untuk tenaga kesehatan
belum lengkap hal ini menyebabkan dalam memberikan asuha
keperawatan pada klien.

2.3 Metode (M3/Method)


a. Visi dan Misi Rumah Sakit Universitas Jember
1) Visi
Visi Rumah Sakit Universitas Jember adalah menjadi rumah sakit yang
unggul dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas, professional, tangguh
dan terpercaya.
2) Misi
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan professional
dengan menjunjung tinggi hak-hak klien untuk keselamatan bersama
b) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan demi
kesejahteraan kepegawaian
c) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan lembaga lain di dalam dan di
luar negeri
b. Visi dan Misi Ruang Cempaka (penyakit dalam) Rumah Sakit
Universitas Jember
1) Visi

7
8

Menjadi ruang perawatan yang mampu memberikan asuhan keperawatan


dalam penangan penyakit dalam yang professional
2) Misi
a) Menyelenggarakan pelayanan tindakan asuhan keperawatan yang
berlandaskan pada standar asuhan keperawatan dan kode etik
keperawatan
b) Menjalin kerjasama dan kepercayaan dengan klien guna meningkatkan
kesehatan klien yang efektif
c) Menjalankan fungsi sebagai bangsal pelayanan dan pendidikan kesehatan
yang berdasarkan ilmu dan teknologi keperawayan

Ruang Cempaka tidak memiliki falsafah keperawatan dan motto.


Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang
mengacu kepada visi, misi dan tujuan dari rumah sakit. Pelayanankeperawatan di
ruangan dipimpin oleh kepala ruang dalam pelaksanaanya mengacu pada visi,
misi dan tujuan pelayanan keperawatan.

c. Model Penugasan Asuhan Keperawatan


1) Metode Penugasan
Pada Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember menggunakan metode
tim. Perawat yang ada diruang Cempaka sejumlah 13 perawat ( 5 ners, 8 ahli
madya keperawatan) sudah termasuk kepala ruangan, terdapat juga 2 orang
pekarya kesehatan dan 1 orang administrasi.Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Kasim & Muh (2016) menyebutkan bahwa terdapat hasil yang
signifikan antara penerapan model tim dengan kualitas pelayanan sehingga
jika penerapan model tim dapat berjalan dengan baik maka baik juga kualitas
pelayanan kesehatan. Maka dari itu, adanya kepala ruang dengan penerpana
metode tim yang baik dapat meningkatkan efektifitas dan kualitas pelayanan
asuhan keperawatan di Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember.
a) Struktur organisasi

Kepala Ruangan
A, S.Kep., Ns.

8
9

Ketua Tim 1 Ketua Tim 2


B, S.Kep., Ns. H, S.Kep., Ns.

Perawat Pelaksana Tim 1 Perawat Pelaksana Tim 1


C, S.Kep., Ns. I, S.Kep., Ns.
D, Amd., Kep. J, Amd., Kep.
E, Amd., Kep. K, Amd., Kep.
F, Amd., Kep. L, Amd., Kep.
G, Amd., Kep. M, Amd., Kep.

Administrasi Pekarya Kesehatan 1

Pekarya Kesehatan 2

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2) Diskusi Refleksi Kasus


Pada Ruang Cempaka terdapat patient safety yang belum maksimal berjalan
karena banyak kendala dalam pelaksanaanya. Hal ini perlu dilakukan diskusi
refleksi kasus untuk meminimalisir risiko jatuh pada klien. Namun hal ini
belum ada diskusi atau pembahasan untuk penyelesaian kendala dalam
pelaksanaan patien safety yang kurang maksimal.
3) Dokumentasi Keperawatan
Mekanisme dokumentasidi Ruang Cempaka masih belum terstruktur dan
masih menggunakan dokumentasi manual (tulis tangan). Sedangkan
mekanisme dokumentasidi Ruang Dahlia cukup terstruktur dan
sebagianproses dokumentasi menggunakan sistem komputer dan manual juga.
4) Program Pengendalian Indikator Klinik
Pada pengendalian program indikator klinik terdapat keselamatan pasien
terkait kejadian infeksi nosokomial dan risiko pasien jatuh-cacat/mati.
Namun, pada Ruang Cempaka terdapat patient safety yang belum maksimal
berjalan karena banyak kendala dalam pelaksanaanya. Sehingga, program

9
10

pengendalian indikator keselamatan pasien belum berjalan dengan baik.


Ruang Cempaka memiliki website yang berisikan terkait fasilitas dan
mekanisme pelayanan di rumah sakit khususnya di ruang Cempaka.
5) Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
Pada ruang Cempaka hanya sedikit sekali SOP tindakan medis atau
keperawatan yang sesuai dan masih up to date untuk digunakan. Di dekat
Ruang Cempaka terdapat Ruang Dahliacukup banyak SOP tindakan medis
atau keperawatan yang sesuai. Namun, pada Ruang Dahlia memiliki beberapa
SOP yang masih kurang up to date untuk digunakan.
6) Analisis Masalah pada Metode
a) Ruang Cempaka tidak memiliki falsafah keperawatan dan motto.
b) Pada Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember menggunakan
metode tim.
c) Belum ada diskusi atau pembahasan untuk penyelesaian kendala dalam
pelaksanaan patien safety yang kurang maksimal.
d) Mekanisme dokumentasi juga masih belum terstruktur dan masih
menggunakan dokumentasi manual (tulis tangan).
e) Program pengendalian indikator keselamatan pasien belum berjalan
dengan baik.
f) Pada ruang Cempaka hanya sedikit sekali SOP tindakan medis atau
keperawatan yang sesuai dan masih up to date untuk digunakan.
g) Mekanisme dokumentasidi Ruang Dahlia cukup terstruktur dan
sebagianproses dokumentasi menggunakan sistem komputer dan manual.
h) Di dekat Ruang Cempaka terdapat Ruang Dahliacukup banyak SOP
tindakan medis atau keperawatan yang sesuai.
i) Pada Ruang Dahlia memiliki beberapa SOP yang masih kurang up to
date untuk digunakan.

7) Diskusi Refleksi Kasus


Pada Ruang Cempaka terdapat patient safety yang belum maksimal berjalan
karena banyak kendala dalam pelaksanaanya. Hal ini perlu dilakukan diskusi
refleksi kasus untuk meminimalisir risiko jatuh pada klien. Namun hal ini

10
11

belum ada diskusi atau pembahasan untuk penyelesaian kendala dalam


pelaksanaan patien safety yang kurang maksimal.
8) Dokumentasi Keperawatan
Mekanisme dokumentasi masih belum terstruktur dan masih menggunakan
dokumentasi manual (tulis tangan).

9) Program Pengendalian Indikator Klinik


Pada pengendalian program indikator klinik terdapat keselamatan pasien
terkait kejadian infeksi nosokomial dan risiko pasien jatuh-cacat/mati.
Namun, pada Ruang Cempaka terdapat patient safety yang belum maksimal
berjalan karena banyak kendala dalam pelaksanaanya. Sehingga, program
pengendalian indikator keselamatan pasien belum berjalan dengan baik.
Ruang Cempaka memiliki website yang berisikan terkait fasilitas dan
mekanisme pelayanan di rumah sakit khususnya di ruang Cempaka.
10) Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
Pada ruang Cempaka hanya sedikit sekali SOP tindakan medis atau
keperawatan yang sesuai dan masih up to date untuk digunakan.
11) Analisis Masalah pada Metode
j) Ruang Cempaka tidak memiliki falsafah keperawatan dan motto.
k) Pada Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember menggunakan
metode tim.
l) Belum ada diskusi atau pembahasan untuk penyelesaian kendala dalam
pelaksanaan patien safety yang kurang maksimal.
m) Mekanisme dokumentasi juga masih belum terstruktur dan masih
menggunakan dokumentasi manual (tulis tangan).
n) Program pengendalian indikator keselamatan pasien belum berjalan
dengan baik.
o) Pada ruang Cempaka hanya sedikit sekali SOP tindakan medis atau
keperawatan yang sesuai dan masih up to date untuk digunakan.

2.4 Pembiayaan (M4/Money)


a. Sistem yang digunakan dalam sumber keuangan

11
12

Secara umum sistem keuangan Rumah Sakit yaitu terpusat pada keuangan
Rumah sakit. Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni:
Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat
itu sendiri (Perpres RI, 2012). Ruang Cempaka (penyakit dalam) di Rumah Sakit
Universitas Jember merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang biayanya
berasal dari masyarakat yang kemudian dikelola untuk meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit. Namun sumber pembiayaan untuk masyarakat miskin
dan tidak mampu menjadi tanggung jawab pemerintah atau dana APBD. Selain itu
pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan dapat juga diselenggarakan melalui
jaminan pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yaitu Badan
Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS).
Sumber dana yang diperoleh Rumah Sakit berasal dari dana masyarakat,
APBD dan alokasi BPJS yang berasal dari pemerintah daerah. Kerja sama Rumah
Sakit dengan BPJS perlu mendapat perhatian sebagai bentuk kewaspadaan
mengingat adanya tunggakan dana yang seharusnya diberikan oleh pihak BPJS
setiap bulannya. Hal ini dapat mengancam kelangsungan rumah sakit dalam
memberikan perawatan pada pasien yang menggunakan BPJS.

b. Sumber Kesejahteraan Karyawan/Ruangan


Sumber kesejahteraan karyawan di Ruang Cempaka didapatkan dari 2
sumber. Setiap bulannya karyawan mendapatkan gaji bulanan dengan rincian
Tenaga perawat PNS diberikan gaji yang bersumber dari negara, dan Tenaga Non-
PNS mendapatkan gaji dari honorarium Rumah Sakit. Besaran gaji tenaga PNS
disesuaikan dengan pangkat dan golongan dari pegawai yang bersangkutan. Selain
gaji bulanan anggota mendapatkan dana jasa pelayanan dari BPJS Kesehatan.

Sumber Dana Rumah Sakit

Masyarakat APBD BPJS

Keuangan Pusat
12Rumah Sakit
13

Administrasi Keuangan Pusat

Administrasi Keuangan Ruang Cempaka

Ruang Cempaka

Gambar 2.2 Urutan Pencairan Dana


c. Analisis Masalah pada Pembiayaan
1) Sumber dana yang diperoleh Rumah Sakit berasal dari dana masyarakat,
APBD dan alokasi BPJS yang berasal dari pemerintah daerah.
2) Setiap bulannya karyawan mendapatkan gaji bulanan dengan rincian
Tenaga perawat PNS diberikan gaji yang bersumber dari negara, dan
Tenaga Non-PNS mendapatkan gaji dari honorarium Rumah Sakit.

2.5 Pemasaran (M5/Marketing)


a. Jumlah rata-rata oasien/hari, di ruang cempaka bulan januari sampai
dengan mei 2020.
Jumlah rata-rata pasien/hari di ruang cempaka selalu penuh.
Tabel 2.3 pasien MRS pada bulan Januari sampai Mei 2020

No. Bulan Jumlah Pasien


1. Januari 450
2. Februari 455
3. Maret 430
4. April 460
5. Mei 445
Jumlah pasien MRS terbanyak yaitu pada bulan April sebanyak 460
pasien, sedangkan untuk pasien MRS paling sedikit pada bulan Maret
yaitu sebanyak 430 pasien.
b. BOR, ALOS, TOI, BTO di ruang cempaka tahun 2020

13
14

Tabel 2.4 BOR, AVLOS, TOI, BTO di Ruang Cempaka tahun 2020
Kriteria Bulan
Januari Februari Maret April Mei
BOR % 85,3% 86,3% 81,5% 87,2% 84,4%
Standar 60%-85% 60%-85% 60%-85% 60%-85% 60%-85%
ideal
BOR
ALOS 6,04 6,13 6,16 6 6,63
Standar 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari
ideal
ALOS
TOI 1,36 1,22 1,35 1,34 1,26
Standar 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari
ideal
TOI
BTO
Standar 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50
ideal
BTO
*standar Depkes RI, 2005

c. Tingkat kepuasan pasien


Kepuasan pasien merupakan respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian
antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya
setelah pemakaian. Kepuasan pasien/pelanggan adalah inti dari pemasaran yang
berorientasi kepada pasien/pelanggan (Kuntoro, 2017). Kepuasan pasien pak
positif dalam penyelenggaraan kesehatan karena adanya kepuasan pada pasien
akan terjalin hubungan yang harmonis antara klinik dan pasien, pasien memiliki
loyalitas terhadap klinik dan menyebarkannya ke masyarakat (Widayanti, 2018).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien yaitu: (Librianty, 2017)
1. Kualitas jasa yang diberikan, pasien mengevaluasi terhadap kulaitas yang
diberikan ke pasien menunjukkan persepsi pasien terhadap kualitas kenyataan
kualitas produk atau jasa dan komunikasi.
2. Faktor emosional
3. Kualitas pelayanan, pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan
dapat membuat pasien merasa senang.

14
15

4. Harga, rumah sakit yang berkualitas berharga murah, memberi nilai yang lebih
tinggi pada pasien.
5. Sarana dan prasarana, pasien akan merasa nyaman dan puas apabila
pemenuhan prasarana memenuhi dan meningkatkan kepercayaan pasien.
d. Apakah ada arah petunjuk ruang, petunjuk tempat ruangan.
Penunjuk arah menuju ruang cempaka dari pintu masuk utama rumah sakit
sampai menuju ruang cempaka sudah terpasang petunjuk dan arah namun
hanya melalui 2 jalur utama dan jalur dekat poli. Karena posisi ruang
cempaka berada ditengah rumah sakit.
e. Official Website Ruang Cempaka
Ruang Cempaka yang merupakan ruang penyakit dalam yang memiliki
official Website yaitu “Rcempakaunej.co.id” yang berisi fasilitas dan
mekanisme pelayanan yang disediakan di Ruang Cempaka Rumah Sakit
Universitas Jember.
f. Rumah sakit lain sekitar rumah sakit Universitas jember
Rumah Sakit Universitas Jember lokasinya berdekatan dengan Rumah
Sakit lain seperti RS Soebandi RS Baladhika Husada (DKT) Jember, RS
Jember Klinikdan RS Paru Jember
g. Kerjasama

Rumah Sakit Universitas Jember bekerjasama dengan Intitusi pendidikan


yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Fakultas Keperawatan Universitas
Jember, Fakultas Farmasi Universitas Jember, dan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.
Analisa Masalah
1. Rumah sakit Universitas Jember memiliki pengajuan pengadaan barang
pada ruang cempaka kurang maksimal karena birokrasi yang
menyusahkan.
2. Jalur evakuasi hanya terpasang di dinding, namun jalur evakuasi belum di
pasang dilantai
3. Pengukuran tingkat kepuasan pasien dilakukan 3 bulan yang lalu.
4. Belum strukturnya pendokumentasian di ruang cempaka yang masih
menggunakan manual

15
16

16
BAB 3. ANALISIS SWOT

3.1 Analisis SWOT

3.1.1 Ketenagaan (Man/M1)

Tabel 3.1 Anaslisis SWOT M1


UNSUR BOBOT RATING BOBOTXRATING
MANAJEMEN
Internal Factor
(IFAS)
Kekuatan (strengh)
1. Ruang cempaka 1 3 3 (S-W)
memiliki perawat 3-2 = 1
dengan lulusan
ners dan ahli
madya
keperawatan
Total 1 3 3
Kelemahan
(weakness)
1. Jumlah tenaga 0,5 2 1
perawat dengan
lulusan ners pada
Ruang Cempaka
Rumah Sakit
Universitas
Jember masih
kurang ideal jika
disesuaikan
dengan teori
2. Jumlah total 0,5 2 1
tenaga
keperawatan di
ruang cempaka
masih kurang
ideal jika
disesuaikan
dengan teori
Total 1 4 2
External factor (EFAS)
Peluang (opportunity)
1. Di dekat ruang 1 3 3
cempaka terdapat (O-T)
ruang Dahlia 3-2 = 1

17
18

yang tidak
memiliki program
pelatihan/seminar
khusus untuk
menambah skill
dan pengetahuan
tenaga
keperawatan
Total 1 3 3
Ancaman (treath)
1. Tenaga 1 2 2
keperawatan
ruang Dahlia
dalam melakukan
dokumentasi
cukup terstruktur
dan
sebagianproses
dokumentasi
menggunakan
sistem komputer
dan manual
Total 1 2 2

3.1.2 Sarana dan Prasarana (Material/M2)

Tabel 3.2 Analisis SWOT M2


UNSUR BOBOT RATING BOBOTXRATING
MANAJEMEN
Internal Factor
(IFAS)
Kekuatan (strengh)
2. Ruang Cempaka 0,5 2 1
memiliki Nurse
Station yang
berada di tengah
kamar rawat inap
tepatnya di depan
ruang perawat
sehingga
memudahkan
pengawasan dan
interaksi dengan
pasien
3. Bed pasien 0,5 3 1,5
dikelompokkan
sesuai dengan

18
19

masalah
kesehatannya
Total 1,0 8 2,5
Kelemahan (S-W)
(weakness) 2,5 – 1,6
3. Proses sarana dan 0,4 3 1,6 =
prasarana yang 0,9
ada di ruang
cempaka sangat
kurang maksimal
dalam pemakaian
bahkan
perawatannya,
serta untuk
pengajuan sarana
prasaran yang
baru harus
melewati
birokrasi yang
diniliai sangat
rumit.

Total 1,0 3 1,6


External factor (EFAS)
Peluang (opportunity)
Adanya kesempatan 1,0 4 4,0
untuk perbaikan
sarana dan prasana
fasilitas pelayanan
kesehtaan
Total 1,0 4 4,0
Ancaman (treath)
1. Adanya risiko 0,4 1 0,4
jatuh karena
keadaan
peralatan medis
atau bed pasien
yang dikatakan
kategori layak
pakai.
2. SOP tindakan di 0,6 2 1,2
ruang Cempaka
masih sedikit
Total 1,0 3 1,6

19
20

3.1.3 Metode (Method/M3)


Tabel 3.3 Analisis SWOT M3
UNSUR BOBOT RATING BOBOTXRATING
MANAJEMEN
Internal Factor
(IFAS)
Kekuatan (strengh)
4. Sudah memiliki 0,5 4 2,0
visi dan misi
sebagai acuan
dalam pelayanan
5. Memiliki kepala 0,3 3 0,9
ruangan sesuai
metode tim
6. Pada ruang 0,2 2 0,4
Cempaka SOP
tindakan medis
atau keperawatan
masih up to date
untuk digunakan
Total 1,0 9 3,3
Kelemahan
(weakness)
4. Patient safety 0,4 2 0,8
yang belum
berjalan (S-W)
maksimal karena 3,3 – 2,3
banyak kendala =
dalam 1,0
pelaksanaanya

5. Mekanisme 0,3 3 0,6


dokumentasi
masih belum
terstruktur dan
masih
menggunakan
dokumentasi
manual (tulis
tangan)
6. Program 0,3 3 0,9
pengendalian
indikator
keselamatan
pasien belum
berjalan dengan
baik

20
21

Total 1,0 8 2,3


External factor (EFAS)
Peluang (opportunity)
Di dekat Ruang 1,0 4 4,0
Cempaka terdapat
Ruang Dahlia
memiliki beberapa
SOP yang masih
kurang up to date
untuk digunakan (O-T)
Total 1,0 4 4,0 4,0-2,4 =
Ancaman (treath) 1,6
3. Mekanisme 0,4 3 1,2
dokumentasidi
Ruang Dahlia
cukup terstruktur
dan
sebagianproses
dokumentasi
menggunakan
sistem komputer
dan manual
4. Pada Ruang 0,6 2 1,2
Dahliacukup
banyak SOP
tindakan medis
atau keperawatan
yang sesuai
Total 1,0 5 2,4

3.1.4 Sumber keuangan (Money/M4)

Tabel 3.4 AnalisisSWOT M4


UNSUR BOBOT RATING BOBOTXRATING
MANAJEMEN
Internal Factor (IFAS)
Kekuatan (Strengh)
1. Ruang Cempaka 0,2 2 0,4
(penyakit dalam)
di Rumah Sakit
Universitas
Jember
merupakan
pelayanan
kesehatan
perorangan yang

21
22

biayanya berasal
dari masyarakat
yang kemudian
dikelola untuk
meningkatkan
mutu pelayanan
Rumah Sakit.
2. Sumber dana yang 0,2 2 0,4
diperoleh Rumah
Sakit berasal dari
dana masyarakat,
APBD dan alokasi
BPJS yang berasal
dari pemerintah
daerah.
3. Besaran gaji 0,3 3 0,9
tenaga PNS
disesuaikan
dengan pangkat
dan golongan dari
pegawai yang
bersangkutan.
4. Pembiayaan 0,3 3 0,9
pelayanan
kesehatan
perorangan dapat
juga
diselenggarakan
melalui jaminan
pemeliharaan
kesehatan dengan
mekanisme
asuransi sosial
yaitu Badan
Penyelenggara (S-W)
Jaminan 2,6-2,5 = 0,1
Kesehatan (BPJS).
Total 1 10 2,6
Kelemahan
(weakness)
1. Setiap bulannya 0,5 3 1,5
karyawan
mendapatkan gaji
bulanan dengan
rincian Tenaga
perawat PNS
diberikan gaji
yang bersumber

22
23

dari negara,
2. Tenaga Non-PNS 0,5 2 1
mendapatkan gaji
dari honorarium
Rumah Sakit
Total 1 5 2,5
External factor Factor
Analysis
Opportunity
1. Rumah sakit 0,5 3 1,5
mendapatkan dana
tambahan dari
masyarakat dan
APBD
2. Rumah sakit 0,5 2 1
bekerjasama
dengan BPJS (O-T)
Total 1 5 2,5 2,5-2 =0,5
Treathed
1. Mengingat adanya 1 2 2
tunggakan dana
yang seharusnya
diberikan oleh
pihak BPJS setiap
bulannya
Total 1 2 2

3.1.5 Pemasaran Bangsal (Market/M5)

Tabel 3.5 Tabel Analisis SWOT


UNSUR MANAJEMEN BOBOT RATING BOBOT X RATING

Internal Factor analysis Summary (IFAS)

Strength (kekuatan)

1. Ruang cempaka memiliki cukup 0,4 4 1,6


lengkap fasilitas seperti kepala (w-s)
ruangan, musholla, kamar mandi, 4,6-3,7=0,9
ruang perawat, ruang obat dan ruang
diskusi.
2. Memiliki alamat website untuk 0,3 3 0,9
marketing pengembangan dalam

23
24

bidang pelayanan
3. BOR di ruang Cempaka selama 3 hari 0,4 3 1,2
di dapatkan nilai 80,9% dan BOR yang
ideal adalah 60-85% (standar Depkes
RI, 2005)
Total 1,1 10 3,7
Weakness
1. Jalur evakuasi hanya terpasang di 0,3 3 0,9
dinding, namun jalur evakuasi belum
di pasang dilantai
2. Jumlah pasien terbanyak ternyata 0,3 3 0,9
pasien dari kecamatan lebih banyak
dari pada pasien dari kota
3. Pengukuran tingkat kepuasan pasien 0,4 4 1,6
dilakukan 3 bulan yang lalu
4. Belum strukturnya 0,3 4 1,2
pendokumentasian di ruang
cempaka yang masih menggunakan
manual
Total 1 14 4,6
Eksternal Faktor (EFAS) (O-T)
2,8-3=
-0,2
Opportunity
1. Indeks kepuasan masyarakat 0,4 3 1,2
terhadap layanan setiap bulan
meningkat
2. Adanya kerjasama yang baik 0,4 4 1,6
Total 0,8 7 2,8
Trearhened
1. Beberapa pasien dengan 1 3 3
penyakit lain dan keluarga
merasa terganggu dengan
adanya pasien di ruangan
dahlia
Total 1 3 3

3.1.6 SWOT M1-M5

Tabel 3.6 Tabel Analisis SWOT M1-M5


UNSUR MANAJEMEN BOBOT RATING BOBOT X
RATING
Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
Strength (Kekuatan)
M1 1. Ruang cempaka memiliki 1 3 3 (s-w)
perawat dengan lulusan ners dan 12.4-
ahli madya keperawatan 11.74

24
25

M2 2. Ruang Cempaka memiliki Nurse 0,5 2 1 = 0.66


Station yang berada di tengah
kamar rawat inap tepatnya di depan
ruang perawat sehingga
memudahkan pengawasan dan
interaksi dengan pasien
3. Bed pasien dikelompokkan 0,5 3 1,5
sesuai dengan masalah
kesehatannya
M3 4. Sudah memiliki visi dan misi 0,5 4 2,0
sebagai acuan dalam pelayanan
5. Memiliki kepala ruangan sesuai 0,3 3 0,9
metode tim
6. Pada ruang Cempaka SOP 0,2 2 0,4
tindakan medis atau keperawatan
masih up to date untuk digunakan
M4 7. Ruang Cempaka (penyakit 0,2 2 0,4
dalam) di Rumah Sakit
Universitas Jember merupakan
pelayanan kesehatan perorangan
yang biayanya berasal dari
masyarakat yang kemudian
dikelola untuk meningkatkan
mutu pelayanan Rumah Sakit.
8. Sumber dana yang diperoleh 0,2 2 0,4
Rumah Sakit berasal dari dana
masyarakat, APBD dan alokasi
BPJS yang berasal dari
pemerintah daerah.
9. Besaran gaji tenaga PNS 0,3 3 0,9
disesuaikan dengan pangkat dan
golongan dari pegawai yang
bersangkutan.
10. Pembiayaan pelayanan 0,3 3 0,9
kesehatan perorangan dapat juga
diselenggarakan melalui
jaminan pemeliharaan kesehatan
dengan mekanisme asuransi
sosial yaitu Badan
Penyelenggara Jaminan
Kesehatan (BPJS).
M5 11. Ruang cempaka memiliki 0,4 4 1,6
cukup lengkap fasilitas seperti
kepala ruangan, musholla,
kamar mandi, ruang perawat,
ruang obat dan ruang diskusi.
12. Memiliki alamat website untuk 0,3 3 0,9
marketing pengembangan dalam

25
26

bidang pelayanan
13. BOR di ruang Cempaka selama 0,4 3 1,2
3 hari di dapatkan nilai 80,9%
dan BOR yang ideal adalah 60-
85% (standar Depkes RI, 2005)
Total 5,1 37 12.4
Weakness (Kelemahan)
M1 7. Jumlah tenaga perawat dengan 0,5 2 1
lulusan ners pada Ruang
Cempaka Rumah Sakit
Universitas Jember masih
kurang ideal jika disesuaikan
dengan teori
8. Jumlah total tenaga keperawatan 0,5 2 1
masih kurang ideal jika
disesuaikan dengan teori
M2 9. Proses sarana dan prasarana 0,4 1 0,4
yang ada di ruang cempaka
sangat kurang maksimal dalam
pemakaian bahkan
perawatannya, serta untuk
pengajuan sarana prasaran yang
baru harus melewati birokrasi
yang diniliai sangat rumit.
10. Penyediaan fasilitas baik untuk 0,6 2 1,2
pasien maupun untuk tenaga
kesehatan belum lengkap hal ini
menyebabkan dalam
memberikan asuha keperawatan
pada klien
M3 11. Patient safety yang belum 0,4 2 0,8
berjalan maksimal karena
banyak kendala dalam
pelaksanaanya
12. Mekanisme dokumentasi masih 0,3 3 0,6
belum terstruktur dan masih
menggunakan dokumentasi
manual (tulis tangan)
13. Program pengendalian indikator 0,3 3 0,9
keselamatan pasien belum
berjalan dengan baik
M4 14. Setiap bulannya karyawan 0,5 3 1,5
mendapatkan gaji bulanan
dengan rincian Tenaga perawat
PNS diberikan gaji yang
bersumber dari negara,
15. Tenaga Non-PNS mendapatkan 0,5 2 1

26
27

gaji dari honorarium Rumah


Sakit
M5 16. Jalur evakuasi hanya terpasang 0,3 3 0,9
di dinding, namun jalur evakuasi
belum di pasang dilantai
17. Jumlah pasien terbanyak 0,3 3 0,9
ternyata pasien dari kecamatan
lebih banyak dari pada pasirn
dari kota
18. Pengukuran tingkat kepuasan 0,4 4 1,6
pasien dilakukan 3 bulan yang
lalu
19. Belum strukturnya 0,3 4 1,2
pendokumentasian di ruang
cempaka yang masih
menggunakan manual
Total 5,3 36 11.74
Opportunity
M1 1. Teaga kesehatan dapat 1 3 3
menggunakan website untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan

M2 2. Diruang Cempaka terdapat 1,0 4 4,0


ruang kepala ruangan, mushalla,
kamar mandi, ruang perawat,
ruang obat dan ruang diskusi.

M3 3. Ruang Cempaka memiliki 1,0 4 4,0


website yang berisikan
mekanisme pelayanan di rumah
sakit

M4 4. Rumah sakit mendapatkan dana 0,5 3 1,5


tambahan dari masyarakat dan
APBD
5. Rumah sakit bekerjasama 0,5 2 1
dengan BPJS
M5 6. Indeks kepuasan masyarakat 0,4 3 1,2
terhadap layanan setiap bulan
meningkat
7. Adanya kerjasama yang baik 0,4 4 1,6 (O-T)
Total 4,8 23 14,3 14,3-
11=3,3
Treathened
M1 5. SOP tindakan medis di ruang 1 2 2
Cempaka masih sedikit
M2 6. Adanya risiko jatuh karena 0,4 1 0,4

27
28

keadaan peralatan medis atau


bed pasien yang dikatakan
kategori layak pakai.
7. SOP tindakan di ruang Cempaka 0,6 2 1,2
masih sedikit
M3 8. Adanya risiko kejadian infeksi 0,4 3 1,2
nosokomial dan risiko pasien
jatuh-cacat/mati karena patien
safety yang belum berjalan
maksimal
9. Pada ruang Cempaka hanya 0,6 2 1,2
sedikit sekali SOP tindakan
medis atau keperawatan yang
sesuai
M4 10. Mengingat adanya tunggakan 1 2 2
dana yang seharusnya diberikan
oleh pihak BPJS setiap bulannya
M5 11. Beberapa pasien dengan 1 3 3
penyakit lain dan keluarga
merasa terganggu dengan
adanya pasien di ruangan dahlia
Total 5 15 11

3.1.7 Matrikulasi M1-M5


Berdasarkan dalam Rencana Strategi antar komponen, maka dapat ditarik
kesimpulan beberapa langkah yang dapat digunakan untuk melakukan strategi dan
pengembangan Ruang Cempaka RS Universitas Jember yang dilihat dari unsur,
input, proses dan output yang tergambar seperti matriks SWOT sebagai berikut:

Tabel 3.7 Matrikulasi SWOT


Internal Kekuatan Kelemahan

Eksternal

Peluang Strategi SO (1) Strategi WO (III)


(Opportunity) 1. Meningkatkan kompetensi 1. Menigkatkan jumlah
perawat yang bertugas perawat profesional
dengan mengikutsertakan dan non keperawatan
dalam pelatihan untuk memenuhi
2. Mempertahankan dan kebutuhan fasilitas dan
meningkatkan kerjasama pelayanan kesehatan .
dengan BPJS agar terjalin 2. Menyamaratakan

28
29

ikatan kerjasama yang baik pemberian peltihan


antar instansi bagi setiap tenaga
3. Mempertahankan dalam kesehatan di rumah
tata kelola BOR agar sakit.
penggunaannya secara 3. Optimalisasitenaga
optimal. kesehatan untuk
4. Mengoptimalkan dan program patient safety
meningkatkan pelayanan 4. Melakukan
asuhan keperawatan sesuai pemasangan dan
dengan SOP yang terdapat panduan SOP pada
di setiap ruangan ruangan agar
pemberian suhan
keperawatan optimal.
Ancaman Strategi ST Strategi WT
(Threatened) 1. Optimalisasi pelayanan
kesehatan berasaskan visi 1. Meningkatkan
dan misi. pelaksanaan discharge
2. Meningkatkan mutu palnning sebagai
pelayanan sesuai dengan upaya peningkatan
standart yang berlaku agar mutu pelayanan
pasien memiliki nilai kesehatan rumah
kepuasaan yang paripurna. sakit.
3. Promosi pelayanan rumah 2. Pengadaan alat ukur
sakit ditingkatkan demi kepuasaan klien untuk
upaya eksistensi rumah mengukur tingkat
sakit. kinerja perawat.
4. Pendataan secara berkala 3. Optimalisasi kualitas
mengenai sarana dan untuk menjaga mutu
prasarana untuk melihat dengan pembagian
alata yang baik dan yang jam dinas sore dan
tidak layak lagi digunakan. malam perawat untuk
memenuhi standar
pelayanan lebih
maksimal.

3.2 Diagram Layang

Keterangan

29
30

: M1 (1 ; 1)

: M2 (0,9 ; 3,4)

: M3 (1 ; 1,6)

: M4 (0,1 ; 0,5)

: M5 (0,9 ; -0,2)

: M1-M5 (0,66 ; 3,3)

Berdasarkan diagram diatas, diketahui bahwa Ruang Cempaka Rumah


Sakit Universitas Jember pada sub Man (M1), Material (M2), Method (M3),
Money (M4), dan Market (M5) berada di kuadran 1 agresif. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Ruang Cempaka berada di posisi yang menguntungkan.
Ruang Cempaka memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

30
BAB 4. PRIORITAS MASALAH DAN POA
4.1 Daftar Masalah
Tabel 4.1 daftar masalah umum
No. Pernyataan Masalah
M1 (Man)
1 belum maksimalnya jumlah perawat tidak memenuhi kebutuhan
yang sesuai dengan standar Douglas dan Gillies dengan kebutuhan
15-23 perawat.
Saranan dan prasarana (material/M2)
2 Belum adekuat Proses sarana dan prasarana yang ada di ruang
cempaka sangat kurang maksimal dalam pemakaian bahkan
perawatannya, serta untuk pengajuan sarana prasaran yang baru
harus melewati birokrasi yang diniliai sangat rumit.

3 Belum maksimalnya Penyediaan fasilitas baik untuk pasien


maupun untuk tenaga kesehatan belum lengkap hal ini
menyebabkan dalam memberikan asuha keperawatan pada klien.
Metode (Methods/M3)
4 Belum tersedianya falsafah keperawatan dan motto di ruang
cempaka
5 Pada Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember
menggunakan metode tim.
6 Belum ada diskusi atau pembahasan untuk penyelesaian kendala
dalam pelaksanaan patien safety yang kurang maksimal
7 Belum adekuat dalam sistem mekanisme dokumentasi juga masih
belum terstruktur dan masih menggunakan dokumentasi manual
(tulis tangan).
Sumber Keuangan (Money/M4)
8 Belum maksimalnya Sumber dana yang diperoleh Rumah Sakit
berasal dari dana masyarakat, APBD dan alokasi BPJS yang
berasal dari pemerintah daerah.
9 Belum meratanya Setiap bulannya karyawan mendapatkan gaji
bulanan dengan rincian Tenaga perawat PNS diberikan gaji yang
bersumber dari negara, dan Tenaga Non-PNS mendapatkan gaji
dari honorarium Rumah Sakit.
Pemasaran (marketing/M5)
10 Belum makasimalnya pengajuan pengadaan barang pada ruang
cempaka kurang maksimal karena birokrasi yang menyusahkan
11 Belum maksimalnya jalur evakuasi hanya terpasang di dinding,
namun jalur evakuasi belum di pasang dilantai
12 Pengukuran tingkat kepuasan pasien dilakukan 3 bulan yang lalu.
13 Belum strukturnya pendokumentasian di ruang cempaka yang

31
32

masih menggunakan manual

4.2 Penampisan Prioritas Masalah


Tabel 4.3 Penampisan Prioritas Masalah Umum
No Prioritas Masalah skor Jum Prioritas
lah
M S V C A
1 Adanya risiko jatuh karena 3 3 4 4 3 17 4
keadaan peralatan medis atau
bed pasien yang dikatakan
kategori layak pakai.
2 SOP tindakan medis di ruang 4 4 3 4 1 16 9
Cempaka masih sedikit
3 Jumlah total tenaga 4 4 4 2 1 15 2
keperawatan masih kurang
ideal jika disesuaikan dengan
teori
4 Mekanisme dokumentasi juga 3 4 3 2 3 15 5
masih belum terstruktur dan
masih menggunakan
dokumentasi manual (tulis
tangan).
5 Tidak adanya program rumah 2 3 1 1 1 8 5
sakit terkait dengan penilaian
kepuasan perawat di setiap
ruang
6 Identifikasi pasien telah 3 2 2 2 1 10 13
dilakukan namun belum
maksimal dan kadang masih
berpacu pada nomor bed
pasien
7 Setiap bulannya karyawan 2 2 2 2 1 9 12
mendapatkan gaji bulanan
dengan rincian Tenaga
perawat PNS diberikan gaji
yang bersumber dari negara,
dan Tenaga Non-PNS
mendapatkan gaji dari
honorarium Rumah Sakit.
8 Alur penggandaan barang 2 3 1 2 1 9 11
yang terhambat karena
birokrasi yang rumit
9 Keluarga pasien yang datang 3 2 2 2 1 10 13
ke rumah sakit masih belum

32
33

menerapkan hand hygiene


10 Pengukuran tingkat kepuasan 2 2 2 1 1 8 12
pasien dilakukan 3 bulan
yang lalu.
11 Pengukuran tingkat beban 2 2 3 2 1 10 14
kerja perawat
belumdilakuakn dalam satu
tahun terakhir

Keterangan :
- Magnitude (M) : Berapa banyak orang yang terkena dampak masalah
tersebut
- Severity (S) : Besarnya Kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan
case fatality dari masing- masing
- Vulnerebility (V) : menunjukkan sejauh mana masalah tersebut
- Community an Political Concern (C) : menunjukkan sejauh mana masalah
tersebut menjadi concern atau kegusaran orang dan para pemangku
kebijakan
- Affordability (A) : menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia untuk
mengatasi masalah tersebut
Adapun skor penilaian yang digunakan adalah:
1= tidak ada 3= cukup 5= sangat banyak
2=kurang 4= banyak
Keterangan :
- Magnitude (M) : Berapa banyak orang yang terkena dampak masalah
tersebut
- Severity (S) : Besarnya Kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan
case fatality dari masing- masing
- Vulnerebility (V) : menunjukkan sejauh mana masalah tersebut
- Community an Political Concern (C) : menunjukkan sejauh mana masalah
tersebut menjadi concern atau kegusaran orang dan para pemangku
kebijakan

33
34

- Affordability (A) : menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia untuk


mengatasi masalah tersebut
Adapun skor penilaian yang digunakan adalah:
1= tidak ada 3= cukup 5= sangat banya 2=kurang 4=
banyak

Tabel 4.5 Prioritas Masalah Umum

No Masalah
1 Jumlah total tenaga keperawatan masih kurang ideal jika disesuaikan
dengan teori
2 Patient safety yang belum berjalan maksimal karena banyak kendala dalam
pelaksanaanya
3 SOP tindakan medis di ruang Cempaka masih sedikit
4 Mekanisme dokumentasi juga masih belum terstruktur dan masih
menggunakan dokumentasi manual (tulis tangan)
5 Tidak adanya garis evakuasi di lantai ruangan
6 Jumlah tenaga perawat di ruang cempaka yang kurang dari standar
7 Jalur evakuasi hanya terpasang di dinding, namun jalur evakuasi belum di
pasang dilantai
8 Tidak adanya program rumah sakit terkait dengan penilaian kepuasan
perawat di setiap ruang
9 Ruang Cempaka tidak memiliki falsafah keperawatan dan motto.
10 Pada Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember menggunakan
metode tim.

4.3 Penampisan Prioritas Tindakan


Tabel 4.7 Tindakan Pencegahan Resiko Jatuh Belum Optimal

No Prioritas Tindakan skor Jumlah Prioritas


C A R L
1 Lakukan pengkajian ulang 4 5 3 3 15
untuk menilai pasien resiko
jatuh

Monitor risiko jatuh pasien 4 3 5 4 16

Gunakan tanda segitiga risiko 5 4 4 4 17


jatuh bagi pasien dengan
risiko jatuh sedang dan tinggi
yang terpasang di tempat
tidur pasien

34
35

Pasang side rail pada bed 4 2 3 3 12 Total = 113


pasien Prioritas 1

Beri edukasi pada pasien, 4 4 4 4 16


keluarga, dan perawat tentang
pentingnya pencegahan risiko
jatuh

Dekatkan barang-barang yang 4 5 5 4 18


dibutuhkan pasien disebelah
tempat tidur pasien

Libatkan keluarga dalam 4 5 5 5 19


pendampingan pasien

Tabel 4.8 Tindakan Keperawatan yang Belum Sesuai dengan SOP

No Prioritas Tindakan skor Jumlah Prioritas


C A R L
1 Perawat diharapkan dapat 4 4 3 3 15 Total = 15
memenuhi standar Prioritas
operasional prosedur (SOP) 2
demi kenyamanan dan
kemudahan dalam
memberikan pelayanan pada
pasien

Tabel 4.9 Prioritas Tindakan Pembuatan SAK (Standar Asuhan Keperawatan)

No Prioritas Tindakan skor Jumla Priorita


h s
C A R L
1 Kaji terkait buku SAK di 4 4 3 3 14
ruangan
2 Konsultasikan terkait 4 4 4 3 15
penyusunan SAK yang telah
dirancang
3 Susun diagnosa, luaran, dan 4 3 3 4 14 Total
intervensi yang berfokus pada =76
keperawatan jiwa dalam bentuk Priorita
SAK s3
4 Berikan pada ruangan sebagai 4 4 3 3 14
panduan intervensi keperawatan
yang terbaru

35
36

Tabel 4.8 Prioritas Tindakan Pembuatan dokumentasian

No Prioritas Tindakan skor Jumla Priorita


h s
C A R L
1 Pelaksanaan tindakan 4 4 3 3 14 Total
keperawatan harus diikuti oleh =14
pencatatan yang lengkap dan Priorita
akurat terhadap suatu kejadian s4
dalam proses keperawatn

Keterangan:
Skala prioritas sebagai berikut:
Capability (C) : kemampuan ruangan dalam mengatasi masalah
Accessible (A) : Kemudahan masalah untuk diatasi
Readliness (R) : Kesiapan ruangan dalam mengatasi masalah
Leverage (L) : Daya pendorong dalam mengatasi masalah
Adapun skor penilaian yang digunakan:
1 : Tidak mampu
2 : Kurang mampu
3 : Cukup mampu
4 : Mampu
5 : Sangat mampu

36
37

4.4 PlanningOf Action


Tabel 4.11 Planning Off Action (POA)

No Masalah Rencana kegiatan Kriteria hasil Penanggung waktu


jawab
1 Pencegahan risiko 1. Monitor risiko jatuh 1. Tanda segitiga risiko jatuh Haidar ali 05 oktober –
jatuh belum optimal pasien sedang dan tinggi sudah 19 oktober
2. Pasang side rail pada bed terpasang bed pasien yang 2020
pasien berisiko jatuh sedang dan
3. Maksimalkan penggunaan tinggi
label segitiga risiko jatuh 2. Perawat melakukan secara
yang di update setiap rutin update tanda risiko
handover pagi jatuh setiap pagi
4. Beri edukasi pada pasien, 3. Pemasangan Side rail pada
keluarga, dan perawat bed pasien sudah dilakukan
tentang pentingnya
pencegahan risiko jatuh
5. Gunakan tanda segitiga
risiko jatuh bagi pasien
dengan risiko jatuh sedang
dan tinggi
2 SOP tindakan medis di 1. Berdikusi pentingnya 1. Perawat ruang cempaka Sri yuni wulandari 05 oktober –
ruang Cempaka masih dalam melaksanakan dapat dapat meningkatkan 19 oktober
sedikit tindakan keperawatan mutu dalam melaksanakan 2020
yang sesuai dengan SOP tindakan keperwatan
untuk kenyamanan pasien 2. Perawat ruang cempaka
2. Berdikusi dengan kepala dapat memberikan pelayanan
ruang untuk lebih asuhan keperawatan yang

37
38

mengutamakan tindakan dapat menyesuaikan SOP


keperawatan yang sesuai
dengan SOP
3 Belum adanya SAK di 1. Kaji terkait buku SAK di 1. Ruang cempaka telah Yeti Novitasari 05 oktober –
ruang cempaka ruangan memiliki SAK 19 oktober
2. Cari literature terbaru 2. Perawat ruang cempaka telah 2020
tentang diagnosa, luaran, memahami tentang isi dari
dan intervensi tentang SAK
Standar Asuhan 3. Perawat cempaka mampu
Keperawatan melaksanakan intervensi
3. Susun diagnose, luaran, keperawatan sesuai dengan
dan intervensi yang SAK yang ada
berfokus dalam bentuk
SAK
4 Mekanisme 1. Sistem asuhan 1. Memudahkan perawat untuk Iif adwiyatu iffa 05 oktober –
dokumentasi juga keperawatan masih mencari data pasien 19 oktober
masih belum menggunakan metode 2. Lebih struktur dan lebih 2020
terstruktur dan masih tertulis tangan akan mudah tertata dan rapi
menggunakan hilang dan rusak, maka
dokumentasi manual sebaiknya metode
(tulis tangan) penulisan keperawatan
menggunakan sistem
komputer
2. Sistem komputerisasi akan
memudahkan perawat
untuk menyimpan dan
mengarsipkan data pasien
mudah untuk dicari

38
DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, W. 2017. Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di Tempat


Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta.
Jkesvo (Jurnal Kesehatan Vokasional). 2(1): 140-147.

Librianty, N. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien


Terhadap Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Puskesmas Bandar
Petalangan Pelalawan Tahun 2017. 1(2): 10-17.

Nurmalasari. 2012. ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA PERAWAT


DI RUANG PERAWATAN RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR. UIN
ALAUDDIN MAKASSAR.
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Peraturan Presiden Republik Indonesia. 2012. Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Sistem Kesehatan Nasional. Indonesia.
Widayanti dkk. 2018. Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan KesehatanStudi
Deskriptif pada Klinik UIN Sunan Ampel. Journal of Health Science and
Prevention. 2(1): 22 – 26.
41

SKENARIO ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN


TIMBANG TERIMA
Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/tanggal : Senin, 12 Oktober 2020
Pukul : 07.00 WIB
Topik : Timbang terima keadaan pasien
Tempat : Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember

Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

Media
1. Status pasien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Sarana dan prasarana perawatan

Pengorganisasian
Kepala Ruang : Haidar
Katim : Yuni
Perawat Primer (PP) malam : Yeti
Perawat Primer pagi : Iif
Pasien 1 : Iif
Pasien 2 : Haidar

Tahap Persiapan:
Timbang terima dilakukan setiap pergantian sif atau operan. Timbang terima
dilakukan dengan prinsip semua pasien yang baru masuk ruangan cempaka dan
pasien yang memiliki permasalahan yang belum atau sudah teratasi serta pasien
yang memerlukan observasi lebih lanjut.
42

Tahap Pelaksanaan:
Pada hari Senin pukul 07.00 di Rumah Sakit Universitas Jember Ruang Cempaka
seluruh perawat sif malam dan sif pagi serta kepala ruang berkumpul di nurse
station untuk melakukan timbang terima.
Session I Nurse station
Karu (HA) : Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, sebelum kita memulai
ritinitas pagi pagi ini. Alangkah baiknya kita sejenak berdoa
semoga dalam melaksanakan tugas diberikan kelancaran dan
keselamatan. Berdoa dimulai. (kepala ruang dan perawat berdoa).
Berdoa dapat diakhiri. Saya persilahkan ners Yeti untuk
melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas
kepada ners Iif perawat yang akan berdinas selanjutnya (pagi).
Silakan disimak, apabila ada yang ingin ditanyakan atau
diklarifikasi bisa langsung disampaikan.
PP Malam (YT): Baik, terima kasih atas kesempatannya. Hingga saat ini pasien di
ruang cempaka terdapat 16 pasien, diantaranya 3 pasienn dengan
bed total care, 6 pasien dengan bed partial care, dan 7 pasien
dengan Bed minimal care. Tidak ada pasien baru. Pertama pasien
atas nama Ny. X usia 22 tahun dengan diagnosa medis Diare.
MRS hari kedua. Saat ini pasien mengeluh masih mengalami
diare, demam, dan lemas. Masalah keperawatan yang muncul saat
ini hipovolemia. Hasil TTV pasien terakhir pada pukul 05.15
WIB TD: 109/77 mm/Hg, N 109 x/menit, RR 20x/menit, suhu
38,70C. Pasien terlihat lemas dan pucat. Membran mukosa kering.
Tindakan keperawatan yang telah diberikan yaitu observasi
terkait dengan tanda dan gejala hipovolemia, memberikan posisis
trendelenburg,kolaborasi pemberian cairan IV isotonis naCl.
Rencana tindakan keperawatan selanjutnya yaitu hitung
kebutuhan cairan, monitor intake dan output, memberikan asupan
43

cairan oral, serta menganjurkan menghindari perubahan posisi


mendadak.
Pasien kedua atas nama Tn. P usia 66 tahun dengan diagnosa
medis yaitu hemiparesis. MRS hari ketiga. Pasien saat ini
mengeluh pusing, susah tidur, tidak dapat menggerakkan tangan
dan kaki sebelah kanan. Pasien terlihat kesulitan saat bergerak
mengangkat tangan kanannya, pasien tidak dapat menggenggam
benda dengan kuat, dan pasien terlihat cemas. Masalah
keperawatan yang muncul yaitu gangguan mobilitas fisik,
gangguan pola tidur, serta ansietas. Hasil TTV pasien terakhir
pada pukul 05.30 WIB TD: 183/110 mmHg, N 70x/menit, RR
19x/menit, suhu 37,60C. Tindakan keperawatan yang telah
dilakukan yaitu melakukan memberikan informasi secara faktual
terkait dengan diagnosisi, pengobatan, dan prognosis,
menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, latih terapi
relaksasi. monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi,
mengidentifikasi tingkat kebugaran otot. Rencana tindakan
keperawatan selanjutnya yaitu monitor respons terhadap teknik
relaksasi, anjurkan mengambil posisi yang nyaman, rileks, serta
dapat merasakan sensasi relaksasi, monitor efektifitas latihan,
kolaborasi dengan tim kesehatan (terapi fisik). Mungkin itu yang
dapat saya laporkan, mungkin ada pertanyaan?
PP Pagi (Iif) : cukup, ners.
Karu (HA) : Baik, saya kira laporannya cukup jelas. Mari kita menuju ke bed
pasien untuk memvalidasi keadaan pasien saat ini.

Session II di ruang perawatan/bed pasien


Perawat berkeliling menuju ke bed pasien untuk menyapa serta memperkenalkan
perawat sif pagi yang akan menggantikan perawat sif malam.
PP Malam (YT): Assalamu’alaikum, selamat pagi bapak-ibu semua. Saat ini
waktunya operan dari sif malam ke sif pagi. Apakah ada yang
dikeluhkan?
44

Pasien 2 (HA) : tangan dan kaki saya sudah sedikit bisa digerakkan
PP Malam (YT): wah peningkatan yang bagus Tn. P, untuk selanjutnya nanti akan
dilakukan latihan peregangan pak yang akan dibantu oleh perawat
yang ada di sebelah kiri saya ada ners Iif.
Pasien 2 (HA) : Inggih ners
PP Malam (YT): saat ini jam dinas sif malam sudah selesai, selanjutnya akan
digantikan dengan teman sejawat saya yang bertugas di sif pagi
yaitu ners Yuni. Masih ingat bapak-ibu?
Pasien 1 (Iif) : iyaa saya masih ingat
Katim (Yuni) : selamat pagi ibu dan bapak sekalian. Saya Yuni selaku ketua tim
di sif pagi hari ini. Tentunya saya tidak sendiri, saya bersama
teman sejawat saya ada ners Iif dan ners Haidar. Ners Iif ada
disebelah kanan saya, sedangkan ners Haidar ada di sebelah kiri
saya
PP Pagi (iif) : selamat pagi ibu dan bapak, saya Iif yang akan merawat dan
bertanggung jawab atas Ny. X dari pukul 07.00 hingga pukul
14.00.
Katim (Yuni) : ada yang ingin ditanyakan bapak-ibu?
Pasien (iif) : tidak ada ners
Karu (HA) : baik, kalau tidak ada. Silakan beristirahat kembali, jika terdapat
keluhan atau bantuan dari perawat silakan di tekan belnya atau
keluarga dapat menemui kami di nurse station. Terima kasih.
Selamat pagi. Wassalami’alaikum.
Pasien (iif) : terima kasih ners, wa’alaikumussalam.

Post Timbang Terima


Setelah berkeliling di bed pasien, perawat kembali ke nurse station.
Karu (HA) : Bagaimana? Setelah kita melihat pasien tadi silahkan jika ada
kondisi pasien yang perlu didiskusikan?
Katim (Yuni) : tidak ners, sudah cukup
Karu (HA) : Untuk perawat shift malam bagaimana untuk pelaporan yang
lain?
45

PP Malam (YT): tidak ada ners


Karu (HA) : baik, kalau tidak ada. Terima kasih untuk perawat sif malam atas
tugas yang telah dilaksanakan. Selamat beristrirahat dan hati-hati
di jalan. Selanjutnya untuk sif pagi selamat menjalankan tugas,
semoga dimudahkan dalam membantu dan merawat pasien agar
cepat sembuh. Sebelum mengakhiri timbang terima pada pagi hari
ini, marilah kita tutup dengan berdoa bersama. Berdoa mulai.
Karu (HA) : Cukup. Terima kasih atas perhatiannya, waasalammu’alaikum
Wr.wb.
46

SKENARIO ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN


DISKUSI REFLEKSI KASUS

Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus


Topik : Pengalaman pribadi perawat yang aktual dan menarik
dalam menangani kasus/pasien di lapangan maupun RS
(Kasus: Anoreksia nervosa dan Gastritis)
Hari/tanggal : Selasa, 13 Oktober 2020
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Cempaka Rumah Sakit Universitas Jember

Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

Media
1. Dokumentasi asuhan keperawatan
2. Sinopsis tentang ide/gagasan/informasi terkait kasus Anoreksia nervosa yang
dibuat berdasarkan anlisis penelitian
3. Standar Asuhan Keperawatan sesuai kasus (jika ada)
4. SPO tindakan terkait kasus (jika ada)
5. Hasil audit keperawatan (jika ada)
6. Tool refleksi

Pengorganisasian
Fasilitator : Ns. Haidar Ali, S.Kep
Penyaji : Ns. Yeti, S.Kep
Peserta 1 : Ns. Iif, S.Kep
Peserta 2 : Ns. Yuni, S.Kep
47

Fasilitator (HA): Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan Selamat datang
kepada seluruh peserta diskusi refleksi kasus. Apakah semuanya
sudah lengkap?
Peserta (IF/YN): Waalaikumsalam Wr. Wb. Sudah lengkap.
Fasilitator (HA): Baiklah, hari ini kita akan melakukan diskusi refleksi kasus
dengan tujuan membahas sebuah kasus yang aktual atau menari
dan dari kasus tersebut kita dapat belajar bersama-sama. Dalam
melakukan diskusi nanti, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Pertama, seluruh peserta diskusi harus
memperhatikan dengan seksama. Kedua, tidak boleh memotong
pembicaraan orang lain. Kemudian menghargai pendapat orang
lain dan terakhir pembahasan tidak boleh keluar dari topik diskusi
refleksi kasus nanti. Baik, untuk waktu diskusi akan dilaksanakan
kurang lebih selama 60 menit. Apakah semuanya sepakat?
Peserta (IF/YN): Sepakat.
Fasilitator (HA): Baiklah, diskusi akan dilaksanakan dalam 60 menit kedepan.
Kepada penyaji Ns. Yeti, waktu dan tempat saya persilahkan
untuk memaparkan kasus pada hari ini.
Penyaji (YT) : Terimakasih atas waktu yang telah diberikan kepada saya. Disini
saya akan memaparkan sebuah kasus tentang Anoreksia nervosa.
Salah satu pasien saya yang bernama Nn. Y berumur 17 tahun
yang didiagnosa Anoreksia nervosa. Saat ke RS, Nn. Y dibawa
oleh Ibunya dalam keadaan pingsan. Selama pearawatan di RS
ini, saya telah memberikan asuhan keperawatan yang sesuai
dengan standar. Selama ini saya sudah melakukan pengkajian
secara menyeluruh dan telah menentukan diagnosa
keperawatannya. Saya juga telah melakukan intervensi terhadap
keluarga dan pasien. Untuk intervensi kepada keluarga, saya
memberikan edukasi tentang mengenai pentingnya asupan gizi
yang cukup terhadap pasien. Dan untuk edukasi kepada pasien
48

yaitu tentang bahaya mengkonsumsi obat tanpa dengan resep


dokter. Selanjutnya, saya juga telah berkolaborasi dengan ahli gizi
yaitu untuk pemenuhan diet kepada pasien. Selain itu
berkolaborasi dengan pihak farmasi untuk memberikan vitamin
kepada pasien. Hambatan selama saya melakukan asuhan
keperawatan dalam kasus ini yaitu keadaan pasien yang tidak
kunjung membaik dan berat badannya masih dibawah normal
serta pasien bersikeras untuk melakukan diet dan menolak untuk
menatap mata saat diajak berkomunikasi. Sejauh ini, masih
mengkonsumsi obat yang tidak melalui resep dokter. Setelah itu,
saya berkomunikasi dengan Ibunya, pasien mengatakan kepada
Ibunya bahwa akhir-akhir ini temannya masih sering mengejek
dirinya karena kondisi badannya yang kurang perfek dimata orang
lain. Kemudian, saya berkolaborasi dengan psikiater untuk
mengatasi pasien tersebut dan saya mengajak psikiater vertemu
dengan pasien. Alhamdulillah keadaan pasien mulai membaik
setelah dilakukan intervensi kolaborasi dengan psikiater. Saat ini,
intervensi berjalan dengan lancar dan hasil asuhan keperawatan
sekarang dapat dikatakan sangat memuaskan. Demikian, kasus
yang dapat saya paparkan pada kali ini. Terimakasih atas waktu
yang telah diberikan. Selanjutnya saya kembalikan kepada Ns.
Haidar selaku fasilitator diskusi kali ini.
Fasilitator (HA): Baiklah, terimakasih kepada Ns. Yeti yang telah memaparkan
kasus dengan baik sekali. Setelah ini, saya akan memfasilitasi
diskusi selama 30 menit kedepan. Peserta diskusi dipersilahkan
untuk memberikan klarifikasi atau pertanyaan terkait kasus yang
telah dibahas! Iya silahkan Ns. Yuni.
Peserta 1 (IF) : Baik, terimakasih atas waktu yang telah diberikan. Saya
mempunyai pengalaman yang sama seperti kasus ini yaitu
Anoreksia nervosa akibat pasien banyak mengkonsumsi obat-
obatan penekan nafsu makan. Alasannya sama juga yaitu karena
body shaming dari teman sebayanya. Intervensi yang harus kita
49

berikan, selain memperhatikan asupan gizi juga harus


memperhatikan tentang psikologi dari si pasien. Sehingga saya
setuju bahwa perlu dilakukan intervensi kolaborasi dengan
psikiater untuk mengatasi kasus ini. Terimakasih.
Fasilitator (HA): Baik, terimaksih Ns. Yuni yang telah menyampaikan
pengalaman yang sama terkait kasus ini. Monggo selanjutnya Ns.
Iif yang sudah siap mengacungkan tangan.
Peserta 2 (YN) : Baik, terimakasih atas waktunya. Saya bermaksud untuk
menanggapi. Selain berkolaborasi dengan ahli gizi dan psikiater,
peran keluarga juga sangat penting dalam menangani kasus ini.
Orang tua perlu diajak untuk memperhatikan asupan pola gizi
maupun pola diet anaknya. Orang tua juga perlu mengedukasi
anaknya untuk memilih lingkungan pertemanan yang baik dan
mekanisme stres yang baik pula. Sehingga apakah dengan
melakukan hal-hal tersebut perawatan yang diberikan akan lebih
efektif? Kemudian komplikasi apa yang akan terjadi pada pasien
Anoreksi nervosa dengan gangguan psikologis?
Fasilitator (HA): Baik, kepada Ns. Yeti dipersilahkan untuk menjawab.
Penyaji (YT) : Terimaksih atas pertanyaannya. Saya akan menjawabnya.
Komplikasi dari Anoreksia nervosa itu tidak hanya pada fisik saja
seperti osteoporosis, gangguan elektrolit, gagal ginjal, jantung
bahkan kematian organ yang lain. Nah, pada kasus ini belum saya
jelaskan bahwa pasien Nn. Y ini mengalami juga gastritis akibat
diet makan yang terlalu ekstrim, sehingga apabila dibiarkan dapat
mengalami kerusakan yang parah pada lambung. Maka dari itu
dilakukan intervensi juga pada kasus gastritisnya dan sudah
tertangani dengan baik. Selain itu berkomplikasi pada psikis
pasien seperti gangguan kepribadian, keinginan mencederai diri
sendiri dan keinginan untuk melakukan bunuh diri. Sebelumnya
Anoreksia nervosa itu diawali karena obsesi ingin mendapatkan
tubuh yang kurus sehingga melakukan pembatasan makan secara
50

ekstrim dan juga mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dari


dokter.
Fasilitator (HA): Baik terimakasih atas jawabannya. Bagaimana Ns. Yuni apakah
ada tanggapan kembali?
Peserta 2 (YN) : Terimakasih atas jawabannya. Lalu bagaimana terkait
penanganan awal keperawatan pada pasien yang mengalami
Anoreksia nervosa ini?
Fasilitator (HA): Kepada Ns. Yeti dipersilahkan.
Penyaji (YT) : Baik, saya juga merupakan perawat pelaksana saat Nn. Y datang
ke RS. Saat pasien MRS, kondisi tubuh dingin, hal yang
dilakukan adalah membuat pasien hangat. Kemudian, melakukan
serangkaian tes sesuai dengan kondisi pasien Nn. Y mengalami
hipoglikemia akut dan penanganan pertama yang dilakukan
adalah pemberian cairan detoks 1%.
Fasilitator (HA): Baiklah sesi tanya jawab telah selesai dilakukan. Saya akan
menyimpulkan hasil diskusi hari ini. Jadi Anoreksia nervosa
adalah kondisi seseorang dengan gangguan makan karena
terobesesi terhadap tubuh kurus, sehingga melakukan diet ekstrim
dan bahkan menggunakan obat-obatan untuk menekan nafsu
makan. Anoreksia nervosa ini sendiri, terjadi akibat gangguan
persepsi diri dan bullying, serta rentan terjadi pada usia remaja.
Asuhan keperawatan yang akan dilakukan tidak hanya berfokus
pada pemenuhan fisik saja tetapi pada psikisnya juga. Peran orang
tua juga merupakan kunci penting dari berhasilnya asuhan
keperawatan yang akan direncanakan. Untuk kolaborasi dengan
profesi lain sangat diperlukan sekali, karena hal itu menunjang
dari asuhan keperawatan yang akan direncanakan. Bangun
kepercayaan yang baik dengan pasien dan keluarga.
Komunikasikan segala perkembangan dengan benar dan lebih
cermat dalam memahami kondisi pasien. Berdasarkan hasil
diskusi kita hari ini, isu yang didapat dan diperhatikan adalah
untuk pemenuhan kebutuhan dasar tidaklah cukup tetapi juga
51

diperlukan perhatian pada kondisi psikologis pasien itu sendiri.


Membangun kepercayaan adalah kunci dari hal ini. Perlu digaris
bawahi lagi, bahwa individu unik dan memiliki cara pandang
terhadap stresor yang berbeda-beda pula. Tanamkan selalu empati
dan memberikan asuhan keperawatan dengan baik. Itulah
kesimpulan dari diskusi hari ini. Sebelum beralih ke rencana
tindak lanjut, silahkan mengisi absensi yang telah disediakan.
Baiklah, untuk rencana tindak lanjut, kapan kita akan melakukan
diskusi refleksi kasus tadi dan kasus apa yang ingin kita bahas?
Peserta 1 (IF) : Baik Ners. Jadi bagaimana kalau kita dari sekarang hingga satu
minggu ini melakukan tindak lanjut dari kasus ini. Pada minggu
selanjutnya, saya akan memaparkan kasus khusus pada penyakit
dalam yaitu dengan diagnosa DM.
Fasilitator (HA): Baiklah berarti untuk satu minggu kedepan kita akan melakukan
rencana tindak lanjut dan melanjutkan pembahasan kasus terkait
diagnosa DM. Baik, sebelum saya tutup, apakah ada yang ingin
ditanyakan?
Peserta (IF/YN): Sudah tidak ada.
Karu (HA) : Baik kalau begitu, saya ucapkan terimakasih atas kesediaanya
untuk mengikuti diskusi refleksi kasus ini dengan baik.
Terimakasih kepada penyaji Ns. Yeti yang telah memaparkan
kasus dengan baik dan lengkap. Serta terimakasih atas antusias
dari peserta diskusi kali ini. Laporan hasil diskusi akan saya
lengkapi untuk pemenuhan dokumentasi nanti. Untuk diskusi kali
ini saya rasa sudah cukup. Semoga bermanfaat bagi kita semua
dan dapat menerapkannya pada asuhan keperawatan. Terimaksih
atas perhatiannya. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Peserta (IF/YN): Waalaikumsalam Wr. Wb.
52

PRE CONFERENCE

Waktu kegiatan           : Setelah operan shift malam ke pagi


Tempat                        : Ruang jaga Cempaka
Penanggung jawab      : Ketua tim     
Kegiatan                      :
1.       Kepala ruangan membuka acara.
2.       Ketua tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana.
3.       Ketua tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait    dengan  asuhan yang
diberikan saat itu.
4.       Ketua tim menutup acara.

NARATOR : Setelah operan shift malam ke pagi di ruang Cempaka melakukan pre
conference.kepala ruangan membuka acara pre conference.

Karu (HA) : “assalamualaikum wr. Wb. Selamat pagi semua…….”


“Puji syukur kita ucapkan kepada Allah swt. Yang telah
Memberikan kesehatan kepada kita sehingga kita masih bisa
menjalankan tugas kita sebagai seorang Perawat. Baiklah untuk
memulai aktivitas kita awali dengan sama-sama membaca doa.
Selanjutnya saya serahkan kepada ners yuni selaku
ketua tim, seperti biasanya untuk memandu pre conference kita
pada pagi hari ini.
Katim (YN) : “ Terimakasih kepada ners haidar selaku kepala ruangan,
Assalamualikum wr. Wb. Selamat pagi kepada rekan rekan semua,
puji dan syukur kita semua masih diberi kesehatan..
“Ya pada kesempatan  pre conference pagi ini tanggal 14 Oktober
2020, di ruang perawatan Cempaka dengan jumlah pasien 2 orang.
53

Baik langsung saja kepada Ners yeti dan Ners Iif silahkan untuk
menyampaikan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
Ners 1 (YT) : Selamat pagi, saya menangani pasien A dikamar 1 dengan
keluhan BAB lebih dari 5 kali dalam satu hari masalah
keperawatan yang muncul syok hipovolemi. Pada pagi ini tindakan
yang dilakukan :
09.00   : Mengukur TTV dan pantau cairan(input output)
09.15   : Memberi Injeksi
09.30   : Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet.
Ners 2 (Iif) : Saya menangani pasien B dikamar 2 dengan keluhan pusing
demam terus menerus sejak 2 hari yang lalu dengan dx
hemipareisi. Tindakan yang akan dilakukan
09.00   : Mengukur suhu dan test darah
09.15   : Kompres hangat.
Katim (YN) : Ya, baiklah terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah
menyampaikan tindakan yang akan dilakukan kepada seluruh
pasien. Dilihat dari hasil laporan teman-teman, semua pasien
memerlukan penanganan lebih. Jadi diharapkan, untuk kerjasama
antara rekan-rekan. Baik, waktu saya kembalikan kepada ners
haidar.
KARU :Terima Kasih kepada Katim dan rekan-rekan semua atas
laporannya. Langsung saja kita semua melakukan tindakan-
tindakan yang sudah direncanakan . sekali lagi diharapkan,
kerjasamanya dari semua rekan-rekan sekalian.
Narator          : Semua perawat meninggalkan ruangan, dan melakukan tindakan
yang sudah direncanakan.

(Pada pukul 13.00 , sebelum operan jaga siang. Semua perawat kembali
berkumpul untuk melakukan Post Conference).
54

POST CONFERENCE

Waktu kegiatan         :           Sebelum operan ke dinas sore.


Tempat                       :           Ruang Jaga Cempaka
Penanggung jawab   :           Ketua Tim
Kegiatan :
1. Karu membuka acara.
2. Katim menanyakan hasil asuhan masing-masing.
3. Katim menanyakan kendala dalam asuhan yang diberikan.
4. Katim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan ke shift
berikutnya.
5. Karu menutup acara.

KARU : Assalamualaikum wr. Wb


Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur kehadirat Allah swt. Kita
masih bertemu lagi dan berkumpul di penghujung tugas kita.
Seperti biasa kita akan melakukan post conference sebelum di
operkan ke shift berikutnya. Langsung saja saya serahkan kepada
Ners Yuni selaku ketua TIM.
KATIM : Baik terima kasih atas waktu yang diberikan. Baiklah langsung
saja bagaimana hasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-
rekan termasuk  kendala selama rekan-rekan melakukan tindakan.
Dan untuk dapat dioperkan pada shift berikutnya.

NARATOR   : Perawat mulai melaporkan hasil tindakan yang telah dilakukan.

Ners 1 (YT) : Pasien A k/u lemah, sudah dilakukan injeksi, pasien BAB cair 3
kali, dan pasien mendapat makanan lunak. Lanjutkan intervensi!
Ners 2 (IIF) : Suhu 380C, sudah diberikan kompres hangat, sudah dilakukan test
darah tetapi hasilnya  masih ditunggu dari Lab. Lanjutkan
intervensi!
55

NARATOR : Masing-masing perawat telah menyampaikan hasil tindakan yang


sudah dilakukan. Kembali ke Katim.
KATIM (YN) : Baiklah terima kasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan yang
telah dilakukan. Kita telah melakukan semua rencana tindakan.
Selanjutnya saya kembalikan kepada kepala ruangan.
KARU : Iya, terimakasih kepada rekan-rekan, intervensi yang telah kita
lakukan dari pagi sampai siang ini terlaksana dengan lancar dan
sesuai prosedur. Terima kasih atas kerja sama rekan-rekan
sekalian, yang sudah bekerja dengan semaksimal mungkin.
Pertahankan terus kinerja rekan-rekan dan alangkah baiknya jika
bisa ditingkatkan lagi demi pencapaian kinerja yang lebih optimal.
Untuk mengakhiri tugas kita pada siang hari ini, marilah kita akhiri
dengan berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan kita
masing-masing. Berdoa……. Mulai……. Selesai…… Kita akhiri
post conference ini, Selamat Siang.
NARATOR : Sekian role plaay pre dan post conference dari kelompok 3.
Terima kasih.
56

SKENARIO ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN


PENYULUHAN TERKAIT COVID-19

Pelaksanaan Penyuluhan Terkait Covid-19


Topik : Wabah virus Covid-19
Hari/Tanggal : kamis, 15 Oktober 2020
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Rumah Sakit Universitas Jember

Metode:
1. Diskusi
2. Tanya jawab

Media:
1. Leaflet
Pengorganisasian :
Perawat 1 : Ns. Yeti, S.Kep
Perawat 2 : Ns. Iif, S.Kep
Peserta 1 : Ns. Yuni, S.Kep
Peserta 2 : Ns. Haidar Ali S.Kep

Ruang Cempaka di rumah sakit Universitas Jember, pada pukul 09.00 pagi akan
melakukan penyuluhan tentang wabah virus Covid-19. Kegiatan penyuluhan ini
untuk menambah pengetahuan mengenai wabah virus Covid-19 dan juga untuk
meningkatkan pola hidup sehat.
Moderator : assalamualaikum wr.wb. selamat pagi bapak dan ibu
sekalian. Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan kesehatan kepada kita semua .Terlebih
dahulu mari kita awali dengan bersama-sama membaca
doa. Berdoa dipersilahkan. Perkenalkan saya....disini saya
sebagai moderator untuk memimpin jalanya kegiatan
penyuluhan pada hari ini, langsung saja ya bapak dan ibu
57

sekalian kita mualai kegiatan ini, langsung saja untuk


perawat Yeti saya persilahkan.
Perawat 1 (YT) : baik terimakasih moderator yang telah memberikan waktu
kepada saya . Assamualaikum wr.wb. selamat pagi bapak-
bapak dan ibu-ibu sekalian.. Baik saya akan
memperkenalkan diri saya perawat Yeti dan saya ditemani
teman saya perawat iif. Bagaimana kabarnya bapak-bapak
dan ibu-ibu pada pagi hari ini?
Peserta 1 (YN) : saya baik
Peserta 2 (HA) : baik..
Perawat 1 (YT) : pertama-tama saya ucapkan terimakasih kepada bapak-
bapak dan ibu-ibu sekalian yang telah meluangkan
waktunya untuk mengikuti kegiatan penyuluhan tentang
wabah virus covid pada pagi hari ini. Baiklah kalau begitu
sebelum kita mulai kegiatan ini, kita kontrak waktu terlebih
dahulu kurang lebih 30 menit, apakah bapak-bapak dan ibu-
ibu setuju?
Peserta1 (YN) : saya setuju
Peserta2 (HA) : saya juga setuju
Perawat 1(YT) : baiklah kita mulai acara penyuluhan ini dan selanjutnya
saya serahkan kepada perawat Iif untuk melanjutkan acara
penyuluhan ini dan saya akan memberikan leaflet kepada
bapak-bapak dan ibu-ibu.
(peserta memegang leaflet)
Perawat 2 (IF) : terimakasih perawat Yeti.Assalamualaikum wr.wb, saya
perawat iif yang akan menjelaskan tentang covid-19.
Sebelumnya apakah bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian telah
mengetahui apa itu covid-19?
Peserta1 (YN) : saya tahu sedikit-sedikit bu tetapi belum begitu mengerti
bu
Peserta2 (HA) : saya pernah mendengar di TV bu..
58

Perawat2(IF) : baiklah bapak-bapak dan ibu-ibu saya akan menjelaskan


terkait Covid-19. Covid-19 merupakan penyakit sindrom
pernapasan akut yang disebabkan oleh virus corona.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Tanda dan gejala yang yang umum yaitu demam dengan
suhu di atas 38°C, batuk pilek, sesak napas, sakit
tenggorokan. Biasanya gejala ini muncul 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus corona. Apakah Bapak-bapak
dan ibu-ibu tahu bagaimana cara penularan covid-19 ?
Peserta2 (HA) : bersalaman ya bu
Peserta1(YN) : kurangnya mencuci tangan bu
Perawat2 (IF) : iya bapak-bapak dan ibu-ibu salah satunya itu, saya akan
menjelaskan cara penularan covid-19. Menurut badan
kesehatan dunia (WHO) mengungkapkan cara penyebaran
virus corona dari satu orang kelainnya. Yang pertama tidak
sengaja menghirup percikan ludah yang keluar saat
penderita covid-19 batuk atau bersin, yang kedua
memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih
dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah
penderita covid-19, yang terakhir kontak jarak dekat dengan
penderita covid-19.
Peserta1(YN) : oh.. jadi begitu ya bu..
Perawat2(IF) : iya ibu, apakah bapak-bapak dan ibu-ibu sudah paham?
Peserta1(YN) :iya sudah
Peserta2(HA) : sudah paham
Perawat2(IF) : baiklah kalau begitu selanjutnya saya akan menjelaskan
bagaimana cara pencegahan virus covid-19. apakah bapak-
bapak dan ibu-ibu masih semangat untuk mendengarnya?
Peserta1(YN) : masih bu...
Peserta2 (HA) : semangat bu..
Perawat(IF) : baiklah kalau begitu, pencegahan virus covid-19 ini sangat
dibutuhkan karena sampai saat ini belum ditemukan vaksin
59

yang dapat mencegah virus covid-19. Oleh karena itu,


sebaiknya kita hindari faktor-faktor yang dapat menularkan,
dengan cara mencuci tangan dengan 7 langkah dengan
menggunakan sabun atau handsanitizer, terapkan physical
distancing, menggunakan masker saat dikeramaian, hindari
menyentuh muka, dan pola hidup sehat. Baiklah hanya itu
yang saya sampaikan selanjutnya saya serahkan kembali
kepada perawat Yeti.saya ingin menanyakan kepada bapak-
bapak dan ibu-ibu apakah sudah paham dengan materi yang
di jelaskan tadi?
Peserta1 &2(YN)(HA) : sudah..paham
Perawat1(IF) : baiklah kalau begitu saya akan bertanya apakah ada yang
dapat menyebutkan apa saja tanda dan gejala Covid-19?
Peserta1(YN) : saya tahu, tanda dan gejalanya demam diatas38°C, batuk
pilek dan sesak napas.
Perawat1 (IF) : iya benar sekali ibu, selanjutnya apakah ada pertanyaan?
Peserta2 (HA) : saya ingin bertanya, berapa lama virus corona dapat
bertahan pada permukaan benda?
Perawat1(YT) : baik pertanyaan yang bagus, bagaimana perawat iif apakah
langsung dijawab?
Perawat2(IF) : saya akan langsung menjawab. Jadi berdasarkan penelitian
yang dilakukan menunjukkan bahwa virus corona dapat
bertahan hingga 72jam pada plastik, <4 jam pada tembaga
dan <24 jam pada karton, sehingga bapak-bapak dan ibu-
ibu selalu menjaga kebersihan tangan yaitu dengan mencuci
tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
Perawat1(YT) : bagaimana bapak, apakah sudah paham?
Peserta2(HA) :sudah
Perawat1(YT) : Baik, mudah – mudahan semua sudah jelas . Jadi
kesimpulan pada pertemuan hari ini adalah COVID-19
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus korona
dengan tanda gejala batuk, pilek, demam diatas 38°C, dan
60

sesak napas. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan


yaitu melakukan pola hidup bersih dan sehat. Saya harap
bapak – bapak dan ibu – ibu dapat menerapkan di
kehidupan sehari – hari. Selanjutnya saya serahkan kepada
moderator
Moderator : terimakasih kepada perawat yeti, bagaiamana bapak dan
ibuk sekalian sudah mengerti apa yang di jlaskan oleh
pemateri barusan..? langsung saja saya akan mengkahiri
penyuluhan terkait Covid-19 ini dengan kalimat
alhamdulillah..sekian bapak dan ibuk sekalian apabila ada
perkataan atau perbuatan yang kurang berkenan mohon
maaf sebesar besarnya. Terimakasih wassalamualaikum
wr.wb
Peserta1&2 (YT)(HA) : waalaikumsalam wr.wb
61

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Covid-19
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Hari/Tanggal :Kamis, 15 Oktober 2020
Tempat : Ruang Cempaka, Rumah Sakit Universitas Jember
Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang Covid-19
1. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demontrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu :
a. Memahami tentang pengertian Covid-19
b. Memahami tentang Tanda dan gejala Covid-19
c. Memahami tentang Cara Penularan Covid-19
d. Memahami tentang Pencegahan Covid-19

2. Pokok Bahasan
Covid-19

3. Sub Pokok Bahasan


- Pengertian Covid-19
- Tanda-dan Gejala Covid-19
- Cara penularan Covid-19
- Pencegahan Covid-19

4. Waktu
-1x30 menit

5. Bahan/Alat yang diperiksa


-Materi
- Leaflet
62

6. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Diskusi
b. Landasasan teori : diskusi dan tanya jawab
c. Landasan pokok :
- Menciptakan suasana ruangan yang baik
- Mengindentifikasi pilihan tindakan

7. Setting Tempat

Keterangan :
Audient :
Pemateri :
Moderator:

8. Persiapan
Penyuluhan mancari referensi terkait tentang Covid-19 mulai dari
pengertian, tanda dan gejala, cara penularan dan cara pencegahan

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Proses Tindakan Waktu


Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahulua 1. Salam Pembuka Memperhatikan 2 Menit
n 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan

Penyajian 1. Menjelaskan materi - Memperhatikan 15


tentang: Menit
a. Pengertian Covid-
19
b. Tanda dan Gejala
Covid-19
c. Penyebaran Covid-
19
d. Pencegahan
63

Covid-19
2. Memberikan - Memberikan
Kesempatan kepada pertanyaan
audient untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan - Memperhatikan
4. Memberikan
kesempatan kepada - Memperhatikan
audient untuk
menjelaskan kembali - menjelaskan
materi yang sudah
disampaikan

Evaluasi Menayakan kembali materi Menjawab


yang dijelaskan tentang: pertanyaan
a. apa pengertian Covid-
19
b. bagaimana tanda dan
gejala Covid-19
c. bagaimana cara
penularan covid-19
d. bagaimana cara
Pencegahan covid-19
Penutup 1. Menyimpulkan materi - Memperhatikan 3 Menit
yang telah diberikan dan
2. Salam penutup menanggapi
- Mengucapkan
salam

10. Pengorganisasian
- Penanggung Jawab : Haidar Ali S.Kep
- MC : Yeti Novitasari S.Kep
- Notulen dan Operator : Sri Yuni Wulandari S.Kep
- Pemateri : Iif Adwiyatu Iffa S.Kep
- Sie Perlengkapan :Semua Anggota Kelompok

11. Evaluasi
a. Mendapatkan materi untuk penyuluhan
b. Audience mampu memahami dan melaksanakan secara mandiri
protokol COVID 19
c. Mampu memahami setia materi yang telah disampaikan
64

LAPORAN HASIL PENYULUHAN

Topik : Covid-19
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Oktober 2020
Tempat : Ruang Cempaka, Rumah Sakit Universitas Jember
Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang Covid-19
1. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demontrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu :
A. Memahami tentang pengertian Covid-19
B. Memahami tentang Tanda dan gejala Covid-19
C. Memahami tentang Cara Penularan Covid-19
D. Memahami tentang Pencegahan Covid-19

2. Pokok Bahasan
Covid-19
2. Sub Pokok Bahasan
- Pengertian Covid-19
- Tanda-dan Gejala Covid-19
- Cara penularan Covid-19
- Pencegahan Covid-19

3. Waktu
-1x30 menit

4. Bahan/Alat yang diperiksa


-Materi
- Leaflet
5. Model Pembelajaran
65

A. Jenis model pembelajaran : Diskusi


B. Landasasan teori : diskusi dan tanya jawab
C. Landasan pokok :
- Menciptakan suasana ruangan yang baik
- Mengindentifikasi pilihan tindakan

6. Setting Tempat

Keterangan :
Audient :
Pemateri :
Moderator:

7. Persiapan
Penyuluhan mancari referensi terkait tentang Covid-19 mulai dari
pengertian, tanda dan gejala, cara penularan dan cara pencegahan

8. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Proses Tindakan Waktu


Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahulua 4. Salam Pembuka Memperhatikan 2 Menit
n 5. Memperkenalkan diri
6. Menjelaskan tujuan

Penyajian 5. Menjelaskan materi - Memperhatikan 15


tentang: Menit
e. Pengertian Covid-
19
f. Tanda dan Gejala
Covid-19
g. Penyebaran Covid-
19
h. Pencegahan
Covid-19
6. Memberikan - Memberikan
Kesempatan kepada pertanyaan
66

audient untuk bertanya


7. Menjawab pertanyaan - Memperhatikan
8. Memberikan
kesempatan kepada - Memperhatikan
audient untuk
menjelaskan kembali - menjelaskan
materi yang sudah
disampaikan
Evaluasi Menayakan kembali materi Menjawab
yang dijelaskan tentang: pertanyaan
A. apa pengertian Covid-
19
B. bagaimana tanda dan
gejala Covid-19
C. bagaimana cara
penularan covid-19
D. bagaimana cara
Pencegahan covid-19
Penutup A. Menyimpulkan materi - Memperhatikan 3 Menit
yang telah diberikan dan
B. Salam penutup menanggapi
- Mengucapkan
salam

9. Pengorganisasian
- Penanggung Jawab : Haidar Ali S.Kep
- MC : Yeti Novitasari S.Kep
- Notulen dan Operator : Sri Yuni Wulandari S.Kep
- Pemateri : Iif Adwiyatu Iffa S.Kep
- Sie Perlengkapan :Semua Anggota Kelompok

10. Evaluasi
A. Evaluasi Kesiapan
- Mendapatkan materi untuk penyuluhan
- Menyiapkan media untuk penyuluhan
- Mengumpulkan audient

B. Evaluasi Proses
- Daring dengan menggunakan via zoom untuk dilakukan
penyuluhan
- Terdapat audient yang bersedia mengikuti penyuluhan

C. Evaluasi Hasil
67

1. Jangka Pendek
a) Audient dapat menjelaskan kembali pengertian Covid-
19
b) Audient dapat menjelaskan kembali tanda dan gejala
Covid-19
c) Audient dapat menjelaskan kembali cara penularan
Covid-19
d) Audient dapat menjelaskan kembali pencegahan
penularan Covid-19
2. Jangka panjang
a) Audient menerapkan perilaku untuk pencegahan penularan
Covid-19
b) Audient menerapkan untuk pola hidup sehat dan menjaga
kebersihan diri dan lingkungan
11. Dokumentasi

Gambar 1. Pendidikan kesehatan yang dilakukan secara virtual melalui


aplikasi ZOOM

Anda mungkin juga menyukai