Email: nur.syamsiyah@uinjkt.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemerolehan bahasa anak usia 2-3 tahun pada
tataran morfologi (kelas kata verba dan nomia) dan mengetahui hubungan mendongeng
dengan kecerdasan bahasa anak. Penelitian ini terfokus pada pemerolehan bahasa
Dzakiyaturrohmah Hardiyana anak usia 2 tahun 11 bulan hingga usia 3 tahun 5 bulan
yang diberikan stimulasi berupa kegiatan mendongeng dalam kegiatan bermain dan pola
pengasuhan selama proses penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian pemerolehan bahasa yang dilakukan oleh peneliti pada anak usia 2-3
tahun pada dasarnya anak memiliki kemampuan untuk memproduksi bahasa dengan
cara meniru atau melakukan proses imitasi terhadap apa yang didengarnya. Pemerolehan
bahasa pada tataran morfologi yang dimiliki oleh subjek penelitian pada kelas kata verba
yaitu pada kategori verba dasar bebas, verba aktif, dan verba turunan berafiks. Sementara
itu, subkategori pada verba lain belum dimiliki. Hal ini disebabkan karena kalimat yang
diproduksi oleh subjek penelitian masih merupakan kalimat-kalimat sederhana.
Sementara itu, pemerolehan bahasa pada tataran nomina adalah nomina dasar, nomina
bernyawa pada kategori persona (insan) dan kekerabatan, nomina flora dan fauna, nomina
flora dan fauna yang dipersonifikasikan, nomina tak bernyawa konsep geografis, nomina
penggolong benda, dan nomina terbilang terhitung.
Pemerolehan bahasa pada kelas kata nomina lebih banyak diperoleh. Hal ini disebabkan
karena kelas kata nomina memiliki hubungan lebih dekat dengan konsep pemahaman
anak. Oleh karena itu, anak lebih sering digunakan nomina dalam mengekspresikan
ide seperti mengucapkan jenis-jenis binatang, kata ganti orang, dan letak geografis atau
Copyright @ 2017|HARKAT|ISSN 1412-2324
HARKAT: Media Komunikasi Islam Tentang Gebder dan Anak, 12 (2), 2017 83
tempat.
Februari hingga Agustus 2016. Sementara penelitian ini dilakukan dengan dengan
itu, penulisan laporan dilakukan pada bulan teknik rekam dan catat. Peneliti merekam
September hingga Oktober 2016. dialog dengan subjek penelitan kemudian
hasil rekaman tersebut ditranskripsikan ke
Subjek dan Objek Penelitian
dalam bentuk tulis.
a. Subjek Penelitian
Prosedur Pengolahan Data
Subjek dalam penelitian ini adalah anak
Data dalam penelitian ini adalah
peneliti yang bernama Dzakiyaturrohmah
kata dan kalimat yang digunakan dalam
Hardiyana pada usia 2 tahun 11 bulan
peristiwa tutur dalam kehidupan sehari-hari
sampai dengan usia 3 tahun 5 bulan.
. Data ini berbentuk wacana interaksional
b. Objek Penelitian yang diperoleh dari kegiatan percakapan
formal antara subjek penelitian dengan
Objek dalam penelitian ini adalah peneliti yang direkam dalam handpone.
pemerolehan bahasa anak usia 2-3 tahun
melalui kegiatan mendongeng. Pemeriksaan Keabsahan Data
Kiya : O, anaknya ada dua ya? demikian, kelas kata yang banyak terucap
adalah kelas kata nomina, ajektiva, dan
Kok sama, kok sama, kok
sama, dede mau ini, ini, ini, ini, numeralia. Hal ini disebabkan karena
ini. pada anak usia 2-3 tahun subjek penelitian
(sambil menunjuk gambar belum banyak memiliki pemerolehan
buku dongeng) bahasa dalam bentuk kosa kata yang
sama, sama… semua, semua berfungsi sebagai predikat. Kalimat yang
ininya dua. terbentuk dalam ujaran subjek penelitian,
Buku, buku, buku ininya dua belum memiliki struktur gramatikal yang
sekali, buat di sini, sama di lengkap. dalam hal ini subjek penelitian
Ciputat, buat di Cebon, sama hanya mengungkapkan kata benda atau
di Indamayu, sama di Jakarta,
sama dimana ya, sama di sini, nomina yang biasa ia lihat dan ia dengar
yang ada di rumahnya. seperti nama binatang, kata ganti orang,
Mama : Dede paling suka dongeng nama tempat dan lain-lain. Selain nomina,
yang mana?
kata yang sering terucap adalah kelas kata
Kiya : Paling suka dongeng yang ini,
ini, ini, ini, ini, ini, ini… numeralia. Hal ini disebabkan karena
pada usia ini anak lebih cenderung senang
(Sambil menunjuk buku
dongeng) berhitung. Berhitung yang dimaksud adalah
Mama : Namanya apa dongengnya? merinci jumlah benda.
Kiya : Namanya kura-kura dan
babat kurung, ini badannya,, Analisis Morfologi pada Kelas Kata
hidung… Nomina pada Percakapan 2
Mama : Terus apa?
Kiya : Ini, ini, ini, ini, ini, ini, … Pada percakapan 2 di atas, terucap beberapa
Mama : Ada si Tupai tidak? kelas kata nomina, yaitu kata De. Maksud
Kiya : gak ada,, ini si bosen, ini juga kata De pada kalimat “De mau kura-kura,
bosen, enakan yang ini, ini, ini,
ini,ini… bosen ini juga” adalah Dede. Maksud
kalimat tersebut adalah “Dede mau kura-
(sambil menunjuk buku
dongeng) kura, bosen ini juga”. Dede merupakan
Mama : Ada si Piyo tidak? panggilan sayang subjek penelitian. Jika
Kiya : Gak ada, Piyo si ada di Jakarta dianalisis secara morfologi, maka kata
Mama : O,, yang ada di Cirebon, dede termasuk ke dalam kelas kata nomina
Ciputat, e.., Cirebon, Ciperna
apa?
persona (insan) pada sub kategori nomina
Kiya : Belum ada, sama belum ada. kekerabatan.
Analisis Morfologi pada Kelas Kata
Verba pada Percakapan 2 Nomina lain yang terdapat pada
percakapan 2 adalah kata Ibu Pada kalimat:
Pada percakapan 2 di atas, tidak
terucapkan kelas kata verba. Namun “Suka, kok ibunya sama, sama, ko ibunya
sama, kenapa sama?”. Kata Ibu Jika Selain nomina yang telah terpapar
dianalisis secara morfologi, maka termasuk di atas, masih terdapat nomina ain yang
ke dalam kelas kata nomina persona (insan) terdapat pada percakapan 2 yaitu kata
pada sub kategori nomina kekerabatan. Ciputat ,Cirebon, Indramayu, Jakarta, dan
Selain itu, Kelas kata nominapersona (insan) Cirebon dalam kalimat:
pada sub kategori nomina kekerabatan juga
(1) “Sama di Ciputat, buat di Cebon,
terdapat dalam percakapan 2 ini, yaitu kata sama di Indamayu, sama di
anak dalam kalimat: “O, anaknya ada dua Jakarta”.
ya?” (2) “Gak ada, Piyo si ada di Jakarta”
Selain nomina yang telah terurai
di atas, pada percakapan 2 terdapat pula
Kata Ciputat, Cebon (Cirebon), Indamayu
nomina lain yaitu kata buku dan hidung
(Indramayu), dan Jakarta pada kalimat
pada kalimat:
1 dan 2 di atas termasuk ke dalam kelas
(1) “Buku, buku, buku ininya dua sekali” kata nomina tak bernyawa dalam konsep
Percakapan 3
Kata buku dan hidung pada kalimat 1 dan Mama : Coba dilempar bolanya
2 termasuk ke dalam kelas kata nomina Kiya : …….
Mama : Ngomong dedenya…
terbilang yaitu nomina terhitung yang
Kiya : Iya…
dapat didampingi oleh numeralia. Mama : Iya atau tidak
Kiya : Tidak
Sementara itu, pada kalimat lain
Mama : Berhitung mulai
nomina yang terucap oleh subjek penelitian
Kiya : Tu… (satu)
adalah kata kura-kura dalam kalimat Mama Satu
“Namanya kura-kura dan babat kurung”. Kiya : Satu, dua, tiga, empat, lima,
Kura-kura dalam kalimat tersebut termasuk enam, tujuh
Mama : Terus…?
ke dalam kelas kata nomina bernyawa
Kiya : Delapan, sembilan,
kategori flora dan fauna. Selain itu, terdapat sepuluh,… lima belas
pula kelas kata nomina bernyawa kategori Mama : o.. lima belas, hebat, terus?
jari dede ada berapa?
flora dan fauna yang dipersonifikasikan
Kiya : Dua
yaitu kata Piyo dalam kalimat “Gak Mama : Dua, hebat. Mata dede ada
ada, Piyo si ada di Jakarta”. Piyo yang berapa?
dimaksudkan oleh subjek penelitian adalah Kiya : Dua
Mama : Mata gunanya untuk apa?
nama seekor anak ayam yang terdapat
Kiya : Untuk melihat bulan,
dalam sebuah buku dongeng.
Mama : Hebat, untuk melihat bulan.., atau secara inheren mengandung makna
kalua mulut? Dede punya perbuatan (aksi). Oleh karena itu, kata
mulut?
Kiya : Punya…. melihat dalam kalimat tersebut termasuk
Mama : Gunanya untuk apa…? ke dalam kelas kata verba aktif yaitu verba
Mulut gunanya untuk apa? yang subjeknya berperan sebagai pelaku.
Kiya : Buat makan
Mama : Hebat, kalau hidung? Verba lain yang terdapat dalam
Kiya : Buat, buat percakapan 3 adalah kata makan pada
Mama : Buat apa ya: kalimat “untuk makan”. Secara gramatikal
Kiya : Buat gini-gini
kalimat tersebut tidak lengkap. hal ini
Mama : Hahahaha,, buat gini-gini,
kalau telinga gunanya untuk disebabkan karena tidak terucap beberapa
apa?
kalimat. Kalimat seharusnya adalah
Kiya : Buat geri…buat orang,
“tangan berfungsi untuk makan”. Kata
Mama : Buat orang… kalau tangan
gunanya untuk apa? makan dalam kalimat tersebut termasuk ke
Kiya : Untuk makan.. dalam kelas kata verba dasar bebas.
Mama : Untuk makan…, kalua kaki
gunanya untuk apa? Percakapan 3 di atas, juga terdapat
Kiya : Buat jalan
kata (ber)jalan dalam kalimat “buat jalan”.
Mama : Kepala gunanya buat apa?
Kalimat lengkap yang seharusnya terucap
Kiya : Buat kepala,
Mama : Buat kepala…, rambut adalah “Kaki berguna untuk berjalan”.
gunanya untuk apa? Kata jalan yang dimaksudkan oleh subjek
Kiya : Kepala, rambut adanya penelitian adalah berjalan. Oleh karena
kepala
Mama : rambut adanya kepala…., itu, jika dianalisis secara mofmologi, maka
terus apa lagi ya? kata berjalan termasuk ke dalam kelas kata
Kiya : Lempar.. verba aktif yaitu verba yang subjeknya
Mama : Lempar…? Ok.. bola
gunanya untuk apa? berperan sebagai pelaku.
Kiya : Bola pimpong,
Kata lempar juga diucapkan oleh
Mama : Bola pimpong gunanya
untuk apa? Untuk apa sayang? subjek penelitian pada percakapan 3 di
Kiya : hahah hahaha atas. Kata lempar yang dimaksud adalah
“Dede Melempar bola”. Namun kalimat
Analisis Morfologi pada Kelas Kata
yang diucapkan hanya kata lempar. Kata
Verba pada Percakapan 3
melempar dalam kalimat tersebut termasuk
Pada percakapan 3 di atas, terdapat ke dalam kelas kata verba aktif yaitu verba
kata melihat pada kalimat: “Untuk melihat yang subjeknya berperan sebagai pelaku.
bulan”. Kalimat yang dimaksudkan oleh
Analisis Morfologi pada Kelas Kata
subjek penelitian adalah “Mata berguna
Nomina pada Percakapan 3
untuk melihat bulan”. Kata melihat dalam
kalimat tersebut berfungsi sebagai predikat Pada percakapan 3 di atas, subjek
Copyright @ 2017|HARKAT|ISSN 1412-2324
HARKAT: Media Komunikasi Islam Tentang Gebder dan Anak, 12 (2), 2017 93
Kata bulan pada kalimat tersebut termasuk Pada percakapan 4 di atas terdapat
ke dalam kelas kata nomina dasar. kalimat “Mentolong ambilin bola”.
Selain kata bulan, subjek penelitian juga Kalimat yang dimaksud oleh subjek
mengatakan kata kepala, rambut, dan bola peneliti adalah “Rubah menolong Kancil
pada kalimat: dengan cara mengambilkan bola”. Kata
mengambilkan secara morfologi termasuk
(1) buat kepala,
ke dalam kelas kata verba turunan berafiks.
(2) Kepala, rambut adanya kepala.
Analisis Morfologi pada Kelas Kata
(3) Bola pimpong,
Nomina pada Percakapan 4
Ketiga kata tersebut yakni kepala, rambut,
Percakapan 4 di atas hanya terdapat
dan bola termasuk ke dalam kelas kata
dua nomina yaitu kata bola dan lubah. Kata
nomina dasar.
bola terdapat pada kalimat:“mentolong
Sementara itu, pada percakapan 3 juga ambilin bola..”. yang dimaksud oleh subjek
terucap kata orang pada kalimat: buat penelitian dalam kalimat tersebut adalah
geri, buat orang. Kata orang yang terdapat menolong untuk mengambilkan bola. Kata
dalam kalimat tersebut termasuk ke dalam bola pada kalimat tersebut termasuk ke
kelas kata nomina penggolong benda yang dalam kelas kata nomina dasar. Sementara
dipakai bersama dengan numeralia untuk itu, kata lubah yang terdapat dalam
menandai kekhususan nomina tertentu. kalimat: bolanya lubah.. adalah bola milik
Namun demikian, sesungguhnya kalimat Rubah. Kata Rubah dalam kalimat tersebut
yang dibentuk oleh subjek penelitian termasuk ke dalam kelas kata nomina
tersebut secara gramatikal belum tersusun bernyawa pada kategori nomina flora dan
dengan baik dan secara makna belum jelas fauna.
maksudnya.
Percakapan 5
Percakapan 4
Mama : Aktivitas di sekolahan apa aja
sayang?
Mama : Rubah tadi menolong siapa?
Kiya : belajar..., main, ayam.., tidur, apa
Kiya : mentolong ambilin bola..
yaaa? Apa ya terus….,
(menolong ambilin bola) Mama : ada snack time tidak?
Mama : bolanya siapa?
Kiya : Snack time, terus bobo, makan, atas, pada percakapan 5 juga terdapat kata
nonton diva, em.. aji, main. bobo, makan, nonton, aji (mengaji), dan
(Snack time, terus bobo, makan, main pada kalimat “Snack time, terus
nonton diva, em.. bobo, makan, nonton diva, em.. aji, main”.
mengaji, main.) Seharusnya kalimat tersebut berbunyi:
Mama : Main apa?
Kiya : Snack timenya dua kali (1) Terus Dede bobo di sekolah
Mama : Habis itu apa lagi?
(2) Dede makan di sekolah
Kiya : e……, apa ya? Apa agi ya? Uda
sesai da. (3) Dede menonton kartun diva
(e……, apa ya? Apa lagi ya? (4) Dede mengaji di sekolah
Sudah selesai da da..)
Mama : Ada mandi gak? (5) Dede bermain di sekolah
Kiya : Mandi
Mama : Coba ceritakan mandinya sama Secara morfologi kata bobo (tidur) pada
siapa? kalimat 1 dan kata makan pada kalimat 2
Kiya : Sama…. Bu anis termasuk ke dalam kelas kata verba dasar
Mama : Bu Anis, dede bisa melepaskan
bebas yaitu verba yang berupa morfem
baju sendiri apa sama bu guru?
Kiya : Bu guru, uda dada… dasar bebas. Sementara itu, kata mengaji
Analisis Morfologi pada Kelas Kata pada kalimat 3 dan kata bermain pada
Verba pada Percakapan 5 kalimat 4 termasuk ke dalam kelas kata
verba turunan berafiks.
Percakapan 5 di atas, terdapat kata belajar,
main, dan tidur dalam kalimat Analisis Morfologi pada Kelas Kata
Nomina pada Percakapan 5
“belajar..., main, ayam.., tidur, apa yaaa?
Apa ya terus….?”. maksud kalimat tersebut Pada percakapan 5 di atas terbentuk
adalah nomina atau kata benda dasar yaitu kata
ayam pada kalimat: “belajar..., main,
(1) Dede bermain di sekolah ayam.., tidur, apa yaaa? Apa ya terus….”.
Kata ayam yang dimaksudkan oleh subjek
(2) Dede tidur di sekolah
penelitian adalah bermain puzzle berbentuk
Secara morfologi kata bermain pada ayam. Kalimat yang terbentuk oleh subjek
kalimat 1 termasuk ke dalam kelas kata penelitian memang belum sesuai dengan
verba turunan berafiks, sedangkan kata kaidah gramatikal yang benar. Namun
tidur pada kalimat 2 termasuk ke dalam demikian, kata ayam pada kalimat tersebut
verba dasar bebas yaitu verba yang berupa tetap termasuk kedalam kelas kata nomina
morfem dasar bebas. bernyawa kategori floradan fauna.
Arifin, Zaenal dan Junaiyah. 2009. Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kelas Kata
Morfologi, Bentuk, Makna dalam Bahasa Idonesia. Jakarta:
dan fungsi. Jakarta: Gramedia Gramedia Pustaka Utama
Widiasarana Indonesia. Kusmiadi, Ade, dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran PAUD melalui
Brow, K. & Ford, M. 1962. Address in
American English. Dalam Journal Metode Dongeng bagiPendidik
of Abnormal and Social Psycology. PAUD. Jurnal Ilmiah VISI PTK-
PNF Vol. 3 No.2 198-203.
373-385.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik, Kajian Linda M. Espinosa. 2005. Second Language
Acquisition in Early Childhood, Pdf. (USA:
Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.