Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Farhan Bahy A (19410356)

Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara

1. Peraturan kebijakan adalah peraturan umum yang dikeluarkan oleh instansi pemerintahan
berkenan dengan pelaksanaan wewenang pemerintahan terhadap warga negara atau
terhadap instansi pemerintahan lainnya dan pembuatan peraturan tersebut tidak memiliki
dasar yang tegas dalam UUD dan undang-undang formal baik langsung maupun tidak
langsung artinya peraturan kebijakan tidak didasarkan pada kewenangan pembuatan
undang-undang dan oleh karena itu tidak termasuk peraturan perundang-undangan yang
mengikat umum tetapi dilekatkan pada wewenang pemerintahan suatu organ administrasi
negara dan terkait dengan pelaksanaan kewenangan nya.
2. Peraturan kebijakan bukan berasal dari kewenangan pembuatan peraturan perundang-
undangan, karena itu tidak dapat diuji dengan mendasarkan pada aspek rechtmatigheid.
Berdasarkan hukum administrasi negara, pengujian peraturan kebijakan adalah dari aspek
doelmatigheid dengan menggunakan asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB),
khususnya asas larangan penyalahgunaan wewenang dan asas larangan sewenang-
wenang. Kebijakan pemerintah akan dikategorikan sebagai kebijakan yang menyimpang
jika didalamnya ada unsur penyalahgunaan wewenang dan unsur sewenang-wenang. Ada
tidaknya unsur penyalahgunaan wewenang diuji dengan asas spesialitas. Sedangkan ada
tidaknya unsur sewenang-wenang diuji dengan asas rasionalitas atau kepantasan.
3. A. Penetapan secara tertulis adalah keputusan yang dikeluarkan harus secara tertulis,
namun tujuan tertulis bukan untuk bentuk formatnya, namun untuk segi pembuktian bila
ada gugatan. Lalu maksudnya secara sepihak itu adalah karena pemerintah memutuskan
untuk melakukan tindakan hukum (mengeluarkan keputusan) itu sepihak tanpa
persetujuan pihak lainnya. Sedangkan dikeluarkan oleh badan/pejabat TUN yang
berwenang itu adalah pejabat dibidang eksekutif saja yang bisa mengeluarkan keputusan.
Kaitannya dengan tindakan hukum, yaitu keputusan merupakan suatu pernyataan sepihak
yang dapat menimbulkan akibat hukum tertentu bagi setiap orang/badan khususnya di
bidang administrasi negara yang bersifat publik (menciptakan hak dan kewajiban).
B. Bersifat individual maksudnya adalah keputusan dikeluarkan tidak untuk umum,
namun tertentu berdasarkan apa yang dituju oleh keputusan itu. Sedangkan konkret
artinya objek yang diputuskan dalam keputusan tata usaha negara itu tidak abstrak, tetapi
berwujud tertentu. Lalu final artinya sudah definitif dan karenanya dapat menimbulkan
akibat hukum.

Anda mungkin juga menyukai