PEMBAHASAN
1
syuhada”. Bahkan Islam menempatkan pendidik setingkat dengan derajat
seorang Rasul.
Dalam hal ini Syaukari bersyair:
1
Munardji, Ilmu Pendidikan Islam, PT. Bina Ilmu, Jakarta, 2004, hal 61
2
4. Organisator, yakn i mengorganisasikan kegiatan belajar peserta didik
maupun pendidik.
5. Manusia sumber, yaitu ketika pendidik dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan peserta didik, baik berupa pengetahuan (kognitif),
ketrampilan (afektif) maupun sikap (psikomotorik).2
3
kemampuan dasar kedua pendidik adalah menyangkut kepedulian
terhadap masalah-masalah sosial selaras dengan ajaran dakwah Islam.
3. Kompetensi profesional religius.
kemampuan dasar ketiga ini menyangkut kemampuan untuk menjalankan
tugas keguruannya secara prifesional, dalam arti mampu membuat
keputusan keahlian atas beragamnya kasus serta mampu
mempertanggung jawabkan berdasarkan teori dan wawasan keahliannya
dalam perspektif Islam.
4
7. Bersifat lemah lembut dalam menghadapi anak didik yang rendah tingkat
IQ nya, serta membinanya sampai pada taraf maksimal.
8. Meninggalakan sifat marah.
9. Memperbaiki sikap anak didiknya, dan bersikap lemah lembut terhadap
anak didik yang kurang lancer berbicaranya.
10. Meninggalkan sifat yang menakutkan pada anak didik yang belum
mengerti atau mengetahui.
11. Berusaha memperhatikan pernyataan-pernyataan anak didik walaupun
pernyataannya itu tidak bermutu.
12. Menerima kebenaran dari anak didik yang membantahnya.
13. Menjadi kebenaran sebagai acuan proses pendidikan walaupun kebenaran
itu datangnya dari anak didik.5
14. Mencegah anak didik mempelajari ilmu yang membahayakan.
15. Menanamkan sifat ikhlas pada anak didik, serta terus menerus mancarai
informasi guna disampaikan pada anak didiknya yang akhirnya mencapai
tingkat taqarrub kepada Allah swt.
16. Mencegah anak didik mempelajari ilmu fardlu kifayah sebelum
mempelajari ilmu fardli’ain.
17. Mengaktualisasikan informasi yang akan diajarkan kepada anak didik.
5
3. Memperhatikan kemampuan dan kondisi anak didiknya. Pemberian
materi pelajaran harus diukur dengan kadar kemampuannya.
4. Mengetahui kepentingan bersama, tidak terfokus pada sebagian anak
didik, misalnya hanya memprioritaskkan anak yang memilik IQ tinggi.
5. Mempunyai kompetensi keadilan, kesucian dan kesempurnaan.6
6. Ikhlas dalam menjalankan aktivitasnya, tidak banyak menuntut hal yang
diliuar kewajibanya.
7. Dalam mengajar supaya mengaitkan materi satu dengan materi lainnya
(menggunakan pola integrited curriculum).
8. Memberi bekal anak didik denagn ilmu yang mengacu pada futuristic,
karena ia tercipta berbeda dengan zaman yang dialami oleh pendidikan.
9. Sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kepribadian yang kuat,
tanggung jawab, dan kemampuan dan mengatasi problema anak didik,
serta mempunyai rencana yang matang untuk menatap masa depan yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh.7
F. Keutamaan Mengajar
1. Perbuatan mendidika atau mengajar adalah perintah oyang wajib
dilaksanakan, dan barang siapa mengelak dari kewajiban ini akan
mendapatkan konsekuensi tersendiri.
2. Perbuatan mendidik atau mengajar adalah perbuatan yang terpuji dan
mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah.
3. Perbuatan mendidik atau mengajar adalah merupakan kebajikan jariyah
yang akan mengalir pahala selama ilmu yang diajarkan tersebut masih
diamalkan orang yang belajar tersebut.
4. Perbuatan mendidik atau mengajar adalah amal kebajikan yang dapat
mendatangkan magghfirah dari Allah.
6
Ibid., hal. 71
7
Ibid., hal. 72
6
5. Perbuatan mendidik atau mengajar adalah perbuatan yang sangat mulia,
karena mengolah organ manusia yang mulia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
sebagaimana teori barat, pendidik dalam Islam adalah orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik denagn mengupayakan
perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi efektif, potensi kognitif ,
maupun potensi psikomotorik
Pendidik adalah bapak rohani (spiritual father) bagi anak didik yang
memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan
melurukannya. Oleh karena itu, pendidik mempunyai kedudukan yang tinggi
sebagaimana yang dilukiskan dalam hadist Nabi Muhammad saw
Tugas Pendidikan Dalam Pendidikan Islam
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat dan kami sampaikan. Kami menyadari
bahwa pada makalah ini banyak terdapat kekurangan, baik dalam penulisan,
pencarian data ataupun dalam penyampaian. Untuk itu kami mohon saran dan
kritik yang konstruktif guna perbaikan pada makalah kami selanjutnya. Semoga
makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi kita semua, baik di dunia maupun
di akhirat