SKRIPSI
OLEH
SAUDAH
NIM : 09C20101068
SKRIPSI
OLEH
SAUDAH
NIM : 09C20101068
Saudah. Analisis pendapatan usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya. Dibawah
bimbingan Nani Verawati dan Damrus.
Kata Kunci : Modal, Tenaga Kerja (Jam Kerja), Bahan Baku dan Pendapatan
Tape Ubi.
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Mengetahui,
Nama : Saudah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : 28 Agustus 1989
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Desa Lhok Mesjid, Kecamatan Seunagan Timur,
Kabupaten Nagan Raya.
Nama Orang Tua
Ayah : Bantarullah
Ibu : Nur jani
Pendidikan Formal :
Sekolah Dasar (1998-2003) : SD Negeri Alue Beureuyeung
SLTP (2004-2006) : SMP Negeri 4 Seunagan
SLTA(2007-2009) : SMA Negeri 2 Seunagan
Ya Allah….
Aku hanya mampu bersyukur. Tafakur dan bersujud kepada Mu semoga
Hari esok yang membentang di depan ku tetap bersama ridha Mu
Dengan ketulusan hati ananda persembahkan karya tulis ilmiah ini kepada yang
mulia Ayahanda “ Bantarullah” dan Ibunda “Nur jani”. Serta yang tersayang
kakanda “Siti Rakibah, A.Ma” Tak lupa kepada teman-temanku “Seperjuangan”
dan lain-lain yang tidak mungkin di sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Ya Allah…
Dengan penuh kerendahan hati aku bermohon ciptakanlah kehidupan
yang lebih baik dan berarti di bandingkan dengan hari kemarin dan
semoga ilmu pengetahuan yang ku peroleh dapat ku aplikasikan untuk
masyarakat,
Bangsa dan Negara.
Amin…Yarabbal “Alamin.
By Saudah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
berkah, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
Raya”.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala
tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Nani Verawati, SE, selaku Dosen Pembimbing Pertama dan Bapak
3. Bapak Zulbaidi, SP, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar.
4. Bapak /Ibu penguji yang terdiri dari Bapak Abdul Jamal, SE, M.Si, Bapak
6. Seluruh staf pengajar dan staf akademik, atas kesempatan penulis menimba
dukungan serta do’a restu yang tidak putus-putusnya hingga saya dapat
untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran
Penulis,
SAUDAH
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
HALAMAN TUJUAN ....................................................................................... ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v
MOTTO/PERUNTUKAN ................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ x
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoritis .......................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................ 4
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................... 5
Tabel
Halaman
10. Jumlah Bahan Baku Usaha Tape ubi di Kabupaten Nagan Raya ............... 32
Grafik Halaman
Saudah. Analisis pendapatan usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya. Dibawah
bimbingan Nani Verawati dan Damrus.
Kata Kunci : Modal, Tenaga Kerja (Jam Kerja), Bahan Baku dan Pendapatan
Tape Ubi.
iii
I. PENDAHULUAN
konsumsinya dari tahun ke tahun adalah beras, yang merupakan bahan makanan
pangan lainnya termasuk ketela pohon atau singkong sebagai usaha diversifikasi
menu.
Ubi kayu/Singkong yang juga disebut Kaspe, dalam bahasa Latin disebut
karbohidrat di samping beras, selain itu dapat pula digunakan untuk keperluan
bahan baku industri seperti: tepung tapioka, gula pasir, gasohol, protein sel
tunggal, dan asam sitrat. Tepung tapioka dengan kadar amylase yang rendah tetapi
berkadar amylopectine yang tinggi ternyata merupakan sifat yang khusus dari
singkong yang tidak dimiliki oleh jenis tepung lainnya, sehingga tepung tapioka
mempuyai kegunaan yang lebih luas. Selain itu singkong juga digunakan sebagai
bahan makanan cemilan tradisional seperti kripik singkong, kerupuk ubi, kue dan
tape ubi.
yang menggunakan bahan baku yang berasal dari sumber daya alam dan
karena industri kecil ini dapat berfungsi sebagai : Pertama, meningkatkan laju
Salah satu usaha yang ada di Kabupaten Nagan Raya adalah usaha tape
ubi. Usaha tape ubi termasuk dalam industri hasil pertanian. Tape ubi
sudah dipasarkan di luar Kabupaten Nagan Raya. Sumber bahan baku utama
industri ini didapat dari hasil tani, sehingga industri ini tidak mengalami kesulitan
dalam mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan. Sebagai bahan
Berikut ini tabel data tentang usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya:
Tabel 1
Jumlah Usaha Tape Ubi di Kabupaten Nagan Raya
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Nagan Raya memiliki
10 (sepuluh) Kecamatan. Dua kecamatan yang menjalankan usaha tape ubi adalah
Kecamatan Kuala Pesisir dan Kecamatan Tadu Raya. Kecamatan Kuala Pesisir
memiliki usaha tape ubi sebanyak 3 (tiga) usaha. Sedangkan Kecamatan Tadu
Raya memiliki usaha tape ubi sebanyak 2 (dua) usaha. Jumlah total usaha tape ubi
penelitian ini adalah analisis pendapatan usaha tape ubi di Kabupaten Nagan
Raya.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan penulis adalah
2. Bagi Akademik hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
2. Bagi pihak lain penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mendapatkan
sebagai berikut:
pembahasan.
sampel, data penelitian yang terdiri dari jenis dan sumber data, teknik
Tape ubi merupakan hasil fermentasi dari ubi kayu. Tape ubi banyak dijual
di pasar-pasar tradisional maupun kios-kios yang ada dipinggir jalan. Tape ubi
penyakit mag dengan cara dikonsumsi pagi-pagi saat bangun tidur, dipercaya
mengobati luka pada penderita diabetes (Tape ubi ditempel pada luka), dapat
menghilangkan noda di wajah jika dikonsumsi setiap hari (1 piring kecil setiap
hari).
a. Ubi Kayu
b. Ragi tape
2. Alat - alat :
a. Pisau
b. Kukusan / Panci
3. Cara membuatnya :
1. Kupas ubi kayu lalu potong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan
kemudian cuci;
2. Rendam selama 1~2 jam dalam air bersih lalu kukus selama 30 menit
(tidak perlu ditiris) atau dapat direbus selama 15 menit (harus di tiriskan);
3. Sementara itu Ragi dihaluskan, daun pisang di lap sampai bersih dan di
layukan diatas api, jika menggunakan bakul bambu maka harus dicuci
4. Ubi yang sudah masak di kukus di dinginkan lalu disusun selapis di dalam
tipis-tipis. Setelah itu dibuat lagi selapis ubi di atas lapisan sebelumnya,
penuh.
6. Bakul diletakkan di tempat bersih yang tidak panas dan bebas semut
2.2 Wirausaha
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
resiko untuk membuka usaha baru dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
usaha tanpa diliputi rasa takutatau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
yang dominan yakni rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik dari teman
peluang mencari dana serta sumber dana lain yang diperlukan untuk meraih
atau visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi
Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah dan arah yang dapat dituju
Pengusaha yang sukses selalu selalu mengejar prestasi lebih baik daripada
prestasi sebelumnya.
Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun
dan dimana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu, karena dengan
5. Kerja keras.
6. Bertanggung jawab.
Atas segala aktivitas yang dijalankannya baik sekarang maupun yang akan
datang.
tidak.
2.2.4.1 Modal
modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang,
melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang
13
bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah usaha sangat diperlukan.
modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan lancar
sebenarnya hanyalah merupakan salah satu saja dari pengertian modal seluruhnya,
sebagai mana yang sering dipergunakan oleh para ahli ekonomi. Sebab, modal
juga mencakup arti uang yang tersedia didalam perusahaan untuk membeli mesin-
biaya untuk pendirian perusahaan mulai dari persiapan yang diperlukan sampai
1) Modal Sendiri
Menurut Mardiyatmo (2008, h. 78) mengatakan bahwa modal
sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri.
Modal sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan
lain sebagainya.
Kelebihan modal sendiri adalah:
a) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga
tidak menjadi beban perusahaan;
b) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh
dari setoran pemilik modal;
c) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang
relatif lama;
d) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang
ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah
seandainya pemilik modal mau mengalihkan kepihak lain.
Kekurangan modal sendiri adalah:
a) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu
sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas.
b) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik
baru (calon pemegang saham baru) sulit karena mereka akan
mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya.
c) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan
modal sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan modal asing.
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh
dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Keuntungan
modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam
lainnya.
b) Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan modal
tercemar.
yang diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai kewajiban
untuk membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan
yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami
16
menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan dibayar (Kasmir, 2007,
h. 91).
tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna
masyarakat.
yang sudah dan sedang bekerja, sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan
kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pencari kerja,
Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang ingin dan yang benar-benar
menghasilkan barang dan jasa (BPS, 2008, h. 7). Angkatan kerja terdiri dari:
keuntungan yang lamanya bekerja paling sedikit satu jam selama seminggu
yang lalu.
golongan yang bekerja atau dengan istilah sekarang golongan karyawan baik yang
Menurut Kholmi (2003, h. 29) “bahan baku adalah merupakan bahan yang
membentuk bagian besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan
18
manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil pengolahan
sendiri”.
Menurut Kholmi (2003, h. 172) bahan baku memiliki beberapa faktor yang
1. Perkiraan pemakaian
Merupakan perkiraan tentang jumlah bahan baku yang akan
digunakan oleh perusahaan untuk proses produksi pada periode
yang akan datang.
2. Harga bahan baku
Merupakan dasar penyusunan perhitungan dari perusahaan yang
harus disediakan untuk investasi dalam bahan baku tersebut.
3. Biaya-biaya persediaan
Merupakan biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk pengadaan
bahan baku
4. Kebijaksanaan pembelanjaan
Merupakan faktor penentu dalam menentukan berapa besar
persediaan bahan baku yang akan mendapatkan dana dari
perusahaan.
5. Pemakaian sesungguhnya
Merupakan pemakaian bahan baku yang sesungguhnya dari periode
lalu dan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.
6. Waktu tunggu
Merupakan tenggang waktu yang tepat maka perusahaan dapat
membeli bahan baku pada saat yang tepat pula, sehingga resiko
penumpukan ataupun kekurangan persediaan dapat ditekan
seminimal mungkin.
bahan yang utama didalam melakukan proses produksi sampai menjadi barang
jadi. Bahan baku meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki perusahaan dan
dasarnya manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan
terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan
kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan
usaha kecil. Adapun kesepuluh formulasi strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menjadi objektif.
Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan
sebuah bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan
kelemahan perusahaan dan keahlian bisnis serta manajemennya
adalah hal yang mendasar.
2. Membuat sederhana dan terfokus.
Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif. Usaha dan
sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan dimana dampak dan
keuntungan adalah hal yang paling utama.
3. Fokus pada pasar yang menguntungka n.
Kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha kecil oleh persediaan
barang dan jasa khusus yang menemukan keinginan dari pemilihan
kelompok pelanggan.
4. Mengembangkan rencana pemasaran.
Usaha kecil harus memutuskan bagaimana untuk meraih dan
menjual kepada pelanggan.
20
2003, h. 112).
1. Keuntungan usaha
Keuntungan usaha adalah hasil yang diperoleh dari penjualan sebuah produk.
2. Jumlah penjualan
3. Pertumbuhan usaha
baik.
Membangun usaha agar berhasil tidak cukup hanya dengan naluri dan
insting, tetapi harus dilandasi perencanaan dan perhitungan yang matang. Dalam
Isi komitmen adalah jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja keras dan
dan memadukan secara tepat antara strategi bisnis dan budaya organisasi. Juga
22
2.3 Produksi
bersifat jarang maka faktor-faktor produksi harus dikombinasikan secara baik atau
secara efisien sehingga dicapai kombinasi faktor dengan biaya yang paling rendah
menjadi faktor tenaga kerja (L) dan faktor produksi modal (K) (Soeharno, 2009. h.
4).
demikian sudah menjadi hal yang sangat umum jika perusahaan-perusahaan akan
Menurut Ahyan (2006, h. 23) ada empat fungsi terpenting dalam produksi
a. Proses Pengolahan
Proses pengolahan merupakan metode atau teknik yang digunakan
untuk pengolahan masukan atau input.
b. Jasa-Jasa Penunjang
Jasa-jasa penunjang merupakan sarana yang berupa
pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode
yang dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan
dalam periode atau kurun waktu tertentu.
c. Perencanaan
Perencanaan merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan dan operasi yang akan dilaksanakan dalam periode
atau kurun waktu tertentu.
d. Pengendalian atau Pengawasan
Pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sehingga
maksud dan tujuan penggunaan dan pengelolaan masukan atau input
pada kenyataannya dapat terlaksanakan.
2.4 Pendapatan
yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu
suatu negara.
24
dibayarkan oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari pendapatan
c. Pendapatan Nasional yaitu nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang
Seunagan Timur. Dua kecamatan di antaranya yaitu kecamatan Kuala Pesisir dan
kecamatan Tadu Raya merupakan kecamatan yang mempuyai usaha tape ubi yang
masyarakatnya mencari rezeki dengan bekerja di usaha tape ubi tersebut, untuk
Dari sepuluh (10) kecamatan yang ada di Kabupaten Nagan Raya, penulis
mengambil dua (2) kecamatan yang memiliki usaha tape ubi yaitu kecamatan
Kuala Pesisir dan Tadu Raya sebagai sampel penelitia. Karena dua kecamatan ini
yang memiliki usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya dan sudah banyak di
pasarkan di seluruh wilayah Kabupaten Nagan Raya, dan beberapa jenisnya sudah
hipotesis tersebut benar adanya, Kecamatan Kuala Pesisir dan Tadu Raya
jumlah modal, jumlah tenaga kerja ( jam kerja) dan jumlah bahan baku yang
jenis kelamin di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4
Jumlah Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014
Jenis Persentase (%)
Umur Responden Jumlah Responden
No Kelamin
( Tahun) (Orang)
L P
1 27 – 32 - 1 1 20
2 33 – 38 2 - 2 40
3 39 – 44 1 - 1 20
4 >45 1 - 1 20
Total 5 100
Sumber : Data Primer ( diolah April 2014)
dari laki-laki dan perempuan, dimana sebagian besar responden usaha tape ubi
berada pada usia yang produktif. Usia paling rendah antara 27 – 32 tahun hanya
terdapat 1 atau 20 % orang responden. Usia tertinggi diatas 45 tahun hanya 1 atau
Tabel 5
Jumlah Responden Berdasarkan Status
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014
No Status Jumlah Responden ( Orang) Persentase (%)
1 Belum Kawin - -
2 Kawin 5 100
Total 5 100
Sumber : Data Primer (diolah April 2014)
responden memiliki status yang sama, dimana jumlah orang responden rata-rata
memiliki status sudah kawin sebanyak 5 orang responden atau 100% pada usaha
Tabel 6
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Di Kabupaten Nagan Raya
No Pendidikan Terakhir Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)
1 Tidak Tamat SD - -
2 SD 1 20
3 SLTP 2 40
4 SLTA 2 40
5 Akademi/Universitas - -
5 100
Sumber : Data Primer (diolah April 2014)
berjumlah 2 orang responden atau 40% pada usaha tape ubi di Kabupaten Nagan
Raya.
31
Tabel 7
Jumlah Pendapatan Respoden Usaha Tape Ubi
Di Kabupaten Nagan Raya
No Pendapatan (Rupiah) Jumlah Responden (Orang)
1 2.500.000 – 3.000.000 2
2 3.100.000 – 4.000.000 1
3 4.100.000 – 5.000.000 -
4 5.100.000 – 6.000.000 2
5 >6.500.000 -
Jumlah 5
Sumber : Data Primer (diolah April 2014)
5.100.000 – 6.000.000 hanya diperoleh 2 orang responden pada usaha tape ubi di
Variabel modal untuk usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya dapat
Tabel 8
Jumlah Modal Usaha Tape Ubi
Di Kabupaten Nagan Raya
Variabel tenaga kerja (jam kerja) usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya
Tabel 9
Jumlah Tenaga Kerja (Jam Kerja) Usaha Tape Ubi
Di Kabupaten Nagan Raya
No Tenaga Kerja (Jam Kerja) Jumlah Responden (Orang)
1 7 3
2 8 2
3 >9 -
Jumlah 5
Sumber : Data Primer ( diolah April 2014)
Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja (jam kerja) pada
usaha tape ubi bervariasi, dimana pada jam kerja rata-rata 7 jam terdapat 3 orang
responden. Selanjutnya pada jam kerja rata-rata 8 jam terdapat 2 orang responden
Bahan baku usaha tape ubi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10
Bahan Baku Usaha Tape Ubi
Di Kabupaten Nagan Raya
No Bahan Baku (Kg) Jumlah Responden
1 50 – 100 4
2 101 – 151 1
3 >152 -
Jumlah 5
Sumber : Data Primer (diolah April 2014)
33
responden. Sementara pada bahan baku antara 101 – 151 kg terdapat 1 orang
responden
Berikut hasil pembahasan yang telah didapat dari hasil penelitian lapangan
Tabel 11
Analisis Pendapatan Usaha Tape Ubi di Kabupaten Nagan Raya
No Pendapatan (Rp) f %
1 2.500.000 – 3.000.000 2 40
2 3.100.000 – 4.000.000 1 20
3 4.100.000 – 5.000.000 - -
4 5.100.000 – 6.000.000 2 40
5 >6.500.000 - -
Sumber: Data primer (data diolah 2014)
Berdasarkan pendapatan pada tabel di atas maka dapat dilihat pada grafik
berikut ini:
25
20
15 %
10
5
0
2.500.000 – 3.100.000 – 4.100.000 – 5.100.000 – >6.500.000
3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000
Pendapatan
34
pendapatan tersebut dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat penjualan tape ubi.
Apabila penjualan tape ubi banyak yang terjual dan banyak pelanggan dengan
harga yang telah di tetapkan oleh usaha maka besar pula pendapatan yang
diperoleh pada usaha tersebut, tetapi apabila penjualan tape ubi kecil maka
5.1 Simpulan
kesimpulan bahwa analisis pendapatan usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya
penurunan tersebut dipengaruhi oleh hasil penjualan tape ubi, selain itu
bahan pembuatan tape ubi seperti bahan pokok ubi (singkong) dan ragi. Hasil
pengolahan juga menentukan besar kecilnya tingkat penjualan yang pada akhirnya
menentukan besar kecilnya pendapatan yang diperoleh oleh setiap usaha tape ubi.
5.2 Saran
pemilik usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya bahwa pihak yang terkait agar
dapat melakukan penyuluhan atau pengawasan terhadap usaha tape ubi agar lebih
baik sehingga hasil produksi tape ubi juga dapat semakin meningkat. Selanjutnya
kepada para usaha tape ubi di Kabupaten Nagan Raya untuk lebih meningkatkan
lagi produksinya serta mampu menarik para konsumen agar tertarik dengan hasil
produksi yang usaha tape ubi miliki, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah.2005.PengembanganWiraUsahaBaru,Yayasan
Humaniora&AsianCommunity Trust(ACT),Medan.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2007. Kabupaten Nagan Raya Dalam Angka.
Kasmir.2009.Kewirausahaan.PTRajaGrafindoPersada,Jakarta.
Nawawi.2003.Pengantar Kewirausahaan
danManajemenBisnisKecil.PenerbitPT.Prenhallindo,Jakarta.
Nasution,DarmaPutra,et.al.2005.PengembanganWiraUsahaBaru,Yayasan
Humaniora&AsianCommunity Trust(ACT),Medan.
Noor, Faisal Henry. 2007. Ekonomi Manajerial. PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Rosyidi, Suherman. 2006. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
37
Scarborough, et.al.2005.KewirausahaanManajemenUsahaKecil.Penerbit
SalembaEmpat,Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.